NovelToon NovelToon

Sistem kuasa pangeran

Hendrick wilson

Hendrick Wilson mempunyai segalanya. Kekayaan, wanita, bahkan kekuasaan sekalipun. Itu semua berkat ayahnya yang menjabat sebagai CEO dari perusahaan Wilson grup yang sekarang menjadi perusahaan terbesar di Asia

Dia berpikir dirinya sangat berkuasa sehingga semua keinginannya harus dipenuhi oleh ayahnya, dan itulah mengapa sekarang perusahaan sayahnya mengalami kebangkrutan karena ulahnya

Kembali ke beberapa hari yang lalu

"HENDRICK, perbaiki pola pikirmu itu yang selalu berpikir bisa memiliki semua yang kau mau" teriak ayah David ayah Hendrick

"Apa yang harus kuperbaiki dari pola pikirku ayah, emang benar mereka semua hanyalah sampah yang bisa ku injak injak kapanpun aku mau" ucapnya tenang disela sela menyuapkan makanan yang ada di hadapannya ke dalam mulut

"Itu yang harus kau perbaiki Hendrick, tidak selamanya manusia ada di atas, ada kalanya kitapun ada di bawah, ayah tidak bisa melindunginya terus Hendrick" ucap David menasihati anaknya

"Huh... Aku sudah gk mood makan" ucap Hendrick dan setelah itu dia beranjak dari kursinya dan tidak menghiraukan teriakan ayahnya

"HENDRICK.. kembali kesini kau... Ayah belum selesai berbicara!" Teriak David yang kini sedang ditenangkan oleh istrinya

"Huss.... Tenanglah sayang.... Kita berdoa saja supaya dia cepat sadar bahwa pola pikirnya itu salah, akupun marah dengannya tapi rasa sayangku padanya melebihi rasa marahku" ucap Selly dengan wajah sendunya

"Hah.... Ya semoga saja sifatnya akan berubah secepatnya" ucap David dengan wajah sendu

"Yasudah jangan dipikirkan, sana kamu berangkat ke kantor nanti terlambat" ucap Selly mengingatkan suaminya

"Ah ya aku hampir melupakan rapat penting hari ini karena amarahku pada Hendrick, yasudah aku berangkat dulu ya sayang dah" ucap David seraya mencium kening sang istri dan beranjak keluar dari mansionnya

"Ya hati hati sayang" ucap Selly seraya tersenyum hangat melihat kepergian sang suami

.

.

.

.

Sekarang Hendrick sedang berada di dalam mobil menuju ke sekolahnya, sekarang dia kelas 12 SMA jadi dia masih sekolah, di dalam mobilnya di berteriak sambil marah marah sendiri

"Argh... Sial kenapa ayah malah memarahiku... Aku kan hanya bermain dengan beberapa wanita saja tapi dia sudah marah, sial..." Gerutunya di dalam mobil sport nya itu

Beberapa saat kemudian dia sampai di sekolahnya dan langsung beranjak memasuki kelasnya dengan santai... Padahal jam sudah menunjuk pukul 07.00

Tapi dia masih saja santai

Sesampainya di kelas dia langsung masuk begitu saja dan duduk di bangkunya yang berada di baris paling belakan, di sisi kanannya terlihat 2 temannya yang sama brengseknya dengan Hendrick, vino dan Rendi

"Hei Rick, Lo dah dengar belum kalau di kelas kita ada cewek pindahan, cantik lagi, apa mau di incer tuh cewek sama lu?" Tanya Rendi pada Hendrick

"Oh... Benarkah?.. secantik apa dia?" Balas Hendrick

"Di..." Ucapan vino terpotong oleh suara guru di depan

"Hei anak anak... Di kelas kita ada murid pindahan baru... Jadi silahkan masuk Lidya" ucap Bu guru sambil menoleh ke arah pintu

Sesaat kemudian muncul wanita berparas sangat cantik bak Dewi....

