Mengejar Cinta Om - Om Galak
" Aduhh ", terdengar suara seorang gadis mengeluh kesakitan. Gadis itu sampai terjatuh setelah di tabrak oleh seseorang di lobby kantor tempat ia bekerja.
" Hey, kau ini punya mata tidak ", terdengar suara bariton yang tengah membentaknya. Tidak terima dengan bentakan yang di layangkan padanya, gadis itu nampak menahan geram. Ia segera berdiri dan berbalik menghardiknya.
" Kamu yang gak punya ma... ", bibir gadis itu seketika terdiam tidak jadi melanjutkan kata-katanya. Matanya melotot menatap lelaki di depannya.
" Oh astaga ya ampun, ganteng banget om-om di depan gue ini ", batin Nayla mengagumi pria yang hampir saja ia umpati.
" Galak amat sih om, lihat nih gara-gara om tabrak jidat aku jadi memar ", keluh Nayla pura-pura kesakitan.
Padahal jidatnya memar karena tadi sebelum berangkat kerja terantuk pintu kamar mandi di rumahnya.
Kenzo yang melihat memar di jidat gadis itu nampak merasa sedikit bersalah. Sedikit loh ya.
Romi sang asisten kenzo nampak membisikkan sesuatu pada atasannya. Rupanya tadi kenzo lah yang telah menabrak gadis itu. Kenzo yang terlalu sibuk dengan handphone nya, membuat dia tidak memperhatikan jalan.
Tapi kenzoe merasa sedikit aneh, kenapa jidat gadis itu bisa sampai memar, padahal ia merasa tidak terlalu keras menabraknya.
" Baiklah nona saya minta maaf ", kata Kenzo dengan ekspresi dinginnya dan berlalu pergi meninggalkan gadis itu.
" Hey om tunggu ", Kenzo menghentikan langkahnya dan menoleh pada Nayla.
" Om jahat banget sih, udah nabrak main kabur aja. Tanggung jawab dong om ", protes Nayla.
Kenzo yang mencoba menebak maksud dari perkataan gadis di depannya itu segera mengambil dompetnya. Di keluarkannya beberapa lembar uang seratus ribuan dan memberikannya pada Nayla.
" Ish bukan uang om ",
" Lalu ",
" Aku mau kartu nama om ",
'' Tidak ", tolak kenzoe tegas.
" Ayolah om kartu nama doang. Nanti kalau Nayla kenapa-napa biar bisa hubungin om. Mungkin sekarang aku gak apa-apa, siapa tahu besuk tiba-tiba akunya amnesia ", bujuk Nayla dengan alasan nyelenehnya.
Kenzoe yang tidak ingin berurusan lama-lama dengan gadis ingusan didepannya itu segera mengeluarkan kartu nama dari dalam dompetnya. Ia harus segera menghadiri rapat penting, jangan Sampek gara-gara masalah kecil seperti ini membuat rapatnya berantakan.
Kenzo segera menyerahkan kartu nama itu dan segera pergi dari sana.
Nayla menatap kepergian Kenzoe dengan mata berbinar-binar. Ia mulai membaca kartu nama yang saat ini ia pegang.
" Kenzo Pratama putra CEO PT Pratama groub",
" Oh astaga ya ampun, ternyata om ganteng tadi seorang CEO. Hmmm, calon suami idaman, xixixixi ", gumam Nayla cengengesan.
" Eh tunggu-tunggu, ini kan nama perusahaan ini. Jadi dia bos aku dong, wah senengnya punya bos seganteng dia ",
Nayla jadi senyum-senyum sendiri membayangkan jadi istri orang kaya. Astaga nay baru juga ketemu dah bayangin yang aneh-aneh.
Sinta sahabat Nayla yang tengah berjalan ke arahnya melihat Nayla senyum-senyum sendiri di depan pintu perusahaan segera menyentil jidat sahabatnya itu.
Pletak
" Aduh ", pekik Nayla.
" Apa-apaan sih sin, sakit tau. Tadi kejedot pintu sekarang kamu Sentil juga ", gerutu nayla sambil mengelus-elus jidatnya.
" Syukurin, lagian ngapain sih loe bengong di depan pintu sambil senyum-senyum gak jelas. Bukannya segera masuk, mau loe di pecat. Waktu istirahat kita sudah hampir habis Nayla ", kata Sinta yang baru saja dari toilet.
" Jangan dong, baru juga kerja masa di pecat. Eh tau gak sin ? ",
" Nggak tahu ", jawab Sinta ketus.
