Angel yang mendapat perintah dari Karan langsung pulang kerumah dan memindahkan barangnya dibantu sama pembantunya yang sudah tiba dirumah Karan. Bibi Yeni sangat bingung apa yang dilakukan Angel. Selesai mereka merapikan barang-barangnya Angel, mereka langsung kedapur untuk masak makan malam.
Bi Yeni terus melihat kearah Angel.
"Non, maaf bibi ada yang mau saya tanyakan!"
"Saya tahu bibi pasti bertanya kenapa saya pindahkan baju saya melamar mas Karan, kan?" Sambil memotong sayuran.
"Iya, non." sekalian mencuci piring
"Bibi jangan kasih tahu sama mas Karan, ya. Sebenarnya saya istri dari mas Karan. Kami terpaksa menikah karena dijodohkan."
Angel terus menceritakan kenapa dia bisa menikah dengan Karan. Bi Yeni setia mendengar apa yang dikatakan Angel. Dia sangat kasihan melihat istri majikannya tapi tidak dianggap istri sama tuannya.
"Sabar, ya non. Dan maaf saya mau bertanya hal pribadi sama non Angel."
"Tidak apa-apa bi. Bibi mau tanya apa?"
"Apa non Angel cinta sama tuan?"
Angel terdiam mendengar pertanyaan pembantunya itu. Karena dia tidak tahu apakah dia sudah jatuh cinta sama Karan atau belum. Dia hanya tahu kalau Karan mengabaikannya dia merasakan sakit dihatinya.
"Saya tidak tahu, bi. Yang saya tahu kalau dia bersikap cuek rasanya sangat sakit, bi" ucap Angel dengan sedih, dan tak terasa air matanya jatuh mengingat perbuatan Karan padanya semenjak mereka menikah. Melihat Angel menangis Bibi Yeni memeluk Angel dengan mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang.
"Sabar, non. Saya yakin pasti tuan Karan akan berubah."
***
Akhirnya jam menunjukkan jam 5 sore. Angel sudah siap masak untuk makan malam bersama mertuanya. Dan dia langsung bersihkan badannya, yang sudah sangat lengket karena keringat.
Saat dia sudah bersihkan badannya Angel langsung keluar kamarnya dan memilih duduk di bangku ruang tamu sambil memilih nonton drakor, dan bi Yeni sudah minta ijin pulang.
"Non, saya ijin pulang ya"
"Baik, bi. Hati-hati ya, bi" jawab Angel. Saat bibi Yeni membuka pintu, ternyata orang tua Karan sudah didepan pintu apartemen Karan.
"Bibi mau pulang?" tanya mama Mayang
"Iya, nyonya" jawab Bi Yeni. Mendengar suara mertuanya, Angel langsung bangkit dari bangku dan menghampiri mertuanya.
"Mama dan papa sudah datang? Silahkan masuk" ucap Angel sambil menyalami kedua tangan mertuanya.
"Permisi nya, tuan!" ucap Bi Yeni.
Akhirnya mertuanya Angel masuk kedalam dan duduk diruang tamu.
"Apa Karan belum pulang, sayang?" ucap Mayang setelah duduk.
"Belum, ma. Angel buat minum dulu ya ma, pa" ucap Angel
Angel langsung membuat minuman untuk mertuanya. Selesai membuatnya Angel langsung membawa minumannya ke depan. Diruang tengah Angel dan mertuanya jadi ngobrol penuh canda tawa sambil menunggu Karan.
Suara ketawa mereka sampai terdengar keluar, Karan yang sudah didepan pintu saja kaget mendengar candaan orang tuanya sama Angel. Karan langsung mengubah wajahnya dengan tersenyum manis di depan Angel dan bersiap-siap untuk berakting.
"Mama papa sudah datang?" ucap Karan sambil mencium kedua tangan orang tuanya. Dan Angel pun langsung mencium tangan Karan, dan Karan pun langsung mencium kening Angel. Angel tahu saat ini Karan lagi berakting di depan mertuanya. Angel hanya senyum kecut pada Karan.
