Kini hari sudah sore tak terasa sudah cukup lama Mika dan papanya berada di rumah kakak Jihan, sama seperti Mika, Orlando juga sangat menyukai Jihan yang sangat jauh berbeda dari Alin yang lebih tidak peduli dan asik dengan dunianya sendiri, sedangkan Jihan sangat sopan dengan dirinya.
“Papa dan Mika pulang dulu, jika butuh sesuatu jangan segan segan untuk menghubungi papa.”
Ucap Orlando mengusap puncak kepala Jihan, wanita itu mengangguk seraya tersenyum lalu hendak beranjak dari duduknya mengantar papa mertuanya keluar dari sana namun Orlando melarangnya lantaran tahu jika Jihan masih sangat lemah, akhirnya Niko lah yang mengantarnya keluar.
“Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk datang menemui Jihan pa.”
Ucap Niko yang sangat bahagia lantaran papanya menunjukkan sikap positif pada Jihan dan berbeda dari sang mama yang justru sangat tidak menyukai Jihan padahal belum pernah bertemu dengan wanita itu, Orlando pun mengangguk lalu berjalan menuju mobil, namun langkahnya terhenti lalu membalikkan tubuhnya menghadap Niko.
“Kali ini pilihan mu tidak salah, papa sangat suka dengan sikap Jihan, jaga menantu papa baik baik.”
Ucap Orlando dan dibalas anggukan kepala oleh Niko, Niko melambaikan tangan ketika melihat mobil papa nya dan juga Mika yang mulai menghilang dari pandangannya, pria itu kembali masuk ke dalam untuk menemui sang istri tercinta, di sana Jihan sudah tersenyum menyambut kehadirannya seraya merentangkan kedua tangannya.
“Hei kenapa manja begini?”
Ucap Niko terkekeh seraya mendekap tubuh istri nya itu dengan erat, entah mengapa wanita itu mendadak menjadi manja namun yang jelas Niko sangat suka setelah beberapa hari Jihan selalu bersikap dingin padanya atas apa yang terjadi pada mereka saat ini, Jihan hanya menggelengkan kepalanya dengan tangan masih melingkar di leher Niko.
“Terima kasih sudah memperkenalkanku dengan adik dan papamu.”
Ucap Jihan akhirnya meluapkan rasa bahagianya, ia benar benar tidak menyangka akan diterima dengan sangat baik oleh adik dan papa suaminya itu, Niko pun tersenyum seraya mengecup puncak kepala Jihan dengan lembut, bukan karena dirinya tapi karena keinginan mereka sendiri yang ingin bertemu dengan wanita yang sudah mencuri hatinya.
“Kau tahu? Aku tidak pernah melihat papa sebahagia itu dan juga memuji ku karena mendapatkan wanita seperti dirimu.”
Ucap Niko membuat Jihan seketika melerai pelukannya lalu menatap Niko dengan kebingungan, kenapa? Apa papanya tidak suka dengan Alin? Bukan kah Alin adalah menantu kesayangan keluarga Niko? Tapi kenapa Niko mengatakan hal itu padanya, apa hanya agar Jihan merasa bahagia saja?
“Lalu mbak Alin?”
Niko menghela nafas lalu mengatakan yang sebenarnya jika papa dan adiknya tidak begitu suka dengan Alin yang sangat pamer dan lebih mementingkan karir nya dari pada keluarga, hanya mamanya saja yang sangat menyayangi Alin namun tidak dengan Orlando dan Mika, itulah sebabnya mereka sangat menyukai Jihan.
Jihan mengangguk mendengar jawaban Niko, wanita itu kembali memeluk tubuh sang suami bahkan tanpa sadar mereka membuat Novi hanya bisa tersenyum melihat kebucinan dua orang itu, namun hal itu tak berselang lama ketika ponsel Niko berdering dan tertera nama Alin di layar ponsel pria itu, sedangkan Niko yang melihat nya kini melirik pada Jihan membuat wanita itu tersenyum seraya mengangguk.
“Angkatlah mas, mungkin penting.”
Ucap Jihan lembut, Niko pun akhirnya mengangkat telepon itu dengan sedikit menjauh dari Jihan, sedangkan Alin yang tengah menelpon Niko kini menanyakan keberadaan pria itu lantaran ia tak menemukannya di kantor padahal ia sudah menunggu cukup lama disana lantaran ingin mengajak Niko makan di luar.
“Aku sedang bersama Jihan, papa dan Mika tadi datang ingin bertemu jihan.”
Ucap Niko jujur pada Alin namun justru membuat wanita itu merasa kesal mendengar jawaban Niko, apa artinya papa mertua dan adik iparnya itu menyetujui dan merelakan wanita j*lang itu menjadi istri kedua Niko? Kenapa? Apa karena wanita itu sedang mengandung anak Niko?
“Malam ini pulang lah aku ingin kau menemaniku.”
Ucap Alin lembut namun nyatanya wanita itu menahan sakit di hatinya, Niko hanya bisa terdiam, padahal beberapa hari ini ia sudah menemani Alin bermalam namun kenapa wanita itu bersikap seolah olah Niko bersama Jihan dimalam sebelumnya, Niko pun menolak dengan lembut lantaran ingin menemani Jihan malam ini.
Mendengar itu tentu saja Alin tidak terima dan memaksa Niko untuk menemaninya apapun yang terjadi lalu menutup sambungan telepon tanpa mendengar jawaban dari Niko, sedangkan Niko hanya bisa menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya, Alin memang sangat egois, Niko pun berbalik ingin menghampiri Jihan namun pria itu dibuat terkejut ketika mendapati Jihan yang sudah berada di belakang nya.
“Sayang? Mengagetkan saja.”
Ucap Niko, Jihan pun hanya tersenyum tipis lalu melirik layar ponsel Niko, jujur saja ia mendengar semua percakapan Niko dengan Alin, jujur saja ia sangat kesal mendengar permintaan Alin namun ia juga tidak bisa menghasut Niko agar tetap bersamanya, lagi pula ia dirumah itu bersama dengan kakak dan kakak iparnya, sedangkan Alin hanya sendiri.
“Tidak apa apa mas, mas temani saja mbak Alin malam ini, besok malam mas bisa kembali kesini menemani Jihan.”
Ucap Jihan lembut membuat Niko merasa bersalah namun ia juga tidak bisa menolak permintaan Alin yang justru bisa mengancam Jihan dan calon bayi mereka, Niko pun mengangguk seraya mengecup pipi Jihan lalu turun ke perut Jihan seraya pamit dari sana, Jihan pun mengangguk lalu melambaikan tangannya dengan senyuman tipis.
“Kuatkan hatiku tuhan, ingatlah Jihan, mvak Alin lebih sakit dari pada dirimu.”
Jihan membatin mencoba untuk memahami keadaan Alin saat ini, wanita itu kemudian kembali masuk dengan raut wajah sedihnya, sedangkan Novi yang melihat itu tentu saja merasa bingung melihat adik iparnya yang terlihat sedih dan Niko juga sudah tidak terlihat lagi.
“Dimana Niko? Apa dia kembali ke kantor?”
Tanya Novi, Jihan pun menggelengkan kepalanya lalu mengatakan jika Niko menemui Alin dan akan menemani Alin malam ini, mendengar hal itu tentu saja Novi merasa kesal lantaran sudah beberapa malam ini Niko tidak menemani Jihan dan malam ini juga? Rasanya Niko tidak adil pada Jihan saat ini yang bahkan tengah mengandung.
“Tidak masalah kak, ini juga atas permintaan Jihan.”
Ucap Jihan lembut lalu kembali ke dalam kamarnya, sedangkan kini Niko berada di kantornya dimana Alin berada lalu menjemput wanita itu untuk pulang, tentu saja Alin merasa senang lantaran Niko menuruti keinginannya meskipun dengan raut wajah kesal, Alin benar benar merasa sudah menang dari Jihan padahal Jihan sendiri lah yang meminta Niko untuk menemuinya.
“Aku ingin menghabiskan malam ini bersama mu Nik, ayo kita isi waktu kosong kita yang sudah terlewati dengan sia sia.”
Bisik Alin di telinga Niko ketika mereka baru saja tiba dirumah, Alin pun masuk ke dalam kamar mereka dengan senyuman manisnya membuat Niko hanya bisa menghela nafas, Niko kemudian menyusul ke dalam kamar namun tak menemukan keberadaan Alin, mungkin wanita itu sedang berada di dalam kamar mandi.
Niko pun memilih untuk merebahkan diri nya seraya memainkan ponselnya tentu saja untuk memberi kabar pada istri keduanya namun tak lama terdengar suara pintu dibuka, Niko pun tak menoleh karena sudah tahu jika itu adalah Alin, sedangkan Alin yang kini baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan lingerie kini menatap Niko yang fokus pada ponselnya.
Alin tersenyum miring lalu menghampiri Niko, tanpa basa basi wanita itu naik diatas tubuh Niko menindih tubuh pria itu membuat Niko tersentak, sedangkan Alin kini mulai mengecup bibir pria itu dengan lembut membuat Niko tidak bisa menolaknya, hingga akhirnya pergulatan panas pun terjadi pada kedua pasangan itu.
Sedangkan Jihan yang kini tengah menunggu balasan dari Niko hanya bisa diam dengan pikiran yang sudah berkelana jauh lantaran Niko hanya membaca pesannya tanpa membalas, entah apa yang terjadi yang jelas hati Jihan saat ini merasa teriris.
“Kuatkan hati hamba tuhan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
kalea rizuky
jihan bodoh cerai aja
2024-05-22
1