"Ayana kamu sudah pulang bagaimana. Apa yang kamu bawa "tanya Ibunya Ayana dengan senang.
"Aku tidak membawa apa-apa Ibu, memangnya aku pulang dari rumah Adnan harus membawa apa ? " tanya Ayana yang sudah jengah dengan kelakuan Ibunya ini.
"Apa saja mungkin makanan, apa kamu tidak diberi apa-apa oleh Ibunya Adnan, dia kan orang kaya siapa tahu dia memberimu emas atau uang atau apa" tanya Ibunya dengan sinis.
"Untuk apa Ibunya Adnan memberikan itu pada ku Bu, emangnya aku ini siapa aku ini baru pacarnya Adnan bukan istrinya jadi tolong Ibu jangan tanyakan hal-hal seperti itu. Memangnya kurang uang yang aku berikan"
"Sangat kurang sekali, tidak ada cukup-cukupnya"
Ibunya Ayana malah pergi begitu saja dan menutup pintu kamarnya dengan sangat keras. Ayana hanya bisa mengusap dadanya saja melihat tingkah Ibunya yang makin kesini makin keterlaluan saja.
Ayana masuk kedalam kamar dan mendapatkan pesan dari Andan. Senyum Ayana langsung terbit kembali. Adnan ini memang selalu saja membuatnya tersenyum.
Adnan :Segeralah tidur sayang mimpi indah. Aku tak sabar untuk kita segera menikah. Aku janji akan menikahimu dan kita akan bersama-sama aku tidak akan pernah melepaskanmu.
Ayana :Aku juga tak sabar ingin segera menikah denganmu. Aku ingin kita selalu sama-sama. Kamu juga nanti setelah sampai di rumah langsung tidur ya.
Ayana menyimpan ponselnya dan menganti pakainya dengan pakaian santai. Waktunya tidur, pasti tidurnya akan sangat nyenyak sekali. Apalagi sudah bertemu dengan Mamahnya Adnan dan ternyata tak seperti yang Ayana fikirkan Mamahnya Adnan baik dan juga tidak sombong.
...----------------...
"Kamu kapan pulang Fira "tanya Mamah Adnan pada perempuan yang sedang dia telfon.
"Ga tahu tante emangnya kenapa, aku udah betah banget di sini. Gimana keadaan Adnan di sana"
"Kamu tuh harus pulang, Adnan itu pacaran sama perempuan yang benar-benar tante ga suka. Tante kan maunya Adnan itu nikah sama kamu, bukan sama perempuan itu. Lebih baik kamu segera pulang ke sini ya. Tante butuh bantuan kamu emangnya kamu ga mau jadi menantu tante gitu"
"Apa Adnan punya pacar. Bukannya Tante udah janji ya sama aku kalau Tante akan jaga Adnan supaya dia ga punya pacar. Memangnya siapa sih yang berani pacaran sama Adnan, kok aku jadi penasaran secantik apa dia sampai-sampai Adnan mau pacaran sama perempuan itu"
"Ya penampilannya biasa-biasa aja karyawan di kantornya, tante juga kaget waktu Adnan suka cerita kalau dia punya pacar dan karyawannya sendiri. Tadi aja baru dibawa ke sini. Makanya kamu cepat datang ke sini jangan sampai nanti Adnan nikahin perempuan itu kamu nyesel nanti"
"Iya tante, aku akan pulang sekarang aku harus membereskan dulu pakaianku. Nanti aku langsung kerumah Tante ya. Aku udah ga sabar banget pengen lihat secantik apa pilihan Adnan itu "
"Ya udah cepet ya, Tante tunggu sayang. Tante ga rela kalau harus perempuan itu yang jadi istrinya Adnan"
"Oke Tante tunggu kepulanganku. Aku janji akan merebut Adnan, dan Adnan akan jadi milik aku "
"Bagus sayang, bagus banget "
Mamah Linda segera mematikan sambungannya saat mendengar suara mobil anaknya yang sudah pulang. Dengan langkah yang cepat Mamah Linda mendekati anaknya Adnan.
"Kamu udah pulang sayang, Ayana gimana dia baik-baik aja kan dia ga berpikiran yang aneh-aneh tentang Mama"
"Semoga aja yang Mama tunjukkan ini bukan topeng, semoga saja yang Mama lakukan ini emang bener-bener dari hati Mama, bukan karena Mama takut sama Adnan dan ancaman Adnan tadi "bukannya menjawab Adnan malah melontar kan kata itu yang dari tadi terus saja bersarang di pikirannya, ingin segera membicarakan hal ini pada Mamahnya.
"Ga kok, buat apa Mamah seperti itu. Mamah akan terima Ayana kok, Dia anak baik mana mungkin Mama ga suka sama Ayana"
"Bagus Mah kalau gitu. Aku ga mau sampai Mamah coba-coba buat pisahkan aku sama Ayana "
Adnan langsung melengos masuk kedalam kamarnya. Meninggalkan Mamahnya yang masih diam. Sedangkan Mamah Linda mendengus kesal.
"Apa bagusnya sih perempuan itu. Padahal kan anak-anak temenku lebih cantik semoga saja Elfira bisa membuat Adnan berpaling. Baru pertama melihat Ayana aku sudah tidak suka padanya "
...----------------...
Ayana pagi-pagi sekali sudah menyiapkan sarapan, Ayana menyajikannya dimeja makan. Sedangkan Ayana sendiri makan terlebih dahulu sambil menunggu sup matang.
"Kamu ini kebiasaan makan duluan" tegur Ibunya yang baru bangun.
"Apa salahnya Mah, Ayana kan yang masak. Percuma Ayana makan sama kalian semua juga. Ayana ga akan kalian hargain ga akan dianggap ada. Ayana di sini kayak robot cuman buat masak, cari uang dan juga beres-beres rumah "
"Itu udah jadi resiko buat kamu. Ibu udah sekolahin kamu tinggi-tinggi lalu kamu mau gitu aja pergi dari rumah ini tanpa balas apa yang pernah Ibu lakukan, kamu juga dilahirkan sama Ibu kan, dari bayi sampai kamu umur sebesar ini jadi sekarang kamu harus bayar semua itu lah. Ibu sudah mengeluarkan uang banyak untuk kamu Ayana "
"Aku aja yang bayar, terus Kakak gimana. Yang aku lihat Kak Arman senang-senang aja tuh habisin uang dan makan-makan diluar tanpa mikirin kebutuhan rumah "
Brak Ibunya Ayana memukul meja dengan sangat kencang, sampai-sampai Ayana kaget "Kamu ini jawab aja sama apa yang Ibu katakan. Kamu ini ga ada sopan-sopan nya Ayana "sambil melempar piring kearah Ayana.
Untung saja Ayana bisa menghindar dan tak terkena pecahan kaca itu. Ayana menyimpan mangkuknya mengambil tasnya dan pergi begitu saja dari rumah.
Setiap pagi selalu saja seperti ini. Selalu saja ada kerusuhan dari Ibunya. Kapan hidupnya akan senang dan penuh kasih sayang.
"Dasar anak tidak tahu diuntung, masih mending aku urus kamu sampai sebenar ini. Untung aja aku ga buang kamu ya Ayana. Dasar anak haram kamu " teriak Ibunya meski tak akan terdengar oleh Ayana.
Ayana selama berjalan di gang rumahnya pasti ada saja tetangga yang membicarakannya. Ayana juga sudah lelah menegur mereka. Sudah terlalu sering.
"Keluarga Ayana itu selalu saja ribut, berisik banget bertetangga sama mereka. Apalagi aku bersebelahan rumahnya dengan mereka. Rasanya telingaku ini mau pecah saja mendengar teriakan-teriakan yang tidak mengenakkan itu, belum piring pecah lah apalah. Pokoknya aku ga betah deh tinggal di sebelah rumah mereka"
Ayana mencoba untuk menutup telinganya saja dan berjalan lebih cepat. Percuma juga kan ditegur pada akhirnya malah jadi bertengkar. Ayana tidak mau itu terjadi pasti Ibunya malah akan memukulnya lebih-lebih dari sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
anggy tabitha
ayana goblok. tegas dong
2023-12-03
0
Laila Rahmawati
gila mungkin ibunya atau stres
2023-11-30
0
Drina Natalia
Kok gitu bu ngomong nya?,kasihan sama Ayana..😥
2023-11-23
0