NovelToon NovelToon

Mengejar Cinta Om - Om Galak

Bab 1

" Aduhh ", terdengar suara seorang gadis mengeluh kesakitan. Gadis itu sampai terjatuh setelah di tabrak oleh seseorang di lobby kantor tempat ia bekerja.

" Hey, kau ini punya mata tidak ", terdengar suara bariton yang tengah membentaknya. Tidak terima dengan bentakan yang di layangkan padanya, gadis itu nampak menahan geram. Ia segera berdiri dan berbalik menghardiknya.

" Kamu yang gak punya ma... ", bibir gadis itu seketika terdiam tidak jadi melanjutkan kata-katanya. Matanya melotot menatap lelaki di depannya.

" Oh astaga ya ampun, ganteng banget om-om di depan gue ini ", batin Nayla mengagumi pria yang hampir saja ia umpati.

" Galak amat sih om, lihat nih gara-gara om tabrak jidat aku jadi memar ", keluh Nayla pura-pura kesakitan.

Padahal jidatnya memar karena tadi sebelum berangkat kerja terantuk pintu kamar mandi di rumahnya.

Kenzo yang melihat memar di jidat gadis itu nampak merasa sedikit bersalah. Sedikit loh ya.

Romi sang asisten kenzo nampak membisikkan sesuatu pada atasannya. Rupanya tadi kenzo lah yang telah menabrak gadis itu. Kenzo yang terlalu sibuk dengan handphone nya, membuat dia tidak memperhatikan jalan.

Tapi kenzoe merasa sedikit aneh, kenapa jidat gadis itu bisa sampai memar, padahal ia merasa tidak terlalu keras menabraknya.

" Baiklah nona saya minta maaf ", kata Kenzo dengan ekspresi dinginnya dan berlalu pergi meninggalkan gadis itu.

" Hey om tunggu ", Kenzo menghentikan langkahnya dan menoleh pada Nayla.

" Om jahat banget sih, udah nabrak main kabur aja. Tanggung jawab dong om ", protes Nayla.

Kenzo yang mencoba menebak maksud dari perkataan gadis di depannya itu segera mengambil dompetnya. Di keluarkannya beberapa lembar uang seratus ribuan dan memberikannya pada Nayla.

" Ish bukan uang om ",

" Lalu ",

" Aku mau kartu nama om ",

'' Tidak ", tolak kenzoe tegas.

" Ayolah om kartu nama doang. Nanti kalau Nayla kenapa-napa biar bisa hubungin om. Mungkin sekarang aku gak apa-apa, siapa tahu besuk tiba-tiba akunya amnesia ", bujuk Nayla dengan alasan nyelenehnya.

Kenzoe yang tidak ingin berurusan lama-lama dengan gadis ingusan didepannya itu segera mengeluarkan kartu nama dari dalam dompetnya. Ia harus segera menghadiri rapat penting, jangan Sampek gara-gara masalah kecil seperti ini membuat rapatnya berantakan.

Kenzo segera menyerahkan kartu nama itu dan segera pergi dari sana.

Nayla menatap kepergian Kenzoe dengan mata berbinar-binar. Ia mulai membaca kartu nama yang saat ini ia pegang.

" Kenzo Pratama putra CEO PT Pratama groub",

" Oh astaga ya ampun, ternyata om ganteng tadi seorang CEO. Hmmm, calon suami idaman, xixixixi ", gumam Nayla cengengesan.

" Eh tunggu-tunggu, ini kan nama perusahaan ini. Jadi dia bos aku dong, wah senengnya punya bos seganteng dia ",

Nayla jadi senyum-senyum sendiri membayangkan jadi istri orang kaya. Astaga nay baru juga ketemu dah bayangin yang aneh-aneh.

Sinta sahabat Nayla yang tengah berjalan ke arahnya melihat Nayla senyum-senyum sendiri di depan pintu perusahaan segera menyentil jidat sahabatnya itu.

Pletak

" Aduh ", pekik Nayla.

" Apa-apaan sih sin, sakit tau. Tadi kejedot pintu sekarang kamu Sentil juga ", gerutu nayla sambil mengelus-elus jidatnya.

" Syukurin, lagian ngapain sih loe bengong di depan pintu sambil senyum-senyum gak jelas. Bukannya segera masuk, mau loe di pecat. Waktu istirahat kita sudah hampir habis Nayla ", kata Sinta yang baru saja dari toilet.

" Jangan dong, baru juga kerja masa di pecat. Eh tau gak sin ? ",

" Nggak tahu ", jawab Sinta ketus.

" Gue belum selesai ngomong dodol ", jawab Nayla sewot. Sedetik kemudian ia kembali pada mode tersenyum.

" Loe tahu gak, barusan gue ketemu sama.... ",

" Loe ketemu sama siapa nay ? Sama ibu-ibu kemarin yang nagih utang kreditan panci emak loe ? Gue lagi gak punya duwit nay, utang loe yang kemarin aja belum loe balikin ", cerocos Sinta tidak ada titik komanya.

Pletak

" Au sakit nay ", pekik Sinta. Kini giliran jidat Sinta yang di sentil oleh Nayla karena kesal.

" Loe itu kalau ada orang ngomong dengerin dulu napa ", kata Nayla memelototi sahabatnya.

" Gue belum selesai ngomong Oneng ", kesal Nayla.

" Ya udah loe lanjutin deh ceritanya ", kata sinta ikutan sewot.

" Gue itu mau ngomong sin, kalau tadi gue ketemu sama cowok ganteng banget. Ya ampun pokoknya gantengnya bener-bener kelewatan ", jelas Nayla sambil senyum-senyum sendiri.

" Kalau kelewatan yang tinggal balik lagi nay, gampang kan ! jawab Sinta cengoh.

Nayla yang geram dengan tanggapan Sinta hendak menjitak kembali kepala sahabatnya itu. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam.

" Naylaaaa Sintaaaaa ", mereka yang mendengar suara Bu Dania menggelegar segera berlari masuk ke dalam.

" Dasar anak-anak nakal, di suruh kerja malah ngerumpi di depan ", gerutu Bu Dania sambil mengikuti kedua bocah tadi.

Nayla gadis cantik berusia delapan belas tahun itu baru lulus SMA tiga bulan yang lalu. Gadis berparas cantik, imut-imut, memiliki badan sedikit montok, mata bulat, bibir mungil menjadi ciri khas tersendiri.

Pembawaannya yang ceria dan blak-blakan membuatnya mudah dekat dengan siapa saja. Baru satu bulan yang lalu ia dan sinta di terima di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini. Meski hanya sebagai office girl, mereka menjalani pekerjaan itu dengan bahagia.

Bagi mereka yang baru lulus, pengalaman itu lebih penting, karena bisa di jadikan pembelajaran di masa depan.

Sinta adalah sahabat Nayla sejak kecil. Bahkan rumah mereka hanya berjarak seratus meter saja. Sehingga kemana-mana mereka selalu berdua.

🌸

🌸

Hari sudah berganti sore, waktunya Nayla dan Sinta pulang. Seperti biasa, mereka selalu pulang berboncengan naik motor butut milik Nayla. Setelah mengantar sinta sampai depan rumah, Nayla segera menjalankan motornya menuju rumahnya.

" Ibuk, anak kesayanganmu sudah pulang " teriak Nayla dari depan pintu.

Ibu Nayla yang tengah sibuk di dapur, kesal sekali mendengar teriakan anak gadisnya.

" Astaga nay, sudah berapa kali ibu bilang jangan teriak-teriak begitu. Kayak tinggal di hutan aja kamu nay, kalau pulang itu ngucap salam ", omel Bu Rani sambil berkacak pinggang.

" Maafkan saya nyonya, sudah kebiasaan ", jawab Nayla sambil nyengir kuda.

