Pagi-pagi, aku dan kak Noni ke pasar tradisional di antar sama ajudannya kakak ipar (Maklum kakak iparku seorang Perwira Tentara). Kami belanja keperluan masak hari itu... Aku seneng aja, ikut belanja kan sekalian aku juga ikutan masukin apa yang ingin aku beli tapi numpang bayar sama kak Noni...
Setelah dari pasar tradisional, kami lanjut ke salah satu swalayan di kotaku. Kak Noni beli beberapa kue, cemilan dan minuman ringan juga beberapa macam ice cream buat anak-anaknya...
Sesampainya di rumah... Kak Noni, aku dan mama langsung masak. Aku bertugas nyuci, beras, sayur, dan beresin rumah. Sisanya kak Noni sama mama yang lanjutin. Aku lebih milih duduk nyantai ngeliatin ponakanku taruhan main PS sama ajudan kak Iko yang namanya Ical...
Semua keponakan ku lebih suka memanggilku dengan sebutan Mami... Karena kakak laki-laki yang pertama di panggil Papi jadinya aku yang bontot di panggil Mami...
"Mami tolong ambilkan Berly minum dong" pinta Berly keponakan ku...
"Bentar ya" kataku sambil melangkah meninggalkan mereka berdua... "Nih, minumnya" kataku memberikan minumnya....
"Cal, boleh nggak nanya?" tanyaku sama ajudan kak Iko...
"Boleh, mbak!" jawab Ical...
"Siapa sih, tamu yang mau datang ke rumah, bikin sibuk ibu sama Oma?" tanyaku...
"Nggak tahu, mbak!" jawabnya...
"Loh, nggak tahu sih jawabnya" kataku kesal...
"Maaf ya, mbak. Ical bo'ong" guman hati Ical...
"Ya, udah" gerutuku...
"Mami kok blom mandi sih, itu di panggil Oma" kata Indah kakaknya Berly (anak paling gede kak Noni dan kak Iko)...
Aku sedikit berlari menuju dapur... "Ya, ma" jawabku...
"Sudah beres bersih-bersihnya" tanya mama...
"Udah dong, ma. Langsung kinclong" jawabku dengan sedikit sikap konyol...
"Ade sudah sana mandi... Dikit lagi orangnya datang loh. Kita juga mau beres-beres" kata kak Noni...
"Ade masih aja seperti itu. Ntar kalo nikah nggak lagi bisa kayak gini, de" kata kak Iko mengingatkan...
"Iya, kak... Nggak usah bawel deh kayak mama dan kak Noni" ucapku kesal...
Aku memang di manja oleh orang tua dan semua kakak-kakakku. Kasih sayang mereka kepadaku sama seperti ke anak-anak mereka. Bukan hanya karena aku anak bontot tapi karena usiaku berbeda 13tahun dengan kakakku yang nomer 5. Dan aku anaknya sedikit tomboi walau diusiaku yang sudah 22tahun...
Setelah mandi dan sudah rapih, aku dan kedua keponakanku nonton sambil tiduran di kamar kami. Tiba-tiba si Ical ngetok kamar...
"Mbak, dipanggil Ayah dan Bunda" kata Ical...
Ayah dan Bunda adalah panggilan yang diberikan oleh para ajudannya kak Iko. Karena kak Iko dan kak Noni nggak suka mereka formal di rumah...
"Iya, bentar" kataku...
"Mami, nyisir dulu tuh rambutnya" kata Indah...
"Iya nih mami. Acak-acakan tau" si Berly ikut-ikutan ngomong...
"Ntar aja. Telat hadir di hadapan ayah dan bunda kalian, bisa disuruh push up nanti mami sama ayah Iko" kataku berlalu dengan rambut berantakan...
"Kak, kenapa?" tanyaku sambil duduk di samping kak Iko...
"Ade, udah mandi" tanya kak Iko...
"Ya ampun, kak. Kirain mau ngomong apa juga. Udah mandi, dari tadi kale" jawabku kesel sambil memutar kedua bola mataku. Membuat Mama, kak Noni dan si Ical ketawa lucu mendengar jawabannku...
"Ya, udah. kalo gitu, sana sisir rambut mu itu" perintah kak Iko...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Lia Ardilla Maharani
aku bru mulai membcanya kak... critax bangus tapi pnghuninya bnyak jdi bngung sndiri...pnggunaan kalimat kataku
2021-10-24
2
Iiq Rahmawaty
sbnernya bingung si...tp yasudhlahh🤭
2021-09-12
0
Rickaa
sbnar nya ada brpa sodara sih kok kyak nya bnyak bnget smpe kaka ke 5
2021-05-20
0