Ayana menatap Adnan saat mobil sudah berhenti "Terima kasih karena kamu selalu mengantarkanku pulang, padahal pekerjaanmu masih banyak tapi kamu masih saja sempat-sempatnya mengantarkan aku pulang"
Adnan mengacak pelan rambut kekasihnya "Adnan berantakan "
"Ga apa-apa aku suka, kamu cantik seperti ini "
"Tetap saja rambutku tak mungkin kan berantakan seperti ini "Ayana membenarkan rambutnya sambil melihat kearah cermin.
"Ya sudah aku pulang ya. Kamu hati-hati nanti "
"Iya sayang, jam 8 aku jemput lagi. Aku akan bicara nanti pada Ibumu "
"Iya aku tunggu kamu yah"
"Iya sayang "
Setelah Adnan mencium keningnya Ayana keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam gang. Memang Adnan selalu mengantarkannya sampai gang saja karena rumahnya paling pojok harus berjalan terlebih dahulu.
Tapi kadang-kadang juga Adnan mampir dulu kerumahnya dan Ibunya pasti akan heboh. Setalah Adnan pulang Ibunya selalu membicarakan pada tetangga kalau itu adalah calon mantunya yang kaya raya.
Sebenarnya aku suka malu dengan tingkah Ibu yang seperti itu. Bukan apa-apa Ibu itu selalu melebih-lebihkan segalanya. Kalau aku menasehatinya pasti dia akan marah padaku dan aku akan kena pukulan.
Kalau kalian ingin tahu, Ibu ku itu tak suka denganku. Aku selalu saja dipukul apalagi kalau aku tidak memberi uang. Pasti aku akan dipukuli. Ibu bilang aku ini anak pembawa sial.
"Assalamualaikum Bu " Ayana membuka pintu dengan perlahan.
"Walaikumsalam"jawab Ibu Ayana dengan ketus.
"Ibu harus beli beras, bekal adikmu dan juga yang lainnya kebutuhan yang lainnya mana uang. Cepat berikan Ibu uang sekarang juga "
Ayana mendudukkan bokongnya dikursi single"Ibu bukannya Ayana tidak mau memberikan Ibu uang, tapi baru saja Ayana minggu lalu memberikan Ibu uang kan 3 juta untuk satu bulan Bu. Ayana juga punya kebutuhan lain, Ayana juga harus nabung Bu. Nanti kalau nikah Ayana juga harus punya uang. Ga mungkin uang Adnan semua Bu. Ayah juga kerja kan"
"Akh, kamu ini sama Ibu sendiri perhitungan. Kamu juga pasti dikasih uang kan sama pacar kaya kamu itu, mana mungkin cuman gaji kamu aja pasti kamu juga dikasih jatah kan sama dia. Udahlah ngaku, sama Ibu sendiri aja pelit banget baru ngasih 3 juta aja udah diungkit-ungkit kayak gini" marah Ibunya sambil melipat tangannya.
Ayana memijat keningnya yang pusing "Bu dengerin Ayana, gaji Ayana tuh ga sebesar yang Ibu pikirkan. Dan juga Adnan juga ga ngasih uang buat Ayana. Ayana ga mau kalau sampai dikasih uang sama Adnan, dia bukan siapa-siapanya Ayana. Ayana itu baru aja pacarnya bukan istrinya Bu, jadi Ayana ga berhak terima uang dari Adnan" Ayana mencoba untuk memberitahu Ibunya. Sebenarnya sudah sering Ayana memberitahu hal ini pada Ibunya tapi Ibunya tak pernah mengerti.
"Kalau punya pacar kaya itu manfaatin bukannya sok-sokan ga mau terima tapi butuh. Kamu ini bego banget ya jadi anak seharusnya punya pacar banyak uang kayak gitu apalagi bos kamu sendiri minta uang sebanyak-banyaknya, minta beliin itu ini pokoknya semua, bukan setiap Adnan kemari pasti kamu menolak setiap barang yang dia beri, giliran makanan diambil aja, makanan buat apa kita juga bisa beli sendiri"
"Aku cape Bu, Ayana istirahat dulu ya"
Ayana mengambil tasnya dan berjalan kearah kamarnya. Belum juga sampai membuka pintu kamarnya sudah ada barang yang melayang dan mengenai kepalanya.
