14

Setibanya di kediaman mewah milik Dionyz Aldari Miguel.

Sepasang laki-laki dan perempuan yang merupakan calon pengantin itu nampak keluar dari mobil mewah tunggangannya setelah seorang sopir membukakan pintu untuk mereka. Dion dengan hoodie bertopi hitam itu nampak menoleh ke arah Saras. Wanita cantik itu mendekati sang calon suami. Sepasang pria wanita yang mungkin bisa dikatakan sebagai sepasang kekasih itu lantas mengayunkan kaki mereka, masuk ke dalam rumah megah bak istana itu.

Saras melirik ke arah Dion. Dilihatnya di sana laki-laki itu sudah terlihat kembali seperti biasanya. Ramah dan penuh senyum. Tak seperti tadi saat masih berada di jalan. Dion terlihat tegang, murung dan dingin. Seolah merasa tak nyaman dengan suasana bising jalan raya.

Dua orang pria penjaga yang berdiri di depan pintu rumah nampak membungkuk mana kala sepasang laki-laki dan perempuan itu berjalan melewati mereka.

ceklek...

pintu utama rumah itu terbuka. Sepasang calon pengantin itu masuk ke dalam ruang tamu yang begitu luas di sana dengan tangan yang saling bergandengan.

"kalian baru datang?" suara itu menggema membuat Dion dan Saras pun menolak ke arahnya.

Dilihatnya di sana, Malvino nampak duduk di salah satu sofa panjang di ruangan itu ditemani beberapa botol alkohol dan gelas sloki di atas meja. Tak lupa, seorang pria bertato tanpa berdiri tak jauh dari tempat Malvino mendudukkan tubuhnya.

Ya, itu adalah Jason. Si tangan kanan yang selalu setia mendampingi Malvino di manapun laki-laki itu berada.

Dion tersenyum manis, hingga memperlihatkan barisan gigi-giginya yang putih.

"papa...!" ucap pemuda itu.

"iya, aku habis jemput Saras dari rumahnya" tambah Dion.

Malvino mengulum senyum lalu mengangguk samar.

"aku mau bawa Saras ke perpus dulu, pa. Aku mau ngobrol berdua sama dia di sana" ucapnya lagi.

Lagi, pria dewasa dengan sebuah gelas sloki di tangan itu tak menjawab. Laki-laki kaya itu hanya mengulum senyum simpul lalu mengangkat tangannya seolah mempersilahkan sang putra melakukan apapun yang ia mau.

Dian menoleh ke arah Saras. Ia kemudian kembali menarik lengan putih itu untuk ikut dengannya menuju sebuah ruangan perpustakaan pribadi miliknya yang berada di dalam rumah itu.

ceklek.....

pintu perpustakaan terbuka.

Saras terdiam. Sebuah ruangan yang lagi lagi cukup luas, berisi banyak sekali rak dan berbagai buku disana.

Saras melongo melihat ruangan itu. Pantas saja orang orang mengatakan bahwa Dion adalah sosok yang cerdas. Ruang bacanya saja seluas ini. Bukunya sebanyak ini. Benar benar hebat..! Butuh berapa lama laki laki itu untuk selesai membaca buku sebanyak ini? pikir Saras.

Saras nampak menggelengkan kepalanya samar. Ia kemudian menatap punggung kokoh Dion. Dilihatnya disana pria itu nampak berdiri di samping sebuah meja berbentuk persegi panjang dengan satu kursi kantor disana. Laki laki itu nampak memegang sebuah buku tebal, lalu membukanya lembar demi lembar.

Wanita itu mendekat..

"buku bacaan kamu banyak banget ya..." ucap Saras basa basi.

Dion melirik ke arah Saras. Sebuah senyuman mengerikan terbentuk dari bibirnya.

"tentu" jawabnya lalu kembali memfokuskan pandangan nya pada buku di tangannya

"ternyata selain melukis, kamu hobi baca juga ya. Keren..." ucap Saras manis sembari bertepuk tangan pelan di akhir kalimat nya.

Dion tersenyum simpul tanpa menoleh.

"tapi aku kan sekarang udah kamu ajak ke perpustakaan pribadi kamu. Ntar abis ini, kita ke ruang lukis kamu ya. Aku penasaran pengen lihat hasil lukisan kamu yang kamu bilang hidup itu" ucap Saras.

Dion menghentikan pergerakannya. Ia lantas menoleh ke arah wanita cantik berkacamata di sampingnya.

"untuk apa?" tanya Dion.

Saras nampak diam.

"ya...pengen lihat...aja..." ucap Saras ragu.

