Sekarang Hendrick sedang banyak pikiran, sudah 2 hari Lidya tidak masuk sekolah, jadi dia belum berbicara apapun kepadanya
Hendrick sekarang dalam perjalanan menuju apartement adiknya, dia akan menjemput adiknya untuk mengantarkan ayah dan ibunya yang sekarang akan berangkat ke luar negri
Ayah dan ibunya sudah lebih dulu berangkat ke bandara dan sedangkan dirinya di suruh menjemput adiknya terlebih dahulu karena mobil adiknya lagi di perbaiki di bengkel
Sampai di sana dia bisa melihat adiknya yang sedang menunggu di sisi jalan, diapun langsung menghampirinya dan menurunkan kaca mobilnya untuk menyuruh adiknya masuk
"Ayo masuk, ayah dan ibu sudah berangkat terlebih dahulu ke bandara" ucap Hendrick yang masih tetap berada di dalam mobil
"Iya" jawab singkat sang Adik
Sesudah sang adik masuk Hendrick pun langsung melajukan mobilnya ke arah bandara
"Ka, apa kakak tau ayah dan ibu akan pergi ke negara mana" ucap Angel mengawali obrolan
"Hm... Gk tau, nanti kita tanya aja di bandara, kakak lupa nanyain" ucap Hendrick yang sedang fokus mengemudi
"Hm... Dan terus berapa lama mereka di luar negri?" Tanya angel lagi, dia terus bertanya agar suasana di dalam mobil tidak canggung
"Hm... Kalo gk salah seminggu sih" jawab Hendrick lagi
"Kak..."
Ckitt
"Kenapa rem mendadak sih kak, aku kan kaget" protes angel karena sang kakak ngerem mendadak
"Ada mobil berhenti tiba tiba itu di depan kita" ucap Hendrick seraya menurunkan kaca mobilnya untuk melihat apa yang terjadi
"Sepertinya terjadi kecelakaan deh, macetnya panjang banget, dan kayaknya gk bakal keburu sampai di bandara deh" ucap Hendrick saat melihat antrian mobil yang sangat banyak di depannya
"Yaudah kabarin dulu ayah dan ibu kak" ucap Angel karena takut ayah dan ibunya menunggu mereka dan tidak jadi naik pesawat
"Iya" jawab Hendrick dan langsung mengambil telponnya untuk menelpon sang ibu, tapi sudah dua kali di panggil tapi tidak diangkat angkat oleh sang ibu
"Kok gk diangkat sih?" Tanya lion, tiba tiba dia memiliki firasat buruk dalam hatinya
"Kak, aku punya firasat buruk nih, jangan jangan terjadi se..." Belum sempat angel meyelesaikan kalimatnya sudah ditenangkan dulu oleh sang kaka
"Sstth.... Jangan ngomong yang enggak enggak" ucap lion
sebenarnya dia pun khawatir terjadi apa apa sama ayah dan ibunya tetapi dia tidak bisa apa apa, dia hanya bisa berdoa dan terus menelpon sang ibu
Dan di panggilan yang ke lima telpon pun di angkat, saat di angkat lion pun langsung menanyakan keadaan ibunya
"Halo Bu, ibu gk papa kan?, Kenapa lama sekali ngangkatnya si Bu?" Tanya lion pada sang ibu
"Maaf mas ini pihak rumah sakit, kami mau menginfokan bahwa bapak David Wilson dan ibu Selly Wilson mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang ditangani oleh rumah sakit melati kami" ucap orang di sebrang telpon
DEG
Serasa waktu berhenti setelah Hendrick mendengar pemberitahuan tersebut, poselnya pun lolos dari lengannya dan terjatuh ke bawah
Hendrick tanpa berpikir panjang langsung putar balik menuju rumah sakit melati yang ada di pusat kota, air matanya pun tak bisa dia tahan dan lolos dari matanya
Angela yang melihat sang kaka menangis langsung bertanya padanya
"Ada apa kak?... Kenapa kakak nangis?" Tanya Angela, dia mengepalkan tangannya karena memiliki firasat bahwa ayah dan ibunya berada dalam masalah
"Ayah dan ibu ngel, m-mereka kecelakaan dan sekarang sudah berada di rumah sakit melati" ucap Hendrick seraya menjalankan mobilnya dengan mengebut di jalanan itu
Angel yang mendengar itu tidak bisa berkata kata, dan tiba tiba saja air mata yang sangat deras keluar dari matanya
"K-kak, bagaimana keadaan ibu sama ayah kak, apa mereka selamat" ucap Angela dengan suara bergetar
"Kakak gk tahu ngel, kita berdoa saja agar ayah dan ibu bisa selamat" ucap Hendrick menenangkan sang adik yang sedang bersedih itu
Angel pun hanya bisa menuruti perintah sang kakak dan terus berdoa pada Tuhan agar menyelamatkan ayah dan ibunya
Merekapun sampai di rumah sakit melati, mereka buru buru berlari menuju ruang operasi tempat orang tuanya sedang di operasi
Sesampainya di sana mereka bisa melihat suster yang sedang menunggu mereka di depan pintu ruang operasi itu
"Sus bagaimana keadaan orang tua saya sus, apa mereka selamat" tanya angel pada sang suster
"Mohon tenang nona dan tuan, orang tua anda sedang dalam masa keritis dan sedang ditangani oleh dokter terbaik rumah sakit kami, silahkan menunggu di kursi dan lunasi biaya operasi" ucap suster tersebut yang langsung pergi dari sana
