Angel masuk kedalam kamarnya setelah dia merasakan kelegaan. Dia melihat jamnya sudah jam 11, dia langsung siap-siap untuk mandi. Tapi dia langsung melihat kearah pintu.
"Apa aku harus minta ijin padanya dulu? Lebih baik aku kasih tahu saja, sudah kewajiban ku seorang istri harus minta ijin pada suaminya kalau mau pergi" gumam Angel. Angel pun langsung keluar dari kamarnya, dia mengetok pintu kamar Karan.
Tok..tok...tok...
Karan langsung membuka pintu kamarnya, dia melihat Angel menatapnya.
"Maaf, mas saya nanti siang ingin keluar. Apa boleh?" tanya Angel dengan ragu. Karan tidak menjawab langsung. Dia menatap Angel, Angel terus menyapa Karan juga berharap jawaban dari Karan.
"Baiklah. Jangan lupa bawa kartu yang aku beri sama mu, itu khusus untuk mu. Sudah kewajiban ku, harus memenuhi kebutuhanmu! Aku pergi dulu. Nanti malam jangan menunggu, ku." ucap Karan. Lalu Karan pergi meninggalkan Angel yang masih berdiri depan pintu kamar Karan. Angel terus menatap punggung Karan sampai menghilang dibalik pintu.
Angel langsung bersiap-siap stelah Karan pergi, saat dia lagi bersiap-siap dia melihat kartu yang diberikan Karan.
"Lebih baik aku menyimpan saja. Aku tidak akan memakainya sampai kapan, pun!" ucap Angel pada dirinya sendiri. Saat dia mengambil tasnya dia mendapat pesan dari Marco.
📨" Aku sudah didepan hotel" . Angel tersenyum pada pesan yang dikirim Marco padanya, kemudian dia pergi berlari kecil. Dia takut Marco menunggunya lama.
Sesampai dilobi, Angel melihat mobil Marco, Marco juga melihat Angel yang baru keluar kemudian dia menurunkan jendelanya dan melambaikan-kan tangannya pada Angel. Angel yang melihatnya hanya tersenyum pada Karan. Angel langsung masuk kedalam mobil Marco, dia duduk didepan disamping Marco.
"Baiklah kita makan siang dulu ya! Berhubung sudah waktunya makan siang. Bagaimana?" Tanya Marco pada Angel sebelum berangkat.
"Baik, kak. Angel hanya ikut saja. Lagian Kakak sudah janji jadi pemandu wisata Angel selama disini. Jadi aku ikuti saja" ucap Angel sambil tersenyum.
"Baiklah, malaikat ku!" ucap Marco sambil mencubit pipi Angel dengan gemas. Angel hanya tersenyum saja dengan perlakuan Marco padanya. Marco melakukan mobilnya, mobil mereka masuk ke daerah restoran. Angel melihat restoran itu kelihatan mewah.
Angel sangat ragu masuk kedalam. Marco melihat ekspresi keraguan di wajah Angel. Karan langsung memegang kedua pundak Angel dari belakang.
"Ayuk! Kakak sudah lapar!" ucapnya sambil mendorong tubuh Angel. Pas didepan restoran mereka disambut pelayan dengan ramah. Mereka langsung duduk di kursi yang ditunjukkan seorang pelayan pada mereka. Mereka langsung diberi buku menu, Angel dan Marco langsung memesan makanan.
"Silahkan ditunggu tuan, nona!" ucap pelayan itu sambil membawa buku menunya lagi. Angel melihat sekelilingnya, dia melihat seorang pria yang sangat tidak asing paginya. Dia ingin memastikan, lama-lama dia yakin itu adalah Karan suaminya. Angel juga melihat Karan sedang ketawa bersama seorang wanita yang duduk depan Karan. Angel juga tidak asing melihat punggung wanita itu.
"Apa itu nona Bella? Ah, jadi mereka masih pacaran. Kalau dia masih pacaran kenapa dia menikah dengan, ku?" gumamnya dalam hati.
Angel terus menatapnya. Karan yang lagi melihat sekelilingnya dia melihat seorang wanita yang lagi menatapnya tajam. Karan sangat terkejut ternyata Angel lah yang melihatnya. Dia juga terkejut melihat Angel duduk bersama pria.
"Siapa pria itu? Kenapa mereka bisa bersama?" gumamnya sendiri. Angel yang merasa cukup menatap Karan dari jauh, dia langsung mengalihkan pandangannya dengan Marco. Karan yang melihat Angel tidak memandangnya lagi, dia juga mengalihkan pandangannya pada Bella.
