Esok hari seperti biasa setiap habis maghrib Chintia melakukan aktivitasnya bekerja sebagai guru bimbel di Angkasa Jaya. Sudah satu bulan lebih bekerja, Chintia mampu beradaptasi dengan lingkungan pekerjaanya. Chintia bahkan menjadi salah satu guru bimbel favotrit di Angkasa Jaya.
Jam sudah menunjukan pukul 20.00 WIB. Chintia menutup kegiatan pembelajaranya lalu berangkat pulang menuju ke kontrakanya. Karena kontrakan Chintia berada di kompleks perumahan, suasananya sudah sepi seperti tengah malam padahal masih jam 20.30 WIB. Chintia selalu mempercepat langkah kakinya ketika perjalanan pulang ,dirinya takut kejadian pahit pencurian yang dialaminya dulu terulang kembali. Memang dompetnya yang kemarin dicuri preman sudah kembali, akan tetapi Chintia harus tetap waspada dan berhati hati.
Dalam perjalananya pulang, Chintia merasa ada orang yang mengikutinya sontak dirinya langsung menoleh kebelakang. Chintia melihat semak semak bergerak gerak tanpa berpikir panjang langsung berteriak.
"Siapa disana?" ucap Chintia dengan nada tinggi
Chintia tidak mendapati seseorang yang dipikirnya mengikutinya. Tanpa berpikir panjang Chintia mengira di semak semak itu adalah kucing yang bertengkar.
"mungkin di belakang semak ada kucing lagi bertengkar kejar kejaran." gumam Chintia
Chintia melanjutkan perjalananya pulang dengan lebih mempercepat langkah kakinya. Namun pada saat itu juga tiba tiba ada seseorang yang menyaut tas di tanganya. Chintia sangat terkejut dengan kejadian itu sontak dirinya berteriak
"Hei, kembalikan tasku !" teriak Chintia berlari
Preman itu langsung kabur meinggalkan Chintia.Tanpa berpikir panjang Chintia mengejar preman itu dan berteriak.
"Hei tunggu, aku mohon kembalikan tasku," teriak Chintia sembari berlari
Saat Chintia berlari, tiba tiba ada dua preman yang menghentikan langkah Chintia. Chintia sangat takut, dirinya menangis dan membrontak pada kedua preman itu.
"Tolong !!! lepaskan saya, saya mohon," teriak Chintia
Kedua preman itu tak menggubris Chintia tanpa ragu menutup mulut Chintia dengan kain. Chintia yang kehabisan napas saat mulutnya ditutup kain tiba tiba pingsan. Kedua preman itu tersenyum senang melihat Chintia pingsan. Tanpa berpikir panjang kedua preman itu membawa Chintia kedala mobil.
Kedua preman itu adalah Martin dan Gerry. Martin dan Gerry senang sekali misinya akan berhasil seratus persen sebentar lagi.
"Ger, kita sukses. misi kita akan berhasil," ucap Martin senang
"Iya Mar, kamu benar, kita bisa menikmati tubuh wanita ini bersama sama," jawab Gerry
"Haha...aku sepemikiran Ger, tapi ngomong ngomong dimana daniel?" saut Martin
"Aku disini." jawan Daniel tiba tiba datang
Daniel adalah preman yang kebagian tugas mencuri tas Chintia. Martin dan Gerry melihat tas milik Chintia dibawa Daniel penasaran ingin melihat isinya.
"Eh Nil, lihat dong tas gadis itu," ucap Gerry
Saat Gerry hendak mengambil tas Chintia dari tangan Daniel. Daniel tiba tiba menepuk tangan Gerry. Gerry sangat terkejut dengan perlakuan Daniel kepadanya, Tanpa ragu Gerry marah dengan Daniel dan menuduh Daniel ingin menikmati hasil rampokanya sendiri.
"Nil, jahat banget kamu, kamu pasti ingin nikmati hasil rampokanmu sendiri kan? Dasar gak setia kawan lo, kita dapat misi ini bareng bareng Nil," ucap Gerry
Jujur saja Daniel sama sekali tidak bermaksud ingin menikmati hasl rampokan barang milik Chintia. Di dalam hati kecilnya, Daniel ingin mengembalikan barang milik Chintia. Namun tidak mungkin Daniel mengatakan alasan itu pada Gerry dan Martin. Daniel akhirnya memberi alasan lain agar Gerry dam Martin tidak curiga kepadanya.
"Ger, jangan salah paham dulu dong, ini di jalan, kalau tiba tiba ketahuan orang gimana? lebih baik sekarang kita pergi ke gedung tua, masalah hasil rampokan semua bakal dibagi rata di akhir," ucap Daniel
"Hmm..ok deh ayo kita ke gudang. punyaku sudah tegang banget nih," jawab Gerry
"Ya namanya juga cowok normal lihat cewek cantik. wajar aja nggak kamu doang kok, udah ayo kita ke gedung tua." saut Martin
Gerry, Martin, dan Daniel memasuki mobil lalu berangkat membawa Chintia di gedung tua. Didalam mobil Daniel yang menyetir mobil terlihat gelisah. Entah mengapa dirinya merasa takut jika Gerry dan Martin hendak menyakiti Chintia.
"Chintia, entah mengapa tiba tiba aku takut dan gelisah jika terjadi sesuatu yang buruk pada kamu. aku hanya berharap kamu akan baik baik saja dan bisa kembali kerumahmu." batin Daniel
--------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Nita Anjani
y kl kamu takut Cintia,knapa2 km harus selametin dia dong Daniel jangan cuma jadi penonton aj
2022-02-24
0