Langsung dilepaskan pelukan itu oleh Adnan, Adnan sangat kaget tadi tiba-tiba Fira memeluknya. Baru saja masuk kedalam ruangannya malah disambut oleh Fita seperti ini.
"Maksudnya apa Fira tiba-tiba kamu peluk aku kayak gini, ngapain juga kamu datang ke kantor aku. Ga ada kerjaan banget dan siapa yang bolehin kamu masuk kesini " bentak Adnan dengan sangat marah.
"Kenapa emangnya, aku ga boleh datang ke sini. Kamu itu calon suami aku ya, aku berhak lah datang kemari aku berhak kapanpun datang kemari. Aku bebas masuk ruangan mana pun "
"Calon istri ? Sejak kapan aku tak berminat untuk menjadikanmu istriku. Jadi jaga ucapanmu itu dan jangan sampai kamu menyinggung hati kekasihku. Di sini kamu bukan siapa-siapa kamu itu cuman dekat dengan Mama saja, tidak dengan aku. Bahkan kita tidak punya hubungan apa-apa Fira dari dulu "
"Oh ya, kita tidak punya hubungan apa-apa benarkah. Lihat saja nanti kita akan jadi suami istri aku datang kemari hanya ingin memperkenalkan diriku ini pada karyawan-karyawan mu saja. Agar mereka tahu kalau aku ini yang akan selalu menemanimu di sini, bagaimana kamu senang kan dengan kepulanganku yang tiba-tiba seperti ini aku ingin memberikan kejutan untukmu Adnan " Fira memeluk leher Adnan dengan erat sekali.
"Tidak, aku sama sekali tidak suka atas kedatanganmu itu. Aku tidak suka melihatmu datang ke sini lebih baik kamu diam saja di negara itu habiskan waktumu di saja" Adnan melepaskan paksa tangan Fira yang memeluk lehernya.
"Adnan kamu kasar sekali, sakit tahu tangan aku ini"
"Sudah tahu aku kasar kenapa terus ingin bersamaku, keluar dari ruanganku sekarang. Aku tak suka dengan perempuan agresif seperti mu "
"Ga mau "
"Keluar Fira "teriak Adnan dengan tegas, bahkan tangan Adnan sampai menunjuk pintu.
"Awas ya, aku bilang sama Papih"
"Terserah "
Fira menghentakkan heelsnya dan pergi dari ruangan Adnan. Fira begitu marah dengan sikap Adnan padanya. Kenapa begitu kasar Adnan padanya. Dulu tak seperti ini.
"Awas aja, Adnan akan menjadi milikku. Tak akan aku biarkan Adnan menikah dengan perempuan lain. Hanya aku yang boleh menikah dengan Adnan"
...----------------...
Ayana mempercepat langkahnya. Ayana pulang lebih awal untuk hari ini Ayana tak mau bertemu dengan kekasihnya Adnan.
Ayana ingin menenangkan hatinya dulu "Ayana "
Ayana melihat orang yang memangilnya dilobi ternyata Fabian. Ayana berlari kearah Fabian dan menarik tangannya.
"Aku ikut pulang sama kamu ya "
"Ada apa Ayana, biasanya kamu pulang sama Pak Adnan, ada apa ini "
Ayana belum mau menjelaskan. Ayana terus menarik tangan Fabian "Udah nanti aku kasih tahu. Tolong anterin aku pulang "
"Ya udah ayo "
Ayana masuk kedalam mobil Fabian, di susul oleh Fabian juga yang menyetir tentunya. Ayana terus saja melihat kearah belakang takut ada Adnan dan menariknya keluar dari dalam mobil.
"Ayo Bian cepetan ayo"
"Iya, iya kamu ini kayak lagi dikejar hantu aja "
Mobil segera dijalankan oleh Fabian. Setelah jauh dari kantor Ayana bisa tenang. Sekarang Ayana bisa menyandarkan punggungnya dengan tenang.