"Hai teman teman.... Perkenalkan namaku Lidya winkston... Aku pindahan dari negara S mohon bantuannya kedepannya ya" ucap Lidya memperkenalkan dirinya sembari tersenyum ramah

Wanita itu sangat cantik, kulit putih mulus, mata besar yang indah, rambut hitam sepinggang melebihi model kelas atas sekalipun

Negara S bertetanggaan dengan negara I ini dan berada di sebelah selatan

"Baiklah Lidya kamu bisa duduk di bangku kosong di sebelah sana" ucap guru sembari menunjuk kursi yang ada di sebelah jendela

"Baik Bu" ucapnya membalas ucapan dari gurunya itu sembari tersenyum

Lidya pun berjalan ke arah bangkunya tepat berada di samping Hendrick, saat dia sudah berada di sana dia langsung memperkenalkan dirinya pada Hendrick

"Halo aku Lidya, nama kamu siapa?" Tanya Lidya sesudah duduk di bangkunya pada Hendrick yang ada di sampingnya

"Namaku Hendrick, salam kenal Lidya" ucap Hendrick seraya mengulurkan tangannya dan tersenyum penuh misteri

'hahaha cantik juga nih... Jadiin mangsa ah' batin Hendrick tertawa senang dalam hatinya itu

"Iya Hendrick salam kenal juga"ucap lidya sembari menjabat tangan hendrick

.

.

.

.

3 hari berlalu

Sekarang adalah perayaan hari berdirinya SMA negri kota flower ini, SMA tempat Hendrick bersekolah dan sekolah paling bergengsi di negara I ini

Dinamakan kota flower karena di seluruh musim di kota ini, baik musim hujan, panas, semi dan dingin akan selalu menumbuhkan bunga

Di dalam sekolah khusnya di aula sekolah terlihat banyak orang yang sedang merayakan hari berdirinya sekolah ini

Di pojok ruangan terlihat Hendrick dan teman temannya sedang duduk sambil berbincang bincang

"Hei Rick, apa kau akan memangsanya sekarang?" Tanya Rendi sembari memakan makanan yang ada di depannya

"Hmm.... Sepertinya sekarang, karena hari ini ada pesta pasti tidak akan ada yang menyadarinya" ucap Hendrick sembari tersenyum tipis

"Hehehe..... Gua juga sekarang sama vino akan mencari mangsa, yakan Vin?" Tanya Rendi pada vino yang sedari tadi melihat sekeliling nya, sudah kelihatan jelas niatnya kan

"Yoi... Yasudah gua sama vino beraksi dulu ya Rick" ucap Rendi sembari menarik lengan Vino untuk mengikutinya

Hendrick yang di tinggal sendirian pun memanggil pelayan

"Ya ada apa tuan?" Tanya pelayan itu sembari tersenyum senang

Pelayan itu tau kalau dia sudah di panggil oleh Hendrick pasti ada tugas untuknya karena dia sudah sering menerima tugas dari Hendrick

"Seperti biasa campurkan obat ini ke minuman orang itu" ucap Hendrick menunjuk ke arah Lidya yang sedang berbincang bersama 1 teman ceweknya

"Oke tuan siap laksanakan" ucap pelayan itu sembari mengambil obat yang ada di tangan hendrick

Pelayan itupun pergi dan mengambil minuman untuk di berikan pada target nya yaitu Lidya

"Halo nona, apakah nona butuh minum" ucap pelayan itu

Lidya yang memang sudah haus menerima saja dan mengucapkan terima kasih

"Hmm... Kebetulan aku lagi haus, terima kasih" ucap Lidya sembari tersenyum ramah

Sesudah menyelesaikan tugasnya pelayan itupun pergi dari sana untuk menawarkan kembali minuman kepada tamu yang lain agar tidak ada yang curiga

Lidah yang tidak menaruh curiga pada minuman itupun langsung meminum habis minuman itu

Beberapa menit kemudian Lidya merasa tubuhnya tiba tiba panas, ia pun meminta izin pada temannya untuk pergi ke toilet

"Hey Din, aku ke toilet dulu ya" ucap Lidya pada sahabatnya itu

"Ya.... Jangan lama lama" ucap Dina, Lidya pun tanpa berlama lama langsung meninggalkan aula sekolah tersebut

Di kejauhan Hendrick yang melihat Lidya keluar dari aula ini hanya tersenyum lebar sangat senang

nasihat teman

Hendrick yang telah keluar dari aula melihat sekeliling dan menemukan Lidya yang sedang berjalan dengan sempoyongan ke sana ke mari

Hendrick pun mendekatinya dan menanyakan keadaannya, padahal dia lah pelaku yang sudah membuatnya seperti ini

