Niko segera bangun dari ranjang menuju kamar mandi dan membersihkan diri nya, setelah selesai ia pun segera keluar dari kamar nya untuk segera ke kantor, takut saja jika Alin sudah berada di sana dan bisa bisa dia akan curiga ketika tidak melihatnya di kantor.
Namun saat melewati ruang tengah, aroma masakan Jihan membuat Niko menghentikan langkah nya lalu segera menghampiri Jihan yang dengan lihai nya bergelut dengan alat dapur, Jihan yang baru saja menyelesaikan masakan nya tentu terkejut melihat keberadaan Niko dibelakang nya bahkan sudah berpakaian rapi.
“Mas mau pergi?”
Tanya Jihan pada Niko, pria itu tak menjawab lantaran merasa bingung saat ini, haruskah ia pergi menyusul Alin atau tetap berada di apartemen dan menikmati makan malam yang sudah Jihan siapkan untuk nya? Pria itu dilema dan Jihan mengetahui hal itu, pasti Niko akan pergi untuk bertemu dengan Alin.
“Jihan, mas ingin..”
“Tidak apa apa mas, Jihan juga masih ingin sendiri.”
Timpal Jihan tentu saja berbohong, nyatanya ia hanya tidak ingin Niko mengurungkan niatnya untuk menemui Alin, melihat raut wajah Jihan yang berubah tentu saja Niko tahu jika istri nya itu sedang berbohong namun keadaannya benar benar terdesak saat ini, hingga ia memilih untuk menyusul Alin terlebih dahulu.
“Mas janji akan segera kembali, mas hanya sebentar oke?”
Jihan hanya mengangguk, lama pun tidak masalah toh Alin juga punya hak yang sama dengan nya, Niko kemudian mendekati Alin lalu mengecup puncak kepala wanita itu lalu turun ke bibir Jihan dengan cukup lama, setelah meninggalkan beberapa kecupan, Niko pun segera pergi dari sana membuat Jihan hanya bisa menghela nafas.
“Tidak apa apa Jihan, mas Niko hanya sebentar saja.”
Gumam nya, berharap Niko memang hanya sebentar dan segera kembali seperti apa yang ia janjikan, Sedangkan Niko saat ini tengah melajukan mobilnya menuju Kantor, berharap Alin belum sampai disana lebih dulu, jika tidak maka entah apa yang harus ia katakan agar Alin tidak curiga.
Namun sayang, saat tiba disana Niko melihat mobil milik Alin yang baru saja tiba di sana membuatnya harus memutar otak untuk mencari alasan yang tepat, terlihat Alin baru saja keluar dari mobil nya membuat Kendra segera menyusul Alin sebelum wanita itu masuk ke dalam perusahaan nya.
“Alin.”
Ucap Niko membuat Alin membalikkan tubuh nya menatap Niko yang berada di belakang nya, wanita itu tentu saja kebingungan melihat Niko yang justru berada di luar kantor, Niko kemudian segera menghampiri Alin.
“Sayang, kau tidak sedang dikantor? Jadi kau habis dari mana?”
Tanya Alin membuat Niko terdiam, ya tuhan apa yang harus ia katakan pada Alin, jika ia jujur maka ia akan menyakiti hati wanita yang menemani sepuluh tahun terakhir ini, dan jika ia berbohong maka keadaan akan semakin runyam, dan bisa saja Jihan akan meninggalkan nya.
“A-aku baru saja dari pertemuan di luar kantor, Ya begitu.”
Ucap Niko membuat Alin mengangguk, lalu tatapan mata wanita itu kini tertuju pada pakaian Niko yang terlihat berbeda dari sebelumnya, ia masih sangat ingat saat Niko pamit kembali ke kantor mengenakan kemeja merah, tapi kenapa sekarang menggunakan kemeja biru bahkan tanpa dasi seperti sebelumnya.
“Tunggu, apa kau mengganti pakaian mu?”
Deg!
Niko menatap pakaian nya, ya tuhan bagaimana bisa ia tidak memikirkan tentang hal itu? Tak salah sebenarnya lantaran ia juga tidak mengira jika akan terjadi seperti ini.
“Ah, tadi pakaian ku kotor jadi aku membeli pakaian baru.”
Niko menunduk seraya menutup kedua mata nya, sudah berapa banyak kebohongan yang ia katakan pada Alin, entah bagaimana reaksi wanita itu jika tahu Niko mengganti pakaiannya lantaran baru saja selesai bergelut dengan wanita lain.
Alin mengangguk percaya lalu segera mengajak Niko untuk pulang, ia meminta sopir nya untuk kembali lebih dulu sedangkan ia pulang bersama Niko, Niko pun mau tak mau menurut saja dan pulang kerumahnya bersama Alin.
“Sayang, apa kau mengganti parfum mu? Aroma pakaian mu berbeda dari parfum yang biasanya kau pakai.”
