BAB 3

Akhirnya mobil yang mereka tumpangi kini memasuki gerbang kediaman orang tua mereka, Ya mereka memilih untuk mampir ke rumah orang tua Niko terlebih dahulu setelah mereka mampir kerumah orang tua Alin sebelum nya, Alin segera masuk dan membawa beberapa oleh oleh untuk orang tua Niko.

Alin memang sangat dekat dengan orang tua Niko terlebih lagi pada mama Niko lantaran dulu mama Niko juga berprofesi yang sama dengan Alin sekarang, bahkan mama Niko tidak mempermasalahkan keinginan Alin untuk menunda momongan meskipun pernikahan mereka sudah mencapai tahun ke lima.

Berbeda dengan Papa dan adik perempuan Niko yang tidak begitu suka dengan Alin lantaran profesi dan cara berpakaian Alin yang lebih terbuka, namun apa boleh buat lantaran Niko yang dulu benar benar tergila pada Alin, belum lagi Neli yang begitu mendukung hubungan Niko dengan Alin.

“Mama.”

Sapa Alin pada mama mertua nya yang kebetulan tengah duduk bersama Mika, adik dari Niko, Neli yang melihat menantu kesayangan nya tentu saja sontak merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan menantu nya itu.

“Hai sayang, sudah pulang? Kenapa tidak bilang?”

Tanya Neli pada menantu nya itu, sedangkan Alin kini menatap Niko lantaran suaminya itu lah yang tidak membaca pesan nya.

“Sudah bilang sama Niko, tapi dia tidak membaca pesan Alin, mungkin dia sudah punya wanita lain.”

Jawab Alin seraya terkekeh, tentu ucapannya itu hanya sebuah candaan lantaran ia tahu Niko tidak akan melirik wanita lain selain dirinya, lantaran Niko benar benar mencintai nya sejak dulu, sedangkan Neli hanya bisa menggelengkan kepala, ini bukan pertama kalinya Alin mengatakan hal itu.

“Mana mungkin Niko mempunyai wanita lain, karena dia hanya mencintaimu.”

Ucap Neli membuat Niko hanya bisa tersenyum tipis saja, lantaran saat ini pikiran nya hanya tertuju pada Jihan, entah apa yang istri nya itu tengah lakukan saat ini, entahlah rasanya Niko ingin segera pergi dari sana secepatnya.

“Sudah? Ayo pulang, aku masih ada pekerjaan di kantor.”

Ucap Niko tentu saja berbohong lantaran hari ini ia bahkan belum sampai ke kantor sama sekali, Neli hanya bisa menghela nafas, memang beberapa bulan belakangan ini Niko sangat jarang berlama lama dirumah nya dengan alasan pekerjaan, dan Neli memaklumi nya karena mungkin Niko hanya bosan terlalu sering berpisah dengan Alin.

“Iya iya, ayo kita pulang.”

Ucap Alin lalu memeluk mama dan adik ipar nya, lalu segera pulang bersama Niko, tak ada sedikitpun rasa curiganya pada Niko, padahal jelas ia melihat perubahan sikap suaminya itu, Akhirnya mereka pulang ke kediaman mewah mereka yang jauh berbeda dari apartemen milik Niko dan Jihan.

“Aku kembali ke kantor dulu.”

Ucap Niko yang baru saja mengantar Alin masuk ke dalam kamar, namun belum keluar dari sana tangan Alin sudah menarik tubuh Niko hingga keduanya jatuh di atas ranjang, Alin menatap lekat wajah Niko dengan senyuman manis di wajah nya begitupun dengan Niko.

“Aku merindukanmu.”

Bisik Alin di telinga Niko membuat bulu kuduk pria itu berdiri, mendadak hasratnya naik mendapat sentuhan dari Alin, bahkan saat wanita itu mulai menciumi wajah nya dan tubuh nya, Niko pun ikut membalas nya ia bahkan sudah membuka pakaian milik Alin, namun mendadak wanita itu menyadarkan nya.

“Kau belum memakai peng*man sayang.”

Ya, inilah yang Niko benci dari Alin, wanita itu masih enggan untuk memiliki keturunan bersama nya padahal umur pernikahan mereka sudah cukup lama, Niko yang awal nya menginginkan Alin mendadak kehilangan nafsu nya, dan kembali teringat pada Jihan.

“Lain kali saja, aku ingin kembali ke kantor.”

