Hari pertunangan pun tak terasa sudah tiba juga. Fira sudah cantik dengan pakainnya. Fira sudah tak sabar ingin memperlihatkan kecantikannya ini pada semua orang.
"Aku harus membuat mereka terpukau dengan penampilanku dan juga wajahku. Aku mau mereka menyukaiku "
Fira kembali membenarkan pakaiannya dan juga rambutnya yang sedikit berantakan. "Aku cantik banget, pasti Adnan akan sangat suka sekali dengan penampilanku. Dia pasti akan tergila-gila dengan aku"
Tok tok tok
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Fira segera duduk lagi dan menyuruh orang itu untuk masuk "Masuk aja ga dikunci kok "
Orang itu langsung masuk dengan wajah yang panik "Fira, Adnan nya ga ada. Tadi dia izin kekamar mandi tapi waktu di cek ga ada. Dia ga ada Fira"
"Apa kenapa bisa, kenapa bisa Adnan ga ada jangan main-main ya. Mungkin dia lagi diluar nyambut teman-temanya jangan main-main ya sama aku "
"Beneran dia ga ada "
Fira menyenggol orang itu dan pergi mencari Adnan sendiri, disana sudah banyak tamu, banyak orang juga yang mencari Adnan.
"Kenapa bisa ga ada, kenapa Adnan ga ada telfon dia telfon " teriak Fira dengan panik.
"Sudah tapi tidak diangkat "
"Kamu masuk dulu saja kekamar Fira biar Papih yang cari "
"Ga, aku ga mau. Aku mau cari Adnan juga ga mungkin dia tiba-tiba ga ada "
Fira pergi kearah kamar mandi membuka setiap pintu dan tak ada "Sialan kenapa bisa seperti ini, kenapa Adnan bisa tak ada apa ini ulahnya Ayana ? "
Fira kembali berlari kearah pesta, Fira melihat sudah banyak teman-temannya yang datang "Kenapa bisa kayak gini, Adnan kamu udah buat aku malu. Aku malu banget Adnan"
Fira bahkan sampai menangis, melihat tamu yang begitu banyak, sedangkan Adnan nya tidak ada, dia kemana sebenarnya.
...----------------...
"Kenapa kita membawa barang yang banyak Adnan, memangnya kita mau kemana "
"Seperti yang aku bilang kita akan jalan-jalan sayang"
"Kenapa tak besok pagi saja, ini sudah malam "
"Tak masalah, lebih baik sekarang saja. Jadi nanti pagi-pagi kita bisa sarapan bersama di dekat danau"
"Danau ? Memangnya kita mau apa kesana "
"Nanti lihat saja sayang "
Adnan yang sudah siap membereskan bawaan mereka, menyusul Ayana yang sudah ada didalam mobil.
"Kamu tidur aja ya"
"Tapi nanti kamu ngantuk kalau aku tidur ga ada yang ajak ngobrol "
"Ga masalah, udah kamu tidur aja ya "
Ayana hanya mengiyakan saja.Perjalan awal-awal Ayana terus mengajak ngobrol tapi setelah beberapa jam Ayana malah tertidur dengan lelap.
2 jam kemudian mereka sudah sampai, Ayana yang sudah terbangun melihat pemandangan yang begitu indah. Mereka sekarang ada disebuah hutan dan didepan matanya ada sebuah danau.
Ayana turun dan merentangkan tangannya untuk mendapatkan udara segar. Ayana memfoto pemandangan dihadapannya.
"Adnan coba kamu berdiri disana, biar aku foto kan"
Adnan segera mengikuti arahan Ayana, mereka bersenang-senang dan tiba-tiba Adnan membuka sebuah penghalang dan ada perahu dayung.
"Buat apa itu Adnan "
"Ayo kita main air "
Adnan mendorong perahu itu dan menarik tangan Ayana. Membantu Ayana untuk naik. "Kita mau kemana "
"Kita jalan-jalan pake perahu ini "
Adnan segera mendayungnya dan mereka sudah ada ditengah-tengah. Ayana menyenderkan tubuhnya ke dada Adnan.
