Niko berbalik menatap Alin yang kini tersenyum sinis, entah apa yang ada didalam pikiran wanita itu hingga bisa memikirkan hal seburuk itu, bahkan Niko tidak pernah melihat sisi Alin yang ini selama mengenal wanita itu, meskipun dia wanita modern namun hatinya benar benar baik.
“Alin, sejak kapan kau bisa mengancam orang lain seperti itu?”
Tanya Niko, sedangkan Alin hanya memutar bola matanya malas, dialah penyebab Alik bersikap seperti ini lantaran Niko yang lebih memilih wanita lain dari pada dirinya, padahal Alin sudah bersedia untuk melepas profesinya dan bersedia untuk memiliki momongan.
“Kau yang membuatku seperti ini Niko, sekarang tentukan saja pilihanmu.”
Ucap Alin masih tak mau kalah, sedangkan Niko hanya bisa terdiam, bagaimana ini? Apa yang harus ia pilih? Jujur saja ia tidak bisa meninggalkan Jihan namun ia juga tidak ingin Jihan menjadi sengsara hanya karena perbuatan Alin padanya nanti.
“Tidak, aku tidak boleh gegabah dalam memutuskan sesuatu, aku harus mendiskusikannya pada Jihan.”
Niko membatin, Jihan lebih pengertian dari pada Alin, maka jika ia membahas ini terlebih dahulu maka ia akan tahu apa yang harus Niko lakukan semua kebaikan mereka bertiga, Niko kemudian meminta waktu pada Alin untuk membicarakannya pada Jihan, mendengar itu tentu saja Alik setuju lantaran mengira jika Niko akan memilih dirinya.
“Baiklah, aku akan tunggu sampai malam ini, jika kau tak juga memberikan jawabanmu maka siap siap saja istrimu itu akan menderita.”
Niko hanya diam lalu segera pergi dari sana, tujuannya sekarang adalah apartment nya dan Jihan, entah bagaimana keadaan istri keduanya itu saat ini yang ia tinggalkan dalam keadaan terluka, dengan cepat Niko melajukan mobilnya membelah jalanan di hari yang menjelang sore itu.
Hingga akhirnya mobil yang ia tumpangi kini memasuki gedung apartemennya, dengan cepat Niko melangkah menuju apartment nya dan segera masuk, pria itu berteriak memanggil nama istrinya namun tak ada sahutan, jantungnya berdetak lebih kencang lantaran takut Jihan sudah pergi dari sana.
Namun tatapannya terhenti kala melihat Jihan yang tergeletak di lantai masih menggunakan kimono yang ia pakai sebelumnya, sontak saja Niko menghampiri Jihan dan membangunkannya, entah apa yang terjadi hingga wanita itu kini tak sadarkan diri, Niko segera mengangkat tubuh Jihan membawanya kedalam kamar dan merebahkannya di atas ranjang.
“Sayang, bangun.”
Ucap Niko menepuk kedua pipi Jihan, namun tak ada respon dari wanita itu, Niko kemudian berinisiatif membawa Jihan kerumah sakit lantaran takut jika wanita itu mengalami luka dalam, sebelum kerumah sakit tentu Niko memakaikan pakaian pada Jihan terlebih dahulu lalu segera membawanya kerumah sakit.
Dirumah sakit kini Niko tengah berada di luar ruangan dokter menunggu Jihan selesai di periksa, semua do'a pria itu panjatkan agar tidak terjadi sesuatu pada istrinya itu, hingga tak lama kemudian dokter wanita itu akhirnya keluar dengan senyuman manis diwajahnya.
“Anda suaminya?”
Tanya dokter itu pada Niko, pria itu mengangguk lalu segera menghampiri sang dokter menanyakan keadaan istrinya, namun bukannya menjawab dokter itu justru menjabat tangan nya pada Niko.
“Selamat tuan, istri anda sedang hamil saat ini, usia kandungannya sudah 9 Minggu dan ia harus banyak beristirahat.”
Niko terdiam mematung mendengar penjelasan dokter, otaknya terasa berhenti bekerja kala mendengar bahwa Jihan sedang mengandung saat ini, hingga akhirnya sang dokter menepuk pundak Niko membuat pria itu tersadar dari lamunannya.
“Tuan?”
Niko pun tersentak menatap sang dokter.
“Istri saya sedang hamil dok?”
