Bab15

Malam harinya nampak Nayla yang tengah berdiri di depan cermin tengah sibuk memoles liptint di bibir mungilnya. Kemudian ia memutar-mutar tubuhnya di depan cermin untuk memastikan kalau penampilannya sudah sempurna. Meski ini hanya jalan-jalan biasa sebagai teman, Nayla sudah sangat senang. Setidaknya om galaknya itu sudah tidak lagi dingin dan ketus padanya.

Setelah selesai memastikan penampilannya, Nayla segera menyambar tas selempangnya dan bergegas keluar kamar.

" Mau kemana nay ? ", tanya pak Doni pada putrinya.

" Mau keluar bentar sama temen pak. Tadi Nayla sudah minta ijin sama ibu kok pak ",

" Ya sudah bapak percaya sama kamu. Kalau begitu hati-hati ya, inget jangan pulang malam-malam ",

" Siap pak ", jawab Nayla sambil Salim bapaknya.

Nayla yang sudah mengantongi ijin dari bapaknya itu segera mengendarai motornya menuju rumah Sinta. Ia tadi meminta bantuan sahabatnya itu untuk menitipkan motornya di sana. Nanti Kenzoe akan menjemputnya di dekat rumah Sinta agar tidak ketahuan.

Maklum ini kali pertama bagi Nayla keluar dengan seorang pria. Ia takut kalau sang bapak akan melarangnya jika ia berkata jujur. Sedangkan kesempatan untuk bisa jalan dengan om galaknya itu tidak datang dua kali. Nayla janji pada dirinya sendiri untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat malu orang tuanya.

Tin

Terdengar klakson mobil yang membuat Nayla yang tengah berbicara pada Sinta langsung menoleh.

" Itu kayaknya om galak deh Sin "

" Ya sudah sana buruan loe samperin pangeran berkuda besi loe. Ingat jangan lupa sogokannya, martabak telur sama martabak manis ", kata Sinta sambil menaik turunkan alisnya.

" Sip deh ", kata Nayla sambil berlalu pergi menuju om galaknya.

Terlihat kenzoe yang membuka kaca mobilnya. Melihat Nayla sudah datang, buru-buru ia turun dan membukakan pintu untuk gadis itu.

Nayla yang melihat itu nampak tersenyum sumringah. Ia segera masuk ke dalam mobil sambil menatap lekat kenzoe yang terlihat sangat tampan mengenakan pakaian casualnya.

" Makasih om ", kata Nayla yang di balas senyuman oleh kenzoe.

Mobil berwarna silver itu segera melaju membelah ramainya lalu lintas di malam hari.

" Kamu mau jalan-jalan kemana ? ", tanya Kenzoe sambil fokus menyetir.

" Terserah om aja ",

" Saya takut kalau saya yang memilih tempat, tidak sesuai keinginan kamu. Apa kamu tidak ada tempat yang ingin di kunjungi ? ", tanya Kenzoe lagi.

" Emm, kalau Nayla pengennya pergi ke pasar malem yang ada di kampung sebelah om. Apa om gak keberatan ? ",

" Tidak sama sekali. Sepertinya seru juga kalau kita kesana ", jawab kenzoe menatap Nayla yang juga tengah menatapnya. Keduanya terlihat sama-sama melempar senyum sesaat.

....

Tidak butuh waktu lama, mobil kenzoe sudah sampai di parkiran pasar malam. Kali ini kenzoe memilih meminjam mobil Romi yang tidak terlalu mencolok. Ia tidak mau menjadi pusat perhatian karena membawa mobil mahalnya.

" Ayo om ", ajak Nayla sambil menarik tangan kenzoe menuju kerumunan orang-orang.

Kenzoe yang tidak pernah ke tempat seperti ini saat dewasa menjadi sedikit kikuk dan malu. Namun demi menyenangkan gadis di sampingnya itu ia akan membuang rasa malunya untuk saat ini.

Nayla mengajak kenzoe mengikuti permainan lempar bola yang berhadiah banyak sekali boneka. Kenzoe yang terbiasa memegang berkas dan bolpoin itu tentu saja tidak mahir dalam melempar. Ia berulang kali melempar tapi terus saja gagal. Hingga sampai pada lemparannya yang kedua puluh, akhirnya bola yang ia lempar berhasil merobohkan tumpukan kaleng yang tersusun rapi itu.

" Yee om barhasil ", pekik Nayla yang langsung memeluk tubuh om galaknya.

" Eh maaf om, nay reflek ", kata Nayla sambil nyengir kuda.