"Akhirnya kamu pulang juga. Papa dan mama sudah menunggu kamu lah, Kar" ucap Papa Javi.
"Maaf, pa tadi ada banyak kerjaan yang harus Karan selesaikan"
"Owh"
"Aku mandi dulu ya ma, pa"
"Aku siapkan air mandinya, ya mas!"
"Ehm" ucap Karan. Mereka pun bersama-sama naik keatas. Orang tuanya sangat bahagia melihat anak dan menantunya sudah sangat dekat.
Didalam kamar, Angel langsung masuk kedalam kamar mandi untuk menyiapkan air mandi Karan"
"Keluar sana! Aku bisa sendiri." ucap Karan dengan dingin. Angel yang sudah didalam kamar mandi pun langsung keluar dengan menahan rasa sakit dihatinya. Setelah Karan masuk kamar mandi, Angel langsung kearah lemari pakaian. Dia mengambil baju untuk Karan pakai, dan langsung diletakkannya di atas tempat tidur. Setelah itu dia langsung keluar kamar. Setelah didepan pintu, Angel langsung merubah wajahnya yang sedih menjadi senyum kembali didepan mertuanya.
Karan yang sudah selesai mandi, dia langsung keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya. Dia melihat baju yang disiapkan Angel, dan langsung memakainya. setelah selesai berpakaian dia langsung keluar dari kamarnya. Angel melihat suaminya keluar dari kamar. Angel sangat senang melihat suaminya mau memakai baju yang sudah disiapkannya, karena ini pertama kali Karan mau memakai baju yang disiapkannya.
"Aku sangat senang, mas kamu mau memakai baju yang aku siapkan" gumam Angel dalam hati.
Setelah mereka ngobrol, mereka langsung makan malam bersama.
"Wah, sayang banyak sekali makanannya" ucap Mayang dengan senyum.
"Iya, ma. Angel tidak tahu apa makanan kesukaan papa dan mama. Jadi Angel masak apa saja bahan yang di kulkas" terang Angel.
"Tidak apa-apa sayang. Pasti sangat enak"
Mereka pun menikmati makanan yang dimasak Angel. Mayang dan Javi sangat menikmati masakannya dengan lahap. Karan pun juga makan dengan lahap. Angel selalu mencuri pandang kearah Karan. Angel sangat senang Karan makannya dengan lahap.
"Ternyata makanannya sangat lezat. Aku baru tahu" gumam Karan dalam hati.
Setelah semuanya makan Angel langsung merapikan meja makan dan dibantu sama Mayang. Sedangkan Karan dan Javi memilih duduk di ruang tamu sambil menonton TV.
Selesai kedua wanita itu bersih-bersih langsung bergabung bersama Karan dan Javi. Mayang dan Angel duduk bersama.
"Oh, ya papa dan mama mau kasih kalian hadiah" ucap Javi sambil memberikan amplop pada Karan.
"Itu tiket bulan madu kalian ke Paris. Dua hari lagi kalian harus berangkat" ucap Javi. Karan yang membuka amplop itu. Angel melihat wajah Karan yang masih tersenyum.
"Tapi, pa Karan masih banyak pekerjaan!" ucap Karan sambil melihat wajah papanya.
"Untuk sementara biar Frans saja yang handle pekerjaan kamu dan dibantu papa. Angel mau, kan sayang?" ucap Mayang.
"Kalau Angel terserah suami Angel saja!" ucap Angel sambil melihat kearah Karan.
"Bagaimana Karan? Papa tidak mau ada penolakan!" ucap Javi.
"Baiklah, kami akan pergi" ucap Karan dengan wajah yang masih tersenyum. Angel sangat yakin saat ini Karan hanya senyum palsu.
"Seandainya senyum itu bukanlah akting. Mungkin saat ini aku bahagia" gumam Angel sambil melihat Karan.
Setelah Javi memberi tiket bulan madu untuk Karan dan Angel, mereka menikmati nonton TV. Sampai jam 10 malam, mereka masuk ke kamar masing-masing. Orang tua Karan memutuskan akan menginap di apartemen Karan selama 2 hari sampai mereka pergi bulan madu.
☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments