Bab 10

Pagi ini Nayla berangkat bekerja dengan tidak bersemangat. Perkataan kenzoe kemarin membuat hatinya benar-benar terluka. Tapi ia tidak membenci lelaki tampan tersebut, ia tahu dia lah yang terlalu bodoh menyukai lelaki yang bahkan dalam mimpi pun tidak mungkin akan ia dapatkan.

Saat berjalan masuk ke dalam lobby perusahaan, Sinta yang melihat temannya itu diam saja sedari tadi merasa heran.

" Kamu kenapa nay ",

" Nggak apa-apa, cuman lagi nggak bersemangat ", jawab Nayla lesu.

" Bener ? Nggak boong ? "

" Beneran sin ",

" Ya sudah gue percaya ",

Mereka pun kembali berjalan menuju ruangan OB untuk berganti seragam. Seperti biasa setiap pagi Nayla akan membersihkan dahulu lantai bawah. Kemudian di lanjutkan membersihkan lantai atas. Ketika jam menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, pekerjaan Nayla akhirnya selesai.

Nayla segera berjalan menuju pantry untuk membuatkan kopi atasannya. Agnes yang duduk manis di kursi kerjanya hanya bisa melayangkan tatapan kesal ke arah Nayla. Semenjak kejadian kemarin, Agnes tidak berani lagi mengganggu tugas Nayla membuat kopi. Karena Romi telah mengancamnya akan memberikan surat peringatan jika ia berani berbuat ulah lagi.

Tok tok tok

Nayla mengetuk pintu kenzoe dengan dada yang masih berdebar-debar. Meski om galaknya itu sudah menyakiti hatinya, namun Nayla tidak bisa jika harus membenci lelaki tampan tersebut.

" Masuk ",

Nayla yang mendengar suara Kenzoe mempersilahkannya masuk segera membuka pintu ruangan itu.

Nayla berjalan ke arah meja kerja kenzoe dengan setengah menunduk. Ia sedang tidak ingin melihat wajah tampan om galaknya.

Sedangkan kenzoe yang biasanya acuh akan kedatangan Nayla, kali ini ia lebih memilih menatap gadis itu dan mengabaikan pekerjaannya. Kenzoe yang melihat mata gadis itu terlihat bengkak semakin merasa bersalah.

" Pak kenzoe ini kopi anda ",

Nayla segera menaruh kopi itu dan buru-buru

pamit keluar.

" Kalau tidak ada yang di butuhkan lagi saya permisi dulu pak ", kata Nayla yang segera berjalan menuju pintu dan keluar dari sana.

Kenzoe yang melihat Nayla buru-buru keluar hanya bisa menatap punggung gadis itu menghilang di balik pintu ruangannya. Ingin sekali ia menghentikan gadis itu lalu meminta maaf. Namun rasa gengsinya sungguh terlalu tinggi, membuat kenzoe mengurungkan niatnya.

🌸🌸🌸🌸🌸

Seminggu telah berlalu begitu cepat. Dan sikap Nayla kepada kenzoe masih tetap sama. Saat masuk ke ruangan atasannya Nayla akan buru-buru meletakkan kopi itu dan bergegas keluar dari ruangan om galaknya.

Sikap diam Nayla beberapa hari ini mampu mengusik ketenangan hati Kenzoe. Tiba-tiba ia merasa rindu dengan gombalan dan tingkah lucu dari gadis ingusan itu.

*

*

Pagi ini seperti biasa Nayla mengantarkan kopi untuk atasannya yang galak itu. Mulut Nayla sebenarnya sudah merasa gatal untuk menggombali om galaknya.

Namun ia sekuat tenaga berusaha menahannya, ia akan berusaha untuk melupakan om galaknya itu. Benar kata Sinta, mimpi Nayla itu terlalu ketinggian. Seperti kata pepatah ibarat pungguk yang merindukan rembulan.

Tok tok tok

" Masuk ",

Setelah membuka pintu, Nayla segera masuk ke ruangan Kenzoe.

" Ini kopi anda pak kenzoe ", ucap Nayla setelah meletakkan kopi itu di dekat Kenzoe.

" Kalau tidak ada yang di perlukan lagi saya permisi dulu pak ", kata Nayla sambil memutar tubuhnya.

Namun saat akan melangkahkan kaki tiba-tiba bos galaknya itu memanggilnya.

" Tunggu ", kata kenzoe yang membuat Nayla kembali menoleh ke arahnya.