"Aku ingin coba Adnan "
"Ini sayang "
Ayana mencoba untuk mendayung tapi kenapa begitu berat "Adnan kenapa berat sekali. Aku tidak kuat "
"Sini sayang tak usah di dayung kita nikmati saja alam yang indah ini "
Ayana mengiyakannya, menyenderkan tubuhnya lagi dan Adnan memeluknya dari belakang. "Aku begitu menyayangimu Ayana. Maukah kamu menikah denganku "
Ayana menatap Adnan lalu kembali melihat kearah depan melepaskan pelukan dari Adnan. Ayana memeluk kakinya dan menyenderkan kepalanya.
"Apakah semuanya akan baik-baik saja kalau kita menikah tanpa restu sedikit pun "
Adnan membalikan tubuh Ayana dan menangkup pipinya "Semuanya akan baik-baik saja asal kita selalu bersama. Aku berjanji padamu "
Ayana bukan ragu dengan cinta Adnan, tapi ragu dengan keluarga Adnan apakah nanti mereka akan menerima Ayana atau tidak. Sekarang saja sudah tak direstui apalagi nanti.
"Ayana percaya padaku"
Ayana menatap mata Adnan lalu Ayana memejamkan matanya. Menarik nafasnya dengan dalam lalu Ayana menganggukan kepalanya sambil membuka matanya.
"Aku percaya padamu Adnan dan aku akan menikah denganmu "
Adnan langsung memeluk Ayana dengan erat "Terimakasih sayang, terimakasih "
Adnan mencium bibir kekasihnya, Ayana dengan refleks mengalungkan tangannya keleher Adnan membalas setiap yang Adnan lakukan.
...---------------...
Sedangkan dikediaman Mamahnya Adnan, Papihnya Fira sedang marah-marah karena pertunangan anaknya gagal. Adnan sudah membuat malu.
"Lihatlah Linda mana anakmu, dia tak ada sampai sekarang, apa mungkin ini memang akal-akalan dari kalian saja untuk menipu kami hah"
"Tidak, aku sama sekali tak ada fikiran untuk menipu. Aku sudah mencoba menelfon Adnan dan juga mencarinya tapi belum ketemu. Mungkin ada yang menculik Adnan kamu tahu sendirikan saingannya begitu banyak "
"Benarkah, lucu sekali alasan mu itu Linda, memangnya Adnan itu perempuan sampai-sampai tak bisa menjaga dirinya sendiri seperti itu "
"Ya kita tak tahu, kita tak pernah tahu. Mau laki-laki atau perempuan kalau sudah dijebak akan kalah kita tunggu bawahan aku yang mencari Adnan ya "
"Ahh tidak usah, aku sudah sangat kecewa lihat anakku begitu sedih dia dipermalukan begitu dalam seperti itu. Aku tidak terima dengan hal ini "
Robert langsung saja pergi dari rumah Mamah Linda, dia sudah sangat marah sekali. Bahkan Fira saja kemarin malam pingsan karena tak kunjung menemukan Adnan. Sampai sekarang Fira mengurung dirinya dikamarnya.
"Adnan kemana kamu, kamu sudah membuatku malu. Pasti kamu dirumah Ayana, ya pasti kamu disana awas saja akan aku datangi rumah itu"
Mamah Linda mengambil tasnya dan bergegas pergi untuk kerumah Ayana. Mamah Linda sudah menyelidiki semuanya dan sudah tahu dimana tempat tinggal Ayana.
"Kamu sudah membuat Mamah malu Adnan, kenapa kamu melakukan ini sama Mamah. Kemarin malam tamu begitu banyak. Kamu sudah mengecewakan Mamah "
"Nyonya maaf kita sudah sampai "
"Kamu yakin ini tempatnya, apakah aku harus berjalan terlebih dahulu "
"Iya nyonya disini rumahnya. Nyonya hanya perlu berjalan sebentar nanti rumah nona Ayana paling ujung "
"Apa kenapa harus tempat seperti ini, memang Adnan ini tak bisa memilih perempuan yang baik "
Mamah Linda masih belum keluar mobil menatap gang kecil itu. "Baiklah aku akan pergi kesana "
Mamah Linda turun dan melihat sekitar yang menurutnya begitu tak layak "Ist apakah betah Adnan disini. Kenapa Adnan harus suka pada Ayana perempuan sederhana itu "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Syamsidar O
bagus banget .Adnan sdh membawa cinta ny pergi n segera menikah
2023-11-28
0