"Kamu disini duduk dulu ya sayang, aku akan menemui Mamahku dulu "
Ayana mengenggam tangan Adnan dengan erat, lalu mengelengkan kepalanya dengan kuat "Lebih baik aku pulang saja. Aku tidak mau membuat Mamah mu makin benci padaku. Aku pulang saja aku tidak masalah, lebih baik kamu pilih saja Mamah kamu "
"Udah duduk disini " ucap Adnan sambil meremas kedua bahu kekasihnya.
Adnan mendudukkan Ayana dan menyuruh pelayan untuk membawa camilan dan juga minuman. Sedangkan Adnan sendiri masuk kedalam kamar Mamahnya.
"Maksud Mamah apa "
"Memangnya apa yang Mamah lakukan "jawab Mamahnya sambil menyisir rambutnya. Dan seperti tak terjadi apa-apa.
"Kita sudah bicara ya Mah, kalau Mamah tak akan bersikap seperti ini pada Ayana, tapi sekarang mana Mamah malah bersikap ketus. Apa Mamah mau Adnan pergi dan tak meneruskan perusahaan keluarga. Adnan bisa melakukan apa saja "
"Apa kamu gila Adnan, kamu memilih perempuan itu dan melepaskan perusahan yang sudah Ayah kamu rintis dari dulu"
"Ya aku memilih Ayana, dia adalah masa depanku. Aku tidak akan pernah mungkin meninggalkan Ayana demi kesenangan Mamah saja "
"Adnan, Mamah tidak suka ya dengan perubahan kamu ini "
"Aku juga tidak suka dengan Mamah yang bersikap seperti itu, merendahkan Ayana seperti tadi. Apa yang kurang dari Ayana, apakah karena harta memangnya harta bisa membuat bahagia Mah ? Tidak, tidak akan jika Mamah masih ketus pada Ayana lihat saja apa yang akan aku lakukan "
Adnan keluar dari kamar Mamahnya, raut wajahnya pun sudah dirubah menjadi biasa-bisa saja dan penuh dengan senyum.
Adnan mengenggam tangan Ayana dan menciumnya cukup lama "Sudah tidak akan ada apa-apa, ayo ke meja makan sekarang sayang "
Ayana masih memasang wajah enggan dan takut, tapi Adnan dengan lembut mengelus wajah kekasihnya "Sudah aku bilangkan sayang ada aku. Ayo "
Ayana akhirnya mau dan mengikuti langkah Adnan kemeja makan. Ayana hanya berani menatap sebentar lalu menundukan kembali kepalanya.
Tiba-tiba saja ada yang memeluk Ayana. Ayana sampai kaget dan melihat siapa itu. Ternyata Mamahnya Adnan.
"Maaf ya, Mamah tadi cuman lagi ngetes kamu aja. Mamah cuman pura-pura kok Ayana, jangan dimasukan kedalam hati ya. Mamah cuman pura-pura aja mana mungkin Mamah ga suka sama perempuan cantik kayak kamu "
Pelukan dilepas dan Mamahnya Adnan mengusap rambut Ayana dengan sangat lembut sekali. Tak lupa dengan senyum yang begitu lebar.
"Ayo duduklah Mamah sudah menyiapkan berbagai macam makanan untuk menyambut kamu. Ayo Ayana jangan malu-malu ya bersama Mamah "
Ayana dibawa duduk dikursi meja makan, diambilkan makan oleh Mamahnya Adnan. Ayana sudah menolak tapi tangannya ditepis dengan lembut oleh Mamahnya Adnan.
"Sudah biar Mamah saja yang mengambilkannya. Pasti kamu akan sangat suka dengan semua makanan ini. Kamu harus memakan semuanya ya jangan sampai ada yang terlewat sayang "
Ayana masih binggung dengan semua ini. Ayana menatap Adnan dan Adnan menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Mamah, Ayana juga ambilkan ya untuk Mamah "
"Emm, tidak usah sayang jangan kamu ambilkan sudah nanti Mamah ambil sendiri. Sekarang kamu dulu saja. Kamu kan tamu disini sayang " sambil tersenyum.
"Baiklah Mamah "
Mereka akhirnya makan bersama-sama sesekali juga mereka mengobrol tapi tak banyak. Ayana begitu senang saat Mamah Adnan ternyata baik tidak seperti tadi. Tapi apakah karena Adnan menemuinya atau karena memang keinginannya sendiri.
Makan malam selesai dan mereka juga tadi berkumpul diruang santai. Banyak yang mereka bicarakan.
Ayana melihat jam yang sudah menunjukkan jam 10 malam. Adnan yang mengerti langsung memberhentikan pembicaraan mereka.
"Mah, ini sudah malam Ayana harus segera pulang sekarang "
"Baiklah, nanti kamu harus main-main kesini lagi ya. Mamah akan sangat merindukan kamu "
Mereka bertiga berdiri Ayana berpamitan terlebih dahulu dan pergi keluar rumah bersama Adnan. Sedangkan Mamahnya Adnan langsung mendelik kesal saat Ayana sudah pergi bersama anaknya.
Mamahnya Adnan bergidik dan membersihkan pakainya "Aduh jijik banget peluk-peluk perempuan itu. Bisa-bisa aku gatal-gatal kalau bukan karena Adnan aku ga akan mau deh "
Mamah Adnan menutup pintu dengan keras dan masuk kedalam rumah "Aku harus telfon Elfira deh biar cepat-cepat pulang dari Jepangnya dan bisa deket lagi sama Adnan. Ga suka aku sama perempuan itu apalagi sampai jadi menantuku "
...----------------...
Ayana selama perjalanan tersenyum saja, Adnan yang melihat itu begitu bahagia. Adnan mengambil tangan kekasihnya dan menggenggamnya dengan erat. Pandangan Ayana langsung tertuju pada Adnan.
"Kamu senang sayang"
"Iya aku seneng banget. Aku kira Mamah kamu emang bener-bener ga suka sama aku. Ternyata cuman bohongan aja ya. Aku bahagia banget Mamah kamu ga benci sama aku "
"Kenapa Mamah harus benci sama kamu, ga ada yang perlu dia benci dari kamu sayang. Aku sudah bilangkan semuanya akan baik-baik saja "
Ayana menganggukan kepalanya, kembali senyum Ayana terbit. Tak henti-hentinya Ayana tersenyum. Ayana sangat bahagia sekali bisa diterima dengan baik di keluarganya Adnan.
Adnan sendiri hanya bisa tersenyum getir, semoga saja Mamahnya bisa berubah dan bisa menyayangi Ayana dengan sungguh-sungguh, bukan karena ancamannya.
Semoga saja doakan, tapi kalau pun Mamah tidak merestui ku aku akan tetap bertahan. Aku akan terus bertahan bersama Ayana. kekasihku pujaan hatiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Metro Kdw
😏
2023-10-24
1
Susi Susiyati
ibunya adnan gila harta smga ketmu sm mantu yg gila harta jg biar jtuh miskin tu ibunya.
2023-07-28
1
Siti Aminah
kuatkn hatimu ya ayana
2023-07-26
0