" Ya sudah sana mandi ", perintah ibunya sambil berlalu kembali ke dapur.

Nayla yang habis kena omel segera bergegas masuk ke dalam kamarnya. Di lemparnya tas selempang yang sedari tadi ia bawa itu ke atas tempat tidur. Di jatuhkannya tubuhnya yang lelah hingga terlentang di atas kasur empuknya.

Manik mata Nayla menerawang menatap langit-langit kamarnya yang mulai kusam. Bibir mungil itu tiba-tiba mengulas senyum ketika teringat akan lelaki dewasa yang telah berhasil mencuri hatinya pada pandangan pertama.

" Om galak tapi ganteng, semoga kita bertemu lagi ya ", gumam Nayla sambil senyum-senyum sendiri.

********

Dukung author ya dengan kasih vote Like dan komen. Terima kasih.

Bab 2

Di kediaman keluarga Pratama.

" Bagaimana Zoe tadi kunjungan kamu di perusahaan cabang yang berada di Bandung ? " tanya papa Daren pada putranya saat makan malam.

" Cukup baik pah. Meski tidak ada peningkatan yang signifikan setidaknya masih stabil ", jawab Kenzoe sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

" Berarti kamu sudah siap papa pindah tugaskan ? " tanya papa Daren memastikan.

" Tentu pa, aku siap kapanpun papa minta ",

" Lalu bagaimana dengan Tania sayang ? Apa kamu sudah membicarakan ini padanya ? tanya mama Imel yang dijawab Kenzoe dengan gelengan kepala.

" Nanti jika sudah pasti, Zoe pasti akan membicarakan masalah ini dengannya ", jawab Kenzoe sambil meletakkan sendoknya.

" Kapan William akan pulang ke Indonesia mah ?

" Mungkin seminggu lagi sayang. Nanti kamu bantu adikmu itu mengurus perusahaan di sini sampai dia mengerti dulu Zoe. Jangan buru-buru pindah ke Bandung ", pinta sang mama yang lagi-lagi di jawab Kenzoe dengan anggukan.

Setelah acara makan malam selesai, Kenzoe pamit untuk kembali ke kamar. ia berjalan ke arah tangga dan naik ke atas menuju kamarnya.

Sesampainya di dalam kamar, ia segera meraih handphone nya di atas nakas yang tengah berbunyi tanda ada panggilan masuk. Kenzoe terlihat tersenyum samar saat melihat nama Tania yang tertera di layar.

" Halo sayang ",

" Zoe, kenapa lama sekali mengangkat teleponnya ", kesal sang kekasih dari seberang telepon.

" Maaf, aku tadi sedang makan malam bersama papa mama. Ada apa ? ",

" Emmm aku besuk ada syuting di Surabaya, mungkin tiga sampai empat hari Zoe. Tidak apa-apa kan Zoe ? tanya Tania harap-harap cemas. Kekasihnya itu sering kali kesal jika ia terlalu lama mengabaikannya.

" Baiklah, aku sebulan ini juga akan sibuk dengan perusahaan cabang di Bandung. Kamu jaga kesehatan ya, jangan terlalu lelah ",

" Baiklah Zoe, i love you ",

" Love you too ", balas Kenzoe.

klik

Setelah handphone mati, Kenzoe menghela napas panjang demi mengurangi rasa kesalnya. Akhir-akhir ini tania lebih sering sibuk syuting daripada mengutamakan kebersamaan mereka.

Kenzoe beranjak dari ranjang dan berjalan menuju balkon kamarnya. Ia menikmati semilir angin malam sambil di temani sebatang rokok sebagai penghilang penat.

*

*

Hari ini tiba saat kepulangan William ke Indonesia. Papa Daren dan mama Imel sudah menanti sedari tadi di bandara untuk menjemput putra keduanya. Setelah menunggu hampir satu jam, nampak sosok yang sudah mereka tunggu-tunggu sedari tadi itu berjalan ke arah mereka.