"Hey Lidya... Apakah kau tidak apa apa?" Tanya Hendrick sesaat sesudah sampai di sana

"Hmm.... Siapa?" Tanya Lidya yang penglihatannya sudah agak buram

"Ini aku Hendrick, apa kau tidak apa apa?" Tanya Hendrick berpura pura perhatian

"A-aku tidak apa apa, yasudah aku pergi ke toilet terlebih dahulu ya" ucap Lidya, tapi tiba tiba lengannya di tarik oleh Hendrick hingga masuk ke pelukannya

"Hey kelihatannya kau sakit, ayo biar ku Anatar kau ke rumah sakit" ucap Hendrick di samping telinga Lidya

Lidya yang ditarik paksa dengan cepat mendorong tubuh Hendrick yang ada di hadapannya karena takut lepas kendali, apalagi saat Hendrick membisikkan sesuatu di telinganya tadi

"T-tidak titidak perlu aku bisa sendiri" ucap Lidya yang langsung berbalik dan hendak kembali berjalan

"Hee... Mau ke mana kau, ayo ikut aku" ucap Hendrick sembari menarik tangan Lidya untuk mengikutinya, nada suaranya berubah menjadi agak kasar

"M-mau apa kamu, lepas Hendrick" ucap Lidya yang berusaha melawan tapi tidak bisa karena sudah lemas dan juga tenaga Hendrick yang kuat

Hendrick juga saat dulu pernah berlatih bela diri jadi tenaganya cukup kuat

Diapun membawa Lidya ke hotel terdekat menggunakan mobilnya sesampainya di sana dia langsung saja memesan kamar VIP dan membawa Lidya masuk

"L-lepaskan aku Hendrick" teriak Lidya yang sudah tidak mampu mengontrol dirinya lagi

"Heh kau berani berteriak kepadaku?, Kau harus di hukum sayang" ucap Hendrick yang langsung mendorong tubuh Lidya ke kasur

Keesokan harinya

Lidya yang bangun pertama kali melihat sekeliling dan menemukan pria tampan berada di sisinya tepatnya sisi ranjang yang sama tengah tertidur

Lidya langsung merasa marah dan sedih, marah karena di perkosa dan sedih karena mahkota yang telah di jaganya selama lebih dari 18 tahun ini direnggut secara paksa

Dia pun mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke arah leher Hendrick hendek mencekiknya sampai mati, tapi saat hampir menyentuh lehernya dia malah menarik lengannya kembali dan menangis

"Hiks....kenapa.....kenapa kau merenggutnya dariku,aku benci kau Hendrick" ucap Lidya seraya bangun dari tempat tidur itu

Dia pun berjalan menuju pakaiannya yang berserakan dengan Tertatih tatih karena rasa nyeri yang berada di bagian bawahnya

Diapun memakai pakaian itu dan sesudahnya berjalan menuju pintu, sebelum membuka pintu dia melirik ke belakang dan bergumam lirih

"Semoga ayahku tidak mengetahuinya Hendrick, kalau tidak hidupmu akan hancur" gumam Lidya lirih dan langsung meninggalkan ruangan hotel tersebut

Beberapa menit setelah Lidya keluar dari kamar itu, Hendrick pun bangun dan melihat sekeliling mencari gadis yang sudah di tidurinya itu

Mendapati Lidya tidak ada di kamarnya Hendrick pun bingung

"Apakah dia meninggalkanku?... Hahaha gadis yang menarik" ucap Hendrick dan langsung bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Sesudah membersihkan diri dan mengganti pakaian, dia keluar dari hotel, tetapi saat hendak membuka pintu mobilnya tiba tiba ponselnya berdering dan tertera nama ayah di sana

"Halo ayah ada apa?" Tanya Hendrick pada ayahnya itu

"Kau dimana sekarang?" Bukannya menjawab ayahnya malah bertanya balik padanya

"Aku lagi di hotel ayah, aku tadi malam mabuk berat dan diantarkan oleh Rendi dan vino ke hotel" ucap Hendrick beralasan karena kalau dia menceritakan kebenarannya maka ayahnya pasti akan memarahinya

"Huh... Yasudah kau kembali sekarang juga ke rumah" ucap David dan langsung mematikan telponnya tanpa mendengar jawaban sang putra

