Hendrick yang telah keluar dari aula melihat sekeliling dan menemukan Lidya yang sedang berjalan dengan sempoyongan ke sana ke mari
Hendrick pun mendekatinya dan menanyakan keadaannya, padahal dia lah pelaku yang sudah membuatnya seperti ini
"Hey Lidya... Apakah kau tidak apa apa?" Tanya Hendrick sesaat sesudah sampai di sana
"Hmm.... Siapa?" Tanya Lidya yang penglihatannya sudah agak buram
"Ini aku Hendrick, apa kau tidak apa apa?" Tanya Hendrick berpura pura perhatian
"A-aku tidak apa apa, yasudah aku pergi ke toilet terlebih dahulu ya" ucap Lidya, tapi tiba tiba lengannya di tarik oleh Hendrick hingga masuk ke pelukannya
"Hey kelihatannya kau sakit, ayo biar ku Anatar kau ke rumah sakit" ucap Hendrick di samping telinga Lidya
Lidya yang ditarik paksa dengan cepat mendorong tubuh Hendrick yang ada di hadapannya karena takut lepas kendali, apalagi saat Hendrick membisikkan sesuatu di telinganya tadi
"T-tidak titidak perlu aku bisa sendiri" ucap Lidya yang langsung berbalik dan hendak kembali berjalan
"Hee... Mau ke mana kau, ayo ikut aku" ucap Hendrick sembari menarik tangan Lidya untuk mengikutinya, nada suaranya berubah menjadi agak kasar
"M-mau apa kamu, lepas Hendrick" ucap Lidya yang berusaha melawan tapi tidak bisa karena sudah lemas dan juga tenaga Hendrick yang kuat
Hendrick juga saat dulu pernah berlatih bela diri jadi tenaganya cukup kuat
Diapun membawa Lidya ke hotel terdekat menggunakan mobilnya sesampainya di sana dia langsung saja memesan kamar VIP dan membawa Lidya masuk
"L-lepaskan aku Hendrick" teriak Lidya yang sudah tidak mampu mengontrol dirinya lagi
"Heh kau berani berteriak kepadaku?, Kau harus di hukum sayang" ucap Hendrick yang langsung mendorong tubuh Lidya ke kasur
Keesokan harinya
Lidya yang bangun pertama kali melihat sekeliling dan menemukan pria tampan berada di sisinya tepatnya sisi ranjang yang sama tengah tertidur
Lidya langsung merasa marah dan sedih, marah karena di perkosa dan sedih karena mahkota yang telah di jaganya selama lebih dari 18 tahun ini direnggut secara paksa
Dia pun mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke arah leher Hendrick hendek mencekiknya sampai mati, tapi saat hampir menyentuh lehernya dia malah menarik lengannya kembali dan menangis
"Hiks....kenapa.....kenapa kau merenggutnya dariku,aku benci kau Hendrick" ucap Lidya seraya bangun dari tempat tidur itu
Dia pun berjalan menuju pakaiannya yang berserakan dengan Tertatih tatih karena rasa nyeri yang berada di bagian bawahnya
Diapun memakai pakaian itu dan sesudahnya berjalan menuju pintu, sebelum membuka pintu dia melirik ke belakang dan bergumam lirih
"Semoga ayahku tidak mengetahuinya Hendrick, kalau tidak hidupmu akan hancur" gumam Lidya lirih dan langsung meninggalkan ruangan hotel tersebut
Beberapa menit setelah Lidya keluar dari kamar itu, Hendrick pun bangun dan melihat sekeliling mencari gadis yang sudah di tidurinya itu
Mendapati Lidya tidak ada di kamarnya Hendrick pun bingung
"Apakah dia meninggalkanku?... Hahaha gadis yang menarik" ucap Hendrick dan langsung bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri
Sesudah membersihkan diri dan mengganti pakaian, dia keluar dari hotel, tetapi saat hendak membuka pintu mobilnya tiba tiba ponselnya berdering dan tertera nama ayah di sana
"Halo ayah ada apa?" Tanya Hendrick pada ayahnya itu
"Kau dimana sekarang?" Bukannya menjawab ayahnya malah bertanya balik padanya
"Aku lagi di hotel ayah, aku tadi malam mabuk berat dan diantarkan oleh Rendi dan vino ke hotel" ucap Hendrick beralasan karena kalau dia menceritakan kebenarannya maka ayahnya pasti akan memarahinya
"Huh... Yasudah kau kembali sekarang juga ke rumah" ucap David dan langsung mematikan telponnya tanpa mendengar jawaban sang putra
"Huh.... Yasudahlah aku juga tidak tahu harus kemana mending pulang saja" ucap Hendrick dan langsung melajukan mobilnya menuju rumahnya di pusat kota flower
Sesampainya di rumah dia langsung masuk dan mendapati ayah, ibu dan adik perempuannya sedang duduk di ruang tamu
Adik perempuan Hendrick bernama Angela Wilson, perempuan yang sangat cantik persis seperti ibunya tapi masih kalah dari kecantikan Lidya
Berumur 15 tahun dan sekarang bersekolah di SMP negri kota flower, bersebelahan denga sekolah Hendrick, Angela sendiri memilih tinggal di apartement sama seperti Hendrick
