Di sebuah kamar bernuansa pink, nampak Nayla yang tengah sibuk menghitung gajinya. Ia nampak berbinar saat memandangi lembaran uang seratus ribuan berjejer rapi di atas tempat tidurnya. Gajinya mungkin tidak sebanyak pegawai lainnya, maklum ia masih dalam masa training.
Saat tengah asyik-asyiknya menghitung uang yang tidak mungkin bertambah meski di hitung seratus kali, datanglah sang adik ke dalam kamarnya.
Tok tok tok
" Kak Nayla ",
" Masuk ", teriak Nayla dari dalam.
Ceklek
" Kak Nayla cantik ",
Nayla yang melihat adiknya masuk buru-buru meraup uangnya menjadi satu.
" Apa ", tanya Nayla dengan mata menyelidik. Ia tahu adik laki-lakinya yang duduk di bangku SMP kelas delapan itu akan meminta jatah upeti padanya.
" Hapal betul nih bocil kalau gue hari ini gajian ", batin Nayla kesal.
Bukannya Nayla pelit pada sang adik, pasalnya adik Nayla itu jahilnya di atas rata-rata. Setiap hari bikin kesel luar biasa.
" Bagi dong kak uangnya. Buat beli gitar, kan lumayan untuk mengasah suara aku yang merdu ini ",
" Idih pede banget ", cibir Nayla sambil menyembunyikan uangnya di bawah paha. Kemudian ia menarik dua lembar seratus ribuan dan menyerahkannya pada sang adik.
" Ini jangan minta lagi ya. Soalnya kakak mau mulai menabung buat beli motor. Motor kakak yang itu sudah sering rewel minta di museum kan. Ini juga sebagian mau kakak kasih buat ibuk, ngerti kamu dek ?
" Iya iya ini sudah cukup kok. Terima kasih kak Nayla yang cantik ", kata Vino sambil menoel dagu Nayla lalu ngacir keluar kamar.
" Dasar ", kesal Nayla yang kemudian senyum malu-malu. Ia kembali menatap lembaran uang di tangannya.
" Semangat ya nay kerjanya, masih kurang banyak banget ini ", gumamnya menyemangati dirinya sendiri kemudian ia merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur empuknya.
🌸🌸🌸🌸
Pagi harinya Nayla yang telat bangun mendapat hadiah gedoran pintu dari ibunya.
Brak brak brak
" Nay Nayla bangun. Kamu gak kerja apa kok jam segini belum keluar ",
Nayla yang mendengar gedoran pintu sangat keras itu mulai menggeliat dari balik selimutnya.
" Iya buk nay sudah bangun nih, mau mandi juga. Jangan di gedor-gedor lagi nanti pintu kamar Nayla bisa jebol ", teriak Nayla dari dalam kamar yang membuat ibunya mendengus kesal. Bu Rani pun melangkah pergi menuju dapur untuk meneruskan pekerjaannya.
Setelah rapi dengan seragam hitam putihnya, Nayla segera keluar dari kamar sambil menentang tas selempangnya.
Ia menghampiri ibu dan ayahnya yang tengah sarapan bersama sang adik.
" Nayla gak sarapan ya Bu, nanti gak keburu ", kata Nayla sambil Salim pada ibu dan ayahnya.
" Ini ibuk sudah siapin bekal buat sarapan sama makan siang kamu ", kata Bu Rani sambil menyerahkan bekal itu pada Nayla.
" Makasih ibukku tercinta dan ini buat ibu ", kata Nayla sambil menyerahkan beberapa lembar uang pada ibunya.
" Maaf ya buk, nay cuma bisa ngasih sedikit. Soalnya Nayla mau nabung buat beli motor ", kata Nayla sambil nyengir kuda.
" Nggak usah nay, kamu simpan saja. Ibuk kan sudah dapat uang belanja dari ayah kamu ", kata Bu Rani yang mencoba mengembalikan uang itu.
" No no no, ibuk harus terima uang ini. Nay tahu ibuk lagi butuh uang buat bayar biaya pendaftaran Davin kemarin ",
" Ya ampun nay, makasih sayang ", kata sang ibu sambil memeluknya.
