Bab 6

Di sepanjang perjalanan pulang Nayla nampak diam membisu. Pikirannya melayang-layang memikirkan perempuan siang tadi. Ada hubungan apa perempuan tadi dengan om galaknya.

Sinta yang tengah di bonceng Nayla di buat heran dengan sahabatnya itu. Tadi pagi berangkat kerja ceria banget pakai konser di atas motor, sekarang pulangnya malah diem terus kayak orang sakit gigi.

Saat motor Nayla melewati abang-abang penjual cilok, Sinta meminta Nayla berhenti. Kemudian ia membeli dua bungkus cilok dan mengajak Nayla duduk di kursi taman dekat penjual cilok tadi.

" Nay sini duduk dulu ",

Sinta menarik tangan sahabatnya itu untuk ikut duduk. Kemudian Sinta menyerahkan sebungkus cilok pada Nayla yang sedari tadi diam saja.

" Lo kenapa sih nay, dari tadi diem Mulu ? ",

" Gue lagi bingung sin, gue lanjut ngejar om galak gak ya ", jawab Nayla sambil mengunyah cilok di mulutnya dengan malas.

" Loh bukannya loe kemarin-kemarin semangat empat lima mau ngejar, kok sekarang jadi melempem ", tanya Sinta heran.

Nayla menghela nafas panjang, sebelum lanjut bercerita.

" Tadi tuh ada perempuan datang ke kantor om galak. Trus tuh perempuan meluk om galak erat banget. Tapi yang gue heran kenapa muka om galak datar banget. Kalau tuh perempuan pacarnya, harusnya kan om galak seneng ",

" Mungkin tuh cewek yang ngejar-ngejar, makanya pak kenzoe cuek aja ",

" Terus gue harus gimana dong Sin ? " rengek Nayla pada sahabatnya.

" Ya terserah loe sih nay. Tapi menurut gue selama belum ada kepastian status pak kenzoe, sah sah aja Lo caper Ama dia. Asal jangan ganjen kayak mbak Agnes, ogah gue punya temen kayak gitu ",

Nayla yang mendengar ucapan Sinta menjadi sedikit lega. Ia pun segera memeluk sahabatnya dengan erat.

" Makasih ya sin, berkat Lo sekarang gue jadi bersemangat lagi ",

" Iya iya, tapi ini saos cilok kena baju gue Nayla ", pekik Sinta segera melepas pelukannya. Nayla buru-buru melihat ke arah baju Sinta dan juga bajunya.

" Yah baju gue juga kena sin ",

Mereka pun saling pandang, dan sedetik kemudian terdengar gelak tawa keduanya.

🌸🌸🌸🌸🌸

Di tempat lain

Di sebuah apartemen mewah, nampak sepasang kekasih yang saling bertengkar.

" kamu itu kenapa sih Zoe, dari tadi diem terus. Kamu gak senang aku datang ? ",

Nampak Tania yang tengah memeluk tubuh kekasihnya dari belakang. Kenzoe yang sedang kesal pada Tania berusaha melepas pelukan itu.

" Rupanya kamu masih ingat punya kekasih. Aku pikir kamu lupa, sehingga selama dua Minggu kamu menghilang begitu saja. Bahkan sekedar membalas pesanku kamu nggak bisa ",

Mendengar ucapan kenzoe membuat Tania terdiam. Sebenarnya kemarin ia berhasil menanda tangani kontrak lagi dengan rumah produksi ternama untuk satu tahun ke depan.

Namun salah satu syarat yang di ajukan adalah tidak memperbolehkan Tania memiliki hubungan khusus dengan seorang pria sampai kontrak itu selesai. Maka dari itu saat ia syuting di luar negeri kemarin, Tania mengurangi komunikasi dengan kenzoe karena takut ketahuan.

" Maaf Zoe, aku sangat sibuk kemarin. Bahkan selama aku syuting manager aku melarang ku membawa handphone. Syuting kemarin sangat penting untuk meningkatkan popularitas ku di dunia hiburan ke depannya Zoe. Aku harap kamu mengerti ", bujuk Tania sambil memeluk kembali kekasihnya itu.

" Yang terpenting sekarang, aku sudah ada di hadapanmu Zoe. Mari kita habiskan malam ini untuk mengobati rasa rindu kita berdua ", ucap Tania sambil meraba dada bidang kekasihnya itu. Kemudian ia menarik tengkuk kenzoe dan segera menyambar bibir seksi itu dengan rakus.

Kenzoe yang juga sangat merindukan Tania segera membalas ciuman Tania dengan penuh gairah. Saat Tania mendorong tubuh kenzoe hingga terlentang di atas kasur, kenzoe menghentikan pergerakan tangan Tania yang mulai membuka kancing kemejanya. Kenzoe kembali Bangun dan duduk di tepian ranjang.

" Kenapa ? ", tanya Tania dengan raut wajah kecewa.