Hendrick pun langsung duduk di sebelah ibunya dan menanyakan ada urusan apa hingga dirinya di suruh pulang tiba tiba
"Jadi ada apa ayah?" Tanya Hendrick penasaran
"Hmm... 2 hari lagi ayah dan ibumu akan ke luar negri karena ada pekerjaan, jadi kamu harus menjaga adikmu di sini saat kita tidak ada" ucap David memberi tanggung jawab menjaga anak perempuannya itu pada Hendrick
"Siap..." Ucapa Hendrick
"Dan kau jangan main wanita terus setiap hari!" Peringatan dari ayahnya
"Iya iya, Rick usahakan itu" ucap Hendrick dengan malas
"Yasudah Rick masih ke kamar dulu ya mau istirahat, nanti siang Rick baru balik ke apartement" ucap Hendrick yang langsung pergi begitu saja
"Huss... Anak itu, dinasihati malah tidak didengarkan" ucap David dengan nada sedikit marah
"Sudah sudah sayang, angel kamu mau di sini dulu aja atau langsung balik ke apartement?" Tanya sang ibu pada anak perempuannya itu
"Aku balik saja lah ibu, males ada penjahat kelamin" ucap Angela merujuk pada kakaknya itu karena setiap harinya hanya wanita, wanita, dan wanita
Meski kelihatan membenci kakaknya itu, dalam lubuk hatinya angel sangat menyayangi kalanya itu, mereka dulu sangat dekat tapi setelah mereka pisah rumah mereka jadi tidak sedekat dahulu
Angel pun langsung keluar dari rumah itu dan langsung melajukan mobilnya, sampai di tempat tujuan yang adalah cafe dia langsung masuk dan melihat 2 sahabatnya yang tengah menunggu di sana
"Hai sa, Ra, udah lama nunggunya" ucap Angela seraya duduk di kursi depan dua sahabatnya itu
"Engga baru datang ko" jawab Risa sembari menoleh ke arah sahabatnya itu
"Iya kita juga baru sampai" ucap Rara yang duduk di sebelah Risa
"Jadi kenapa muka muka terlihat marah gitu ngel?" Tanya Risa karena muka angel kini terlihat menahan amarah
"Ini kakakku, pulang tadi pagi dan aku mencium bau farfum wanita di tubuhnya, pasti main sama wanita lagi" ucap Angela dengan nada ketus
"Yah biarin aja kan itu urusan kakak Lo.... AW" ucap Rara dan diberi hadia tendangan di kakinya oleh Angela
"Napa sih lo kaya marah gitu kakaklo Deket sama wanita?" Tanya Risa penasaran
"Y-ya gk papa, cuman kesel aja aku sama dia" ucap Angela sembari tersipu malu karena di tanya hal tersebut
Risa yang melihat Angela tersipu jadi melongo, dia pun menatap Rara di sebelah kirinya dan Rara pun sama menatapnya
'neggak mungkin kan?' batin kedua sahabat Angela itu berpikir yang bukan bukan
.
.
.
Di kamar Hendrick
Sekarang dia sedang tiduran santai di kasurnya, karena kelelahan dia hampir tertidur kalau tidak ada notifikasi pesan masuk dari dua sahabatnya itu dalam grup
"Hey Rick, apakah semalam berhasil?, Nikmat tidak?" Tanya Rendi berturut turut
"Iya Rick gua penasaran gimana rasanya" sahut vino
"Wah.... Sangat nikmat bro, bahkan gua gk berhenti berhenti dari malem sampe pagi" ucap Hendrick membayangkan malam penuh keringat tadi malam
"Wah serius Lo?, Bukannya Lo cuman bisa keluar sekali doang ya?" Tanya Rendi penasaran dan tanpa sadar meledek temannya itu
Hendrick yang merasa di ledek pun kembali marah
"Hey, gua 10 ronde aja kuat apalagi 1 ronde, tapi kalau ke wanita sembarang sih cuma bisa keluar 1 kali doang walaupun masih keras, aneh kan?" Ucap Hendrick menyombongkan dirinya itu
"Iya Anek gak, penyakit apa ya itu?" Tanya Rendi penasaran
"Ini bukan penyak brengsek" maki Hendrick kesal karena merasa terhina
"Hahaha"
Tawa Rendi dan vino pun pecah saat melihat wajah Hendrick yang terlihat marah
"Eh tapi ini serius nih, tadi malem gua keluar di dalem berkali kali, dia hamil gk ya?" Tanya Hendrick pada temannya yang otomatis kedua temannya itu berhenti tertawa
"L-lo serius?" Tanya Rendi tergagap karena tidak percaya perkataan temannya itu sedangkan vino hanya melotot tidak percaya
"Gua serius bro, gimana nih?" Tanya Hendrick
"Astaga, parah Lo Rick" ucap Rendi
"Iya parah Lo Rick, ya pasti hamillah dia" ucap vino menimpali
"Ya terus gimana ini?" Tanya Hendrick panik karena tidak siap bila Lidya nanti hamil
"Lo bicarain aja dulu nanti sama Lidya di sekolah" ucap Rendi memberi nasihatnya
"Ya bener tuh" timpal vino setuju atas nasihat Rendi
"Huft... Yasudah nanti gua bicarain sama Lidya di sekolah, udah dulu ya gua mau istirahat" ucap Hendrick dan langsung menutup telponnya
"Huft.... Kenapa tadi malem gua gk bisa nahan diri ya, haduh" ucap Hendrick berpikir keras, tak lama kemudian dia pun tertidur karena lelah habis berolahraga semalaman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-06-13
0