Sekali-kali Karan melirik Angel yang selalu ketawa bersama Marco. Tanpa sadar Karan rasanya sangat marah melihat Angel ketawa bersama pria lain. Akhirnya Angel dan Marco selesai makan, mereka langsung bangkit. Sebelum, mereka keluar dari restoran Angel menyempatkan melihat Karan yang sedang melihatnya. Mata mereka saling bertemu, Angel melihat wajah Karan yang seperti tidak dapat diartikan. Tapi Angel mengabaikannya.
Marco membawa Angel ke Disneyland yang di Paris. Angel sangat senang, sudah lama rasanya dia tidak bermain yang ada didalam. Hampir semua wahana mereka naik. Karena merasa kelelahan, Angel minta istirahat. Lalu Marco membawa Angel makan eskrim. Marco lah yang pergi membeli eskrim, tinggallah Angel yang duduk sendiri. Dia menghela napasnya, dia mengingat bagaimana senyum Karan bersama Bella. Angel merasa sangat sedih mengingat perlakuan Karan padanya. Dan dia tidak sadar saat dia menatap terus kearah langit, air matanya menetes. Dia juga tidak sadar Marco sudah didepan matanya. Marco melihat Angel menetes air mata.
Marco langsung duduk disamping Angel sambil menghapus air mata Angel. Angel yang merasakan sentuhan dipinya, dia melihat Marco sudah duduk disampingnya.
"Bisakah malaikatku ini berbagi cerita kesedihannya?" ucap Marco menatap Angel.
"Kakak. Hiks...hiks..." Angel tidak tahu kenapa dia bisa menangis dihadapan Marco. Marco langsung memeluk Angel, membuat kepala Angel bersandar di bahunya.
"Menangislah, selesai menangis ingat ceritakan pada kakak mu ini!" sambil mengelus rambut Angel dengan Kasih sayang. Angel terus menangis tanpa henti.
Tanpa mereka tahu sepasang mata pria lagi menatap mereka dengan tajam.
"Sayang, ini eskrim nya!" ucap Bella sambil membawa eskrim ditangannya. Ternyata pria itu adalah Karan. Sebenarnya selesai Bella dan Karan makan, Bella mengajak Karan untuk Disneyland, berhubung dia tidak sibuk dan begitu juga Karan.
"Oh, ya sayang. Besok kita jalan-jalan lagi ya. Tapi aku mau ajak sepupu kamu juga" ucap Bella dengan senyum. Karan terkejut mendengar perkataan Bella.
"Bagaimana sayang? Kasihan dia jalan-jalan sendiri"
"Baiklah, sayang. Aku akan bertanya dulu dengannya nanti"
"Baiklah, sayang" Bella menyandarkan kepalanya di bahu Karan sambil menatap ke depan. Sedangkan Karan terus menatap Angel dan Marco dengan tajam.
Angel yang merasa tenang mulai menegakkan kepalanya.
"Sudah tenang?" ucap Marco sambil memberikan sapu tangannya pada Angel. Angel langsung menghapus air matanya.
"Maaf, kak sudah membuat baju kakak basah" ucap Angel sedih.
"Tidak masalah" ucap Marco sambil mengacak rambut Angel.
"Baiklah, apa malaikatku ini sudah siap bercerita?" tanyanya sambil menatap Angel.
Angel menghela nafas panjangnya.
"Baiklah aku akan ceritakan, pada kakak. Tapi janji jangan pernah ceritakan pada siapapun" Karan hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Angel menceritakan kisah hidupnya, semenjak kematian orang tuanya dan sehingga dia menikah karena terpaksa. Dan dia menceritakan bagaiman hubungannya dengan suaminya. Dan dia juga menceritakan kenapa dia ada di Paris. Marco mendengar kisah hidup Angel yang sangat menderita.
"Apa malaikat ku sudah mencintai suaminya yang egois itu?" tanyanya pada Angel.
Angel yang mendengar pertanyaan Karan, membuat dia menatap langit tajam. Dan kemudian menganggukkan kepalanya.
"Aku tidak tahu sejak kapan aku jatuh cinta padanya. Apakah sewaktu kami pisah aku bisa melupakannya, kak?" tanyanya sambil menatap langit. Tanpa disadari air matanya keluar.
☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Heryta Herman
kenapa harus jatuh cinta dgn pria yg slh...
hidupmu sangat berharga angel..sadarlah..masih bnyk pria lain yg lbh baik dari si manusia yg ga punya hati sprti karan mu itu...
2024-06-29
0
sie aie
aku mampir lagi kak🤗
semangat yaaa
salam dari Jangan BENCI VIKA ❤️
2020-08-26
1
Cucum Lavigni
kebalik mulu namanya thor...pusing ya thor.😊tp suka dg crtnya...smgat thor
2020-08-20
1