BAB 5

Hari sudah mulai siang, Jihan dan Niko masih berada di atas ranjang, entah mengapa pria itu tak ingin bergerak dari sana dan ingin sekali berdekatan dengan istri kedua nya itu, bahkan Jihan tidak di perbolehkan untuk memasak, dan memilih memesan makanan saja.

“Mas, ini sudah siang, aku juga belum mandi.”

Ucap Jihan mulai lelah mengusap puncak kepala suaminya itu yang mendadak sangat manja kepadanya, Niko menggelengkan kepala bahkan aroma tubuh Jihan yang dipenuhi keringat pun begitu candu bagi nya, entahlah ia juga tidak mengerti kenapa akhir-akhir ini sangat suka menempel pada istri nya itu.

“Tidak apa apa sayang, aku tetap mencintaimu meskipun kau tidak mandi selama seminggu.”

Mendengar itu tentu saja Jihan tidak bisa menahan senyumnya dan langsung menepuk bibir Niko dengan gemas, Niko pun ikut terkekeh melihat wajah istri nya yang memerah lantaran menahan malu, hal ini juga menjadi salah satu alasan nya mencintai Jihan, wajah wanita itu selalu saja terlihat menggemaskan bahkan ketika ia sedang marah.

Sedangkan di tempat lain kini Alik tengah berada di perjalanan menuju kantor Niko, ya selain ingin melihat bagaimana suasana kantor suaminya itu lagi, ia juga ingin menanyakan tentang seseorang yang bernama Jihan itu yang Niko sebut di saat tidurnya, Cukup lama ia menempuh perjalanan ke kantor Niko hingga akhirnya mobil yang ia tumpangi kini berada di depan gedung perusahaan suami nya itu.

Alin segera turun dari mobil dan masuk ke dalam perusahaan suami nya itu, di sambut oleh beberapa karyawan yang baru saja dari luar kantor, mereka sedikit terkejut melihat istri dari pemilik kantor dimana mereka bekerja itu lantaran sudah cukup lama Alin tidak kesana.

Alin menemui resepsionis kantor itu, takut saja jika Niko sedang rapat mengingat suaminya itu berangkat pagi pagi sekali, bahkan sebelum ia terbangun, namun kening wanita itu berkerut kala mendengar jawaban dari resepsionis di kantor suami nya itu.

“Maaf buk, tapi pak Niko sudah dua hari ini tidak masuk ke kantor, dan semua tugas kantor beliau serahkan pada pak Adi.”

Deg!

Alin terdiam tak percaya dengan apa yang wanita itu katakan, bagaimana mungkin Niko tidak masuk kantor selama dua hari sedangkan kemarin ia mengatakan ingin kembali ke kantor, dan hari ini dia juga berangkat pagi.

”Buk? Apa masih ada yang bisa saya bantu?”

Alik menggelengkan kepalanya lalu berjalan keluar dari kantor hendak kembali ke dalam mobil, namun mendadak kaki nya terasa lemas hingga hampir saja ia terjatuh, jika saja Adi tidak menangkap tubuh nya.

“Alin, maksudku buk Alin? Kau baik baik saja?”

Tanya Adi, asisten pribadi Niko sekaligus teman Niko dan Alin sejak mereka masih berpacaran, Alin menatap Adi dengan lekat, seperti sebuah kebetulan ia bertemu dengan Adi di sana, kedua nya kemudian memilih untuk mampir di sebuah restoran lantaran Alin ingin menanyakan sesuatu pada Adi.

Adi yang sejak tadi sudah merasa ketakutan tentu saja merasa tak tenang saat ini, bagaimana jika Alin menanyakan tentang Niko? Maka apa yang harus ia jawab, lantaran kedua nya salah sahabat baiknya, dan keduanya sama sama bersalah.

“Adi? Apa aku boleh bertanya sesuatu?”

