"Lebih baik tante duduk terlebih dulu saja atau perlu aku ambilkan teh untuk berbicara lebih panjang lagi. Siapa tahu tante ingin mengatakan semua unek-unek Tante padaku. Aku dengan senang hati akan diam dan menunggu tante selesai meskipun itu tidak akan masuk ke dalam telingaku, masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri"
"Ini adalah kantorku, kamu seperti orang yang punya kantor ini saja. Memang firasat ku benar kalau Adnan tidak akan baik jika berhubungan denganmu, jika kamu menjadi istrinya. Lihat saja kamu saja berani padaku kamu saja berani membantah kata-kataku"
"Lalu yang Tante mau sebenarnya apa, aku harus diam saat tante caci maki seperti tadi, aku harus menangis, aku bersujud begitu yang ingin Tante lihat"
"Dengar baik-baik Ayana, aku tidak mau terlalu lama berbicara denganmu di sini. Aku ingin kamu lepaskan anakku Adnan, karena dia akan bertunangan dengan Fira. Lalu segera menikah. Maka lepaskan anakku itu kamu tidak pantas dengannya"
"Aku akan pergi jika Adnan yang menyuruhku pergi, kalau dia tetap menyuruhku diam maka aku akan diam dan selalu ada di sampingnya. Jadi lebih baik tante berbicara saja dulu dengan Adnan dan suruh Adnan sendiri yang berbicara padaku kalau akan memutuskan hubungan ini. Aku berhubungan dengan Adnan bukan dengan tante"
"Anak kurang ajar kamu ya"Mama Linda akan menampar Ayana tetapi tangan Mamah Linda di tangkis dan langsung digenggam dengan erat oleh Ayana. Saat akan melepaskan genggaman tangannya dari Ayana Mama Linda sangat kesulitan sekali.
"Lepaskan tanganku ini sialan, lepaskan "
"Aku punya nama tante namaku Ayana atau perlu aku tulis di dalam kertas. Agar Tante bisa mengingat namaku dan tidak memanggil aku dengan kata SIALAN " Ayana menekankan kata terakhirnya.
Mamah Linda dengan susah payah melepaskan genggaman tangan dari Ayana, bahkan tante Linda mengatur nafasnya dan menahan amarahnya yang begitu besar pada Ayana. Ayana begitu membuatnya muak kenapa perempuan ini begitu berani sekali.
Mamah Linda keluar dari ruangan Ayana, dia harus berbicara dulu dengan Fira harus membicarakan semuanya agar lancar, kalau Mamah Linda sendiri yang menyingkirkan Ayana akan sulit. Ternyata Ayana bukan perempuan cengeng yang akan mudah menyerah.
Setelah Mamahnya Adnan pergi Ayana menghembuskan nafasnya dan mengusap dadanya "Ya Allah ujian apa yang kamu berikan padaku sampai-sampai aku harus menghadapi calon ibu mertua seperti dia. Apakah aku dan Adnan akan berjodoh apakah kami berdua bisa bertahan ya Allah, beri hamba jalan apa yang harus hamba lakukan melepaskannya atau bertahan untuk terus di samping Adnan"
Ayana kembali duduk di kursinya, dia tidak mau memberitahu dulu Adnan. Lebih baik Ayana diam dulu saja apakah Adnan akan berbicara padanya. Kita lihat apakah benar Adnan akan bertunangan dengan perempuan itu.
Ayana akan menunggu itu semua, Ayana tidak akan gegabah dan tiba-tiba marah lagi pada Adnan. Di sini ternyata Mamahnya yang ngotot ingin Adnan dan juga Fira bertunangan berarti Adnan otomatis tidak terlibat sama sekali kan.
...----------------...
Mamah Linda masuk ke dalam ruangan anaknya sambil menangis, bahkan sampai memegang tangannya yang tadi digenggam erat oleh Ayana. Dan dengan tidak tahu malunya Mama Linda memberikan sebuah pewarna di tangannya agar terlihat kalau tangannya itu memerah karena ulah Ayana.
