Sistem kuasa pangeran
Hendrick Wilson mempunyai segalanya. Kekayaan, wanita, bahkan kekuasaan sekalipun. Itu semua berkat ayahnya yang menjabat sebagai CEO dari perusahaan Wilson grup yang sekarang menjadi perusahaan terbesar di Asia
Dia berpikir dirinya sangat berkuasa sehingga semua keinginannya harus dipenuhi oleh ayahnya, dan itulah mengapa sekarang perusahaan sayahnya mengalami kebangkrutan karena ulahnya
Kembali ke beberapa hari yang lalu
"HENDRICK, perbaiki pola pikirmu itu yang selalu berpikir bisa memiliki semua yang kau mau" teriak ayah David ayah Hendrick
"Apa yang harus kuperbaiki dari pola pikirku ayah, emang benar mereka semua hanyalah sampah yang bisa ku injak injak kapanpun aku mau" ucapnya tenang disela sela menyuapkan makanan yang ada di hadapannya ke dalam mulut
"Itu yang harus kau perbaiki Hendrick, tidak selamanya manusia ada di atas, ada kalanya kitapun ada di bawah, ayah tidak bisa melindunginya terus Hendrick" ucap David menasihati anaknya
"Huh... Aku sudah gk mood makan" ucap Hendrick dan setelah itu dia beranjak dari kursinya dan tidak menghiraukan teriakan ayahnya
"HENDRICK.. kembali kesini kau... Ayah belum selesai berbicara!" Teriak David yang kini sedang ditenangkan oleh istrinya
"Huss.... Tenanglah sayang.... Kita berdoa saja supaya dia cepat sadar bahwa pola pikirnya itu salah, akupun marah dengannya tapi rasa sayangku padanya melebihi rasa marahku" ucap Selly dengan wajah sendunya
"Hah.... Ya semoga saja sifatnya akan berubah secepatnya" ucap David dengan wajah sendu
"Yasudah jangan dipikirkan, sana kamu berangkat ke kantor nanti terlambat" ucap Selly mengingatkan suaminya
"Ah ya aku hampir melupakan rapat penting hari ini karena amarahku pada Hendrick, yasudah aku berangkat dulu ya sayang dah" ucap David seraya mencium kening sang istri dan beranjak keluar dari mansionnya
"Ya hati hati sayang" ucap Selly seraya tersenyum hangat melihat kepergian sang suami
.
.
.
.
Sekarang Hendrick sedang berada di dalam mobil menuju ke sekolahnya, sekarang dia kelas 12 SMA jadi dia masih sekolah, di dalam mobilnya di berteriak sambil marah marah sendiri
"Argh... Sial kenapa ayah malah memarahiku... Aku kan hanya bermain dengan beberapa wanita saja tapi dia sudah marah, sial..." Gerutunya di dalam mobil sport nya itu
Beberapa saat kemudian dia sampai di sekolahnya dan langsung beranjak memasuki kelasnya dengan santai... Padahal jam sudah menunjuk pukul 07.00
Tapi dia masih saja santai
Sesampainya di kelas dia langsung masuk begitu saja dan duduk di bangkunya yang berada di baris paling belakan, di sisi kanannya terlihat 2 temannya yang sama brengseknya dengan Hendrick, vino dan Rendi
"Hei Rick, Lo dah dengar belum kalau di kelas kita ada cewek pindahan, cantik lagi, apa mau di incer tuh cewek sama lu?" Tanya Rendi pada Hendrick
"Oh... Benarkah?.. secantik apa dia?" Balas Hendrick
"Di..." Ucapan vino terpotong oleh suara guru di depan
"Hei anak anak... Di kelas kita ada murid pindahan baru... Jadi silahkan masuk Lidya" ucap Bu guru sambil menoleh ke arah pintu
Sesaat kemudian muncul wanita berparas sangat cantik bak Dewi....
"Hai teman teman.... Perkenalkan namaku Lidya winkston... Aku pindahan dari negara S mohon bantuannya kedepannya ya" ucap Lidya memperkenalkan dirinya sembari tersenyum ramah
Wanita itu sangat cantik, kulit putih mulus, mata besar yang indah, rambut hitam sepinggang melebihi model kelas atas sekalipun
Negara S bertetanggaan dengan negara I ini dan berada di sebelah selatan
"Baiklah Lidya kamu bisa duduk di bangku kosong di sebelah sana" ucap guru sembari menunjuk kursi yang ada di sebelah jendela
"Baik Bu" ucapnya membalas ucapan dari gurunya itu sembari tersenyum
Lidya pun berjalan ke arah bangkunya tepat berada di samping Hendrick, saat dia sudah berada di sana dia langsung memperkenalkan dirinya pada Hendrick
"Halo aku Lidya, nama kamu siapa?" Tanya Lidya sesudah duduk di bangkunya pada Hendrick yang ada di sampingnya
"Namaku Hendrick, salam kenal Lidya" ucap Hendrick seraya mengulurkan tangannya dan tersenyum penuh misteri
'hahaha cantik juga nih... Jadiin mangsa ah' batin Hendrick tertawa senang dalam hatinya itu
"Iya Hendrick salam kenal juga"ucap lidya sembari menjabat tangan hendrick
.
.
.
.
3 hari berlalu
Sekarang adalah perayaan hari berdirinya SMA negri kota flower ini, SMA tempat Hendrick bersekolah dan sekolah paling bergengsi di negara I ini
Dinamakan kota flower karena di seluruh musim di kota ini, baik musim hujan, panas, semi dan dingin akan selalu menumbuhkan bunga
Di dalam sekolah khusnya di aula sekolah terlihat banyak orang yang sedang merayakan hari berdirinya sekolah ini
Di pojok ruangan terlihat Hendrick dan teman temannya sedang duduk sambil berbincang bincang
"Hei Rick, apa kau akan memangsanya sekarang?" Tanya Rendi sembari memakan makanan yang ada di depannya
"Hmm.... Sepertinya sekarang, karena hari ini ada pesta pasti tidak akan ada yang menyadarinya" ucap Hendrick sembari tersenyum tipis
"Hehehe..... Gua juga sekarang sama vino akan mencari mangsa, yakan Vin?" Tanya Rendi pada vino yang sedari tadi melihat sekeliling nya, sudah kelihatan jelas niatnya kan
"Yoi... Yasudah gua sama vino beraksi dulu ya Rick" ucap Rendi sembari menarik lengan Vino untuk mengikutinya
Hendrick yang di tinggal sendirian pun memanggil pelayan
"Ya ada apa tuan?" Tanya pelayan itu sembari tersenyum senang
Pelayan itu tau kalau dia sudah di panggil oleh Hendrick pasti ada tugas untuknya karena dia sudah sering menerima tugas dari Hendrick
"Seperti biasa campurkan obat ini ke minuman orang itu" ucap Hendrick menunjuk ke arah Lidya yang sedang berbincang bersama 1 teman ceweknya
"Oke tuan siap laksanakan" ucap pelayan itu sembari mengambil obat yang ada di tangan hendrick
Pelayan itupun pergi dan mengambil minuman untuk di berikan pada target nya yaitu Lidya
"Halo nona, apakah nona butuh minum" ucap pelayan itu
Lidya yang memang sudah haus menerima saja dan mengucapkan terima kasih
"Hmm... Kebetulan aku lagi haus, terima kasih" ucap Lidya sembari tersenyum ramah
Sesudah menyelesaikan tugasnya pelayan itupun pergi dari sana untuk menawarkan kembali minuman kepada tamu yang lain agar tidak ada yang curiga
Lidah yang tidak menaruh curiga pada minuman itupun langsung meminum habis minuman itu
Beberapa menit kemudian Lidya merasa tubuhnya tiba tiba panas, ia pun meminta izin pada temannya untuk pergi ke toilet
"Hey Din, aku ke toilet dulu ya" ucap Lidya pada sahabatnya itu
"Ya.... Jangan lama lama" ucap Dina, Lidya pun tanpa berlama lama langsung meninggalkan aula sekolah tersebut
Di kejauhan Hendrick yang melihat Lidya keluar dari aula ini hanya tersenyum lebar sangat senang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
息子D.Put
.
2023-08-29
0
Ronal Nandang
cuma. klik2 di kode klik2 aja
2023-06-30
0
Ronal Nandang
ora mudeng
2023-06-30
0