Dengan pikirannya ke Angel, Karan memutuskan pulang ke hotel. Dia takut terjadi sesuatu pada Angel.
"Sayang aku pulang dulu, ya. Aku ingin memastikan keadaan sepupu aku!" ucap Karan sambil membelai rambut Bella dengan penuh kasih sayang. Angel langsung memeluk Karan.
"Baiklah, sayang. Kamu hati-hati, ya. Besok kalau aku agak longgar aku, akan menghubungi kamu!" ucap nya dengan posisi masih diperlukan Karan.
"Baiklah, sayang. Selamat malam!" ucap Karan.
Karan langsung pergi menuju hotelnya. Dia sangat gelisah dengan keadaan Angel sekarang.
"Kenapa aku mencemaskan nya? Akh!" gumamnya dalam hati.
Dia melakukan mobilnya dengan cepat. Sesampai di hotelnya dia langsung menghentikan mobilnya depan pintu dan menyerahkan kuncinya kepada pegawainya. Pegawainya lah yang memarkirkan mobil yang dipakainya. Dengan cepat dia masuk kedalam lift yang khusus untuknya, dia tidak peduli dengan pegawainya yang menyapanya. Apalagi managernya yang sudah menyapanya tidak dijawab sama, sekali. Sehingga pegawai nya bingung dengan apa yang terjadi sama bos' mereka.
Dia langsung membuka pintu kamarnya. Saat dia masuk dia tidak melihat Angel, lalu dia masuk kedalam kamar Angel. Di sana, pun dia tidak menemui Angel. Dia melihat kartu yang diberikannya pada Angel masih ada ditempat tidur, tempat kartu itu jatuh karena dicampakkannya. Dia tidak mengambilnya, karena dia sudah memberikan untuk Angel. Lalu dia keluar dari kamar Angel. Dia merasakan kerongkongannya yang kering, dia langsung memilih ke dapur untuk minum. Selesai dia minum dia melihat kearah meja makan tampak kotak makanan yang tersusun rapi.
"Kemana perempuan itu? Apa dia masak makanan ini? Dasar, bodoh dikasih kartu supaya dia makan diluar, malah memilih masak!" ucap Karan dengan kesal.
Karan langsung mengambil hpnya , Karan langsung menghubungi Angel.
***
Angel melihat hp nya berbunyi, ternyata telepon dari Karan. Tapi dia lebih memilih mengabaikannya. Dia masih ingin sendiri menikmati suasana malam di kota Paris.
Saat dia lagi menikmati kesendiriannya, seorang pria tampan menghampirinya.
"Maaf nona apakah saya bisa duduk disebelah anda?" tanya pria itu sangat sopan.
Angel yang merasa seseorang berbicara padanya, dia melihat seorang pria tampan dan tampak bola matanya yang warna biru dan tubuhnya yang terlihat tampak tegap berdiri didepannya. Dina langsung gugup pada pria itu karena mata mereka bertemu.
"Iy...iya silahkan, tuan!" ucap Angel dengan ragu.
Sebenarnya Angel sangat takut kalau pria yang duduk bersamanya adalah pria jahat. Apalagi dia berada di negeri asing. Angel sangat gugup.
"Apakah aku harus menghubunginya? Aku sangat takut!" gumam Angel dalam hati.
Pria yang disampingnya itu melihat Angel kelihatan sangat gugup.
"Apa dia takut pada, ku? Apa dia berpikir kalau Akau orang jahat?" gumam pria itu dalam hati sambil melihat kearah Angel.
"Maaf, nona. Jangan takut aku bukan orang jahat! Aku hanya kelelahan saja setelah mengelilingi taman!" ucap pria itu. Angel langsung melihat kearah pria itu sambil melihat matanya apakah berbohong atau jujur.
"Apa dia paranormal? Kenapa dia tahu apa yang aku pikirkan? Dia berbohong atau jujur?" gumam Angel.
"Bagaimana kita kenalan saja dulu, saya Marco Abraham" ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Dengan ragu-ragu Angel membalas uluran tangan Marco.
"Saya Angel" ucapnya dengan ragu.
"Nama kamu cantik sangat cocok dengan wajah kamu yang seperti malaikat" ucap Marco dengan senyum. Mereka pun melepaskan jabatan tangan mereka.
"Terimakasih tuan!" ucapnya dengan tersenyum.
Marco yang melihat senyum Angel dia langsung terpesona. Dia sangat tertarik pada Angel, melihat wajah Angel yang Asia mengingatkan dia dengan wanita Asia yang sangat dicintainya.