"Kenapa datang-datang Mamah menangis seperti ini, ada apa Mah apa Mamah terjatuh "
"Lihat tangan Mama lihat ini ulah Ayana pacar kamu, lihat dia kasar banget sama Mamah di belakang kamu, lihat tangan Mamah Adnan. Dia tak akan cocok menjadi istri kamu "
Adnan menyandarkan badannya di kursi dan melepas kacamata kerjanya. Lalu menatap Mamahnya dari atas sampai bawah, kembali pandangannya tertuju pada tangan Mamahnya yang memang memerah tapi ini sedikit aneh.
"Benarkah Ayana yang melakukan atau ini memang Mama saja yang ingin menjatuhkan Ayana di dihadapanku. Aku tahu Mama dari awal tidak suka Ayana kemarin itu Mama hanya pura-pura menyukai Ayana kan"
"Kenapa kamu tidak percaya dengan orang tua kamu sendiri, ini yang di lakukan perempuan itu. Lihatlah Ayana telah melukai Mama. Tadi padahal Mamah datang baik-baik ke ruangannya ingin mengobrol, ingin makan siang sama-sama, tapi dia menolaknya dan mengusir Mamah dari ruangannya. Mamah kaget melihat sifat Ayana yang seperti itu Mamah tidak menyangka kalau Ayana sekejam itu Adnan "
Adnan memijat keningnya yang mulai pusing "Aku butuh bukti jika memang itu benar Ayana yang melakukannya, mungkin ada bukti CCTV yang membuktikannya. Aku baru ingat di ruangan Ayana ada CCTV"
Wajah Mamah Linda langsung pucat, Mamah Linda benar-benar tidak tahu kalau di ruangan Ayana itu ada CCTV. Mamah Linda langsung duduk di hadapan anaknya dan kembali menangis tersedu-sedu.
"Kamu ini kenapa sih ga percaya sama Mamah, Ini beneran kelakuan Ayana. Kalau bukan dia siapa lagi yang lakuin ini. Terus kamu mau lihat CCTV gitu buat buktiin semuanya kamu ga percaya sama Mamah sendiri. Mamah ini yang melahirkan kamu sedangkan Ayana itu orang lain, dia itu baru jadi pacar kamu emangnya kamu udah kenal dia dengan baik ?"
"Lebih baik Mamah pulang saja Adnan banyak pekerjaan. Tolong jangan ganggu Adnan dengan masalah kecil seperti ini. mungkin Mamah salah faham saja, tidak mungkin Ayana melakukan itu lebih baik Mamah pulang saja ya, Adnan tidak mau diganggu "
Adnan kembali memakai kacamatanya dan kembali fokus pada laptopnya, tidak menghiraukan Mamanya yang masih ada di sana dan menangis. Adnan tahu kalau Ayana tidak mungkin menyakiti Mamanya, Adnan tahu kalau Ayana itu adalah perempuan yang lembut Ayana tidak sekasar itu.
"Baiklah jika kamu tidak percaya dengan apa yang Mamah lakukan, kamu lihat saja nanti Ayana itu bukan perempuan baik untuk kamu dia itu bukan pilihan yang baik untuk menjadi istri kamu. Mamah udah peringati kamu ya Adnan, ingat Mamah sudah kasih tahu jangan sampai kamu menyesal nanti "
Mamah Linda keluar dari ruangan Adnan, dia menghapus air matanya dengan cepat dan berjalan kembali seperti biasanya. Hatinya begitu kesal dengan tanggapan Adnan yang diam saja tidak menggubrisnya atau mungkin langsung memutuskan Ayana di hadapannya.
Padahal Mamah Linda sedang menunggu momen-momen itu. Pasti itu akan membuatnya lebih senang kan. Ayana memang perempuan yang akan sulit dirinya kalahkan.
Tapi tenang saja mau seberapa berat pun, Mama Linda akan berjuang untuk menghancurkan Ayana. Adnan tidak boleh menikah dengan Ayana dan harus menikah dengan Fira, hanya Fira yang berhak menjadi istrinya Adnan tidak dengan perempuan lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Bundanya Aulia
lanjut thor
2023-11-27
0
Lele Srimahrita Lela
god job ayana
2023-11-03
0
Aiud Rose
Aku suka si ayana , ga mudah ditindas tp kesel aja knpa drumah sll ngalah 😌
2023-10-31
3