Angel POV
Hari pertama ku jalani awalnya sulit, setiap aku tidak mengerti aku langsung bertanya pada Pak Frans. Dia mengajariku dengan sabar.
Saat jam makan siang, aku membuka bekal yang aku bawa dari rumah. Karena aku tidak mau menghamburkan uang,ku. Untuk makan siang, aku lebih memilih untuk makan diatap kantor. Tempatnya sepi dan nyaman untuk makan, disana juga kursi. Aku menikmatinya.
Hal yang paling aku takuti adalah sewaktu aku harus menyiapkan kopi dan cemilan untuk Bos ku. Aku ingin bertanya pada pak Frans tapi aku melihatnya sangat sibuk, banyak pegawai datang keatas untuk memberikan berkas. Jadi aku memutuskan untuk tidak bertanya langsung. Aku ingat diseberang kantor ku ada jual kue-kue tradisional. Aku langsung kebawah untuk membelinya. Aku membeli kue onde-onde dan kue mangkok. Aku langsung membawa keatas dan kopi yang aku buat. Aku mengharap kan dia tidak marah.
Aku mengetok pintunya, aku mendengar suaranya untuk mempersilahkan aku masuk.
"Silahkan masuk" dengan suaranya yang merdu bagi,ku.
"Maaf, pak ini Snack dan kopinya" ucap ku dengan lembut.
""Taruh saja dimeja kecil itu. Terimakasih" ucapnya sambil pandangannya masih fokus dengan laptopnya.
"Permisi, pak" ijinku, dengan sopan. Dia tidak menjawabnya. Aku langsung keluar dari ruangannya. Dimeja ku, aku sangat menunggu-nunggu telepon darinya, jika dia mengeluh dengan makanannya. Disaat aku lagi melamun, pak Frans mengkritik meja ku. Aku sadar ternyata pak Frans sudah berdiri di meja ku.
"Kenapa melamun?" tanyanya dengan suara yang tegas.
"Eh, maaf pak" jawab ku sambil menundukkan wajah ku.
"Apa kau sudah memberi Snack dan kopi untuk bos?" tanya lagi.
"sudah,pak. Tapi, pak!" ucapku dengan lemah dikata terakhir ku. Aku melihat wajahnya berubah, kedua alisnya tampak menyatu.
"Saya tidak tahu makanan kesukaan pak Karan, jadi aku hanya beli kue mangkok dan onde-onde" sambung ku dengan lemas. Dia melihat wajah ku yang ketakutan telah melakukan kesalahan. Tiba-tiba kedua sudut bibirnya membentuk senyuman.
"Tidak usah takut. Pak Karan sangat menyukai kue onde-onde dan mangkok. Itu kue favoritnya. Kamu tidak melakukan kesalahan" ucapnya sambil tersenyum dan lalu pergi dari meja ku menuju ruangannya.
Aku tidak menyangka bahwa bos besar dari perusahaan terbesar, menyukai kue onde-onde dan mangkok. Aku langsung mengambil kesimpulan bahwa dia orang sederhana. Padahal aku hanya asal memilih kue saja tadi. Aku hanya ingin mencocokkan makanannya dengan kopi pahit.
Akhirnya waktunya pulang,kerja. Untung si bos tidak lembur, jadi aku bisa pulang cepat. Didalam lift semua pegawai berdesakan untuk masuk.
Tampak semuanya ingin langsung pulang. Setiap yang masuk kedalam lift memberi salam pada ku dan hormat. Karena mereka tahu kalau aku sekretaris CEO mereka. Sebenarnya aku sangat risih, karena aku yakin mereka lebih tua umurnya dari pada ku yang baru tamat kuliah. Pas didepan kantor aku langsung menyapa resepsionis yang menyambut ku dengan ramah sedari awal masuk.
"Sore, mbak. Saya duluan ya," ucapku ramah.
"Iya, Angel. Oh,ya bagaiman betah jadi sekretaris CEO?" tanya dengan pelan takut ada yang mendengarnya.
"Masih awal sih betah, mbak. Tapi tidak tahu besok-besoknya. hehehe" ucapku juga dengan pelan sambil ketawa kecil. Dia pun jadi ketawa mendengar jawaban dari ku.
