Dalam perjalanan menuju kontrakan, didalam mobil Daniel dan Chintia tidak saling bicara. Daniel fokus mengemudi memperhatikan jalanan. Sementara Chintia dirinya hanya melamun menatap jendela mobil. Chintia merasa dirinya mendapat hukuman karena melanggar pesan dari ayah dan ibunya. Sebelum berangkat ke jakarta, Chintia selalu ingat pesan dari ayah dan ibunya. Chintia tidak pernah mengingkari semua pesan dari ayah ibunya kecuali pesan tidak boleh keluar malam hari.
Sungguh, Chintia menyesali perbuatanya, Jakarta menurutnya sangat kejam.Belum genap tiga bulan dirinya merantau di Jakarta, kejadian pahit perampokan dan penyekapan sudah dirimya alami. Sekarang, Chintia menganggap kejadian pahit yang dialaminya adalah hukuman karena telah melanggar pesan dari ayah dan ibunya.
"Bapak, Ibu, maafkan aku. aku menyesal. aku sudah mendapatkan hukuman karena melanggar pesan kalian." batin Chintia
Chintia menatap jendela mobil tiba tiba menagis meratapi nasib yang menimpanya saat ini. Daniel yang sedang menyetir tidak tega melihat Chintia yang terus menangis. Daniel merasa bersalah dan menyesal karena ikut melakukan perampokan dan penyekapan pada Chintia. Daniel berpikir mengapa sejak awal dirinya mengetahui gadis yang diicar adalah Chintia, dirinnya tidak menggagalkan rencana Martin dan Gerry. Seharusnya sebelum perampokan terjadi Daniel bisa menyelmatkan Chintia.
Daniel merasa tidak tahan melihat Chintia yang terus menangis, dirinya ikut bersedih merasakan pedih yang dirasakan Chintia. Tanpa berpikir panjang Daniel menyesali perbuatanya langsung meminta maaf pada Chintia.
"Aku mohon kamu jangan menangis. aku menyesal melakukan perampokan dan penyekapan tadi pada dirimu. maafkan aku, aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi," ucap Daniel
"Tidak perlu minta maaf, itu pekerjaanmu dan itu duniamu. aku tidak peduli entah kamu minta maaf atau tidak kepadaku. yang pasti aku membenci preman sepertimu dan aku memang kecewa pada orang yang melakukan hal itu padaku, tapi aku lebih kecewa pada diriku sendiri," jawab Chintia melanjutkan tangisnya
"Mengapa kamu kecewa pada dirimu sendiri ?" tanya Daniel
"Sebelum aku merantau di jakarta, Bapak dan Ibu memberiku pesan tidak boleh keluar malam. aku melanggar pesan itu karena tuntutan aku bekerja sebagai guru bimbel mendapat jam di malam hari. aku bekerja karena aku tidak ingin Bapak dan Ibu terbebani biaya kuliah dan biaya hidupku. sekarang aku mengerti mengapa Bapak dan Ibu melarangku keluar malam.aku sudah mendapakan hukumanya dan aku menerimanya." jawab Chintia masih terisak tangis
Daniel tidak menyangka selain cantik, baik dan berhati mulia ternyata Chintia juga anak yang mandiri dan berbakti pada orang tua. Daniel semakin merasa bersalah ketika Chintia malah menyalahkan dirinya sendiri. Tanpa ragu Daniel ingin Chintia membalas perbuatan jahatnya untuk membuat Chintia merasa lebih tenang.
"Aku menyesal telah ikut andil dalam merampok dan menyekapmu.aku bingung bagaimana cara agar kamu tidak menangis lagi. aku semakin merasa bersalah jika kamu terus menangis. kamu bisa membalas perbuatan jahatku yang sudah aku lakukan kepadamu. aku ikhlas jika kamu ingin memukulku, mencekiku atau membunuhku sekarang," ucap Daniel
"Aku tidak ingin melakukan itu padamu. bahkan tidak terlintas dipikiranku ingin balas dendam kepadamu. karena aku bukan preman sepertimu. Bapak pernah mengatakan padaku kalau kejahatan jangan dibalas dengan kejahatan, tapi balas dengan kebaikan. kamu tidak perlu khawatir denganku. aku tidak mengenalmu dan kamu bukan siapa siapaku," jawab Chintia
"Apakah seorang preman tidak boleh jatuh cinta pada seseorang?" ucap Daniel
Daniel menyadari kalau dirinya sudah mulai jatuh cinta pada Chintia.Tapi Daniel takut mengungkapkanya pada Chintia. Karena Daniel tahu Chintia sudah menganggap dirinya adalah orang jahat yang hanya suka melakukan perampokan atau penyekapan hanya demi uang, uang dan uang. Walaupun dirinya telah menyelamatkan Chintia dari kedua temanya, tetap saja Chintia menganggapnya orang jahat karena dirinya adalah preman.
Chintia terkejut dengan ucapan Daniel, dirinya tiba tiba takut jika daniel jatuh cinta padanya.
"Semua orang memiliki hak untuk jatuh cinta pada seseorang, namun ada beberapa pengecualian..." jawab Chintia terpotong
"Pengecualian untuk seorang preman? iya kamu benar, aku memang orang jahat yang tidak berhak untuk mencintai dan dicintai," saut Daniel
"Bukan itu, pengecualian yang aku maksud adalah tahu batas dan situasi seseorang yang dicintai. Contohnya tidak mungkin kita mencintai seseorang yang memiliki pasangan atau sudah berumah tangga," jawab Chintia
"Kalau preman sepertiku apa pantas untuk mencintai atau bahkan dicintai seseorang?" tanya Daniel
"Kalau menurut asalkan preman itu berubah untuk menjadi orang baik dan tahu batas dan situasi seseorang yang dicintai, boleh boleh saja," jawab Chintia
Daniel sangat senang mendapatkan jawaban dari Chintia. Daniel merasa jika dirinya berubah dirinya memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan cinta dari Chintia.
--------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Daniel gak bilang aja siapa yg mengupah utk merampok dan menyekapnya??
2023-08-09
0
Nuraini Ajja
kenapa sudah sebanyak itu ngobrolnya... cinthia masih ketakutan...apa iya dia bisa ngomong sebanyak itu...
2020-09-28
2