Adi tersentak kala mendengar ucapan Alin, sontak saja pria itu mengangguk, Alin pun menarik nafas panjang sebelum memberi pertanyaan pada Adi, jujur saja ia takut dengan apa yang ia curigai tapi ia juga tidak mungkin hanya diam saja jika benar Niko berselingkuh dari nya.

“Apa kau tahu sesuatu tentang wanita yang bernama Jihan?”

Deg!

Sudah Adi duga jika Alin sudah curiga tentang Niko dan Jihan, pria itu kini hanya bisa melipat kedua bibirnya bingung harus jujur atau tetap menyembunyikan semuanya dari Alin, tapi jika Alin sudah mengetahui nama Jihan maka tidak menutup kemungkinan Alin akan tahu dengan cepat.

“A-aku ti-tidak tahu.”

Entah lah sejujurnya ia juga tidak ingin berbohong pada Alin, tapi ia juga tidak ingin ikut campur dalam urusan rumah tangga Niko dan Alin, biar saja Alin tahu dengan sendirinya, Sedangkan Alin hanya bisa menghela nafas, tentu saja ia tahu jika Adi berbohong, melihat dari cara bicara pria itu yang gugup.

“Tidak usah berbohong, aku sudah tahu semuanya, hanya saja aku ingin tahu sudah sejauh mana Niko berselingkuh, apa mereka sampai menikah? Ah aku rasa tidak, mungkin Jihan itu hanya pelampiasan nafsu Niko saja.”

Jelas Alin membuat Adi semakin merasa kasihan pada Alin, wanita itu tidak tahu saja jika Niko benar benar jatuh cinta pada Jihan yang sederhana dan lembut, bahkan pria itu rela tidak masuk kantor hanya demi bersama Jihan, bahkan Niko pernah berniat untuk menceraikan Alin lantaran tidak ingin membuat Jihan sakit hati saat mengetahui status Niko sebenarnya.

“Jadi bagaimana? Sudah sejauh mana mereka berselingkuh?”

Lagi Alin bertanya membuat Adi semakin bingung saat ini, pria itu bahkan mencoba untuk mengirim pesan pada Niko, namun sialnya pria itu tak kunjung membalas bahkan membaca saja tidak.

“Mereka, Mereka..”

“Baiklah jika kau takut untuk mengatakannya, tapi apa kau punya alamat rumah wanita itu? Aku ingin berbicara pada nya, aku janji tidak akan membuat keributan.”

Timpal Alin masih begitu tenang, Adi mau tak mau pun harus memberikan alamat apartemen milik Jihan dan Niko setelah Alin memaksanya bahkan mengancam akan memecat Adi dari pekerjaan nya, Setelah mendapatkan alamat tersebut Alin pun segera berangkat menuju apartment milik Jihan.

“Ya ampun Niko, pantas saja kau berubah ternyata kau berselingkuh? Aku ingin lihat wanita j*lang mana yang kau jadikan selingkuhan.”

Gumam Alin, setelah sampai di gedung apartemen, wanita itu segera melangkahkan kaki nya menuju apartment Niko yang bahkan tidak ia ketahui jika Niko memiliki sebuah apartment, mungkin ia beli setelah memiliki selingkuhan, Alin berada di dalam lift bersama seorang pria yang sedang mengantarkan makanan.

keduanya juga menuju lantai yang sama, namun Alin memilih lorong yang berbeda dari pria itu, sedangkan pria mengantarkan makanan itu kini berhenti di sebuah pintu apartment yang tak lain adalah milik Jihan dan Niko.

Pria itu menekan bel membuat Niko segera keluar dari apartemen nya dan mengambil pesanan nya, hingga saat akan masuk tiba tiba saja pintu nya tertahan membuat Niko berbalik, sontak saja kedua matanya kini membulat menatap sosok yang sangat ia kenali di hadapan nya.

“Hai sayang, apa aku boleh masuk ke apartemen baru kita ini?”

Ucap Alin dengan senyuman sinis nya.

“A-alin?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!