Kediaman keluarga Karan.
Karena hari Sabtu adalah hari dimana semuanya tidak ada yang boleh bekerja, itu adalah peraturan yang dibuat ayahnya Karan. Papanya bernama Javi Sanjaya dan mamanya bernama Mayang Sanjaya. Papa dan mama nya seorang pembisnis. Mamanya mempunyai banyak butik.
Meskipun, mamanya seorang pengusaha tapi mamanya tetap memperhatikan kebutuhan suami dan anaknya, dan mamanya lah yang menyiapkan makanan untuk suami dan anaknya. Karena dia ingin memperhatikan gizi untuk suami dan anaknya.
"Bi, panggil Karan untuk turun makan siang, ya" ucap Mayang. Sedangkan Mayang memanggil suaminya untuk makan. Semuanya menikmati makan siangnya dengan damai.
"Siap jam makan ini ibu mau bicara sama papa dan Karan, ya." ucap Mayang. Karan dan Javi hanya mengangguk kepalanya. Tidak ada satu mereka yang berani membantah pada Mayang. Apa lagi Javi, dia menjadikan istrinya sebagai ratu dalam rumah tangganya. Begitu juga Karan, dia berani membantah mamanya karena dia sangat mencintai mamanya. Baginya mamanya adalah segala baginya.
Mereka berkumpul diruang tengah keluarga. Javi dan Karan tampak bingung melihat wajah Mayang.
"Baiklah, karena sudah kumpul. Mama mau minta pada Karan untuk segera menikah. Papa setujukan?" ucap Mayang ambil menatap suaminya. Javi pun juga sependapat dengan istrinya. Karena dia ingin Javi memberikan dia cucu, penerus dari keluarga Sanjaya.
"Papanya setuju. Karan sudah waktunya kamu menikah. Selagi kamu masih ada kami ingin melihat cucu kami." ucap Javi pada Karan.
Karan bingung menjawab kedua orang tuanya. Karena dia tahu Bella belum siap untuk menikah. Karena Bella masih ingin berhasil dulu dalam karirnya.
"Kenapa diam, sayang. Apa kamu belum punya pacar?" tanya Mayang.
"Sudah,ma. Tapi dia belum siap untuk menikah. Beri waktu Karan untuk membujuknya, ya Bu"
"Ibu,kasih kamu waktu 1bulan, kalau kamu tidak juga membawa pacar mu, mama akan menjodohkan mu dengan pilihan mama"
"Baik, ma."
"Ya, sudah mama mau pergi dulu. Papa yuk temani mama ke suatu tempat, ya." kata Mayang dengan manja pada suaminya. Javi pun mengikuti kemauan istrinya. Setelah kedua orang tuanya pergi Karan pergi ke kamarnya. Dia langsung menghubungi Bella.
Tut...tut....Tut
Karan terus menghubungi Bella, tapi tidak ada jawaban dari Bella. Karan sangat kesal, lalu dia memilih tidur saja.
Sedangkan Javi dan Mayang pergi ke cafe Angel. Mayang ingin memberitahu pada suaminya wanita pilihannya untuk anaknya.
Mereka sudah duduk didalam cafe. Karena banyak pelanggan, Angel juga turun tangan membantu pegawainya.
"Itu pilihan mama, pa. Dia pemilik cafe ini. Bagaimana menurut papa?" tanya Mayang. Javi terus melihat perilaku calon menantunya pilihan dari istrinya. Dia seperti pernah melihat perempuan itu. Tiba-tiba dia ingat kalau itu mahasiswa yang baru lulusan terbaik dikampus mereka.
"Papa setuju, ma. Papa kenal dia. Dia gadis lulusan terbaik di kampus kita. Semua dosen dikampus semuanya memujinya. Makanya papa jadikan dia sekretaris Karan. Tapi mama yakin dia mau sama anak kita?"
"Sekretaris? Berarti dia sudah kenal sifat dari Karan, bagus kalau gitu. Tapi, bagaimana dia supaya setuju kalau dia mau menikah dengan Karan, ya pa?"
"Papa akan cari infonya dulu, mama tenang ya" ucap Javi pada Mayang. Lalu mereka menikmati minumannya, kemudian mereka pergi. Javi langsung memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari info tentang Angel.
Karan yang lagi asik tidur, dia mendapat SMS dari Frans Tentang Angel. Tentang Angel pemilik cafe yang mereka lihat, dan bagaiman keadaaan cafe yang sebentar lagi akan kena sita bank, kalau Angel tidak melunasi hutang ayahnya.
