Ayana segera bangkit untuk bersiap, sudah cukup mengigat masalalunya. Ayana memilih pakaiannya yang menurutnya akan cocok dipakai untuk menemui keluarga Adnan. Semoga saja mereka semua menerimanya dengan baik.
"Baiklah Ayana kamu harus percaya diri. Semuanya akan baik-baik saja"
Ayana keluar dari kamar untuk mandi terlebih dahulu. Ayana sudah disambut dengan canda tawa dari kakaknya dan adiknya tak lupa ibunya juga.
Mereka selalu saja terlihat bahagia. Kalau misalnya Ayana bergabung maka mereka semua akan diam seperti tidak mau mengajak Ayana untuk bersenang-senang dan bercerita bersama. Mereka keluarga ini memang semuanya membenci Ayana, tapi Ayana juga tidak bisa pergi begitu saja kan.
Ayah tirinya juga sama awal-awal memang baik, tapi setelah Ibunya berbicara pada Ayahnya entah apa itu. Ayahnya tiba-tiba ketus padanya dan menjauhinya bahkan sama-sama kasar.
Tadinya Ayana ingin kos saja tapi berubah pikiran, Ayana bisa sekolah juga karena Ibunya kan jadi ya sudahlah sekalian berbakti pada Ibunya, meskipun itu tidak akan pernah mungkin dianggap oleh Ibunya.
Dimata Ibunya Ayana selalu salah dan tak pernah benar. Dalam masalah apapun selalu Ayana yang disalahkan.
Ayana masuk kedalam kamar mandi, tak butuh waktu lama untuk Ayana berlama-lama didalam kamar mandi. Ayana keluar dan keluarganya masih saja acuh dan tak peduli.
Ayana memakai pakaian pilihannya dan merias wajahnya dengan sederhana seperti biasa. Ayana melihat ponselnya dan ada pesan dari kekasihnya.
Adnan :Aku sudah ada didalam rumahmu sayang, aku sedang mengobrol dengan Ibumu. Apakah kamu sudah siap.
Ayana tersenyum senang, Ayana keluar dari kamar dan Ayana melihat Adnan yang menatap kearahnya dengan senyum manisnya. Kenapa kekasihnya ini begitu tampan sekali.
"Tante Ayana sudah siap kami izin keluar dulu ya, aku hanya membawa Ayana sebentar bertemu dengan keluargaku setelah itu aku akan mengembalikan Ayana"
"Iya, hati-hati ya dijalannya. Tante senang sekali akhirnya Ayana akan bertemu dengan keluarga kamu. Semoga saja hari pernikahan kalian akan segera ditentukan ya. Tante sudah tidak sabar ingin melihat kalian berdua menikah, pasti akan sangat mewah sekali. Ga mungkin kan pernikahan kalian akan biasa-biasa saja "
Ayana yang tidak mau mendengar Ibunya berkata-kata yang lebih-lebih lagi, menarik tangan Adnan "Ya udah Bu kita pamit ya"
"Iya sayang hati-hati ya "ucap Ibunya sambil mengusap rambutnya dengan sangat lembut sekali. Kalau misalnya ada Adnan pasti Ibunya akan bersikap baik dan tidak akan memperlihatkan sikap buruknya padanya.
Apalagi setelah melihat adnan datang ke rumah ini, Ibunya begitu senang melihat penampilan Adnan dari atas sampai bawah dengan pakaian mahal dan juga barang-barang mahal. Ibunya langsung terpukau saat itu juga dan pura-pura baik di hadapan Adnan.
Tapi kalau setelah Adnan pergi Ibunya akan kasar padanya dan menanyakan uang uang dan uang. Apakah Adnan memberi uang, apakah Adnan memberikan barang mahal pasti itu yang Ibunya tanyakan.
Setelah ada didalam mobil Ayana tiba-tiba saja menjadi tegang, takut datang ke sana "Ada apa sayang, kenapa tiba-tiba kamu seperti ketakutan seperti itu"tanya Adnan dengan khawatir.
Ayana menatap sekilas kekasihnya lalu menggelengkan kepalanya, dan mengusap tangan kekasihnya dan menggenggamnya dengan erat lalu menciumnya bertubi-tubi.
"Sudah aku bilang kan semuanya akan baik-baik saja. Mamaku tidak akan jahat kok dia pasti akan menerima kamu, ga usah khawatir aku sudah menceritakan kamu pada Mamah "
"Lalu bagaimana tanggapan Mamamu"Ayana jadi bersemangat menanyakan hal ini.
"Ya Mamah suruh aku untuk membawamu ke rumah. Makanya sekarang aku ingin kamu datang ke rumah dan bertemu dengan Mama, jangan pernah takut Mama tidak akan pernah berkata yang buruk padamu. Kamu adalah perempuan yang aku cintai mana mungkin Mama tega untuk memisahkan kita berdua kan"
Ayana tersenyum kecil, wajahnya sedikit kecewa. Maksudnya Ayana ingin tahu tanggapan Mamahnya Adnan seperti apa.
"Kamu siapkan"
"Siap tidak siap aku "
"Tenang ada aku disana, aku akan selalu melindungi kamu"
Ayana hanya tersenyum saja untuk membuat kekasihnya tenang. Ayana kembali melihat keluar jendela. Kepalanya penuh sekali dengan fikiran-fikiran jelek. Maksudnya fikiran kalau Mamahnya Adnan tak akan menerimanya.
...----------------...
Baru saja mobil masuk ke pekarangan rumah Adnan, Ayana sudah takut, bukan karena takut melihat apa-apa atau ada penampakan, tapi rumahnya begitu besar sekali. Mungkin 10 kali lipat dari rumahnya ini sangat besar sekali.
Adnan memberhentikan mobilnya dan menatap Ayana lagi "Ayo sayang kita turun pasti Mama sudah menunggu di dalam"
"Tapi, aku_"
Kembali Adnan menenangkan Ayana "Semuanya akan baik-baik saja. Tak akan ada yang terjadi, semuanya akan baik-baik saja sayang kamu tenang saja ya"
"Baiklah"
Aku akhirnya turun juga dari dalam mobil, tanganku digenggam erat oleh Adnan dan di depan pintu sudah ada perempuan yang wajahnya hampir mirip dengan Adnan dan menatapku dengan sinis.
Apakah ini Berarti Ibunya Adnan. Ya sepertinya yang pernah Ayana lihat di majalah wajah itu, wajah ketus itu memang Ibunya Adnan. Tak salah lagi.
"Mah perkenalkan ini Ayana, ini perempuan yang sering aku ceritakan pada Mamah. Bagaimana cantik kan"
Ayana menyalimi tangan Mamanya Adnan, tapi langsung ditarik dengan cepat "Perkenalkan Tante aku Ayana"
"Oh ini ya pilihan kamu Adnan, kirain Mama pilihan kamu akan lebih baik dari Mama tapi sepertinya ini kurang dari segalanya. Kamu yakin akan bersama perempuan ini Adnan ? "sambil melihat penampilan Ayana dari atas sampai bawah.
Hati Ayana langsung sakit mendengar kata-kata itu. Benarkan apa yang Ayana fikirkan kalau Mamahnya Adnan itu akan seperti ini, akan tidak suka padanya.
"Mah jangan berkata seperti itu. Adnan sayang sama Ayana kita masuk dulu saja ke rumah. Apakah baik berbicara di depan rumah seperti ini"
Mamahnya Adnan langsung masuk, tanpa mempersilahkan Ayana masuk"Sepertinya Mama kamu emang ga suka sama aku, lebih baik aku pulang aja daripada nanti kamu malah bertengkar sama Mama kamu ga baikkan"
"Jangan gitu dong. Ayo cepat masuk aku bicara nanti sama Mama. Mamah kan baru ketemu sama kamu. Nanti kalau udah lama juga Mamah ga akan kayak gini "
Ayana mengelengkan kepalanya "Tapi aku ga mau buat kamu bertengkar sama Mamah kamu. Aku pulang aja ya. Aku ga enak kalau gini "
Tapi Adnan malah menarik tangan Ayana untuk masuk, Ayana sudah menahan tubuhnya agar tak masuk kedalam tapi kekuatannya kalah oleh Adnan. Mau tidak mau Ayana masuk dan harus menghadapi Mamahnya Adnan yang pasti akan mengkritik segala hal yang dirinya lakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Fajar Ayu Kurniawati
.
2023-11-09
1
Santi Santi
kalo aku udah kabur...
2023-07-10
1