Di kursi, aku menunggu panggilannya. Jantungku merasa berdetak kencang, aku takut mendengar ocehannya kalau pekerjaan tidak beres. Saat telepon yang dimeja ku berdering, ketakutan ku semakin bertambah. Tapi aku harus bisa mengendalikannya. Aku langsung mengangkatnya.
"Kemari sekarang" ucapnya dengan suara dingin, belum mendengar jawaban ku dia langsung menutup teleponnya.
Karan POV
Dihari pertama dia bekerja, aku sangat kagum dengannya. Dia melakukan pekerjaannya dengan benar. Terutama saat dia menyediakan makanan kecil untuk,ku. Aku tidak menyangka dia menyediakan kue onde-onde tradisional untukku makanan favorit ku, padahal sekretaris lama ku tidak tahu apa makanan kesukaan ku dan dia selalu menyediakan kue brownies. Dan kopi yang dibuatnya sangat harum, wanginya tercium saat dia sudah didepan pintu ruangan ku, tidak hanya harum tapi sangat enak diminum. Hari ini aku memberitahu padanya kalau tidak ada lembur, aku sengaja mengatakannya supaya dia bisa pulang cepat karena ini hari pertama kerjanya jadi aku tidak tega membiarkannya lembur di hari pertamanya.
***
Author
Angel yang tadi dapat panggilan dari bosnya untuk masuk keruangan, dia sangat takut. Kemudian dia mengetok pintu ruangan Karan.
"Masuk" Perintah Karan.
Angel masuk kedalam, dan dia melihat Frans masih berdiri didepan meja Karan. Tapi dengan percaya diri Angel menatap bos nya.
Dia masih melihat bosnya masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di mejanya.
"Hari ini kerjakan berkas-berkas ini. Selesai jam makan siang harus sudah saya terima. pergilah" ucap Karan sambil memberi berkas-berkasnya pada Angel. Angel langsung mengambilnya.
"Baik,pak. Saya permisi dulu" ucap Angel sambil membungkukkan badannya.
Angel langsung duduk di kursinya, dan sambil menghela nafas.
"Untung saja. Buat jantungan saja" gumam Angel dengan suara pelan.
Angel langsung mengerjakan tugasnya sampai jam 12 siang untuk makan siang, Angel masih terus mengerjakannya, sambil dia membuka roti yang dibelinya tadi dan susunya. Karena dia tidak bawa bekal, dia jadi lebih memilih mengerjakan tugasnya sampai selesai. Akhirnya tepat jam 1 siang pekerjaannya siap, Dina langsung memberikan berkas-berkasnya pada Karan.
"Bagus. Kamu sudah makan?" tanya Karan. Karena dia tahu dari tadi Angel tidak ada bangkit dari tempat duduknya.
"Sudah,pak. Oh, ya pak jam 13.30 siang bapak ada rapat diluar dengan pak Roni" ucap Angel.
"Baiklah. Terimakasih. Kau boleh keluar" ucap Adi sambil menatap Angel.
Angel yang dari awal ditatap Karan sangat gugup, tapi dia langsung mengendalikannya.
Akhirnya Karan pergi rapat dan ditemani Frans. Hanya tinggal Angel. Tapi sebelum Karan pergi dia memberikan pekerjaan pada Angel untuk memeriksa data keuangan apakah sudah benar apa belum. Sebenarnya itu adalah tugas Frans. Tapi karena Frans harus ikut samanya, dia jadi memberikan tugas itu pada Angel.
Didalam mobil, Frans yang mengemudikannya, sedangkan Karan terus membaca berkasnya.
"Frans, apa menurutmu dia bisa mengerjakannya?" tanya Karan pada Frans. Karena dia belum yakin dia bisa mengerjakannya tanpa ada kesalahan.
"Saya yakin, tuan dia bisa mengerjakannya" ucap Frans dengan masih fokus melihat ke depan.
***
Angel yang masih fokus untuk pekerjaannya, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik datang menemuinya.
"Maaf, nona apa Karan nya ada" tanya wanita itu dengan lembut dan sopan.
Angel melihat perempuan itu dengan jelas, dia sangat bingung karena setahu dia bosnya tidak ada janji ketemuan dengan orang dikantornya.
"Maaf, nama nona siapa? Apa anda sudah buat janji?" tanyanya Angel dengan senyum.
Perempuan itu langsung mengulurkan tangannya.
" Saya Bella." Angel membalas uluran tangannya. Mereka saling tersenyum.
" Maaf, kan saya. Saya belum ada janji dengannya. Saya pacarnya Karan" jelasnya lagi. Angel sangat kaget ternyata wanita cantik itu adalah pacar bosnya.
"Maaf, nona Bella. Saya tidak tahu. Saya sekretaris Pak Karan yang baru, nama saya Angel."
"Tidak apa-apa. Katanya kemana,ya?"
"Pak Karan ada rapat penting diluar bersama pak Frans. Nona tunggu didalam saja. Nona mau minum apa?"
"Owh. Ya, sudah saya langsung pulang saja. Nanti saya akan hubungi Karan langsung saja. Maaf, ya sudah menggangu. Saya permisi dulu" ucap Bella dengan lembut.
Angel terus memandang Bella dari belakang, sampai punggungnya tidak kelihatan lagi.
"Wah, bos sangat beruntung dapat pacar yang sangat cantik, ramah lagi." gumam Angel.
***
Akhirnya pekerjaan Angel siap, dia langsung merilekskan tubuhnya yang sudah sangat pegal. Dia langsung melihat jamnya ternyata sudah jam 9 malam. Angel langsung merapikan barang-barangnya, dan berkas yang sudah dikerjakannya langsung diletakkan di meja Karan.
"Aku harus cepat-cepat ke cafe" gunanya sendiri sambil mengambil tasnya di kursinya.
Saat dia mau berjalan kearah lift, Karan dan Frans datang. Angel kaget melihatnya, dia langsung memberi salam.
"Malam, pak" ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya
Karan dan Frans ternyata Angel masih dikantor dan baru akan pulang.
""Apa, kau lembur?" tanya Karan sambil melihat Angel.
"Iya,pak. Saya baru selesai mengerjakan tugas yang bapak kasih tadi" jelas Angel.
"Dimana berkasnya?"
"Sudah diatas meja, bapak"
"Baiklah, kamu boleh pulang" ucap Karan, sebelum menunggu jawaban dan Angel, Karan langsung melangkahkan kakinya dan diikuti Frans. Angel bergerak setelah atasannya masuk kedalam ruangannya. Angel langsung berlari keluar dari kantornya, berharap bus atau angkot masih lewat.
***
Karan dan Frans saat keluar dari kantor mereka masih melihat Angel masih berdiri dipinggir jalan. Mereka datang kekantor hanya ingin mengambil berkas yang harus dikerjakan Karan dan mengambil berkas yang dikerjakan Angel tadi. Saat mereka keluar dari lapangan Karan memerintahkan Frans untuk menghentikan mobilnya.
"Ajak dia naik. Kita antar dulu dia pulang" perintah Karan pada Frans yang pandangannya kearah Angel.
Frans sangat kaget mendengarnya, Frans langsung mengikuti perintah dari Karan. Frans keluar dari mobil, dan langsung menghampiri Angel.
"Nona, Angel mari ikut saya" ucap Frans setelah tiba didepan Angel. Angel sangat kaget Frans menghampirinya dan mengajaknya.
"Tidak, usah pak. Saya tunggu angkot saja" tolak Angel dengan sopan.
"Maaf, nona. Sebenarnya Bos yang nyuruh saya untuk mengajak nona. Kalau sudah perintah dari bos jangan dibantah nona."
"Baiklah"ucap Angel dengan lemas. Angel sebenarnya sangat senang ada yang memberi dia tumpangan, tapi karena yang mengajaknya adalah bos nya, dia sangat segan.
Angel langsung masuk dan duduk didepan samping Frans. Angel langsung melihat bangku dibelakang. Dia melihat bosnya masih fokus dengan berkasnya.
"Malam,pak" sapa Angel dengan gugup. Angel melihat Karan hanya menganggukkan kepalanya saja. Angel pun hanya senyum kecil.
Mobil merekapun melaju. Semuanya hanya tampak diam saja. Dina dari tadi asik terus melihat jamnya, Frans bingung dengan Angel, seperti orang yang mengejar waktu.
☘️☘️☘️☘️☘️
Mohon dukungannya ya. Setelah mampir jangan lupa tinggalkan jejaknya. Terimakasih🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Meiliani Pelangi
kakak author yang baik, penempatan tanda bacanya masih banyak yang salah.
mohon diperbaiki lagi ya kakak yang manis, biar dibacanya enak! 😊
2022-04-12
0
Herlina Lina
lanjut
2020-08-17
1
sie aie
hadir lagi
semangat selalu 🤗
mari saling support
2020-08-02
1