" Sama-sama buk ",
🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah drama di pagi hari tadi, kini Nayla sudah nampak memegang sapu dan alat pel ditangannya. Ia segera memulai pekerjaannya membersihkan area lobby kantor lebih dulu.
" Nay yang bersih ya nyapu nya, awas nanti suamimu brewokan kalau gak bersih ", goda varo yang baru datang dari arah pintu masuk.
" Nggak apa-apa kak brewokan, yang penting banyak duwitnya ", jawab Nayla asal.
" Dasar mata duwitan ", kata Varo yang membuat keduanya tergelak.
Varo kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang kerjanya, sedangkan Nayla kembali meneruskan kegiatan menyapunya. Setengah jam kemudian pekerjaan Nayla itu akhirnya selesai.
Hari ini adalah hari pertama kenzoe memulai kerjanya sebagai CEO di perusahaan cabang itu. Ia berangkat cukup pagi guna menyiapkan diri untuk acara penyambutannya nanti.
Saat berjalan masuk menuju lift khusus atasan, mata Kenzoe tidak sengaja melihat Nayla yang tengah duduk di dekat meja resepsionis. Gadis ingusan itu nampak kelelahan.
Nayla yang tengah sibuk mengelap peluhnya itu, seketika langsung berdiri ketika melihat om galaknya itu lewat.
" Ehem ehem ", dehem Nayla mencoba mencari perhatian kenzoe. Ia kemudian memasang senyum manis sambil mengedip-ngedipkan matanya. Kelilipan ya nay wkwkwkwk.
Kenzoe yang mendengar deheman itu menoleh sekilas ke arah Nayla sambil melemparkan tatapan dingin ke arahnya. Kemudian ia melanjutkan langkahnya melewati Nayla begitu saja.
" Idih, sombong amat ", kesal Nayla di cuekin.
Nayla yang kesal kembali menenteng peralatan tempurnya menuju lantai atas tempat ruangan kenzoe berada untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ting
Pintu lift terbuka lebar, buru-buru Nayla keluar dari kotak besi yang membawanya naik ke lantai atas.
Nayla mulai menyapu lantai itu dan setelahnya ia mengepelnya hingga bersih. Ia segera menyelesaikan pekerjaannya itu ketika sebagian orang sudah mulai datang. Biasanya Nayla selalu mendahulukan ruang atasannya itu. Namun berhubung kenzoe atasan barunya itu sudah datang, ia tidak berani masuk.
Setelah semua beres, kini tinggal ruangan atasannya saja. Dengan ragu-ragu Nayla melangkah mendekati pintu itu.
" Ketuk nggak ketuk nggak ketuk ..."
Ceklek
Saat Nayla sibuk menghitung kancing bajunya, tiba-tiba pintu itu terbuka lebar. Dan nampaklah Romi sang asisten di depan Nayla.
" Ada apa ? " tanya Romi heran.
" Itu itu pak saya mau bersihin ruangan om eh pak kenzoe. Tapi saya nggak enak takut ganggu ",
" Oh kalau begitu kami masuk saja. Tidak perlu khawatir karena ini bukan kesalahan kamu. Kami yang datangnya terlalu pagi, maklum ini hari pertama pak kenzoe memulai pekerjaannya di sini ", jawab Romi yang membuat Nayla lega.
" Baik pak ",
Setelah Romi melewatinya dan masuk ke dalam ruangannya sendiri, Nayla dengan sedikit ragu masuk ke dalam ruangan itu yang pintunya sudah terbuka.
" Permisi om eh pak, saya mau bersihin ruangan bapak ", kata Nayla sambil tersenyum manis ke arah kenzoe.
" Hem ", jawab kenzoe singkat tanpa melihat ke arah Nayla.
" Yah mubazir deh senyum manis gue ", batin Nayla.
Nayla mulai menyapu ruangan itu dengan pelan-pelan. Ia tidak mau jika debu-debu di dalam ruangan itu berhamburan mengganggu om gantengnya.
Setelah menyapu ia kemudian mengepel lantai itu sambil sesekali melirik ke arah kenzoe sambil senyum-senyum tidak jelas.