Tampak William tersenyum bahagia atas penyambutan kedua orang tuanya. William segera memeluk mereka dengan sangat erat. Setelah melepas pelukannya, manik matanya mencoba mencari keberadaan seseorang.

" Kakak mana ma ? "

Kakak kamu sedang dalam perjalanan menuju Bandung. Ada sedikit masalah yang perlu di urus ", Kata papa Daren menjelaskan.

Akhirnya mereka memutuskan akan melakukan panggilan video call pada sang kakak di perjalanan pulang nanti.

*

*

Saat ini Kenzoe yang berada dalam mobil nampak tengah sibuk dengan laptopnya. Ia bersama Romi tengah melakukan perjalanan menuju perusahaan cabang di Bandung. Saat Kenzoe tampak sibuk menekuri laptopnya, handphone di saku celananya bergetar.

Rupanya ada panggilan video call dari sang adik. Buru-buru kenzoe mengangkat panggilan tersebut. Akhirnya sepanjang perjalanan Kenzoe habiskan dengan mengobrol bersama adik dan orang tuanya lewat video call.

Satu jam kemudian mobil yang di tumpangi Kenzoe telah tiba di depan perusahaan. Kenzoe segera turun dari mobil dan Romi melajukan kembali mobilnya menuju parkiran.

Saat Kenzoe tengah berdiri sendirian di lobby perusahaan, ia di kejutkan dengan suara cempreng seseorang.

" Om ganteng ", sapa seorang gadis di depannya. Kenzoe mengernyitkan dahinya karena merasa tidak mengenal gadis tersebut.

" Siapa kamu ", tanya Kenzoe datar.

" Ya ampun, om ganteng-ganteng kok galak. Aku Nayla om, gadis cantik yang om tabrak dua Minggu yang lalu ", jelas Nayla sambil menatap Kenzoe dengan mata bulatnya.

Kenzoe yang melihat tingkah polah gadis di depannya itu merasa jengkel. Saat Romi sudah tiba di lobby, Kenzoe buru-buru menarik tangan Romi menuju lift khusus tanpa menggubris omongan Nayla.

Nayla yang di cuekin begitu saja merasa sangat kesal.

" Dasar om-om tua nyebelin. Aku sumpahin suatu saat om galak bakalan terbucin-bucin sama aku, Aamiin ", ucap Nayla sambil menangkupkan kedua telapak tangannya.

Tidak mau ambil pusing dengan sikap om galaknya itu, Nayla segera berlalu pergi ke ruangan ob untuk beristirahat sejenak.

*

*

Siang itu tiba-tiba Bu Dania mengumumkan bahwa mulai hari ini tugas Nayla berganti menjadi membersih lantai paling atas menggantikan Rara yang keluar. Lantai paling atas merupakan tempat kantor atasan, ruang asisten, ruang manager dan juga meja sekretaris.

Nayla yang belum sempat membersihkan lantai paling atas itu segera pergi kesana. Setelah tiba di sana ia mulai menyapu seluruh lantai di ruangan itu hingga bersih. Setelah selesai menyapu, Nayla melanjutkan mengepel lantai itu hingga bersih mengkilap tanpa noda. Butuh waktu satu jam lebih untuk nayla bisa menyelesaikan tugasnya.

Karena merasa kelelahan, Nayla mencoba menyandarkan tubuhnya di dinding dekat ruangan Kenzoe berada. Sungguh badannya terasa gerah dan lengket. Untuk mengusir rasa gerahnya Nayla mencoba mengibas-ngibaskan tangannya di depan mukanya.

Saat tanpa sengaja menoleh, manik mata Nayla membulat sempurna saat melihat Kenzoe berada di dalam ruangannya.

" Wah om galak makin ganteng aja kalau lagi serius bekerja " gumam Nayla terpesona.

Saat Nayla tengah asyik mengagumi kegantengan atasannya, tiba-tiba ia di kejutkan dengan bentakan seseorang.

" Heh bocah, ngapain kamu intip-intip pak Kenzoe bekerja ", bentak Agnes sekretaris lama perusahaan itu yang terkenal judesnya.

" Nggak kok, siapa juga yang intip-intip. Saya itu lagi kerja mbk, saya lagi bersihin nih kaca yang debunya banyak banget. Nih kalau mbak gak percaya " bantah Nayla sambil memperlihatkan kain lapnya.

" Ya sudah bersihin yang bener, awas kalau ngintip-ngintip lagi ", setelah mengomel Agnes pun kembali ke meja kerjanya.

Nayla menatap sekretaris bosnya itu dengan tatapan kesal.

" Dasar nenek lampir, gitu aja marah-marah. Lagian kalau aku beneran ngintipin om galak, toh gaji dia juga gak bakalan berkurang. Dasar ", gerutu Nayla sambil mengelap kaca itu dengan kasar.

Kenzoe yang terganggu dengan suara gesekan kaca dengan kain lap itu melayangkan tatapan tajam ke arah nayla.

Nayla yang terkejut mendapati tatapan tajam Kenzoe buru-buru menyudahi acara mengelap kacanya.

" Gawat, jantungku kalau habis di tatap om galak langsung ngajak disco gak karuan ", gumam Nayla sambil berlari masuk ke dalam lift karyawan.

Setelah sampai di lantai bawah, nayla yang buru-buru keluar dari lift tidak sengaja menabrak kak varo yang merupakan tetangga Nayla yang juga bekerja di sana.

" Aduh maaf kak, nay gak sengaja ",

" Kamu kenapa nay, kayak habis di kejar setan ", tanya varo heran.

" Wah, kalau ini mah lebih serem dari setan kak ", jawab Nayla sambil memegangi dadanya yang berdebar kencang. Varo yang mendengar jawaban asal Nayla menatap gadis itu dengan heran.

" Gak usah di pikiran kak, nay cuman bercanda kok hehehehe. Dah kak varo ", Nayla segera berlalu pergi setelah melambaikan tangannya ke arah varo.

Varo yang masih berdiri di dekat lift itu hanya tersenyum menatap punggung gadis yang di sukainya diam-diam itu hingga berlalu pergi.

" Kamu kok gemesin banget sih nay ", gumam varo sambil senyum-senyum sendiri.

**********

Jangan lupa vote, like dan komen ya kak

Terima kasih

Bab 3

Sesampainya di pantry Nayla mendudukkan bokongnya dan segera menuang segelas air lalu meminumnya hingga tandas. Setelah itu tangannya sibuk mengelus-elus dadanya guna menetralkan detak jantungnya yang masih saja berdetak kencang karena tatapan om galak tadi. Namun tiba-tiba,

" Woy ", teriak Sinta mengagetkan sahabatnya.

" Astaga ", teriak Nayla terjengit kaget dan langsung berdiri dari duduknya. Sontak tangannya memukul Sinta dengan cukup keras.

PLAAKK

" Au sakit nay, kejam amat sih loe ", Sewot Sinta sambil melirik sebal sahabatnya itu.

" Lagian kerjaan loe dari dulu ngagetin orang Mulu. Jantung gue aja baru berdetak normal udah loe kagetin lagi. Gimana kalau gue kena serangan jantung. Mau loe tanggung jawab ? Haah ? tanya Nayla kesal. Sinta yang mendengar Omelan sahabatnya hanya diam sambil memainkan jari-jarinya.

" Ya maaf nay ", ucapnya menyesal.

" Ke kantin yuk nay ! ", ajak Sinta mencairkan suasana.

" Tumben ngajakin ke kantin, biasanya juga bawa bekal kayak gue ", ejek Nayla mencebikkan bibirnya.

" Tenang, Gue traktir. Hari ini gue dapat uang saku dari om gue yang tinggal di Surabaya. Ayo udah jangan banyak tanya, nanti keburu habis waktu istirahatnya ", kata Sinta sambil menarik tangan sahabatnya.