"Huh.... Yasudahlah aku juga tidak tahu harus kemana mending pulang saja" ucap Hendrick dan langsung melajukan mobilnya menuju rumahnya di pusat kota flower

Sesampainya di rumah dia langsung masuk dan mendapati ayah, ibu dan adik perempuannya sedang duduk di ruang tamu

Adik perempuan Hendrick bernama Angela Wilson, perempuan yang sangat cantik persis seperti ibunya tapi masih kalah dari kecantikan Lidya

Berumur 15 tahun dan sekarang bersekolah di SMP negri kota flower, bersebelahan denga sekolah Hendrick, Angela sendiri memilih tinggal di apartement sama seperti Hendrick

Hendrick pun langsung duduk di sebelah ibunya dan menanyakan ada urusan apa hingga dirinya di suruh pulang tiba tiba

"Jadi ada apa ayah?" Tanya Hendrick penasaran

"Hmm... 2 hari lagi ayah dan ibumu akan ke luar negri karena ada pekerjaan, jadi kamu harus menjaga adikmu di sini saat kita tidak ada" ucap David memberi tanggung jawab menjaga anak perempuannya itu pada Hendrick

"Siap..." Ucapa Hendrick

"Dan kau jangan main wanita terus setiap hari!" Peringatan dari ayahnya

"Iya iya, Rick usahakan itu" ucap Hendrick dengan malas

"Yasudah Rick masih ke kamar dulu ya mau istirahat, nanti siang Rick baru balik ke apartement" ucap Hendrick yang langsung pergi begitu saja

"Huss... Anak itu, dinasihati malah tidak didengarkan" ucap David dengan nada sedikit marah

"Sudah sudah sayang, angel kamu mau di sini dulu aja atau langsung balik ke apartement?" Tanya sang ibu pada anak perempuannya itu

"Aku balik saja lah ibu, males ada penjahat kelamin" ucap Angela merujuk pada kakaknya itu karena setiap harinya hanya wanita, wanita, dan wanita

Meski kelihatan membenci kakaknya itu, dalam lubuk hatinya angel sangat menyayangi kalanya itu, mereka dulu sangat dekat tapi setelah mereka pisah rumah mereka jadi tidak sedekat dahulu

Angel pun langsung keluar dari rumah itu dan langsung melajukan mobilnya, sampai di tempat tujuan yang adalah cafe dia langsung masuk dan melihat 2 sahabatnya yang tengah menunggu di sana

"Hai sa, Ra, udah lama nunggunya" ucap Angela seraya duduk di kursi depan dua sahabatnya itu

"Engga baru datang ko" jawab Risa sembari menoleh ke arah sahabatnya itu

"Iya kita juga baru sampai" ucap Rara yang duduk di sebelah Risa

"Jadi kenapa muka muka terlihat marah gitu ngel?" Tanya Risa karena muka angel kini terlihat menahan amarah

"Ini kakakku, pulang tadi pagi dan aku mencium bau farfum wanita di tubuhnya, pasti main sama wanita lagi" ucap Angela dengan nada ketus

"Yah biarin aja kan itu urusan kakak Lo.... AW" ucap Rara dan diberi hadia tendangan di kakinya oleh Angela

"Napa sih lo kaya marah gitu kakaklo Deket sama wanita?" Tanya Risa penasaran

"Y-ya gk papa, cuman kesel aja aku sama dia" ucap Angela sembari tersipu malu karena di tanya hal tersebut

Risa yang melihat Angela tersipu jadi melongo, dia pun menatap Rara di sebelah kirinya dan Rara pun sama menatapnya

'neggak mungkin kan?' batin kedua sahabat Angela itu berpikir yang bukan bukan

.

.

.