"Berapa umurmu nona Angel?" tanya Marco.
"Panggil saya Angel saja, saya masih 22 tahun tuan!" jawabnya.
"Baiklah. Umurku lebih tua dari pada, mu aku 28 tahun. Panggil saja aku Kak Marco. Aku senang memiliki adik cantik seperti kamu!" ucap Marco.
"Kamu sendiri disini?"
"Iya, kak. Aku lagi liburan dengan..." Angel tidak melanjutkan kata-katanya, dia langsung menatap langit tak terasa air matanya jatuh kalau dia mengingat statusnya. Marco yang melihat wajah sedih Angel.
"Apakah dia mempunyai masalah besar? Sebenarnya dari senyumnya dia seperti menyembunyikan sesuatu" gumam Marco.
"Jika kamu tidak keberatan kamu bisa menceritakan masalah kamu pada kakak. Aku sudah bilang, kan tadi aku senang kamu jadi adik kecil, ku!" dengan membelai rambut Angel dengan lembut. Angel sangat kaget dengan perlakuan Marco padanya, padahal mereka baru saja ketemu. Tapi bisa Marco sangat baik padanya.
"Terimakasih, kak. Kakak..." ucapannya terpotong karena hpnya berdering lagi.
Dia melihat ternyata telepon dari Karan. Dengan menghela napas Angel mengangkat teleponnya. Marco melihat wajah sedih Angel.
"Hallo mas!" jawab Angel dengan lembut.
"Kamu kemana saja? Apa kamu tidak pulang? Kalau aku tinggalkan bukan artinya kamu tidak kabari kemana saja kamu pergi" bentak Karan.
Angel sangat takut kalau Karan marah-marah. Sebenarnya dia sadar kalau dia salah tidak kabari kalau dia mau pergi jalan-jalan, karena bagaimanapun Karan adalah suaminya meskipun dia tidak dianggap istri. Angel hanya dia saja mendengar kemarahan Karan.
"Kenapa kamu tidak menjawab. Kalau kamu mendapatkan masalah aku bisa repot!" bentaknya lagi.
"Maaf, mas. Tadi saya bosan dikamar, jadi saya ingin jalan-jalan keluar" jawab Angel dengan ragu-ragu.
"Terserah!" bentak Karan sambil mematikan hpnya.
Angel hanya bisa menghelana nafas saja. Semua mimik wajah Angel terlihat jelas di mata Marco.
"Maaf, kak. Saya pulang dulu" ucap Angel sambil berdiri. Sebelum dia benar-benar berdiri Marco langsung menarik tangan Angel.
"Tunggu! Karena Angel yang cantik ini sudah menjadi adek Marco yang ganteng, kakak akan mengantar kamu!" ucap Marco dengan canda sambil tersenyum.
Angel langsung ketawa mendengar ucapan Marco yang narsis menurutnya.
"Kenapa ketawa malaikat, ku?" tanya Marco karena Angel ketawa mendengar ucapannya.
"Malaikat?" tanyanya dengan bingung.
"Aku kakak Marco kamu yang ganteng ini akan memanggil kamu malaikat. Habisnya wajah kamu seperti malaikat" ucap Marco sambil menusuk pipi Angel.
"Hahaha. Baiklah kak Marco yang ganteng" ucap Angel dengan ketawa.
Didalam mobil Marco terus membuat kata-kata yang lucu untuk Angel, supaya tidak kelihatan wajah sedih Angel lagi. Angel merasakan kebahagian, ini pertama kalinya dia bisa tertawa lepas setelah kematian orang tuanya. Dia sudah lama tidak pernah ketawa. Angel merasakan kenyamanan disisi Marco.
Sesampai didepan hotel, Marco menyuruh Angel menaruh no hp nya kedalam hpnya.
"Baiklah malaikat, ku. Selamat malam. Besok kakak akan menghubungi, mu. Aku akan membawa malaikat ku jalan-jalan" ucap Marco sambil mencubit pipi Angel dengan gemas.
"Baiklah, kak. Selamat malam. Hati-hati dijalan ya kak. Kabari Angel kalau sudah sampai" ucap Angel sebelum turun.
Sesudah dia mengatakannya Angel langsung turun dari mobil Marco. Marco langsung melambaikan tangannya pada Angel sebelum melakukan mobilnya. Angel pun membalas lambaian tangan Karan dengan senyum.
"Terimakasih, kak" ucap Angel dengan tersenyum.
Setelah mobil Marco menghilang dari pandangannya Angel menghela nafasnya, Setelah itu dia baru masuk kedalam.
☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Muma
next
2020-08-07
1