Nayla terpaksa mengikuti Sinta yang terus menarik tangannya. Sesampainya di kantin suasana di sana masih sedikit sepi. Setelah mencoba mencari tempat, akhirnya mereka memilih duduk di pojokan dekat dengan jendela.

" Mau makan apa nay ",

" Terserah loe aja deh, gue mah ikut aja ama yang traktir ", jawab Nayla enteng.

" Ok, tunggu sebentar ", kata Sinta sambil berlalu memesan makanan.

Sambil menunggu sinta selesai memesan makanan, Nayla sibuk memandangi gedung-gedung tinggi dari balik jendela sambil menopang dagunya. Sesaat kemudian kantin yang tadinya sedikit lengang nampak menjadi sedikit gaduh.

Terdengar suara para pegawai perempuan yang tengah berbisik-bisik.

Nayla yang duduk membelakangi pintu masuk mulai menoleh ke belakang karena penasaran. Mata Nayla langsung membulat sempurna saat mendapati sosok laki-laki tampan yang tengah mencuri hatinya.

" Om galak ", gumam Nayla tersenyum senang.

Tampak lelaki pujaan hatinya itu tengah berdiri di ambang pintu masuk sambil berbicara serius dengan pengelola kantin. Dari jauh lelaki itu tampak mengedarkan pandangannya ke arah kantin yang membuat para pegawai wanita histeris.

Kenzoe tak mempedulikan para pegawai wanita yang berisik itu, ia hanya ingin mengamati keadaan kantin itu yang warna cat dindingnya mulai memudar. Saat menoleh ke samping kiri, tanpa sengaja manik matanya menatap ke arah bocah yang tadi pagi mengganggunya.

Tampak di sana Nayla yang tengah menatapnya dengan binar kekaguman sambil tersenyum manis ke arahnya. Kenzoe yang melihat tatapan menyebalkan dari bocah ingusan itu segera memalingkan muka, sontak hal itu membuat senyum merekah di bibir Nayla langsung hilang.

" Idih sombongnya ", gerutu Nayla sambil cemberut menahan kesal.

Setelah merasa cukup dengan laporan yang di berikan pengelola kantin, kenzoe segera beranjak pergi. Nayla menatap nanar kepergian kenzoe sambil gigit jari.

" Nay, nih makanan loe ", kata Sinta yang membuyarkan lamunan Nayla.

" Oh iya makasih sin ",

" ok ", jawab Sinta singkat.

Nayla yang melihat bakso favoritnya segera melupakan kesedihannya. Ia segera melahap makanannya itu dengan bersemangat. mumpung gratis wkwkwkwk.

🌸🌸🌸🌸

Sebulan telah berlalu begitu cepat. Nayla yang baru keluar dari ruangan OB terlihat begitu ceria. Bagaimana tidak ceria, ia hari ini menerima amplop yang berisi gaji keduanya.

" Nay ", panggil Sinta.

Tampak Sinta sahabatnya tengah melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum lebar. Sesampainya di depan Nayla, Sinta segera mengibas-ngibaskan amplop di tangannya.

" Gimana nay Minggu nanti kita shopping ke mana ? ", tanya Sinta sambil menaik turunkan alisnya.

" Gaya Lo sin ngajak shopping. Nggak ah baju di mall mahal-mahal ",

" Siapa mau ngajakin ke mall ? Gue itu mau ajakin loe shopping di pasar modern yang baru buka Minggu lalu. Gimana ? ",

" Kalau ke sana sih gue mau ", jawab Nayla setuju.

" Ya udah, Minggu nanti aku tunggu jemputan kamu di depan rumah jam 9. Gak usah dandan cantik-cantik, entar malah di ikutin cowok gak jelas kayak kemarin ", Nayla yang mendengar itu hanya nyengir kuda.

" Iya iya , ya udah yuk pulang ", ajak Nayla sambil menggandeng lengan sabahatnya.

🌸🌸🌸🌸

Di sebuah restoran mewah, nampak seorang lelaki yang tengah duduk sambil memegang buket bunga mawar merah. Ia tengah menunggu sang kekasih yang sudah sangat ia rindukan.

" Zoe ", panggil seorang wanita cantik dari kejauhan.

Ya, lelaki itu adalah kenzoe Pratama putra. Lelaki dewasa yang berusia 31 tahun itu menatap sang kekasih yang tampak begitu cantik dengan balutan gaun berwarna hitam.

Ia segera merengkuh pinggang ramping itu dalam pelukannya. Kenzoe sangat merindukan kekasih yang sudah meninggalkannya selama dua Minggu karena sibuk syuting di luar kota.

" Ini untukmu", kata kenzoe menyerahkan buket bunga itu.

" Terima kasih sayang ", ucap Tania menerima buket bunga mawar merah itu lalu menciumnya.

" Tania ada hal penting yang ingin aku bicarakan ", kata kenzoe yang terlihat mulai serius.

" Apa Zoe, apa ada hal penting ? ",

Kenzoe menghela napas panjang sebelum memulai pembicaraan.

" Mulai Minggu depan, aku akan pindah ke Bandung untuk menghandle perusahaan cabang di sana ",

Tania yang mendengar itu mulai menampakkan raut tidak suka.

" Kenapa tidak meminta pendapatku dulu Zoe ",

" Percuma Tania, meski kamu tidak setuju papa akan tetap mengirimku ke sana. Aku harap kamu mengerti Tania, perusahaan papa di sana butuh perhatianku. Ini semua juga demi masa depan kita ",

" Tapi waktu kebersamaan kita akan semakin berkurang Zoe ", kesal Tania.

" Bukankah kamu sudah terbiasa akan hal itu ",

Tania yang merasa tersindir dengan ucapan kenzoe jadi terdiam. Ia akui beberapa bulan belakangan ini ia terlalu sibuk dengan dunia aktingnya. Ia sering kali mengabaikan kekasihnya itu.

" Kalau kamu ingin terus bisa bersama, kamu bisa meninggalkan pekerjaanmu dan menikah denganku. Dengan begitu setiap hari kita bisa bertemu ",

Tania yang mendengar ucapan kenzoe barusan langsung menatap tajam kekasihnya itu.

" Bukankah aku sudah sering bilang Zoe, kalau aku masih ingin mewujudkan impianku menjadi seorang aktris terkenal. Dan sekarang karirku tengah melejit, aku tidak mau meninggalkan begitu saja karir yang sudah aku bangun dengan susah payah. Aku harap kamu mengerti Zoe ", ucap Tania dengan raut wajah sendu.

Kenzoe yang melihat wajah sedih Tania jadi tidak tega. Meski sebenarnya hatinya begitu terluka karena kekasihnya itu lebih mementingkan karirnya dari pada masa depan mereka. Namun ia tidak ingin memaksa kekasihnya, karena hal itu bisa memicu pertengkaran di antara mereka.

" Baiklah jika itu maumu Tania. Bukankah jarak antara jakarta dan bandung tidak terlalu jauh, ketika kamu senggang kita bisa mengatur waktu untuk saling bertemu ",

Tania hanya bisa tersenyum terpaksa untuk menutupi rasa kecewanya. Ia tidak mau kalau sampai Kenzoe bertengkar dengan papanya gara-gara dirinya. Hal itu bisa menambah nilai buruk Tania di mata kedua orang tua Kenzoe. Apalagi dulu papa Kenzoe pernah dengan tegas menolak hubungannya dengan sang putra karena pekerjaannya sebagai seorang aktris.

Kenzoe melirik sekilas Tania yang tengah menyantap makanannya dengan lesu.

" Sampai kapan kamu akan terus mementingkan karirmu Tania, sepertinya aku sudah mulai lelah ", batin Kenzoe kecewa.

*********

Jangan lupa vote like dan komennya 😊

Terima kasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!