Menikah

Mataku tak bisa memungkiri itu... Tapi hatiku masih ragu dengan keputusan ku menerima perjodohan ini...

"Jangan terlalu melihat ku seperti itu nanti kamu naksir loh, de" kata Carlo membuyarkan lamunanku...

"Jangan Kepedean loh" kataku...

"Udah mendingan mandi air panas, de?" tanya Carlo... "Minuh teh manis panas ya, sebelum kita ke rumahnya Pram" pintanya...

"Boleh, kak. Aku juga udah mendingan" kataku...

Setelah meminum teh manis panas... Kami pergi ke rumah Pram untuk mengecek kondisiku...

"Ayo, masuk" sambut Mas Pram...

"Ma, ini da Carlo sama calon istrinya" kata mas Pram kepada istrinya...

"Gimana? atau jangan-jangan sudah kebobolan ni?" tanya istrinya mas Pram...

"Nggak dok. Bukan begitu. Aku dan kak Carlo nggak pernah ngapa-ngapain" jawabku spontan...

"Kamu, de. Mulutnya di jaga Napa?" ucap Carlo... "Dari dulu sampai sekarang nggak berubah itu mulut" lanjut si Carlo...

"Aku periksa ya, de. Ayo ke ruang priksaku" kata istrinya mas Pram...

"Iya, mbak" jawabku...

setelah diperiksa dan diberi obat... kami kembali ke ruang keluarga...

"Kekasihmu nggak kenapa-napa. Dia hanya butuh istirahat, kak. Jangan di porsir terlalu. Dia kan masih muda" kata dokter bercanda...

"Ya, sudah. kalau begitu kita pamit ya" kata Carlo... dan kamipun pamit kembali ke penginapan...

Aku dan Carlo masuk ke kamar... Tapi karena aku masih merasa pusing walaupun sudah minum obat membuatku tak bisa tidur... Aku terbiasa mencari pelukan mama...

Karna Carlo melihatku gelisah dan nggak bisa tidur. Diapun mendekat ke tempat tidur dan bertanya.... "Kamu kenapa, Ade?"...

"Ade terbiasa tidur peluk mama disaat sakit begini" jawabku...

"Mau aku peluk ganti mama?" tanya Carlo...

"Nggak deh" jawabku...

"Aku nggak bakal ngapain-ngapain, Ade" katanya sambil mendekatkan diri nya ke aku untuk memeluk ku... "Bagaimana, sudah nyaman?" tanya dia sambil memelukku...

Ya Tuhan, aku menikmati pelukan ini... Kenapa jantungku berdegup dengan kencang, Tuhan... Jangan, jangan Tuhan... Jangan biarkan dia mendengarnya... Guman hatiku....

Aku memeluknya mencoba menghilangkan perasaan itu tapi tanpa ku tahu Carlo sedang gelisah menahan sesuatu disana... Aku hanya bisa rasakan tubuhnya yang tadinya biasa saja tiba-tiba menjadi panas dan berkeringat di sampingku...

"Kak, kamu kepanasan??? Nyalakan AC nya aja!" kataku... "Aku nggak papa kok" lanjut ku....

Carlo menyalakan AC dan menyelimuti tubuhku karena takut aku kedinginan... Dan aku tau dia menyembunyikan sesuatu...

"Apa yang ingin kakak bicarakan?" Ade tau, ada yang ingin kakak omongin" kataku...

"Ade, bisakah kita menikah?" tanya Carlo...

"Kapan?" tanyaku

"Sebulan lagi... Aku ingin bersamamu membangun keluarga dengan mu" kata Carlo... "Jika Ade nggak percaya, akan kubuktikan" kata Carlo sambil melihat manik mataku dengan tajam....

"Aku mencintaimu, Ade. Nggak akan pernah berpaling darimu" kata Carlo mencium puncak kepalaku...

Dia mulai mencium dahiku, kedua mataku dan seluruh permukaan wajahku... Ketika dia mau mencium bibir ku. Aku menolaknya...

"Jangan..." kataku...

"Aku hanya ingin menciumnya, Ade" kata Carlo... Dan diapun mulai mencium bibirku dengan hangat membuat darahku mengalir dengan cepat, jantungku berdegup dengan kencang....

Carlo ******* bibirku dengan lembut bahkan tangannya yang tadi memelukku sudah bergerilya di dalam piaya tidurku...Akupun ikut terbuai sampai akhirnya kami di kagetkan dengan getaran Hp ku...