" Gue belum selesai ngomong dodol ", jawab Nayla sewot. Sedetik kemudian ia kembali pada mode tersenyum.
" Loe tahu gak, barusan gue ketemu sama.... ",
" Loe ketemu sama siapa nay ? Sama ibu-ibu kemarin yang nagih utang kreditan panci emak loe ? Gue lagi gak punya duwit nay, utang loe yang kemarin aja belum loe balikin ", cerocos Sinta tidak ada titik komanya.
Pletak
" Au sakit nay ", pekik Sinta. Kini giliran jidat Sinta yang di sentil oleh Nayla karena kesal.
" Loe itu kalau ada orang ngomong dengerin dulu napa ", kata Nayla memelototi sahabatnya.
" Gue belum selesai ngomong Oneng ", kesal Nayla.
" Ya udah loe lanjutin deh ceritanya ", kata sinta ikutan sewot.
" Gue itu mau ngomong sin, kalau tadi gue ketemu sama cowok ganteng banget. Ya ampun pokoknya gantengnya bener-bener kelewatan ", jelas Nayla sambil senyum-senyum sendiri.
" Kalau kelewatan yang tinggal balik lagi nay, gampang kan ! jawab Sinta cengoh.
Nayla yang geram dengan tanggapan Sinta hendak menjitak kembali kepala sahabatnya itu. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam.
" Naylaaaa Sintaaaaa ", mereka yang mendengar suara Bu Dania menggelegar segera berlari masuk ke dalam.
" Dasar anak-anak nakal, di suruh kerja malah ngerumpi di depan ", gerutu Bu Dania sambil mengikuti kedua bocah tadi.
Nayla gadis cantik berusia delapan belas tahun itu baru lulus SMA tiga bulan yang lalu. Gadis berparas cantik, imut-imut, memiliki badan sedikit montok, mata bulat, bibir mungil menjadi ciri khas tersendiri.
Pembawaannya yang ceria dan blak-blakan membuatnya mudah dekat dengan siapa saja. Baru satu bulan yang lalu ia dan sinta di terima di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini. Meski hanya sebagai office girl, mereka menjalani pekerjaan itu dengan bahagia.
Bagi mereka yang baru lulus, pengalaman itu lebih penting, karena bisa di jadikan pembelajaran di masa depan.
Sinta adalah sahabat Nayla sejak kecil. Bahkan rumah mereka hanya berjarak seratus meter saja. Sehingga kemana-mana mereka selalu berdua.
🌸
🌸
Hari sudah berganti sore, waktunya Nayla dan Sinta pulang. Seperti biasa, mereka selalu pulang berboncengan naik motor butut milik Nayla. Setelah mengantar sinta sampai depan rumah, Nayla segera menjalankan motornya menuju rumahnya.
" Ibuk, anak kesayanganmu sudah pulang " teriak Nayla dari depan pintu.
Ibu Nayla yang tengah sibuk di dapur, kesal sekali mendengar teriakan anak gadisnya.
" Astaga nay, sudah berapa kali ibu bilang jangan teriak-teriak begitu. Kayak tinggal di hutan aja kamu nay, kalau pulang itu ngucap salam ", omel Bu Rani sambil berkacak pinggang.
" Maafkan saya nyonya, sudah kebiasaan ", jawab Nayla sambil nyengir kuda.
" Ya sudah sana mandi ", perintah ibunya sambil berlalu kembali ke dapur.
Nayla yang habis kena omel segera bergegas masuk ke dalam kamarnya. Di lemparnya tas selempang yang sedari tadi ia bawa itu ke atas tempat tidur. Di jatuhkannya tubuhnya yang lelah hingga terlentang di atas kasur empuknya.
Manik mata Nayla menerawang menatap langit-langit kamarnya yang mulai kusam. Bibir mungil itu tiba-tiba mengulas senyum ketika teringat akan lelaki dewasa yang telah berhasil mencuri hatinya pada pandangan pertama.
" Om galak tapi ganteng, semoga kita bertemu lagi ya ", gumam Nayla sambil senyum-senyum sendiri.
********
Dukung author ya dengan kasih vote Like dan komen. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
@Intan.PS_Army🐨💜
hai kak aku mampir
bila berkenang siapa tahu ada yang mampir di novel ku 🙏😁
2024-04-06
0
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
...
2024-03-07
0
Ida Ida Saja
nyimak
2024-03-04
0