Sekarang Hendrick sedang berada di pemakaman ayahnya, disampingnya ada Angela yang sedang menangis sambil memeluk Hendrick
Di sekelilingnya ada kerabat dan para petinggi perusahaan ayahnya juga yang ikut bersedih melihat sang pemimpin yang paling dihormati oleh seluruh pegawai sekarang sudah berpulang
Dan beberapa saat kemudian mereka pun pergi satu persatu hingga menyisakan Hendrick, Angela dan seorang pria paruh baya berumur sekitar 50 tahunan sama seperti umur ayah Hendrick, dia adalah paman Hendrick yang sangat dekat dengan ayahnya
"Paman turut berduka cita atas meninggalnya ayah kamu Rick, kamu yang kuat ya, kalau butuh bantuan jangan sungkan bicara sama paman" ucapnya sambil menepuk bahu Hendrick seraya meninggalkan mereka berdua di sana
"Ayah.... Hiks..." Isak tangis bela terdengar kembali
"Kenapa ayah ninggalin kita lebih dulu" ucap Angela sembari memeluk kuburan sang ayah
Hendrick yang melihat itu hanya bisa diam di belakang sang adik, dirinya tidak bisa berbuat apa apa sekarang
Dia pun mendekati sang adik dan berbicara padanya untuk menenangkannya kembali
"Udah jangan bersedih terus, ayah juga yang ada di sana pasti gk tenang liat kamu menangisinya terus, sekarang kita harus ke rumah sakit menjenguk ibu kan" ucap Hendrick
"Em... Ayo kak kita ke rumah sakit, angel pergi dulu ya, semoga ayah tenang di sana" ucap engel dan diapun keluar dari pemakaman tersebut dengan perasaan yang masih sedih
Hendrick yang melihatnya hanya bisa menghela nafas, diasekarang sangat pusing dengan pekerjaan yang ada di perusahaan
Karena sang ayah meninggal otomatis pekerjaan akan di alihkan ke pewaris yaitu Hendrick, tapi entah kenapa harga saham perusahaan terus menurun setiap jamnya, seperti ada yang telah menargetkan perusahaannya agar bangkrut
Merekapun sampai di rumah sakit melati dan langsung menuju ruang rawat ibunya, di sana mereka masih bisa melihat ibunya yang masih pucat tapi sudah lebih baik dari kemarin
Merekapun duduk di kursi yang sudah di siapkan di samping bangkar tempat ibunya memejamkan mata, mereka hanya bisa menatap sendu wajah ibu mereka yang selalu ceria kini terlihat pucat
Setelah 1 jam di sana merekapun pamit pada ibunya untuk melakukan tugas masing masing, Hendrick harus mengurusi pekerjaan ayahnya sedangkan Angela harus masuk sekolah
Sekolah Hendrick?... Sudah tidak dipikirkan lagi olehnya
Saat sedang mengendarai mobil ke perusahaan sehabis mengantar Angela ke apartemennya, ponsel Hendrick berbunyi dan memperlihatkan nama kedua sahabatnya, diapun mengangkatnya
"Hallo, Rick kau baik baik saja kan" ucap Rendi tiba tiba
"Iya Rick kau baik baik saja kan" ucap vino dengan nada khawatir
Walaupun ke 2 teman Hendrick ini sama sama brengsek, tapi mereka sangat setia kawan, mereka sudah berteman semenjak kelas 1 SD dan sampai sekarang mereka masih berteman dekat
"Ya aku baik baik saja, terima kasih sudah mengkhawatirkan ku" ucap Hendrick sembari menghela nafas panjang setelah di akhir kalimat
"Huh... Lo jangan bunuh diri ya bro, Lo masih punya Angela sama ibu Lo yang masih belum sadarkan diri jadi Lo harus kuat!" Ucap Rendi menasihati
"Siapa juga yang mau bunuh diri... Gua masih sayang nyawa kali" ucap Hendrick dengan wajah yang terlihat dingin
"Hehehe.... Kirain lu frustasi di tinggal sama ayah Lo dan milih bunuh diri gitu" ucap Rendi sembari tertawa menjengkelkan
"Sial.... Pengen gua pukul pala lu tuh" ucap Hendrick dengan mada kesal
"Gua gk bakal bunuh diri karena gua masih punya adik yang gua harus lindungi dan sayangi jadi gua harus bisa melewati ini" ucap Hendrick penuh tekad
"Dan ibu gua juga masih hidup tinggal menunggunya bangun, entah kapan dia bisa bangun dan tertawa bersama kamu kembali tapi aku yakin dia pasti kembali" ucap Hendrick penuh keyakinan
"Hahaha... Ini dia baru Hendrick yang kita kenal, tidak mudah menyerah hahaha" tawa Rendi keluar dari mulutnya
"Hahaha... Iya, Lo mau senang senang gk Rick sama kita nanti malam, di club banyak cewek cantik loh" ucap vino dengan nada menggoda
"Gk lah gua mau tobat sekarang, gua harus fokus dulu ngejalanin perusahaan yang di tinggalin ayah gua, dah gua tutup dulu by" ucap Hendrick dan langsung menutup telpon nya tanpa menunggu jawaban dari ke 2 sahabatnya itu
Baru juga dia mematikan telponnya sudah ada yang menelpon lagi dari nomor yang tidak di kenal, diapun langsung mengangkatnya
"Hallo ini siapa ya?" Tanya Hendrick penasaran
"Hahaha.... Ini baru permulaan nak, kau sudah menghancurkan barang yaang sudah kubesarkan, barang untuk memperluas kekuasaan ku tapi kau sudah merusaknya, tunggu saja!" Ucap orang yang ada di sebarang telpon dan orang itupun mematikan sambungannya sesudah mengucapkan itu
Hendrick yang mendengar itu langsung meremas hp nya dengan kuat hingga terlihat retakan di kaca hp nya itu
"Siapa dia, kenapa dia mengincarku, dan apa maksudnya barang itu?" Ucap Hendrick bertanya tanya, banyak pertanyaan di dalam hatinya tapi tidak ada yang bisa menjawabnya
Dia pun mencoba menelpon nomor itu lagi tadi nomor itu sudah tidak aktif, Hendrick pun marah dan langsung menghancurkan hp yang ada di genggamannya itu
"Sial.... Kenapa dia mengincarku hingga dia tega merenggut nyawa ayahku, akan ku balasa dia" ucap Hendrick penuh amarah dan langsung melajukan kendaraannya sekencang mungkin menuju suatu tempat
1 bulan berlalu
Kini perusahaan Wilson grup tinggal kenangan, semua harta benda milik Hendrick lenyap tak bersisa, bahkan sekarang dia harus satu apartement dengan sang adik
Ini di mulai saat sidikat mafia milik ayahnya yang hancur, satu bulan yang lalu dia memerintahkan sindikat itu untuk menemukan orang yang menelponnya di dalam mobil itu, tapi 1 Minggu setelah itu sindikat mafia itu tiba tiba hancur tak bersisa, tidak ada yang selamat, semuanya mati
Hendrick yang bingung pun masih terus menjalankan perusahaannya hingga sekarang perusahaannya tinggal nama saja, paman, para petinggi perusahaan dan teman temannya sudah sebisa mungkin membantu tetapi tetap tidak bisa mempertahankan perusahaan tersebut
Dengan berat hati Hendrick pun menjual gedung tempat perusahaannya berdiri untuk melunasih hutangnya, bahkan mansion dan mobilnya pun tak luput terjual
Hingga sekarang dia dan adiknya haru jatuh miskin, teman temannya sempat menawarkan bantuan kepadanya tetapi dia menolak karena tidak ingin lebih menyusahkan temannya dari ini
"Ngel maaf ya, kita harus jatuh miskin begini karena kakak" ucap Hendrick dengan perasaan menyesal
"Tidak apa apa kak, aku paham kok kakak sudah berusaha semaksimal mungkin, mending sekarang kita jenguk ibu yang ada di rumah sakit" ucap Angela menenangkan kakaknya agr tidak menyalahkan dirinya sendiri
"Yasudah, ayo kita ke rumah sakit" ucap Hendrick, merekapun pergi ke rumah sakit menggunakan taxi
Sesampainya di sana mereka langsung menuju ruang rawat ibu mereka yang masih berada di ruang VIP karena masa tenggat pembayarannya 1 bulan
Mereka sampai di sana dan melihat kondisi ibu mereka yang masih sama dengan 1 bulan yang lalu, masih pucat dan menutup mata
Saat sedang melihat adiknya yang kini tengah memeluk lengan ibunya, Hendrick di panggil oleh dokter yang berada di luar
Saat dia keluar dia bisa melihat dokter itu adalah dokter yang telah mengperasi ibunya saat itu
"Ya dok ada apa ya?" Tanya Hendrick penasaran
"Ini nak, kamu belum membayar uang untuk rawat inap ibumu, kamu harus cepat membayarnya jika tidak ingin ibumu di pindahkan ke ruang biasa" ucap dokter itu
"Berapa biayanya ya dok?" Tanya Hendrick penasaran
"Sekitar 40jt nak" ucap dokter itu
Hendrick yang mendengar itupunterbelak kaget, dirinya hanya punya uang sebesar 10jt saja di tangannya, dari mana dia bisa memiliki uang sebesar itu
"Dok bisa beri saya sedikit waktu gk dok, pliss saya pasti akan membayarnya secepatnya" ucap hendrick
"Huhh.... Yasudah kami kasih kamu waktu 1 Minggu untuk melunasi biaya nya, yasudah saya undur diri terlebih dahulu" ucap dokter itu seraya meninggalkan tempat itu
"Terima kasih dok" ucap Hendrick penuh rasa terima kasih
Dia pun kembali ke dalam ruangan itu dan melihat adik kecilnya yang cantik malah tertidur di samping ibunya sambil memegang tangan ibunya
Hendrick pun mendekat dan melihat wajah sang adik yang tertidur nyenyak itu, dia pun mengelus pipinya dengan lembut seraya bergumam
"Aku pasti akan melindungimu dan ibu" ucap Hendrick penuh tekad, dia pasti akan melindungi adik dan ibunya
[Ding... Terdeteksi tekad yang sangat kuat.... Sistem sudah menemukan pemilik ke 2 yang cocok... Memulai peroses penyatuan]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Shahrul Yoe
terlalu sombong kasi mampus aja sis 😤😤😤
2023-07-13
1
rifkyfaraa
ya gitu tuh, akibat kesombongan kena karmanya. ini bisa jadi pembelajaran sih. jangan terlalu bangga jika kita sedang berada di atas jangan juga terlalu merendahkan diri tapi berkesan meninggikan diri. karena suatu hal yang di dunia mau itu materi ataupun apapun itu. itu bersifat sementara. kita sebagai manusia hanya bisa menerima, menjalankan, menikmati. berbagi kesenangan kita pada orang lain, saling membantu jika ada yang sedang dalam kesusahan . emang benar,hidup itu tak selamanya di atas,kadang di bawah. itu ujian untuk menguji apakah kita menjalankan hidup dengan baik dan cara yang semestinya
2023-07-05
0
Jimmy Avolution
Yo...ayo...
2023-06-13
0