" Ya ampun calon suamiku ganteng banget kalau serius kerja kayak gitu ", batin Nayla sambil menggigit ujung alat pelnya dengan gemas.
Saat tengah asyik memandangi om galaknya, tanpa sengaja kaki Nayla menyandung karpet di depannya.
GUBRAKK
" Aduh ", Nayla yang tersungkur terlihat meringis kesakitan memegangi lututnya.
Kenzoe yang tengah menekuri berkasnya langsung menoleh ke arah Nayla.
" Ada apa ? ",
" Hehehehe, kesandung karpet om ",
" Dasar ceroboh ", ya itulah kata yang keluar dari mulut kenzoe yang membuat Nayla mendengus kesal.
" Astaga, bukannya prihatin malah ngatain. Dasar es batu kutub selatan ", gerutu Nayla sambil memonyongkan bibirnya.
" Apa pekerjaanmu sudah selesai ",
" Sedikit lagi pak ",
" Setelah ini, buatkan saya secangkir kopi. Jangan terlalu manis ", perintah kenzoe sambil menatap tajam Nayla.
Nayla yang di tatap tajam oleh kenzoe bukannya takut malah salah tingkah.
" Baik om eh pak ", jawab Nayla sambil merapikan poninya yang berantakan.
Setelah Kenzoe kembali menekuri berkas di mejanya, Nayla buru-buru menyelesaikan pekerjaannya.
Setelah pekerjaannya selesai, Nayla segera keluar dari ruangan Kenzoe. Saat di luar ruangan nampak suasana di ruangan itu sudah mulai ramai. Bahkan sekretaris atasannya itu sudah duduk manis di kursi kerjanya.
" Mbak Agnes, saya ijin pakai pantrinya ya, buat bikinin kopi pesenan pak kenzoe ", kata Nayla tidak enak hati. Soalnya itu biasanya adalah tugas mbak Agnes.
" Oh, ya udah buatin aja, kebetulan aku juga lagi sibuk ", jawab Agnes jutek.
" Makasih mbak ",
" Ya ya ",
Nayla yang sudah mendapat ijin segera menuju pantry di lantai atas itu. Setelah selesai ia buru-buru kembali ke ruangan Kenzoe.
" Om eh pak kenzoe ini kopi anda. Silahkan anda cicipi, jika tidak sesuai saya bisa buatkan lagi ", kata Nayla yang terus menatap lekat om galaknya.
Kenzoe yang melihat kopi pesanannya sudah berada di atas meja, segera meraihnya. Saat bibirnya menyentuh pinggiran cangkir, manik matanya menatap Nayla sekilas kemudian kembali menyeruput kopi di tangannya.
" Enak ", kata kenzoe yang membuat senyum Nayla langsung mengembang.
" Besuk pagi kamu buatkan lagi kopi buat saya. Sekarang kamu boleh keluar ", kata Kenzoe dengan raut wajah datar.
" Baik pak ",
Nayla yang kopinya di puji enak sangat senang sekali. Ia mendekap erat nampan yang di bawanya di depan dada sambil berlalu keluar. Agnes yang melihat Nayla keluar dari ruangan atasannya sambil senyum-senyum sendiri menatap tidak suka.
" Heh bocah, ngapain loe senyum-senyum sendiri. Sinting Lo ya ",
Nayla yang hatinya tengah berbunga-bunga itu tidak menghiraukan ocehan Agnes. Ia berlalu masuk ke dalam lift sambil membawa peralatan tempurnya. Kemudian saat di depan lift ia menoleh kembali ke arah Agnes sambil melambaikan tangannya.
" Dah mbak Agnes ",
Agnes yang melihat tingkah nayla mendengus kesal .
" Dasar sinting ", umpatnya.
*********
Jangan lupa kasih like vote hadiah dan subscribe ya
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tyaz Wahyu
cinta datang berawal dari sruputan kopo wuakkkk congrats doamu trkabul nay
2025-03-18
0
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
seru bocah tengil ni kayknya ga ada urat malunya,si kenzo bakalan stres😂😂😂
2024-02-02
3
Bintang Timur
alamat alamat mau temenin nih...
2024-02-01
1