Tanya Alin kala mencium aroma wangi yang berbeda dari pakaian suami nya, barangkali Niko memang mengganti parfum nya membuatnya sedikit penasaran, Niko yang sedang menyetir itu hanya mencium sedikit aroma pakaian nya.
“Ooh ini aroma pewangi pakaian.”
Ucap Niko santai sedangkan Alin kini mengerutkan kening nya bingung, aroma pakaian? Tapi bukankah Niko bilang pakaian nya itu baru dibeli? Tapi kenapa sudah memakai pewangi pakaian?
“Tapi kau bilang pakaian ini baru kau beli.”
Deg!
“Sudahlah Alin, kenapa kau menyudutkan ku? Aku sudah pusing dengan pekerjaan di kantor!”
Alik terdiam, tidak biasanya Niko membentaknya hanya karena pertanyaan Alin yang begitu banyak, biasanya pria itu akan tetap lembut menjawab setiap pertanyaan darinya, tapi kali ini? Kenapa Alin merasa ada sesuatu yang Niko sembunyikan dari nya.
“Maaf.”
Ucap Alin lalu keduanya kembali diam dalam pikiran masing masing, jujur saja Niko merasa bersalah karena sudah membentak Alin padahal ini adalah kesalahan nya karena menyembunyikan sesuatu yang besar dari wanita itu tapi justru wanita itu yang menjadi sasaran nya.
Sesampainya di rumah Alin segera keluar dari mobil nya tanpa menunggu Niko terlebih dahulu, sedangkan Niko hanya bisa memijat pangkal hidung nya, seperti nya ia harus merubah sikapnya kembali pada Alin agar nantinya jika Alin tahu yang sebenarnya maka setidaknya ia tidak merasakan perubahan darinya.
“Sayang, maafkan aku, aku hanya lelah karena pekerjaan di kantor.”
Ucap Niko memeluk Alin dari belakang, wanita itu berbalik lalu mengangguk dan membalas pelukan dari Niko, tangan Alin kemudian bergerak membuka kemeja milik Niko hingga akhirnya kedua nya melakukan pergulatan di malam itu.
Sedangkan di tempat lain Jihan kini hampir saja tertidur menunggu kepulangan Niko seperti apa yang pria itu janjikan pada nya, namun waktu sudah menunjukkan tengah malam namun tak ada tanda tanda kepulangan pria itu, bahkan tak ada pesan yang Niko tinggalkan pada Jihan.
“Apa dia bersama mbak Alin?”
Jihan membatin lagi lagi harinya merasa tidak tenang membayangkan apa saja yang mereka lakukan, tak ingin terlalu larut membuat wanita itu memilih untuk tidur saja agar tidak terlalu memikirkan Niko dengan istri pertama nya.
Pagi menyapa kediaman Niko dan Alin, mereka yang habis melakukan pergulatan panjang tentu saja belum terbangun dari tidur mereka, hingga tak lama Niko akhirnya terbangun setelah mendengar alarm dikamar nya, pria itu termenung menatap sekeliling ruangan, tak lama keningnya berkerut kala menyadari jika ia berada di rumah dan bukan apartemen.
“Jihan.”
Niko membatin kala mengingat ia berjanji pada Jihan akan pulang namun justru ia menginap dirumahnya bersama Alin, pria itu segera bangun dan membersihkan diri nya sebelum Alin bangun dan segera berangkat menuju apartment nya dan Jihan.
“Sayang.”
Ucap Niko begitu sampai di apartemen nya, pria itu terus saja memekik memanggil nama istri keduanya itu padahal Jihan tengah berada di dapur dan hanya menatap bingung pada suaminya yang seperti orang yang kehilangan sesuatu.
“Mas, kenapa berteriak?”
Tanya Jihan membuat Niko menoleh, pria itu segera menghampiri Jihan dan memeluk nya dengan erat, tak lupa ia mengucapkan permintaan maaf lantaran tidak bisa menepati janjinya pada wanita itu.
“Tidak apa apa mas, mbak Alin juga berhak atas dirimu, mas sudah makan? Ayo kita sarapan dulu.”
Ucap Jihan dengan begitu lembut bahkan membuat Niko bingung lantaran tak ada terlihat raut wajah marah atau kecewa di wajah wanita itu untuk nya padahal jelas ia sudah mengingkari janji nya, keduanya kemudian sarapan pagi bersama namun hari ini Niko juga tak masuk ke kantor lantaran ingin memastikan Jihan tetap berada di sisi nya.
Sedangkan Alin tak lama terbangun dari tidurnya menatap ke samping dimana sudah kosong, wanita itu menghela nafas panjang mengingat kejadian semalam dimana Niko menyebut nama seorang wanita di dalam tidurnya.
“Jihan? Siapa Jihan?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Kustri
ada typo☺
2023-06-19
0