"Ada apa sih Ayana kalau ada masalah sama Pak Adnan bicarain baik-baik"
"Kamu dengar ga sih, tentang karyawan-karyawan yang ngomongin calon istrinya Adnan datang ? "
"Oh tentang yang itu, itu Bu Fira. Kalau ga salah sih dia itu anak dari pengusaha batubara emang dia tuh deket sama orang tuanya Pak Adnan. Dulu aku pernah ketemu sama Bu Fira waktu dia belum pergi kuliah, emang sering sih dia main kekantor "
Ayana langsung lesu mendengar itu "Udah ga usah dipikirkan Ayana. Pak Adnan itu cuman suka sama kamu aja. Tenang aja dia ga akan mungkin ada hubungan sama Bu Fira, mungkin Bu Fira emang suka sama Pak Adnan tapi Pak Adnan cuman suka sama kamu "
"Aku mau mundur aja Fabian "
"Mundur, kenapa apa Pak Adnan setuju "
"Ga tahu aku mau minta putus aja sama Adnan. Aku merasa kalau dia yang lebih cocok sama Adnan, aku ga mau punya masalah sama mereka aku ingin hidup nyaman"
Fabian mengelengkan kepalanya "Jangan pernah menyerah kalau laki-lakinya yang memperjuangkan. Udah ga usah takut selama ada Pak Adnan kamu itu tenang aja ga usah takut, semuanya akan baik-baik aja"
"Tapi aku_"
"Udah jangan takut "sela Fabian.
Ponsel Ayana tiba-tiba berdering. Tapi Ayana engan untuk menjawabnya. Lebih baik seperti ini saja dulu kan. Ayana ingin menenangkan hatinya dulu.
Sedangkan Adnan yang ada diruangan kekasihnya binggung karena Ayana tak ada. Bahkan barang-barangnya tak ada.
"Kamu kenapa tinggalin aku Ayana, telfon kamu juga susah dihubungi kayak gini "
Adnan keluar dari ruangan Ayana dan menanyakan keberadaan Ayana pada resepsionis yang dekat lobi. Pasti dia tahu.
"Kamu lihat Ayana tadi pulang sama siapa "
"Bu Ayana pulang dengan Pak Bian, Pak "
"Baiklah Terimakasih "
"Sama-sama Pak "
Adnan segera bergegas pergi menyusul kekasihnya kenapa harus pulang dengan Fabian. Padahal kan dirinya ada. Kenapa harus ikut dengan yang lain.
Padahal Adnan sudah mewanti-wanti kan agar Ayana pulang dengannya saja jangan dengan yang lain. Ini malah dengan Fabian. Tak tahu saja kalau sekarang Adnan cemburu dengan Fabian.
Meskipun Adnan tahu siapa Fabian, tapi tetap saja rasa cemburunya ini sangat besar sekali. Ayana sangat dekat dengan Fabian dan Adnan kurang suka dengan itu.
...----------------...
"Makasih ya udah anterin aku Fabian "
"Iya sama-sama, tapi menurutku lebih baik kamu bicara dulu sama Pak Adnan jangan sampai diam-diaman kayak gini. Nanti Pak Adnan jadi bingung sendiri kan dan mikir kamu lari dari masalah, kamu bicarain aja semuanya sama Pak Adnan apa yang ada dalam hati kamu, dalam pikiran kamu jangan sampai kamu nanti menyesal pada akhirnya Ayana "
"Iya, aku akan bicara sama Adnan tapi bukan sekarang. Aku pulang ya Fabian "
"Iya Ayana "
"Kamu hati-hati dijalannya Bian "
"Pasti "
Ayana keluar dari dalam mobil, sedangkan Fabian langsung saja pulang. Fabian tidak mau Pak Adnan salah faham kalau Fabian mengantarkan Ayana sampai rumahnya.
Ayana yang baru saja berbelok ke gangnya memberhentikan langkahnya, saat melihat kekasihnya ada disana dengan wajah yang begitu menyeramkan.
Tangan Ayana langsung ditarik oleh Adnan"Lepasin Adnan, aku mau pulang aku mau istirahat aku cape "
"Kita harus bicara kamu ga bisa tiba-tiba kayak gini sama aku "
Akhirnya Ayana mengikuti kemana Adnan pergi. Dari pada bertengkar disini kan malu. Lebih baik ikuti saja maunya Adnan. Mungkin memang benar harus dibicarain sekarang juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments