Niko menoleh pada sumber suara dimana sang mama berada bersama papa dan adiknya, Neli segera menghampiri Niko dan Ethan membuat percakapan mereka akhirnya terhenti lantaran Neli menarik tangan Niko masuk ke dalam kamar dengan alasan ingin menjenguk Alin, nyatanya ia memang sengaja menghindari Niko dari Ethan yang mulai curiga.
“Alin, kau sudah sadar sayang?”
Tanya Vina begitu melihat putrinya terbangun, Alin hanya diam menatap sekeliling dimana orang orang kini tengah menatapnya, sedangkan Niko kini menghampiri Alin seraya duduk di tepi ranjang, pria itu juga sedikit khawatir pada istri nya itu meskipun curiga merasa curiga jika semua hanya akal akalan Alin saja.
“Kenapa kalian semua disini?”
Tanya Alin pada keluarganya dan keluarga mertuanya, Vina pun menjelaskan jika mereka datang setelah mendapat kabar jika dirinya ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kamar, Alin kemudian ingat jika ia kemarin malam meminum beberapa obat tidur sekaligus lantaran tak bisa tidur memikirkan Jihan dan Niko yang sedang bersama.
“Alin baik baik saja ma, tidak perlu khawatir.”
Ucap Alin sebenarnya ingin keluarganya dan keluarga mertuanya itu untuk pulang agar ia bisa berdua dengan Niko namun sepertinya mereka masih ingin berada di sana padahal Alin sudah mengisyaratkan mereka untuk kembali pulang, hingga akhirnya Alin meminta waktu istirahat pada semua orang kecuali Niko, wanita itu ingin suaminya itu menemaninya di dalam kamar.
Semua orang pun menurut dan memilih keluar dari kamar itu meninggalkan Niko dan Alin di sana, kini tinggalah kedua pasangan suami-istri itu di dalam kamar, Alin pun memeluk tubuh Niko dengan erat namun tak ada balasan dari pria itu yang semakin curiga melihat tingkah manja Alin padanya saat ini.
“Katakan padaku, apa ini akal akalan mu saja? Sejak kapan kau minum obat tidur? Bukan kah setiap malam kau selalu tidur lebih awal dari ku?”
Ucap Niko melepaskan tangan Alin dari tubuhnya, Alin yang mendengar itu sontak saja terdiam, bukan takut jika dirinya dikira berbohong melainkan takut jika Niko tahu selama ini Alin benar benar mengalami susah tidur semenjak mengetahui jika Niko sudah menikah dengan wanita lain, Alin selalu berpura pura sudah tidur ketika selesai melakukan aktivitas panas bersama Niko.
Nyatanya setelah memastikan Niko tertidur dengan pulas, wanita itu akhirnya terbangun lalu meminum obat tidur agar bisa tidur dengan nyenyak namun Niko justru menuduhnya berbohong, jika ditanya sakit tentu saja Alin merasa sakit hati mendengar tuduhan Niko namun ia juga tak ingin Niko tahu apa yang sebenarnya terjadi lantaran tak ingin di anggap stres seperti apa yang dokter katakan pada Niko saat berada di luar kamarnya.
“Ti-tidak sayang, aku hanya sedang tidak bisa tidur kemarin jadi aku mencoba untuk meminum obat tidur tapi ternyata aku meminum lebih dari satu.”
Ucap Alin membuat Niko akhirnya terdiam, bukan sudah percaya melainkan ia teringat pada ucapan dokter yang memintanya untuk tidak membuat Alin merasa terbebani oleh pikiran, sedangkan kini Alin kembali memeluk Niko setelah melihat pria itu yang terlihat percaya dengan jawabannya, namun saat memeluk tubuh suaminya itu, Alin mencium aroma parfum wanita yang ia yakini milik Jihan.
“Seerat apa mereka berpelukan hingga parfum wanita itu tercium dengan sangat pekat.”
Alin membatin, entahlah lagi lagi ia membayangkan bagaimana romantisnya Jihan dan Niko ketika bersama, rasanya benar benar sakit membayangkan mereka menghabiskan malam dengan sangat romantis, hal itu lah yang membuat Alin meminum beberapa obat tidur agar bisa tertidur dan membuang semua pikirannya itu.
Akhirnya sore pun tiba, hari ini Niko benar benar tidak ke kantor sama sekali lantaran menemani Alin yang benar benar tidak ingin ditinggal oleh Niko, bahkan memegang ponsel saja tidak lantaran Alin selalu menyembunyikan ponselnya, bahkan keluarga mereka juga sudah pulang setelah Alin mengatakan ia baik baik saja sekarang.
“Aku belum menghubungi Jihan.”
Niko membatin, seharian ini ia belum menghubungi istrinya itu, Niko pun mengambil ponselnya yang Alin sembunyikan di dalam laci, seketika keningnya berkerut kala melihat banyak pesan dan panggilan dari Jihan membuat Niko akhirnya segera menghubungi wanita itu lantaran tak ingin membuatnya merasa khawatir.
”Sayang.”
Ucap Niko setelah Jihan mengangkat telepon nya.
“Mas, apa yang terjadi? Kenapa mas tidak membalas pesanku atau mengangkat telepon ku? Apa terjadi sesuatu di kantor?"
Tanya Jihan khawatir lantaran suaminya itu tak mengangkat teleponnya atau membalas pesan yang ia kirim, tak biasanya Niko seperti itu lantaran sesibuk apapun pria itu ia akan tetap membalas pesannya meskipun hanya untuk mengabarinya saja, tapi hari ini Niko benar benar tidak mengabarinya hingga membuatnya merasa khawatir.
“Mas tidak ke kantor, tapi pulang kerumah karena Alin sedang sakit.”
Ucap Niko membuat Jihan terkejut, tentu wanita itu merasa terkejut dan khawatir mendengar apa yang Niko katakan, Jihan juga menanyakan kabar Alin saat ini dan bisa bernafas lega ketika Niko mengatakan jika Alin baik baik saja sekarang hanya butuh istirahat saja, Jihan pun mengangguk lalu menyarankan Niko untuk tetap berada di sana menemani Alin.
“Kau tidak apa apa? Mas padahal sudah berjanji padamu akan bersamamu malam ini, tapi mas benar benar tidak menyangka jika akan terjadi hal seperti ini.”
Ucap Niko yang merasa bersalah karena sudah melanggar janjinya pada Jihan, namun wanita itu tidak merasa marah sedikit pun lantaran yang terpenting saat ini adalah kondisi Alin, wanita itu bahkan berniat ingin datang menjenguk Alin sekaligus membawa makan malam untuk mereka yang sudah ia siapkan.
”Baiklah kalau begitu mas tutup dulu teleponnya.”
Ucap Niko lantaran Alin yang sudah memanggil namanya sejak tadi, Jihan hanya mengangguk lalu menatap layar ponselnya yang sudah mati, wanita itu seketika termenung, apa ia harus datang tanpa memberitahu Niko terlebih dahulu? Bagaimana jika nanti Niko marah padanya? Tapi ia benar benar khawatir dengan keadaan Alin.
“Sepertinya tidak apa apa kalau aku datang.”
Jihan membatin kemudian segera bersiap siap untuk pergi kerumah istri pertama suaminya itu tanpa izin dari Niko, sepanjang perjalanan Jihan terlihat sangat gugup entah apa yang akan terjadi nanti di pertemuan kedua kalinya ia dengan Alin, apa Alin akan kembali bersikap kasar padanya atau mungkin sedikit berubah?
Hingga akhirnya taksi yang Jihan tumpangi kini berhenti di sebuah rumah yang sangat mewah, yang bahkan membuat Jihan termenung beberapa saat, hingga tak lama penjaga pun datang menghampirinya.
“Maaf mbak, cari siapa ya?”
Tanya penjaga itu dengan sopan, Jihan pun menjawab dengan sopan pula jika ia sedang mencari Niko, hingga akhirnya penjaga itu mempersilahkan Jihan masuk setelah mengetahui nama wanita itu, ya sedikit banyak nya pekerja dirumah itu tahu jika majikan mereka memiliki istri lain yang bernama Jihan.
Sedangkan kini Jihan baru saja menginjakkan kakinya ke lantai rumah itu dan disambut oleh Niko yang dengan tergesa-gesa datang menghampiri Jihan, tak menyangka jika wanita itu akan datang kesana, sedangkan Alin yang melihat Niko terburu buru tentu saja merasa aneh lali mengikutinya.
“Sayang, kenapa kau kesini? Kau datang dengan siapa?”
Tanya Niko memegang kedua pundak Jihan lalu mengambil tas yang Jihan bawa yang berisi makanan untuk Niko, sedangkan di lantai atas kini Alin menatap tajam pada Niko dan Jihan yang berani sekali datang kerumahnya padahal Alin sudah pernah memperingati Niko untuk tidak membawa wanita itu kerumah mereka.
“Siapa yang mengizinkanmu untuk datang kesini?!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments