Diaper hari Angel membatu mama mertuanya untuk masak malam mereka. Saat mereka lagi masak, Karan dan Javi pulang kerumah. Mereka langsung masuk ke dapur karena mendengar suara istri mereka. Karan dan Javi melihat Mayang dan Angel tampak sangat bahagia.
"Apakah sama Bella nanti mama bisa dekat seperti itu?" gumam Karan dalam hatinya.
"Wah, kalian tampak sangat bahagia sekali?" ucap Javi dengan senyum. Angel dan Mayang mendengar suara Javi langsung melihat ke sumber suara.
"Kalian sudah pulang? Maaf ku tidak menyambut kalian, mas. Kami terlalu fokus masak. Ya, sudah kalian mandi dulu. Siap mandi pasti makanannya sudah siap"
"Baiklah, kami bersih-bersih dulu" ucap Javi.
Karan dan Javi memasuki kamar mereka. Didalam kamar Karan langsung mengambil baju yang sudah disiapkan Angel diatas tempat tidur. Didalam kamar mandi, Karan memandang wajahnya di kaca.
"Kapan semuanya berakhir?" ucap Karan pada diri sendiri.
"Ah..." teriaknya dalam kamar mandi. Dia memutuskan untuk berendam supaya menenangkan pikirannya.
Javi, Angel dan Mayang sudah berkumpul dimeja makan. Mereka menunggu kedatangan Karan.
"Nak, coba kamu lihat suami kamu! Kenapa lama sekali dia turun" perintah Javi pada menantunya
"Baik, pa" Angel langsung naik keatas. Sebelum dia masuk dia menghela nafasnya, berharap Karan tidak marah padanya.
Sewaktu dia masuk kamar, dia tidak melihat Karan didalam, tapi dia melihat balkon kamarnya terbuka. Angel langsung kearah balkon, dia melihat Karan lagi sibuk dengan laptopnya. Angel langsung memanggil Karan.
"Mas, papa dan mama sudah menunggu untuk makan malam" ucap Angel.
"Ehm" Karan hanya menjawabnya dengan singkat. Tapi melihat Karan tidak bangkit juga Angel menegurnya lagi.
"Jika mas tidak mau ketahuan sama mama dan papa tentang pernikahan kita mari kita bersama-sama keluar bersama" ucap Angel tegas. Mendengar perkataan Angel Karan langsung menghentikan kerjaannya dan bangkit berdiri. Karan menatap Angel dengan tajam. Angel tidak takut dengan tatapan tajam Karan. Karan melihat sekarang Angel tidak takut padanya, dia pun langsung berjalan dan di ikuti Angel berjalan disamping Karan.
Javi dan Mayang melihat anak dan menantunya sudah turun mereka tersenyum.
"Maaf, pa ma. Tadi Karan ada mengerjakan berkas yang harus Karan kirim pada Frans untuk rapat besok. Besok pagi kan Karan dan Angel sudah berangkat."
"Ya, sudah Ayuk kita makan sekarang!" ucap Javi.
***
Selesai makan malam mereka masuk ke kamar mereka masing-masing. Didalam kamar, Angel langsung menyusun bajunya dan Karan yang akan mereka pakai selama bulan madu. Karan melihat Angel menyusun bajunya bangkit dari sofa.
"Biar aku saja yang menyusun baju, ku. Karena aku tidak mau baju ku satu tempat dengan baju, mu!" ucap Karan.
"Baiklah kalau itu mau, mu. Aku tidak masalah dengan itu, karena aku senang aku tidak perlu repot memikirkan baju apa yang ingin kamu bawa!" ucap Angel dengan senyum. Karan kaget mendengar jawaban dari Angel, yang biasanya Angel hanya diam saja kalau dia mengucapkan kata-kata pedas padanya.
Sebenar Angel sudah memutuskan dia tidak akan mau ditindas lagi dengan Karan. Dia akan melakukan tugasnya sebagai istri, tapi jika dilarang dia akan mundur. Mendengar jawaban Angel Karan hanya diam saja. Angel langsung memilih tidur di sofa. Selesai Karan menyusun bajunya dia melihat Angel sudah tidur.
"Kenapa sekarang dia mulai menjawab sindiran, ku?" gumam Karan dalam hati.
Saat dia mau tidur, Karan mendapat info dari Frans kalau saat ini Bella sedang diParis untuk bersiap-siap fashion show. Karan memang selalu menyuruh Frans untuk memantau kemana saja Bella pergi. Karan sangat bahagia ternyata tempat dia bulan madu nanti ada pujaan hatinya. Tapi dia memutuskan tidak akan memberitahu Bella kalau dia akan ke Paris.
***
Merekapun pergi berbulan madu diantar dengan orang tua Karan dan Frans ke bandara.
"Bersenang-senanglah disana. Ketika kalian pulang kalian harus sudah membawa cucu untuk kami" ucap Javi pada Karan. Karan hanya diam saja dan senyum pada kedua orang tuanya. Angel mencium tangan Javi, dan memeluk Mayang.
"Nak, ingat jaga menantu kami dengan baik. Jangan sampai dia terluka dan terjatuh lagi. Cukup hanya sekali saja dia jatuh dikamar kalian yang mengakibatkan kening menantu luka" ucap Mayang. Javi sangat kaget mendengar apa yang dikatakan istrinya.
"Jatuh? Luka? Apa maksudmu, sayang?" tanya Javi dengan bingung.
"Iya, mas. Semalam saat aku lagi merapikan rambutnya, tanpa sengaja aku melihat keningnya luka. Jadi aku bertanya, katanya dia jatuh sendiri dan kepalanya terbentur kepalanya di meja." jelas Mayang padanya Javi. Karan yang mendengar penjelasan mamanya dia sangat kaget, karena dia tahu Angel luka kepalanya karena perbuatannya.
"Kenapa dia berbohong? Pintar sekali aktingnya!" gumam Karan dalam hati.
"Nak lain kali hati-hati, ya!" ucap Javi pada Angel sambil mengelus rambut Angel dengan kasih sayang.
"Iya, pa" jawab Angel dengan senyum.
"Karan ingat pesan kami jaga putri kami, dia bukan hanya sekedar menantu bagi kami tapi dia sudah seperti putri kami." ucap Javi dengan tegas pada Karan.
"Baik, pa! Kami pergi dulu" ucap Karan dengan senyum. Karan lah yang membawa koper Angel kedalam. Saat mereka sudah mulai masuk, Angel melihat kebelakang kalau mertuanya tidak tampak lagi. Lalu dia mengambil kopernya ditangan Karan.
"Biar aku saja yang membawa koperku, mas" ucap Angel sambil mengambil kopernya. Karan langsung melepaskannya, dia sangat terkejut apa yang dilakukan Angel.
"Dengan senang hati!" ucap Karan.
Selama dalam perjalanan mereka hanya diam saja. Sesampai mereka di Paris, mereka dijemput dengan supir yang sudah disiapkan. Mereka menginap di hotel milik keluarga Karan. Mereka disambut para karyawan hotel, nampak dari wajah karyawan bos mereka datang bersama perempuan. Karena selama ini setiap Karan datang pasti hanya sendiri. Mereka tidak tahu bahwa bos mereka sudah menikah. Kamar Karan ada dilantai atas, kamar yang sangat luas yang selalu ditempatinya kalau dia datang. Lantai atas adalah kamar yang memang dikhususkan untuk CEO mereka. Didalam kamar itu juga banyak terdapat kamar, ruang tamu dan dapur yang sangat luas.
Karan langsung menjelaskan pada karyawannya bahwa siapa Angel.
"Perkenalkan dia adalah sepupu jauh, ku." ucap Karan.
"Perkenalkan nama saya Angel" sapa Angel dengan ramah.
"Selamat datang nona, semoga pelayanan kami tidak mengecewakan anda" ucap Manager hotel.
"Baiklah. Biar saya yang antar tuan dan nona ke kamar" sambung manager.
Karan dan Angel berjalan dibelakang Manager, sedangkan bawaan mereka dibantu dibawa karyawan hotel.
"Kami masuk saja sendiri, kami akan menghubungi, mu jika kami memerlukan sesuatu" ucap Karan setelah mereka sampai didepan kamar.
"Baik, tuan. Kami permisi dulu tuan, nona" ucap Manager itu.
Karan membuka pintu kamarnya dengan kunci yang sudah diberi manager padanya. Angel mengikuti Karan dari belakang.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Terimakasih masih setia membaca karya saya. Jika ada masukan , silahkan tinggalkan komentarnya ya. Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya.🙏🏻😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Heryta Herman
bagus angel...jngn mau di tindas..kau harus kuat...
2024-06-29
0
J1 Mini
nah gitu dilawan jgn diam aja. jadi prmpan jgn mau ditindas
2021-01-07
0