8. PERHATIAN ZAKA

Esok hari, Chintia hendak pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan dapur. Chintia ingin naik angkot karena menurutnya kalau naik taksi ongkosnya mahal. Sehingga dirinya memutuskan berjalan kaki dulu keluar dari gang kompleks untuk mencari angkot.

Saat Chintia berjalan kaki tiba tiba dirinya terkejut ada suata klakson mobil yang mengagetkanya.

"Tin...Tin..." (bunyi klakson mobil)

"Aaa..." teriak Chintia kaget

Chintia menoleh memperhatikan jendela mobil di sampingnya itu. Jendela mobil langsung terbuka menampakan pemilik mobil itu. Chintia mengenal pemilik mobil itu sontak langsung menyapanya

"Mas Zaka," ucap Chintia

"Chintia, mau kemana jalan kaki?" tanya Zaka

"Oh, saya mau ke pasar mas. nanti di pinggir jalan sana saya nunggu angkot," jawab Chintia

"Kebetulan saya dan niken mau ke pasar juga. ayo kita berangkat sama sama mumpung searah," ucap Zaka

Chintia melihat Niken disamping Zaka sepertinya tidak menyukai dirinya jika ikut bareng ke pasar. Chintia tidak ingin Niken semakin membenci dirinya. Sehingga terpaksa Chintia harus menolak ajakan Zaka.

"Maaf Mas, saya naik angkot saja. Nanti saya juga mampir ke rumah teman," jawab Chintia bohong

"Kamu ikut saja tidak apa apa. Lagian kamu juga sudah saya anggap seperti adik saya sendiri semenjak kamu ngontrak di kontrakan ibu saya," ucap Zaka

"Tapi mas, saya tidak enak, nanti ngrepotin," jawab Chintia

"Nggak ngrepotin kok Chin, malah disini Niken jadi gak kesepian. ayo buruan naik," ucap Zaka

"Iya Mas," jawab Chintia

Di dalam mobil Zaka tidak berhenti bicara bertanya terus tentang kehidupan Chintia. Sebenarnya Chintia merasa risih dan juga merasa tidak enak dengan Niken.

20 menit kemudian mobil yang dikemudi Zaka sampai di area pasar. Chintia bergegas turun dan langsung berpesan pada Zaka agar tidak menunggunya belanja.

"Mas Zaka, nanti mas sama niken langsung pulang aja, aku mau ke rumah teman," ucap Chintia

"Tidak apa apa kok Chin, pergi aja sana jangan balik lagi," jawab Niken

"Niken, kamu kok bicara gitu sama Chintia," tegur Zaka

"Kak, emang kita nungguin dia lama gitu? ngapain juga coba kakak perhatian banget sama Chintia," ucap Niken

"Chintia, nanti kabari aku ya kalau sudah selesai belanja," ucap Zaka

"Tapi mas..." jawab Chintia terpotong

"Sudah, tidak ada tapi tapian, ngga boleh nolak," potong Zaka

"Iya Mas baik," jawab Chintia

Chintia masuk kedalam pasar memulai belanja sayuran. Saat belanja sayuran, Chintia ingin sekali membalas kebaikan Zaka dan keluarganya yang selalu baik kepadanya. Hingga akhirnya Chintia siang nanti ingin memasakan makanan spesial untuk Zaka dan kaluarganya.

15 menit kemudian, Chintia masih berada didalam pasar untuk membeli ikan lele.Setelah membeli ikan lele tiba tiba ponselnya berbunyi ada panggilam tanpa nama. Chintia tidak tahu nomor siapa yang menghunginya mencoba mengangkatnya.

Tut..Tut..

📞"Hallo, assalamualaikum," ucap Chintia

📞"Waalaikumsalam kamu dimana Chin," tanya seseorang

📞"Maaf ini nomer siapa ya? saya tidak mengenal anda," jawab Chintia

📞"Aku Zaka, masa kamu nggak kenal suaraku sih? tolong simpan nomornya ya," ucap Zaka

Mengetahui yang menelponya adalah Zaka, Chintia malu karena tidak megenali suara Zaka. Chintia yang merasa tidak enak dengan Zaka langsung meminta maaf.