" Tidak apa-apa ", jawab Kenzoe sambil mencubit pipi chubby Nayla dengan gemas.

Keduanya pun melanjutkan jalan-jalan mereka . Nayla nampak memegang erat boneka beruang hadiah permainan tadi. Saat melewati penjual permen kapas, Nayla berhenti dan membelinya. Ia mengajak om galaknya itu untuk duduk di bangku dekat pohon.

" Aaaaa ", kata Nayla menyodorkan segumpal permen kapas itu di depan bibir kenzoe. Karena penasaran dengan rasanya, kenzoe segera melahapnya.

" Enak ? ",

" Lumayan ", jawab Kenzoe seraya menjilat sisa permen kapas di jari Nayla.

" Manis ", ucap kenzoe yang membuat pipi Nayla merona merah.

Setelah puas jalan-jalan di pasar malam, Kenzoe mengajak Nayla untuk mencari makan. kenzoe menghentikan mobilnya di sebuah restoran mewah. Nayla yang tidak pernah masuk ke restoran mewah seperti itu hanya bisa diam seraya mengagumi diam-diam sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Kenzoe menarik tangan Nayla menuju meja yang lumayan jauh dari pintu masuk tadi.

" Kamu mau pesan apa ? ", tanya Kenzoe yang melihat Nayla sibuk membolak-balikkan buku daftar menu.

" Nayla bingung om. Nay gak ngerti sama nama makanan di sini. Pesenan Nayla samain aja sama punya om ya ", kata Nayla polos.

" Baiklah ", jawab kenzoe yang kemudian memanggil pelayan untuk memesan beberapa makanan dan minuman.

" Makasih ya om, hari ini Nayla seneng banget di ajakin jalan-jalan sama om ", kata Nayla yang di angguki Kenzoe pelan.

" Sama-sama ",

" Andai om tahu kalau ini tuh kali pertama bagi Nayla keluar jalan-jalan berdua sama cowok. Ya meski hanya teman, nay sudah seneng banget. Semoga hubungan kita bisa semakin dekat lagi ya om ", batin Nayla yang terus menatap lekat om galaknya.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pesanan makanan mereka datang. Nayla yang baru pertama kali makan steak di restoran mewah itu sampai mendelik karena saking enaknya.

" Ya ampun ini daging enak banget ya. Nay baru kali ini makan daging se empuk dan seenak ini. Coba ada nasi, behh pasti tambah enak ini ", kata Nayla yang membuat Kenzoe tergelak..

" Makan yang banyak, nanti kalau kurang biar saya pesankan lagi ", kata kenzoe yang diangguki Nayla tanpa menoleh. ia tampak sibuk melahap makanannya.

Kenzoe yang melihat cara makan Nayla membuat selera makannya bertambah. Gadis didepannya itu selalu tampil apa adanya. Ia makan sangat lahap tanpa perlu di buat-buat agar nampak anggun.

Setelah menyelesaikan makan malamnya, kenzoe mengantar Nayla pulang ke rumah Sinta. Namun sebelum itu mereka mampir dulu ke warung penjual martabak. Kenzoe menyuruh Nayla menunggu di mobil saja.

Hampir dua puluh menit menunggu, akhirnya om galaknya itu masuk ke dalam mobil. Kenzoe menyerahkan martabak yang ia pegang pada Nayla.

" Loh om kok banyak banget ? ", tanya Nayla bingung.

" Itu yang dua buat kamu" , jawab Kenzoe sambil menyalakan mesin mobilnya

" Ya ampun, Nayla jadi gak enak sama om. Hari ini om sudah banyak keluarin uang untuk Nayla ", Nayla tampak sungkan sendiri.

" Kamu ngomong apa sih nay, saya senang kok melakukannya. Justru saya yang harusnya berterima kasih sama kamu. Jalan-jalan malam ini membuat saya jadi terhibur dan sedikit melupakan hasil rapat tadi yang mengecewakan. Makasih ya ", kata kenzoe seraya membelai pipi Nayla dengan lembut sambil terus mengemudikan mobilnya.

Nayla sudah tidak lagi bertanya. Ia sibuk menenangkan hatinya yang kebingungan. Melihat kenzoe yang semakin dekat dengannya, Nayla takut tidak bisa mengontrol perasaannya. Sedang seperti apa perasaan kenzoe padanya saja, ia tidak tahu.

Nayla takut salah mengartikan perhatian yang Kenzoe berikan saat ini.

**********

Like komen vote subscribe selalu author tunggu.

Terima kasih ☺️

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰 👍👍👍

2023-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!