Angel pun langsung terduduk di kursi dekat sana dan terus berdoa supaya orang tuanya bisa selamat
Hendrick yang melihat Angela sangat sedih pun langsung memeluknya dan menenangkannya
"Sudah.... Ayah dan ibu pasti selamat karena mereka berdua sangat kuat" ucap lion menenangkan Angela sembari memeluknya dan di balas pelukan oleh adiknya itu
"Hiks.... Semoga ayah dan ibu selamat kak... Hiks..." Isak tangis Angela tidak bisa di bendung lagi dan langsung pecah di pelukan sang kakak yang menenangkannya
Selama beberapa menit mereka berpelukan dan akhirnya angel pun tenang, tapi rasa kekhawatirannya masih ada di dalam hatinya
"Sudah kakak ke resepsionis rumah sakit dulu ya, kakak mau melunasi biaya operasi terlebih dahulu" ucap Hendrick dan di balas anggukan oleh Angela
Hendrick pun langsung melepaskan pelukannya dan menuju resepsionis rumah sakit, dia melunasi biaya operasi sekaligus memesan kamar VIP untuk ibu dan ayahnya di rawat
Setelah itu dia pun mampir sebentar ke toilet, di sana dia bisa melihat dirinya di cermin sangat berantakan, tak terasa buliran air mata mengalir di pipi nya
"Ayah.... Ibu..... Kumohon bertahanlah" ucap Hendrick seraya mengusap air mata yang jatuh tersebut
Dirinya juga hancur mendengar sang orang tua yang disayanginya kecelakaan, tetapi dirinya harus kuat agar biasa menjadi pemenang bagi Angela yang sedang bersedih itu
Dirinya juga punya hati, anak mana yang tidak sedih mendengar orang tuanya sedang berjuang untuk terus hidup
Sesudah beberapa menit menangis dalam diam, diapun membasuh mukanya dengan air agar tidak terlihat habis menangis, dia harus tetap tegar di hadapan angel nanti
Diapun keluar dari sana dan bergegas menuju ruang operasi lagi, di sana dia bisa melihat sang adik lagi lagi menangis, dia pun menghampirinya dan memeluknya kembali
"Sudah sudah, kita hanya bisa berdoa agar ayah dan ibu bisa melewati ini" ucap Hendrick menenangkan adiknya
"Hiks.... Hiks...." Angela hanya bisa terisak saat sang kakak memeluknya
Beberapa jam pun berlalu dan terlihat para suster yang sedang mendorong ibu mereka menuju tempat rawat, dan di belakangnya terlihat dokte laki laki yang kira kira umurnya sudah 40 tahunan
Hendrick dan Angela pun bangkit dan berjalan menuju ke arah dokter tersebut untuk menanyakan hasil operasinya, walaupun tadi mereka melihat sang ibu di atas bangkar rumah sakit dan sedang di dorong oleh para suster
Tetapi mereka memilih menanyakannya pada sang dokter yang telah melakukan operasinya
"Dok bagaimana operasinya dok" ucap Angela penuh Harap pada sang dokter
"Mohon maaf, ibu anda mengalami koma dan tidak tahu kapan akan bangun dan sedangkan ayah anda tidak bisa kami selamatkan, mohon maaf sekali lagi" ucap dokter itu merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan ayah kedua anak muda yang ada di depannya
"Kak... Ayah....hiks.... Ayah.... Kak" tangis Angela pecah di sana dan langsung memeluk sang kakak sangat erat
"Dok anda bercanda kan dok, bagaimana ayah saya bisa meninggal dok" ucap Hendrick yang sudah tidak bisa menahan air matanya lagi
"Maaf nak, silahkan anda cek sendiri di dalam, jasad ayah anda masih ada di dalam dan belum dipindahkan" ucap dokter seraya pamit undur diri dari sana
Hendrick dan Angela pun masuk dan melihat ayah mereka yang seluruh badannya sudah di bungkus oleh kain kafan, mereka pun menghampiri jasad ayah mereka dan membuka kain kafan di bagian wajahnya
Terlihat wajah sang ayah yang sudah pucat dan menutup mata untuk selama lamanya dia sana, tangis kedua anak itupun tak terbendung lagi dan mereka menangis sambil memeluk sang ayah
Angela menangis angkat kencang sedangkan Hendrick hanya bisa menangis dalam diam, dia tidak mau tangisannya di dengar sang adik, dia tidak mau sang adik melihat dirinya menangis dan ikut tambah sedih
Selama setengah jam mereka memeluk sang ayah dan tidak berhenti menangis, saat mereka berhenti memeluk sang ayah petugas rumah sakitpun membawa sang ayah ke ruangan jenazah
Sedangkan Angela dan Hendrick kini sudah berada di ruangan sang ibu, mereka pun lanjut menangis sembari menggenggang tangan sang ibu dengan erat
Saat melihat wajah sang ibu yang awalnya sangat cantik kini menjadi sangat pucat, Hendrick sangat sedih, dia terus berdoa agar ibunya bisa selamat dan tidak meninggalkan dirinya dan angel berdua
Sudah cukup mereka kehilangan sang ayah, mereka tidak ingin kehilang sang ibu juga, hati mereka berdua hancur sehancur hancurnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Shahrul Yoe
ayo biar mampus sekalian..
2023-07-13
1
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-06-13
0