Antara Istri Dan Pacar
Namaku Angel Sarasmita. Umurku saat ini sudah berumur 20 tahun. Semuanya terasa bahagia dalam hidupku. Sebenarnya aku lahir dari keluaran yang sederhana. Meskipun hidup kami pas-pasan tapi selalu merasakan kehangatan didalamnya.
Orang tuaku tidak pernah sekalipun bertengkar, mereka selalu kelihatan harmonis, meskipun umur ayah sudah 50 tahun tapi dia selalu melakukan hal yang romantis pada ibuku. Memang,sih meskipun ibuku umurnya sudah hampir 50 tahun tapi dari raut wajahnya dia selalu tampak muda. Padahal dia tidak pernah sekalipun melakukan perawatan. Mungkin karena itu ayah ku selalu melakukan hal yang romantis pada ibu.
Kedua orang tuaku sangat mencintai ku, kata mereka kecantikan ku warisan dari ibu ku. Kami tidak punya sanak saudara, karena ayah dan ibu anak yatim piatu. Aku adalah anak satu-satunya mereka. Ayah tidak mau menambah momongan, alasannya sih dia tidak mau melihat ibu merasakan kesakitan seperti waktu melahirkan aku. Bagiku, ayah ku sangat sempurna. Seorang ayah dan sebagai suami yang bertanggung jawab pada keluarganya.
Aku selalu berharapkan jika aku sudah besar nanti aku ingin memiliki suami yang menyayangi ku, dan sifatnya harus sama seperti ayah ku.
Tapi semuanya berubah sejak saat itu. Disaat tinggal 3 bulan lagi aku harus sidang akhir. Ayah dan ibu ku mengalami kecelakaan. Mereka ditabrak sama orang yang tidak bertanggung jawab disaat mereka dalam perjalanan pulang dari restoran kecil ayah. Ya, ayah punya restoran kecil untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ibu lah yang selalu membantunya.
Sebenarnya aku juga selalu bantu ayah di restoran. Tapi, karena aku sebentar lagi akan sidang akhir, mereka melarang ku membantu, supaya aku bisa belajar.
Dihari itu hal yang paling terpuruk dalam hidupku. Aku tidak bisa menerima dengan kepergian mereka yang mendadak. Dan yang yang paling membuat aku sedih, ayahku ternyata mempunyai hutang yang sangat banyak. Uang yang dipinjamkannya untuk modal dia buat restorannya. Aku tidak marah pada ayahku, yang kupikirkan gimana aku harus membayarnya. Kalau aku tidak membayarnya, restoran ayah ku akan disita mereka.
Akhirnya aku mulai menjalankan restoran ayah, ku. Aku mencari pegawai yang bisa membantuku disaat aku kuliah. Dari pendapatan yang selalu ku terima sangat lumayan, dapat membantu menyicil utang ayah.
Disaat hari H seminar akhir ku, aku sangat takut. Tapi aku selalu ingat impian orang tua, ku. Mereka ingin aku menjadi mahasiswi yang mendapat predikat terbaik, dan kerja di kantoran.
Semuanya tidak sia-sia, aku mendapatkan nilai yang sempurna. Akhirnya aku diwisuda, aku menjadi mahasiswi terbaik. Aku sangat bahagia aku bisa mewujudkan impian orang tuaku, apalagi setelah aku wisuda aku mendapatkan tawaran kerja dari seorang pria tua yang katanya ketua yayasan tempat kampusku,untuk bekerja di perusahaan yang terbesar di negara ini. Pikiranku seandainya orang tuaku masih hidup pasti mereka sangat bahagia dan pasti kami akan merayakannya.
Tapi itu semuanya hanyalah mimpi. Aku berharap diatas sana mereka selalu mendoakan ku dan mendukung ku. Untuk restoran ayah tetap berjalan, aku menyuruh orang yang bisa aku percaya untuk mengelolanya. Aku tetap mengawasinya, dan akan datang kalau aku pulang kantor dengan cepat.
Aku mensyukuri berkat Tuhan yang diberikan pada ku, dari hasil hajiku aku bisa menambah bayaran cicilan utang ayah, karena tempo pelunasannya tidak lama lagi.
Dihari pertama aku bekerja di perusahaan besar seperti mimpi bagiku. Sesampai aku didalam aku langsung menjumpai resepsionis untuk bertanya aku harus kelantai berapa.
"Pagi, mbak. maaf saya mendapat tawaran pekerjaan disini saya harus kelantai berapa ya untuk bertemu bagian HRD nya?" tanya ku dengan lembut.
"Mbak, Angel ya? Ternyata lebih cantik aslinya dari pada difoto." kata resepsionisnya dengan ramah.
"Mbak, naik ke lantai 15 ya. Di sana mbak sudah ditunggu dengan Pak Frans." katanya lagi dengan suara yang lembut.
"Terimakasih, mbak" kata ku dengan ramah.
Aku berjalan menuju lift , semua orang yang dilantai bawah menatap ku dengan risih, mereka menatapku dari bawah sampai keatas. Aku langsung melihat apakah ada yang salah dengan pakaian,ku ternyata tidak ada yang salah. Apalagi pegawai pria menatap ku seperti ingin menerkam ku. Tapi aku lebih memilih untuk mengabaikan mereka.
Sesampai aku dilantai 16 aku melihat seorang pria berdiri didepan seperti menunggu kedatangan ku.
"Apa nona yang bernama Angel?" tanyanya dengan lembut
"Iya, pak. Bapak Frans,ya?" tanya ku dengan sopan.
"Benar, ikuti saya." katanya dengan nada yang masih lembut.
" Kamu akan menjadi sekretaris CEO.
Meja nona disini, ini adalah daftar apa saja yang harus kamu lakukan. Kamu harus ingatkan Pak Karan kalau ada rapat penting. Menyiapkan makan siangnya, dan setiap sore jam 4 kamu harus siapkan cemilan dan kopi untuknya. Dia tidak suka kopi manis, cukup 1 sendok teh gulanya. Dia tidak suka dengan kotoran, usahakan sebelum Pak Karan datang kamu harus membersihkan kantornya dari debu, jangan biarkan satu orangpun masuk kedalam . Jika kamu belum mengerti, kamu bisa bertanya pada saya. Oh,ya satu lagi jika ada orang yang ingin mengantar berkas kamu suruh keruangan saya dulu. Apa sudah jelas?" tanya pada ku. Kepala ku rasanya sangat sakit mendengar penjelasannya yang panjang lebar.
"Jelas,pak" jawab ku dengan singkat.
Karena apa yang dijelaskannya tadi aku sudah mencatatnya semua. Jadi kalau aku lupa akan bisa membacanya lagi.
"Baiklah, mari aku kenalkan CEO perusahaan ini" katanya.
Lalu kami berjalan kearah ruangan yang sangat dekat dengan meja,ku. Pak Frans mengkritik pintu itu. Dari dalam ruangan itu terdengar suara pria yang keren menurutku menyuruh kami masuk. Lalu kami pun masuk kedalam.
"Permisi bos, ini sekretarisnya yang dipilih tuan besar, bos."
Diriku terus menatap ke depan, aku melihat pria itu masih sibuk dengan laptopnya. Dia tidak langsung mengatakan apapun kepada pak Frans, pikiranku adalah ini bos yang sombong. Kami masih setia berdiri, setelah 10 menit baru dia melihat kearah kami. Ketika wajahnya dinaikkannya aku terpesona dengan ketampanannya. Tapi aku langsung mengendalikan perasaanku, aku harus bersikap profesional. Aku ingat tujuan ku datang untuk bekerja bukan menaksir atasanku. Dia menatap ku dengan dingin.
"Apa Frans sudah memberi apa saja tugas mu?" tanyanya dengan suara yang dingin
"Sudah,pak" jawabku dengan tersenyum.
"Ambil ini, kamu harus mempelajari berkas ini, jam 1 siang akan ada rapat. Kamu akan ikut. Kalau tidak mengerti tanya dengan Frans. Kalian bisa keluar dari sini" kata si bos yang dingin itu.
Kami pun langsung keluar dari ruangannya, dan aku tidak lupa dengan membawa berkas yang harus aku pelajari.
Bersambung
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Cahyono Jasem
aq mampir ya thoorr😁😁
2023-03-13
0
Hany
q mampir dgn membawa like n 5 ranting thoor 🙏
2021-05-22
0
Aestech
mampirrr
2021-01-21
1