Tanya Niko, dokter itu kemudian mengangguk seraya tersenyum, tak lama Niko tersenyum bahagia akhirnya apa yang ia tunggu tunggu dikabulkan oleh tuhan, meskipun cukup lama menunggu namun akhirnya ada hasil dari usahanya setiap malam.
“Bagaimana dengan keadaan istri saya dok?”
“Istri anda baik baik saja, tapi apa saya boleh tahu penyebab luka luka di tubuh istri anda? Apa kalian bertengkar?”
Niko terdiam lalu tak lama pria itu menggelengkan kepala nya, Dokter itu pun tak ingin bertanya lebih jauh dan memilih untuk pergi setelah mengucapkan selamat untuk yang kedua kalinya pada Niko, setelah dokter itu pergi Niko pun segera masuk menemui Jihan yang kebetulan sudah sadar.
“Sayang?”
“Mas? Aku dimana?”
Tanya Jihan yang belum sepenuhnya sadar jika dirinya berada dirumah sakit, Niko pun segera menghampiri Jihan lalu mengusap puncak kepala wanita itu dengan lembut, tak lupa ia mengecup seluruh wajah wanita itu berkali kali membuat Jihan merasa bingung dengan sikap suaminya itu.
“Ada apa mas? Apa terjadi sesuatu?”
Niko menganggukkan kepala nya membuat Jihan semakin penasaran dan sedikit khawatir, entah masalah apalagi yang terjadi kali ini yang jelas ia benar benar sudah siap jika dirinya yang harus berkorban.
“Cinta mas akan terbagi.”
Tatapan Jihan meredup seketika, jika mendengar dari ucapan Niko sepertinya pria itu punya kabar buruk untuknya, Jihan kemudian menatap Niko seraya tersenyum tipis, tipis saja lantaran ia benar benar tidak bisa berbohong terlalu keras dengan apa yang ia rasakan saat ini.
“Tidak apa apa mas, memang sudah sewajarnya kau membagi cintamu, kau memiliki dua istri dan kau harus adil.”
Ucap Jihan membuat Niko seketika menghela nafas, ia lupa jika mereka baru saja menghadapi masalah besar, Niko kemudian meraih tangan Jihan lalu menggenggam dan mengecupmya dengan lembut.
“Bukan masalah itu, tapi mas akan membagi cinta mas untuk orang lain.”
Jihan mengerutkan keningnya, orang lain? Siapalagi kali ini? Apa Niko mencintai wanita lain selain mereka? Ya tuhan apa ini balasan untuk dirinya lantaran merebut suami orang lain? Pikir Jihan yang sudah melayang kemana mana, sedangkan Niko kini tersenyum melihat wajah sedih istrinya itu, sudah dapat dipastikan jika Jihan sudah memikirkan hal yang tidak tidak.
“Tidak apa apa mas, Jihan ikhlas.”
“Tentu saja kau harus ikhlas, karena orang itu sedang berada di dalam perutmu.”
Jelas Niko, Jihan hanya mengangguk namun seketika keningnya berkerut menatap Niko yang tengah tersenyum padanya, apa maksud ucapan Niko jika ada seseorang didalam perutnya? Bagaimana mungkin ada orang di dalam perutnya kecuali..
Jihan membulatkan matanya menatap Niko, perlahan sebuah senyuman terlihat diwajahnya kala menyadari maksud dari ucapan Niko padanya.
“A-aku hamil mas?”
Niko mengangguk membuat Jihan berteriak bahagia mendengar kabar jika ia tengah mengandung saat ini, ia benar benar bersyukur lantaran tuhan telah memberikannya kepercayaan untuk melahirkan seorang bayi dari rahimnya.
Niko pun segera memeluk Jihan meluapkan rasa bahagianya, sejenak mereka melupakan apa yang baru saja terjadi pada mereka, sedangkan Alin saat ini tengah gelisah menunggu kepulangan Niko kerumah, padahal ini sudah hampir malam tapi pria itu tak kunjung menunjukkan wajah nya.
Dihubungi pun tak ada jawaban dari pria itu lantaran ponsel Niko ketinggalan di apartemen, pria itu lupa membawa ponsel lantaran terlalu panik melihat kondisi Jihan yang tak sadarkan diri.
“Kau benar benar jahat Niko! Aku akan membuat semua orang berpihak padaku!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
kalea rizuky
jihan bodoh mau aja jd pelakor males
2024-05-22
0