" Ada yang bisa saya bantu pak ",

" Tolong kamu rapikan berkas-berkas yang ada di lemari itu ", tunjuk Kenzoe pada lemari yang terletak di samping meja kerjanya.

" Kamu rapikan sekaligus urutkan kembali sesuai nomornya ",

" Baik pak ",

Nayla pun segera melaksanakan perintah atasannya itu. Dengan cekatan Nayla mengambil berkas-berkas dan mulai memilah -milah sesuai urutannya. Kemudian ia meletakkan kembali ke dalam rak dan menatanya dengan rapi.

Di sela-sela kesibukannya Kenzoe diam-diam mencuri pandang ke arah gadis yang sering ia sebut ingusan itu. Entah kenapa semakin hari jika di perhatikan gadis itu terlihat semakin cantik dan menggemaskan.

Nayla yang tengah fokus dengan tugasnya tidak menyadari jika tingkah lakunya tengah diperhatikan oleh kenzoe.

Tak terasa sudah hampir satu jam saja, namun perkejaan Nayla belum selesai juga. Kini tinggal berkas-berkas yang paling atas yang perlu nay rapikan. Karena rak bagian atas itu lebih tinggi dari tubuhnya, Nayla berinisiatif meminjam kursi di depan meja kenzoe.

" Emm om eh pak kenzoe, saya minta ijin untuk memakai kursi ini. Saya tidak bisa menjangkau rak bagian atas ", tanya Nayla setengah menunduk.

Di liriknya om galaknya itu yang masih sibuk berkutat dengan berkasnya.

" Hem ", jawab kenzoe tanpa menoleh ke arah Nayla.

Nayla yang melihat sikap dingin bosnya itu mendengus kesal. Ia segera mengangkat kursi yang ternyata cukup berat itu ke arah rak. Kemudian dengan hati-hati ia naik ke atasnya. Ia mencoba menata berkas-berkas itu kembali dengan cara menurunkannya lebih dulu.

Karena kurang hati-hati, kaki nayla salah mengambil pijakan sehingga membuat tubuhnya oleh ke samping.

Kenzoe yang sedari tadi curi-curi pandang ke arah Nayla sontak segera berdiri dan berlari ke arah Nayla ketika melihat gadis itu akan terjatuh.

HAP

Kenzoe berhasil menangkap tubuh Nayla ke dalam pelukannya. Nayla yang memejamkan matanya itu segera membuka mata karena merasa heran kenapa tidak merasakan sakit. Saat mata bulatnya terbuka, Nayla di buat terkejut dengan posisi Kenzoe yang tengah menggendongnya.

" Ceroboh sekali ", kata Kenzoe yang segera menurunkan tubuh Nayla. Ia tidak mau kalau debaran jantungnya yang kencang itu sampai di rasakan oleh nayla.

" Maaf ", cicit Nayla seraya menunduk.

" Lain kali hati-hati ", kata kenzoe lembut

Suara lembut Kenzoe sontak membuat Nayla mendongak tidak percaya. Benarkah yang di dengarnya tadi ? Om galaknya itu berkata begitu lembut padanya ?

" Om ",

Nayla menatap wajah tampan om galaknya itu yang membuat kenzoe menatap ke arahnya.

" Apa ? ",

" Om ganteng deh kalau gak marah-marah. Senyum dong om, Nayla pengen banget lihat om tersenyum ", goda Nayla sambil menaik turunkan alisnya.

" Berisik. Cepat kamu selesaikan kembali tugas kamu itu ", kata kenzoe sambil berbalik menuju kursi kerjanya.

Tanpa sepengetahuan Nayla, diam-diam kenzoe mengulas senyum tipis di bibirnya. Melihat Nayla kembali mau bicara padanya membuat hati kenzoe tiba-tiba menghangat. Sungguh ia tidak mengerti perasaan apa ini.

" Sombong amat ", kesal Nayla yang kemudian kembali mengerjakan tugasnya. Namun di balik itu hati Nayla sungguh merasa senang. Om galaknya itu terlihat tidak marah lagi padanya.

Kenzoe pun kembali menyelesaikan pekerjaannya tadi sambil sesekali melirik ke arah Nayla yang terlihat senyum-senyum tidak jelas.

" Dasar bocah ingusan ", gumam kenzoe seraya tersenyum samar.

**********

Jangan lupa like komen dan vote nya kak.

Dukungan kalian membuat author semakin bersemangat untuk berkarya. Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!