Ayana menatap gagang sapu yang tergeletak. Menatap Ibunya sekilas dan masuk kedalam kamar. Tidak mau berdebat dengan Ibunya karena masalah ini. Sudah terlalu sering Ibunya melakukan ini, jadi sudah terbiasa juga.
Saat sekolah SMA juga pernah Ayana dipermalukan oleh Ibunya disekolah gara-gara Ayana melawan orang yang menindasnya. Emang salah ya membela diri.
Ayana kira Ibunya akan membelanya habis-habisan, tapi yang ada malah aku sendiri yang di pukul habis-habisan sama Ibu sampai seragamku sobek dan itu sungguh memalukan sekali.
Ayana membaringkan badannya. Mengigat masa-masa dimana saat Ayana di permalukan oleh Ibunya sendiri. Akan aku ceritakan sedikit tentang hidupku di masalalu. Memang sedikit menyedihkan tapi tak masalah aku sudah berdamai dengan masa lalu itu.
flashback on
5 tahun yang lalu
Ayana yang baru saja sampai digerbang dikagetkan dengan klakson mobil"Awas sana jangan halangi jalan kita, jalan itu di pinggir jangan di tengah-tengah"
Ayana dengan patuh bergeser dan mobil itu melaju dengan cepat. Perasaan Ayana tadi berjalan di pinggir tidak ditengah. Ayana mengangkat bahunya dan kembali berjalan.
"Ayana " bruk tas dilempar kearah wajah Ayana.
"Bawa ya ini tas aku, jangan sampai lecet mahal kamu ga akan bisa ganti"
Ayana malah melemparkan kembali tas itu, kearah wajah perempuan yang tadi sudah tidak sopan padanya"Ayana kamu berani ya sama aku "
"Kenapa Sintia emangnya aku harus selalu nurut sama kamu. Emangnya di sini aku babu kamu ? Bukan aku di sini tuh sekolah buat nuntut ilmu bukan buat jadi kacung kamu" Ayana yang sudah kesal selalu ditindas akhirnya melawan juga.
"Ga usah terlalu sok deh, kamu juga bisa sekolah di sini karena beasiswa kan, kamu bisa dikeluarin dari sini karena udah membantah kata-kata aku. Bawa cepet tasnya sebelum aku marah besar sama kamu"
"Makasih aku masih punya harga diri. Emangnya kamu yang punya sekolah bukan kan. Emang aku sekolah di sini karena beasiswa tapi bukan berarti kamu berhak untuk menginjak-injak aku. Aku juga punya harga diri emangnya kamu aja yang punya harga diri"
Ayana kembali melangkah bahkan Ayana melompati tas itu. Tas yang masih ada dilantai "Ayana" teriak Sintia dengan kesal.
Sintia menjambak rambut Ayana, tapi Ayana tidak mau kalah dia juga menjambak rambut Sintia sama kerasnya bahkan juga Ayana menggigit tangan Sintia. Saking sudah kesalnya Ayana pada tingkah Sintia yang menyebalkan ini.
Selama 2 tahun lebih aku harus selalu dianggap remeh olehnya bahkan oleh banyak orang. Aku tahu mereka orang kaya tapi apa perlu memperlakukan orang tidak punya seperti ini. Padahal selama ini aku selalu membanggakan sekolah ini, tapi guru pun tak pernah membelaku. Aku hanya ingin sedikit saja dihargai disekolah ini.
Saat kesabaranku sudah hilang maka aku akan bertindak seperti ini. Aku tidak akan mengalah lagi mau bagaimanapun nanti keadaannya. Mau aku sampai dikeluarkan pun aku tidak akan pernah peduli. Aku tidak mau diinjak-injak lagi oleh mereka semua. Aku akan membuktikan pada mereka kalau aku juga bisa melawan. Meskipun aku tidak punya apa-apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Kalsum
masih nyimak latjut thooor
2023-11-26
1
Salma Suku
Mampir thor
2023-11-16
0
Yanie Jatmiko
baru baca novel ini. ceritanya lumayan menarik. hanya saja ada sedikit yang agak mengganggu.
ini POV beberapa kali rancu. antara POV 1(aku) atau POV 3 (Ayana) 🙏
Maaf ya Thor, sedikit krisan saja. semangat 💪
2023-08-25
4