"Ya, sudah sampai jumpa besok ya mbak" kata ku lagi sambil melambaikan tanganku padanya.
Aku menunggu angkot atau bus yang lewat dari kantor ku, yang bisa langsung menuju cafe ayah ku. Tak butuh berapa lama bus nya datang, aku langsung naik. Didalam bus aku baru ingat, aku tidak tanya nama mbak resepsionis itu.
"Ah, sudahlah besok aku tanya namanya" gumam ku dalam hati.
****
Author POV
Angel sampai di cafenya, dia langsung membantu pegawainya dimeja kasir. Dia sangat senang malam ini banyak pengunjungnya. Dia berharap setiap hari maunya selalu banyak pelanggan. Supaya dia bisa melunasi hutang ayahnya.
"Hari ini banyak pengunjung,ya" ucap Angel k pada pegawai yang di sampingnya.
"Iya, Bu. Muda - mudahan seperti ini selalu ya, Bu" ucap pegawainya sambil tersenyum.
"Amin" ucap Angel
****
Jam 10 malam Angel tiba dirumahnya. Saat dia membuka pintunya, Angel mendapati ada surat di selah pintu. Angel membuka surat itu ternyata surat itu dari bank, surat dari bank untuk pemberitahuan dia harus melunasi hutang, yang temponya tinggal 2 bulan lagi.
Angel langsung masuk ke kamarnya sambil membawa surat dari bank. Angel langsung merebahkan tubuhnya di atas kasurnya, sambil menghela nafasnya.
"Dari mana aku harus mencari uang sebanyak itu? Ayah, ibu bantu aku" lirih Angel sambil meneteskan air matanya.
Karena menangis terus, dia jadi tertidur karena matanya sudah sangat lelah.
***
Matahari telah muncul dan mulai masuk di seal-sela jendela kamarnya. Angel terbangun dari tidurnya karena matanya terganggu dari cahaya matahari. Angel melihat jam yang dikamar nya, dia langsung mandi dan bergegas untuk bersiap berangkat kerja. Karena dia harus cepat sampai dikantornya.
Dia ingat sebelum bosnya datang, dia harus sudah membersihkan ruangan bosnya. Karena tidak ada boleh satupun yang masuk kedalam selain dirinya dan Frans.
Angel POV
Kakiku, aku langkahkan dengan cepat, berharap aku bisa sampai depan gang rumah ku. Aku, melihat mini market, aku singgah kan untuk membeli roti dan susu sebagai mengjanggal perutku pagi ini dan untuk makan siang, ku. Hari ini pertama kalinya aku terlambat bangun, sehingga aku tidak bisa masak untuk makan siang ku dan sarapan ku.
Sungguh miris bukan nasib, ku. Orang berpikir pasti aku sudah punya banyak uang. Karena aku punya restoran dan lagi aku berkerja sebagai sekretaris CEO dari perusahaan besar. Tapi, nyatanya tidak semua uang yang aku dapati itu semua aku kumpulkan untuk membayar hutang ayah, ku. Akhirnya bus yang arah kekantor ku tiba.
Butuh satu jam aku bisa tiba di kantor, aku langsung masuk kekantor dengan cepat. Setelah aku tiba dilantai 16 aku meletakkan tas ku dimeja, dan langsung mengambil alat untuk membersihkan ruangan bos ku. Setelah aku membersihkan ruangannya, aku kembali periksa mana tahu ada yang debu yang tertinggal. Setelah aku menyelesaikannya, aku langsung duduk di bangku, ku.
Selang 10 menit, aku melihatnya sudah datang bersama pak Frans. Aku langsung bangkit berdiri dekat meja,ku. Lalu aku membungkuk kan tubuh ku sambil menyapanya" Selamat pagi, pak." ucapku.
Dia hanya diam saja tanpa membalas sapa,ku dan hormatku padanya. Setelah dia masuk aku langsung duduk di kursiku sambil mengeluh.
"Dasar bos gila" gumam ku kecil.
☘️☘️☘️☘️☘️
Thanks bagi teman-teman yang sudah mampir, tapi jangan lupa tinggalkan jejaknya ya.🙏🏻😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments