Nadia membolak-balik setiap lembar buku dia membaca dengan sangat serius dan cepat, dapam waktu kurang dari satu jam dia sudah selesai membaca satu buku mata pelajaran, setelah itu mengeluarkan buku teks bahasa inggris lainnya unttuk semester pertama dan kedua sekolah menengah atas.
Sementara dilantai bawah, keluarga dengan tiga anggota itu sendang melakukan adekan kasih sayang yang mendalam.
Lidia dan Wahyu karena masalah Nadia, mereka duduk disisi sofa dengan wajah sedih, elisa keluar untuk menenangkan mereka “Ayah, ibu terima kasih karena kalian sangat menyayangiku, bahkan setelah putri kandung kalian Kembali kalian masih memperlakukan ku seperti putri kandung kalian.”
Saat dia mengatakan ini, matanya menjadi merah dan dia menangis. "Itu semua salah ku, Jika bukan karena saya, Kakak tidak akan salah paham dengan kalian. Jika saya pindah, kalian bertiga tidak akan bertengkar seperti ini.”
Bagaimana Lidia bisa melihat putrinya, yang telah dia besarkan sejak bayi penuh dengan kasih sayang, menangis seperti ini? Hatinya langsung sakit.
Dia memeluk bahu Elisa. Dia menghiburnya dengan sakit hati. “Elisa, kamu akan selalu menjadi putri Ibu dan Ayah. Putri biologis kami. Anda tidak harus pindah. Kamu bukan orang luar.”
"Tapi, kakak..."
“Dia sangat bodoh. Jangan pedulikan dia.” Saat menyebut Nadia, Lidia merasa tercekik di hatinya. Dia tidak mengerti mengapa putri kandungnya tidak sebaik Elisa?.
"Bu, Kakak pasti akan mengerti betapa kamu sangat menyayanginya."
Setelah mendengar ini, hati Lidia meleleh. Memang lebih baik membesarkan anak perempuan sejak dia masih muda. Lihat, betapa perhatian dan bijaksananya dia?.
Melihat adegan itu membuat hati Wahyu Kusuma melunah “Elisa kau tidak perlu khawatir kluarga Kusuma akan selalu menjadi rumahmu.”
Elisa sangat bijak sana, perhatian dan cerdas nilai akademinya juga sangat bagus dalam mata pelajaran apapun, sementara Nadia tidak bisa dibandingkan dengan dirinya.Setidaknya, di hati Wahyu, dia seperti ini.
Elisa yang berada dipelukan Lidia menaikan aliskan dengan tatapan mata penuh dengan kesombongan serta senyuman sinis dibibirnya.
‘Nadia, kau tidak dapat mengambil apapun dari ku.”
'Bahkan setelah kau dibawa Kembali ke rumah ini, kamu akan tetap menjadi sesuatu yang tidak pernah diinginkan oleh orang tuamu sendiri.'
Dia adalah satu-satunya Nona Muda dari keluarga ini, Elisa membayakan seperti apa kehidupan Nadia dimasa yang akan datang, sebuah kebahagiaan terlukis di matanya.
—
Keesokan harinya, ada kelas bahasa Inggrisdan Guru yang mengajar bahasa Inggrisnya adalah Ali Wafa.
Karena kejadian yang terjadi kemarin, dia tidak terlalu menyukai NAdia. Dia ingin mempersulit dirinya di kelasnya dan mempermalukannya.
Karena Gadis-gadis sangat perduli dengan dengan reputasi mereka.
Dia meminta Nadia berdiri untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang dia ajukan juga merupakan pertanyaan yang telah dia habiskan dengan banyak usaha untuk mencari tahu, jika dia tidak melihat jawabannya, sulit untuknya menjamin bahwa dia bisa menjawab semuanya.
Ali Wafa bahkan telah memikirkan kata-kata yang tepat untuk mempermalukan NAdia, tetapi dia dicekik sampai mati oleh Nadia, semua kalimat penghinaan yang telah dia siapkan menjadi sia-sia.
Nadia telah menjawab semuanya pertanyaan itu dan tidak ada satupun dari jawabannya yang salah!
Dan pada akhirnya, Nadia juga mengajukan pertanyaan padanya. Ali wafa berpikir cukup lama tapi tetap tidak bisa menjawabnya pertanyaan itu.
Saat ini dia sangat malu, dia tidak pernah menyangka jika orang yang kehilangan harga diri bukan Nadia melainkan dirinya sendiri.
Saat bel berbunyi, Ali wafa menghela nafas lega dan dia segera keluar dari Kelas D dengan peralatannya.
"Ha ha ha-"
Begitu dia keluar dari kelas, tawa datang dari Kelas D. Terdengar juga suara seseorang memukul meja.
Sementara Raut wajah Ali wafa menjadi merah padam, dia tidak bernai untuk mengajar kelas mereka, dia baru saja menahan amarahnya di kelas D, kelas yang sangat di remehkan.
Di ruang kelas, Nadia dikelilingi oleh teman sekelasnya. Mereka semua sangat terkesan dengan Nadia.
Selama ini Ali waja selalu memandang rendah kelompok siswa miskin di Kelas D ini. Selama ini dia selalu mengejek mereka dan merendahkan mereka.
Mereka sudah lama tidak menyukainya.
Memang benar nilai mereka tidak bagus seperti kelas yang lainnya, tetapi mereka masih memiliki harga diri. Selain itu, bukan karena mereka tidak mau belajar. Hanya saja fondasi mereka buruk. Mereka tidak bisa mengikuti kecepatan 3 kelas itu sehingga mereka tertinggal jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Rara Lin
😆😆
2023-08-08
0
Indah Skbian
hampir seperti cerita serra-farel (udah end).
kalo ini nadia-bastian.
di sini bahasanya lebih mudah di pahami.
👍
2023-06-16
1
Yan
Jln crita ini sma dgn jln crita genre cina sbelah cuma ini versi indo doang 🥴
2023-06-05
0