Marco yang mendengar cerita Angel sangat terharu.
"Dengar kalau kamu benar-benar sudah mencintainya kejarlah cintamu, tapi kalau kamu benar-benar sudah lelah berhentilah. Jodoh kita sudah ditentukan Tuhan. Kalau memang bukan dia jodohmu, kamu harus rela melepaskannya"
Angel yang mendengarnya, langsung melihat kearah Marco. Marco melihat wajah cantik Angel sudah dipenuhi air mata. Marco langsung memeluk Angel dengan mengelus rambut Angel dengan penuh kasih sayang.
Di kursi yang lain Karan yang melihat Angel dipeluk, dia merasakan dadanya sangat sakit seperti kena jarum.
"Kenapa rasanya sakit dadaku melihatnya dipeluk? Dasar perempuan ****** masih berstatus istri orang main peluk sama pria lain. Lihat nanti malam" gumam Karan dalam hati.
Angel yang merasakan ketenangan apa yang dikatakan Marco, sudah mulai tersenyum kembali.
"Oh, ya malaikatku mau kakak ajari bela diri? Kamu itu sangat cantik dan menggemaskan kalau ada pria mau niat jahat kamu punya kemampuan menjaga diri. Lihat semua pria dari tadi melihat mu terus" ngoceh Marco sambil mencubit pipi Angel.
Hahahaha
Angel ketawa mendengar ocehan kakaknya.
" Tapi Minggu depan Angel balik ke negara, ku kota X. Bagaimana bisa aku belajarnya kak?"
"Hahaha. Kakak mu ini lupa kasih tahu sama kamu aku punya perusahaan yang bergerak dalam bidang IT di kota X tempat mu tinggal. Tenang saja, kita akan selalu atur waktu supaya kamu bisa tetap belajar" sambil mengacak rambut Angel.
"Oke, kak. Tapi apa nama perusahaan kak Marco?"
"PT. Marc IT"
"Wow. Wah aku dapat keberuntungan punya kakak yang punya perusahaan terbesar. Hahaha" ucap Angel.
Mereka asik ngobrol dengan canda tawa. Angel seakan lua dengan masalah hidupnya.
"Kak, Angel ingin tahu kenapa kak Marco baik sama Angel?" Mendengar pertanyaan Angel, Marco melihat wajah Angel, dan wajahnya yang selalu tersenyum tiba-tiba berubah sendu. Angel melihat perubahan wajah Marco.
"Tidak usah jawab, kak kalau belum mau memberitahu" Marco tersenyum mendengar perkataannya. Kemudian dia menghela nafasnya.
"Melihat kamu seperti itu, mengingatkan kakak pada sosok gadis yang selalu kakak jagai dalam hidup kakak. Aku punya adik perempuan umurnya sama dengan, mu" Marco menatap langit.
"Dia sudah pergi jauh. Adik, ku sama sepertimu sangat cantik seperti malaikat kecil dalam hidupku. Saat dia sendiri dia selalu saja menangis setiap mengingat orang tua kami berpisah dan meninggalkan kami begitu saja. Dia hanya ketawa kalau didepan, ku saja.
Hari itu kami pergi liburan, hari terakhir aku berlibur bersamanya." tak terasa air mata Marco keluar.
"Maafkan, Angel kak. Angel bertanya yang buat kak Marco sedih" Ucap Angel menundukkan wajahnya dengan rasa bersalah. Marco melihat Angel sudah merasa bersalah karena membuatnya sedih.
"Hei, jangan bersedih. Aku harus menceritakannya padamu, karena malaikat ku ini sudah menceritakan tentangnya" ucap Marco sambil mengacak rambut Angel dengan senyum. Angel tersenyum melihat wajah Marco sedih tersenyum kembali.
"Baiklah, saatnya kita cari tempat untuk kamu belajar bela diri" ucap Marco sambil bangkit berdiri. Angel yang mendengarnya langsung semangat dan bangkit berdiri juga. Ini adalah pengalaman pertamanya belajar bela diri. Karena dia setuju apa yang dikatakan Marco tujuannya untuk mengajarkan Angel bela diri.
Mereka lebih duluan pergi, sedangkan Bella dan Karan masih ditempatnya menikmati eskrim. Bella juga mengajak Karan menikmati wahana yang ada didalam Dufan. Mereka sampai sore ada di dufan, setelah Bella dan Karan menikmati liburannya. Mereka pulang ketempat mereka masing-masing.
Angel karena asiknya latihan bela diri, membuat dia lupa jam. Karena dia sudah lelah, dia mengambil hpnya, dan dia melihat hpnya sudah jam 7 malam, Angel mengajak Marco untuk makan malam. Setelah makan malam, Marco mengantar Angel pulang. Sebelum Angel turun dari mobilnya, Marco dan Angel sudah buat kesepakatan besok siang mereka akan melanjutkan latihannya.
Sebelum, Angel masuk kedalam kamarnya dia menghela nafas panjang seperti sudah kebiasaanya kalau dia bertemu Karan. Dia membuka pintu kamarnya dengan kunci yang dipegangnya. Saat masuk Angel sudah melihat Karan duduk di sofa dengan menyilang kan kakinya, dan terlihat gagah bagi Angel. Tapi Angel sangat takut menyapanya karena terlihat wajah Karan yang sangat marah padanya.
"Terlihat gagah dia seperti itu. Tapi kenapa dia menatapku sangat tajam? Bukannya aku sudah permisi? Apa dia bertengkar sama kekasihnya itu?" Gumam Angel sambil menundukkan wajahnya karena tatapan Karan padanya.
"Apakah kamu bersenang-senang diluar sana? Berapa kamu jual tual tubuh kamu diluar sana" tanya Karan sambil berjalan kearah Angel dengan menatap Angel tajam. Angel mendengar kata-kata yang merendahkan harga diri Angel, sangat sakit rasanya dadanya. Karan yang sudah sampai depan Angel langsung menarik rambut Angel. Angel langsung menarik tangan Karan dari rambutnya. Tapi karena kalah tenaga dua hanya meringis kesakitan sambil menangis.
"Jawab ******. Dasar perempuan murahan. Aku sudah memberimu kartu yang bisa kamu pakai sepuasnya untuk kamu pakai saat kamu membutuhkan sesuatu. Tapi kamu lebih memilih menjual tubuhmu untuk mendapatkan uang, ha!" bentak Karan.
"Hiks..hiks..Tidak...A..aku tidak seperti itu!" ucap Angel sambil menangis.
"Baiklah, aku ingin mengeceknya sendiri" ucap Karan sambil menarik lengan Angel kekamarnya. Angel sangat takut mendengar apa yang dikatakan Angel. Apalagi Karan membawanya kedalam kamarnya Karan.
"A..apa maksud kamu, mas? Lepaskan aku mas! Aku bisa jelaskan. Hiks...hiks...hiks.." Karan seakan tidak mendengar apa yang dikatakan Angel. Kemarahan sangat diluar kendalinya karena melihat Angel bersama pria lain. Dia langsung meng-kunci kamarnya dan mencampakkan Angel ditempat tidurnya. Angel semakin takut melihat wajah Karan yang sangat marah padanya, dan terlebih lagi Karan sudah membuka bajunya.
"Mas, kumohon jangan sakiti aku. Aku bisa jelaskan semuanya. Ingat mas, kita menikah dalam kesepakatan saja. Mas.." ucap Angel sambil menangis. Karan tidak peduli apa yang dikatakan Angel. Seakan dia memang menginginkan Angel, dan dia sangat marah Angel pergi dengan pria lain padahal dia masih menikah dengan nya. Karan menarik baju Angel dengan kasar. Karan melakukan Angel sangat kasar. Angel terus menangis minta dilepaskan, tapi Karan juga tetap tidak mau.
***
Terjadilah hal yang tidak diinginkan Angel pada malam itu. Angel terus menangis dalam kamar itu, Karan terus menyiksanya sampai pagi menjelang. Setelah merasakan kelelahan Karan baru istirahat disamping Angel. Angel menahan suaranya supaya tidak terdengar Karan. Angel melihat kearah sampingnya wajah Karan yang tertidur. Wajah mereka saling berhadapan. Angel memberanikan diri menyentuh wajah Karan, sambil menahan suara tangisannya tidak keluar yang hanya ada air matanya terus keluar.
Angel mengelus wajah tampan Karan dengan lembut.
"Seandainya kamu melakukannya karena cintamu padaku, mas. Maka rasanya tidak akan sesakit ini. Apa yang harus aku lakukan, mas? Apa tidak ada cinta di hatimu untuk, ku? Aku akan mencoba bertahan, mas disisi mu" gumam Angel dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Heryta Herman
haah..ini kekerasan dlm rmh tangga...bodohnya kamu angel...
dah la....terserah..ga mau komen lagi...
kecewa...
2024-06-29
0
Etin Eka
gak sadar pak😏😏
2023-01-22
0
Yuni Yanti
nangis dibuatnya
2020-09-20
0