Ucap nya merapikan pakaian nya lalu pergi begitu saja meninggalkan Alin yang hendak mengambil benda yang selalu ada disaat ia dan Niko akan melakukan hubungan suami istri, wanita itu menatap Niko dengan aneh, tak biasanya Niko akan meninggalkan nya seperti ini terlebih setelah ia mendapatkan sentuhan dari Alin.

“Apa yang terjadi padanya? Kenapa sikapnya benar benar aneh?”

Alin membatin, ini adalah puncak keanehan dari sikap Niko dan tentu ia merasa ada yang janggal, tak ingin larut dalam kecurigaan Alin kemudian memilih untuk membersihkan diri nya setelah kesal lantaran Niko yang meninggalkan nya begitu saja.

Sedangkan Niko saat ini dalam perjalanan menuju apartemen nya dengan Jihan, berharap istri nya itu masih ada di sana, entah lah pikiran benar benar tidak tenang sejak tadi, ia terus saja memikirkan Jihan yang akan pergi dari nya, ia juga mencoba untuk menghubungi wanita itu namun tak ada jawaban dari Jihan.

“Sayang.”

Ucap Niko membuka pintu apartemen nya, rumah nya terlihat lebih rapi dari sebelum ia tinggalkan, apa Jihan yang membersihkan nya sebelum ia pergi? Niko segera berlari menuju kamar nya dan juga Jihan untuk mencari keberadaan wanita itu namun kamar itu juga terlihat sepi.

“Jihan!!”

Pekik Niko mencari keberadaan istrinya itu, pria itu mulai panik takut jika Jihan benar benar meninggalkan nya, namun tak lama terdengar suara pintu dibuka dari dalam kamar mandi membuat Niko segera menoleh, terlihat Jihan baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan handuk.

“Sayang.”

Ucap nya segera menghampiri Jihan dan memeluk nya membuat Jihan sedikit kebingungan melihat sikap aneh Niko, wanita itu menatap wajah sang suami nya sedikit basah, seperti nya pria itu menangis lantaran mengira Jihan benar benar sudah tidak ada di apartemen itu.

“Ada apa mas?”

Suara Jihan terdengar lebih baik dari sebelumnya, Niko menatap Jihan seraya menggelengkan kepala lalu tatapan nya kini tertuju pada baju mulus istri nya itu yang terbuka, Niko kemudian mengecup bahu Jihan yang sangat wangi, Tanpa kata, Niko menyambar bibir Jihan membuat wanita itu sedikit terkejut namun ia tidak memberontak hingga akhirnya kedua nya berakhir di atas ranjang.

Malam pun tiba, Jihan terbangun dari tidur nya setelah pergulatan yang panjang bersama Niko, wanita itu bangun dan memungut semua pakaian Niko yang berserakan di lantai, tentu untuk di masukkan kedalam keranjang pakaian kotor, namun saat memegang pakaian Niko, Jihan mencium aroma parfum wanita yang membuat nya kembali sakit.

“Apa ini aroma parfum mbak Alin?”

Jihan membatin, entah mengapa rasanya sangat sakit membayangkan kedua nya berpelukan, berciuman bahkan mungkin sudah.. Dengan cepat Jihan menggelengkan kepala nya, ia tidak ingin pikiran jahat nya mengendalikan dirinya agar bersikap egois.

“Tidak tidak, mbak Alin lebih berhak dari pada aku, dia istri pertama Mas Niko."

Ucap nya lalu segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuh nya, setelah selesai ia pun berjalan menuju dapur tentu untuk menyiapkan makan malam nya dengan Niko lantaran mereka tidak menggunakan jasa pembantu.

Sedangkan Niko di dalam kamar nya kini baru saja terbangun setelah mendengar suara deringan ponsel yang sejak tadi berbunyi membuat nya segera mengangkat telepon tanpa membaca terlebih dahulu nama yang tertera di layar ponselnya.

“Halo.”

Ucap Niko dengan suara seraknya.

“Sayang, kau dimana? Kenapa belum pulang juga padahal ini sudah malam, apa kau lembur? Mau ku temani di kantor?”

Deg!

.

.

.

Jangan lupa dukungan nya buat Author ya guys 🥰🙏

Terpopuler

Comments

jas

jas

ko malah ke kendra thorrr si jihan malah jihana

2023-08-29

1

Kustri

Kustri

siapa kendra, thor??? 🤭

2023-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!