"Ternyata, kamu bekerja keras untuk melunasi hutang ayah mu. Kamu anak yang baik" gumam Karan sambil melihat foto Angel yang lagi sibuk melayani tamunya.
Tidak butuh berapa lama, Javi mendapat info tentang Angel. Dimalam harinya, ketika mereka ingin tidur, Javi memberitahu pada Mayang, Mayang tersenyum mendengarnya.
"Mama, tahu bagaimana caranya dia setuju untuk menikah dengan Karan" ucap Mayang bahagia, Javi langsung mengerti apa yang dipikirkan istrinya.
"Papa, akan ikuti kemauan mama, sekarang kita tidur ya sayang." kata Javi sambil menarik Mayang untuk tidur dalam pelukannya.
***
Satu Minggu tidak ada kabar dari Bella. Karan memutuskan pergi ketempat Bella. Orang tuanya mengetahui saat ini Karan pergi ke luar negeri. Mayang dan Javi menjumpai Angel. Mereka membujuk Angel untuk menjadikannya menantu mereka. Lalu mereka mengatakan akan membantunya untuk melunasi hutang ayahnya.
"Saya, akan memberitahu jawaban kepada om dan Tante kalau pak Karan sudah setuju" ucap Angel dengan sopan.
Sudah 2 Minggu Karan dan Frans diluar negeri untuk bertemu Bella dan membujuknya untuk menikah dengannya. Tapi Bella tetap belum mau untuk menikah sekarang, akhirnya Karan pun tidak memaksa lagi. Mereka langsung pulang.
"Bagaimana sayang, apa dia setuju?" tanya Mayang saat sarapan pagi. Karena ini hari Sabtu, mereka tidak ada yang bekerja.
"Karan akan ikuti kemauan mama" ucapnya dengan lesu.
"Apa, dia menolak?"tanya Javi.
"Dia belum mau untuk menikah, dia masih memikirkan karirnya dulu" ucapnya
"Baik, Nanti malam kita akan makan bersama dengannya" ucap Mayang dengan semangat.
***
Angel datang kerumah Karan. Saat dia masuk, Karan sangat terkejut ternyata wanita pilihan mamanya adalah sekretarisnya. Dia jadi berpikir, Angel itu dibuat ayahnya jadi sekretarisnya untuk dapat mendekatinya. Dia sangat membenci Angel, tapi karena sudah janji dengan mamanya akhirnya dia tidak bisa mundur.
"Baiklah, kalian akan menikah bulan depan" ucap Mayang dengan senang sambil memeluk Angel. Angel tersenyum manis pada mereka. Sebelum Angel datang, Mayang sudah memberitahu kalau Karan sudah setuju, karena Karan sudah putus dengan Bella. Karan sebenarnya sangat muak dengan senyum Angel, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ma, aku ada permintaan" ucap Karan. Mereka semua melihat kearah Karan.
"Baiklah, apa itu?" ucap Javi.
"Aku tidak mau pernikahan mewah, cukup hanya kita saja. Tidak ada awak media ataupun diekspos ke wartawan."
"Tapi, rekan bisnis kita? Lagian, Angel pasti ingin mengundang sahabatnya" ucap Mayang.
"Itu, keputusan ku." ucap Karan dengan tegas.
"kamu..." ucapan Javi terpotong karena Angel juga setuju dengan Karan.
"Tidak masalah om, Tante. Lagian Angel hanya sendiri. Angel suka acara yang sederhana" ucap Angel dengan lembut. Karena dia sudah tahu bagaimana sifat Karan, kalau dikatakannya tidak tetap tidak.
"Ya, sudah kalau Angel setuju. Besok kalian datang ke butik mama untuk fitting baju kalian. Dan mama yang akan menyiapi semuanya."
Setelah keputusan yang disepakati, Angel diantar pulang dengan Karan. Tapi, didalam mobil, mereka hanya diam saja, tidak ada pembicaraan sampai depan rumah Angel.
"Istirahatlah" ucap Karan sebelum Angel keluar dari mobilnya. Angel tersenyum mendengar perhatian Karan padanya. Setelah Angel masuk, Karan baru menjalankan mobilnya.
☘️☘️☘️☘️
Maaf baru bisa update ya🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Novi Idris
itu si karan panggil ibu atau mama sih?🙄🙄
2021-07-05
0
sie aie
hadir lagi
semangat selalu 🤗
2020-08-05
1