Di kamar Hendrick

Sekarang dia sedang tiduran santai di kasurnya, karena kelelahan dia hampir tertidur kalau tidak ada notifikasi pesan masuk dari dua sahabatnya itu dalam grup

"Hey Rick, apakah semalam berhasil?, Nikmat tidak?" Tanya Rendi berturut turut

"Iya Rick gua penasaran gimana rasanya" sahut vino

"Wah.... Sangat nikmat bro, bahkan gua gk berhenti berhenti dari malem sampe pagi" ucap Hendrick membayangkan malam penuh keringat tadi malam

"Wah serius Lo?, Bukannya Lo cuman bisa keluar sekali doang ya?" Tanya Rendi penasaran dan tanpa sadar meledek temannya itu

Hendrick yang merasa di ledek pun kembali marah

"Hey, gua 10 ronde aja kuat apalagi 1 ronde, tapi kalau ke wanita sembarang sih cuma bisa keluar 1 kali doang walaupun masih keras, aneh kan?" Ucap Hendrick menyombongkan dirinya itu

"Iya Anek gak, penyakit apa ya itu?" Tanya Rendi penasaran

"Ini bukan penyak brengsek" maki Hendrick kesal karena merasa terhina

"Hahaha"

Tawa Rendi dan vino pun pecah saat melihat wajah Hendrick yang terlihat marah

"Eh tapi ini serius nih, tadi malem gua keluar di dalem berkali kali, dia hamil gk ya?" Tanya Hendrick pada temannya yang otomatis kedua temannya itu berhenti tertawa

"L-lo serius?" Tanya Rendi tergagap karena tidak percaya perkataan temannya itu sedangkan vino hanya melotot tidak percaya

"Gua serius bro, gimana nih?" Tanya Hendrick

"Astaga, parah Lo Rick" ucap Rendi

"Iya parah Lo Rick, ya pasti hamillah dia" ucap vino menimpali

"Ya terus gimana ini?" Tanya Hendrick panik karena tidak siap bila Lidya nanti hamil

"Lo bicarain aja dulu nanti sama Lidya di sekolah" ucap Rendi memberi nasihatnya

"Ya bener tuh" timpal vino setuju atas nasihat Rendi

"Huft... Yasudah nanti gua bicarain sama Lidya di sekolah, udah dulu ya gua mau istirahat" ucap Hendrick dan langsung menutup telponnya

"Huft.... Kenapa tadi malem gua gk bisa nahan diri ya, haduh" ucap Hendrick berpikir keras, tak lama kemudian dia pun tertidur karena lelah habis berolahraga semalaman

kesedihan

Sekarang Hendrick sedang banyak pikiran, sudah 2 hari Lidya tidak masuk sekolah, jadi dia belum berbicara apapun kepadanya

Hendrick sekarang dalam perjalanan menuju apartement adiknya, dia akan menjemput adiknya untuk mengantarkan ayah dan ibunya yang sekarang akan berangkat ke luar negri

Ayah dan ibunya sudah lebih dulu berangkat ke bandara dan sedangkan dirinya di suruh menjemput adiknya terlebih dahulu karena mobil adiknya lagi di perbaiki di bengkel

Sampai di sana dia bisa melihat adiknya yang sedang menunggu di sisi jalan, diapun langsung menghampirinya dan menurunkan kaca mobilnya untuk menyuruh adiknya masuk

"Ayo masuk, ayah dan ibu sudah berangkat terlebih dahulu ke bandara" ucap Hendrick yang masih tetap berada di dalam mobil

"Iya" jawab singkat sang Adik

Sesudah sang adik masuk Hendrick pun langsung melajukan mobilnya ke arah bandara

"Ka, apa kakak tau ayah dan ibu akan pergi ke negara mana" ucap Angel mengawali obrolan

"Hm... Gk tau, nanti kita tanya aja di bandara, kakak lupa nanyain" ucap Hendrick yang sedang fokus mengemudi

"Hm... Dan terus berapa lama mereka di luar negri?" Tanya angel lagi, dia terus bertanya agar suasana di dalam mobil tidak canggung

"Hm... Kalo gk salah seminggu sih" jawab Hendrick lagi

"Kak..."

Ckitt

"Kenapa rem mendadak sih kak, aku kan kaget" protes angel karena sang kakak ngerem mendadak

"Ada mobil berhenti tiba tiba itu di depan kita" ucap Hendrick seraya menurunkan kaca mobilnya untuk melihat apa yang terjadi

"Sepertinya terjadi kecelakaan deh, macetnya panjang banget, dan kayaknya gk bakal keburu sampai di bandara deh" ucap Hendrick saat melihat antrian mobil yang sangat banyak di depannya

"Yaudah kabarin dulu ayah dan ibu kak" ucap Angel karena takut ayah dan ibunya menunggu mereka dan tidak jadi naik pesawat

"Iya" jawab Hendrick dan langsung mengambil telponnya untuk menelpon sang ibu, tapi sudah dua kali di panggil tapi tidak diangkat angkat oleh sang ibu

"Kok gk diangkat sih?" Tanya lion, tiba tiba dia memiliki firasat buruk dalam hatinya

"Kak, aku punya firasat buruk nih, jangan jangan terjadi se..." Belum sempat angel meyelesaikan kalimatnya sudah ditenangkan dulu oleh sang kaka

"Sstth.... Jangan ngomong yang enggak enggak" ucap lion

sebenarnya dia pun khawatir terjadi apa apa sama ayah dan ibunya tetapi dia tidak bisa apa apa, dia hanya bisa berdoa dan terus menelpon sang ibu

Dan di panggilan yang ke lima telpon pun di angkat, saat di angkat lion pun langsung menanyakan keadaan ibunya

"Halo Bu, ibu gk papa kan?, Kenapa lama sekali ngangkatnya si Bu?" Tanya lion pada sang ibu

"Maaf mas ini pihak rumah sakit, kami mau menginfokan bahwa bapak David Wilson dan ibu Selly Wilson mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang ditangani oleh rumah sakit melati kami" ucap orang di sebrang telpon

DEG

Serasa waktu berhenti setelah Hendrick mendengar pemberitahuan tersebut, poselnya pun lolos dari lengannya dan terjatuh ke bawah

Hendrick tanpa berpikir panjang langsung putar balik menuju rumah sakit melati yang ada di pusat kota, air matanya pun tak bisa dia tahan dan lolos dari matanya

Angela yang melihat sang kaka menangis langsung bertanya padanya

"Ada apa kak?... Kenapa kakak nangis?" Tanya Angela, dia mengepalkan tangannya karena memiliki firasat bahwa ayah dan ibunya berada dalam masalah

"Ayah dan ibu ngel, m-mereka kecelakaan dan sekarang sudah berada di rumah sakit melati" ucap Hendrick seraya menjalankan mobilnya dengan mengebut di jalanan itu

Angel yang mendengar itu tidak bisa berkata kata, dan tiba tiba saja air mata yang sangat deras keluar dari matanya

"K-kak, bagaimana keadaan ibu sama ayah kak, apa mereka selamat" ucap Angela dengan suara bergetar

"Kakak gk tahu ngel, kita berdoa saja agar ayah dan ibu bisa selamat" ucap Hendrick menenangkan sang adik yang sedang bersedih itu

Angel pun hanya bisa menuruti perintah sang kakak dan terus berdoa pada Tuhan agar menyelamatkan ayah dan ibunya

Merekapun sampai di rumah sakit melati, mereka buru buru berlari menuju ruang operasi tempat orang tuanya sedang di operasi

Sesampainya di sana mereka bisa melihat suster yang sedang menunggu mereka di depan pintu ruang operasi itu

"Sus bagaimana keadaan orang tua saya sus, apa mereka selamat" tanya angel pada sang suster

"Mohon tenang nona dan tuan, orang tua anda sedang dalam masa keritis dan sedang ditangani oleh dokter terbaik rumah sakit kami, silahkan menunggu di kursi dan lunasi biaya operasi" ucap suster tersebut yang langsung pergi dari sana

Angel pun langsung terduduk di kursi dekat sana dan terus berdoa supaya orang tuanya bisa selamat

Hendrick yang melihat Angela sangat sedih pun langsung memeluknya dan menenangkannya

"Sudah.... Ayah dan ibu pasti selamat karena mereka berdua sangat kuat" ucap lion menenangkan Angela sembari memeluknya dan di balas pelukan oleh adiknya itu

"Hiks.... Semoga ayah dan ibu selamat kak... Hiks..." Isak tangis Angela tidak bisa di bendung lagi dan langsung pecah di pelukan sang kakak yang menenangkannya

Selama beberapa menit mereka berpelukan dan akhirnya angel pun tenang, tapi rasa kekhawatirannya masih ada di dalam hatinya

"Sudah kakak ke resepsionis rumah sakit dulu ya, kakak mau melunasi biaya operasi terlebih dahulu" ucap Hendrick dan di balas anggukan oleh Angela

Hendrick pun langsung melepaskan pelukannya dan menuju resepsionis rumah sakit, dia melunasi biaya operasi sekaligus memesan kamar VIP untuk ibu dan ayahnya di rawat

Setelah itu dia pun mampir sebentar ke toilet, di sana dia bisa melihat dirinya di cermin sangat berantakan, tak terasa buliran air mata mengalir di pipi nya

"Ayah.... Ibu..... Kumohon bertahanlah" ucap Hendrick seraya mengusap air mata yang jatuh tersebut

Dirinya juga hancur mendengar sang orang tua yang disayanginya kecelakaan, tetapi dirinya harus kuat agar biasa menjadi pemenang bagi Angela yang sedang bersedih itu

Dirinya juga punya hati, anak mana yang tidak sedih mendengar orang tuanya sedang berjuang untuk terus hidup

Sesudah beberapa menit menangis dalam diam, diapun membasuh mukanya dengan air agar tidak terlihat habis menangis, dia harus tetap tegar di hadapan angel nanti

Diapun keluar dari sana dan bergegas menuju ruang operasi lagi, di sana dia bisa melihat sang adik lagi lagi menangis, dia pun menghampirinya dan memeluknya kembali

"Sudah sudah, kita hanya bisa berdoa agar ayah dan ibu bisa melewati ini" ucap Hendrick menenangkan adiknya

"Hiks.... Hiks...." Angela hanya bisa terisak saat sang kakak memeluknya

Beberapa jam pun berlalu dan terlihat para suster yang sedang mendorong ibu mereka menuju tempat rawat, dan di belakangnya terlihat dokte laki laki yang kira kira umurnya sudah 40 tahunan

Hendrick dan Angela pun bangkit dan berjalan menuju ke arah dokter tersebut untuk menanyakan hasil operasinya, walaupun tadi mereka melihat sang ibu di atas bangkar rumah sakit dan sedang di dorong oleh para suster

Tetapi mereka memilih menanyakannya pada sang dokter yang telah melakukan operasinya

"Dok bagaimana operasinya dok" ucap Angela penuh Harap pada sang dokter

"Mohon maaf, ibu anda mengalami koma dan tidak tahu kapan akan bangun dan sedangkan ayah anda tidak bisa kami selamatkan, mohon maaf sekali lagi" ucap dokter itu merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan ayah kedua anak muda yang ada di depannya

"Kak... Ayah....hiks.... Ayah.... Kak" tangis Angela pecah di sana dan langsung memeluk sang kakak sangat erat

"Dok anda bercanda kan dok, bagaimana ayah saya bisa meninggal dok" ucap Hendrick yang sudah tidak bisa menahan air matanya lagi

"Maaf nak, silahkan anda cek sendiri di dalam, jasad ayah anda masih ada di dalam dan belum dipindahkan" ucap dokter seraya pamit undur diri dari sana

Hendrick dan Angela pun masuk dan melihat ayah mereka yang seluruh badannya sudah di bungkus oleh kain kafan, mereka pun menghampiri jasad ayah mereka dan membuka kain kafan di bagian wajahnya

Terlihat wajah sang ayah yang sudah pucat dan menutup mata untuk selama lamanya dia sana, tangis kedua anak itupun tak terbendung lagi dan mereka menangis sambil memeluk sang ayah

Angela menangis angkat kencang sedangkan Hendrick hanya bisa menangis dalam diam, dia tidak mau tangisannya di dengar sang adik, dia tidak mau sang adik melihat dirinya menangis dan ikut tambah sedih

Selama setengah jam mereka memeluk sang ayah dan tidak berhenti menangis, saat mereka berhenti memeluk sang ayah petugas rumah sakitpun membawa sang ayah ke ruangan jenazah

Sedangkan Angela dan Hendrick kini sudah berada di ruangan sang ibu, mereka pun lanjut menangis sembari menggenggang tangan sang ibu dengan erat

Saat melihat wajah sang ibu yang awalnya sangat cantik kini menjadi sangat pucat, Hendrick sangat sedih, dia terus berdoa agar ibunya bisa selamat dan tidak meninggalkan dirinya dan angel berdua

Sudah cukup mereka kehilangan sang ayah, mereka tidak ingin kehilang sang ibu juga, hati mereka berdua hancur sehancur hancurnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!