" Maaf Tania, aku tidak bisa. Jujur aku sebenarnya juga sangat menginginkannya. Tapi aku tidak ingin mengecewakan mamah. Selama ini mama memberikan aku kebebasan. Ia tidak pernah mencampuri semua urusanku. Tapi satu hal yang selalu ia minta yaitu menjauhi **** bebas. Aku harap kamu mengerti Tania ",

Dengan sangat terpaksa Tania menganggukkan kepalanya. Ia yang sudah sangat menginginkan hal itu harus kembali menelan rasa kecewa.

" Baiklah, tidak masalah. Bagaimana kalau malam ini kita makan malam di luar saja ? " ucap Tania mengalihkan suasana.

" Boleh, kalau begitu aku mandi dulu ", kata kenzoe di angguki Tania pelan.

Setelah kenzoe masuk ke dalam kamar mandi, Tania membanting bantal di sampingnya dengan hati menahan kesal. Ia kembali gagal menggoda kekasihnya yang kolot itu.

🌸🌸🌸🌸🌸

Pagi hari yang cerah, mentari pagi bersinar dengan terangnya. Nampak seorang gadis cantik yang tengah mengepel lobby perusahaan dengan hati riang sambil berdendang. Varo yang tengah melintas di depan Nayla tersenyum mendengar suara merdu gadis pujaannya.

" Pagi-pagi sudah konser aja nay, dapet sawer berapa ", goda varo sambil mengulum senyum.

" Belum ada yang nyawer kak, maklum tanggal tua ",

" Aduh kasihan ", ledek varo terkekeh.

" Ih kirain mau nyawer, tahunya cuman ngejek doang. Dasar pelit ", kata Nayla seraya menyebikkan bibirnya. Varo yang melihat itu justru tergelak.

" Maklum nay belum gajian ", kata Varo berlalu pergi sambil mengacak rambut Nayla.

Nayla yang mendengar ucapan varo jadi ikut tertawa. Laki-laki tampan itu dari dulu memang sangat suka menggodanya dengan candaan.

Nayla yang sudah menyelesaikan tugasnya segera naik ke lantai atas. Ia bergegas membersihkan lantai atas itu hingga bersih. Saat melihat kenzoe datang, ia segera masuk ke pantry untuk membuatkan kopi.

Tok tok tok

" Masuk ",

Nayla yang mendengar suara atasannya itu segera masuk.

" Om eh pak kenzoe ini kopi anda ", kata Nayla sambil menaruh kopi itu di atas meja.

Kenzoe yang mencium aroma harum dari kopi buatan Nayla, segera meraih cangkir kopi itu dan menyesapnya perlahan. Entah kenapa kopi buatan OB nya ini beda dari yang lain. Rasanya benar-benar pas sesuai dengan yang kenzoe inginkan.

Nayla yang masih betah memandangi wajah tampan om galaknya itu, nampak diam termangu.

" Kenapa sih om galak ganteng banget. Aku kan jadi gak bisa oleng sama yang lain ", batin Nayla sambil terus menatap atasannya itu. Kenzoe yang merasa terus di tatap, mendongakkan kepalanya dan membalas tatapan Nayla dengan sangat tajam.

" Kenapa masih berdiri di situ ", tanya Kenzoe dengan suara dinginnya. Nayla yang kaget itu langsung gelagapan.

" Oh e gak pak. Mungkin bapak membutuhkan sesuatu lagi ? "

" Tidak.Kamu boleh pergi sekarang ",

Mendengar ucapan bosnya yang dingin Nayla mengangguk mengerti. Namun saat hendak pamit undur diri, tanpa sengaja manik mata Nayla melihat noda kopi di sudut bibir atasannya.

Entah setan apa yang merasukinya membuat Nayla reflek mengambil tisu di depan kenzoe dan dengan setengah menunduk meraih dagu kenzoe untuk mengusap sampai bersih noda kopi di bibir om galaknya.

Kenzoe yang terkejut mendapatkan perlakuan tak biasa dari bawahannya itu segera menampik tangan Nayla.

" Lancang kamu ", kata kenzoe sambil melotot tajam.

" Ih bukannya terima kasih malah marah-marah. Itu ada noda kopi di bibir om, Nay cuman bantu ngelap ",

Mata Kenzoe semakin melotot mendengar Nayla memanggilnya om. Nayla yang sadar dengan ucapannya barusan segera menutup mulutnya.

" Astaga keceplosan ", batin Nayla merutuki kebodohannya.

" Maaf om eh pak, kalau begitu saya permisi dulu ", kata Nayla buru-buru ngacir keluar.

Kenzoe yang melihat kelakuan Nayla hanya bisa mendengus kesal. Entah kenapa ia tidak bisa marah pada gadis ingusan itu. Biasanya ia akan main pecat jika menemukan kesalahan kecil saja.

Kenzoe tak mau ambil pusing, ia kembali menyesap kopinya dan mulai menekuri berkas-berkas di atas mejanya.

************

Like

Komen

Vote

Hadiah

Dan

Subscribe

Selalu author tunggu

Terima kasih ☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***