Dion memiringkan kepalanya. Menyandarkan tubuhnya di tepi meja persegi panjang itu. Tangannya kemudian tergerak. Mengusap pipi mulus wanita itu dengan lembut. Menyusuri tiap inchi wajah cantik itu dari pipi hingga ke bibir.

"aku melarang mu kesana..!" ucapnya.

"kenapa? kan aku juga pengen tahu. Kamu kan juga bilang kalau kamu pengen lukis aku" ucap Saras.

Dion tersenyum simpul.

"kau hanya perlu menurut, karena aku tidak suka ditentang..!"

"Aku akan melukis mu. Dengan cat merah beraroma tubuhmu. Tapi tidak sekarang. Nanti..!" ucap Dion tanpa melepaskan tangan nya dari wajah Saras.

"untuk saat ini, aku masih ingin menikmati kecantikan mu dengan mata, bibir dan tanganku. Bukan dengan lukisan tubuhmu" ucap pria itu lagi seolah menyiratkan sesuatu yang tak biasa.

Dion menggigit bibir bawahnya. Matanya bergerak menatap penampilan wanita cantik itu dari atas sampai bawah. Saras mematung. Tak bergerak sama sekali.

Dion menjauh kan tangannya dari wajah Saras. Ia kemudian menegakkan posisi tubuhnya. Memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku celananya.

Diamatinya lagi wajah cantik itu dengan sorot mata tajam namun terkesan penuh misteri.

Saras nampak tak nyaman. Hingga tiba tiba....

seeeeetttt.....

Dion menarik tubuh ramping itu. Membuat kedua raga yang belum terikat pernikahan itu kini saling menempel tanpa jarak.

"Di...Dion..." ucap Saras gugup.

Dion memiringkan kepalanya.

"what?" tanyanya lembut.

"ka...kamu mau ngapain?" tanya Saras.

"menurutmu?" tanyanya.

"Dion, kita kan belum nikah" ucap Saras.

"kamu mau secepatnya menikah denganku?" tanya Dion.

Saras tak menjawab. Ia bingung harus menjawab apa. Dion kembali menggerakkan wajahnya, berniat untuk mencium bibir Saras namun lagi lagi, wanita itu mengelak.

"Dion, jangan..!" ucap Saras.

Dion mengulum senyum. Ia kemudian melepaskan tubuh wanita itu. Sedikit mendorongnya dengan gerakan yang agak kasar.

Dion lantas merogoh saku celananya. Mengeluarkan ponselnya. Lalu menghubungi ayahnya yang berada di ruang tamu tanpa melepaskan pandangannya dari Saras yang kini nampak terlihat sedikit takut.

tuuuutt..... tuuuutt..... tuuuutt......

"ya, boy..." ucap Malvino dari seberang sana.

"papa, aku mau menikah dengan Saras besok pagi...!"

deeeeegggghhhh....

Saras reflek mendongak, menatap ke arah Dion. Laki-laki itu nampak menyunggingkan seringainya yang mengerikan, membuat Saras kini mulai memiliki perasaan aneh pada Dion.

"kau sungguh sungguh?" tanya Malvino.

"ya..." jawab Dion lagi.

Malvino nampak membuang nafas kasar dari seberang sana.

"baiklah..! papa akan menikahkan kalian besok pagi. Papa akan menahan Saras untuk tetap tinggal dirumah ini malam ini. Untuk memastikan pernikahan kalian lancar sampai besok pagi" ucap Malvino.

Dion tak menjawab. Ia masih memfokuskan matanya pada Saras yang nampak memeluk tubuhnya sendiri. Laki-laki itu kemudian mematikan sambungan ponsel nya secara sepihak. Ia mengangkat dagunya, menyeringai, membuat bulu kuduk Saras kini berdiri dibuatnya.

"besok kita akan menjadi sepasang suami istri" ucap Dion dingin dan mengerikan.

...----------------...

Selamat sore

up 16:30

yuk, dukungan dulu 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Dek Neng

Dek Neng

kasian dong sisaras kalo beneran jadi nikah ama sidion

2023-08-26

1

Retnomaulida

Retnomaulida

sermmm dan deg dek kan

2023-08-23

1

Al Fatih

Al Fatih

mending kalo dion itu vampire,, jelas dy setan yaa 😅,, lha kalo kyk gini,, MC tp menyeramkan

2023-07-31

3

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147 (END)
148 MY Disable Husband
149 Butterfly and Psychopath Angel
150 Nathan dan Rengganis
Episodes

Updated 150 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147 (END)
148
MY Disable Husband
149
Butterfly and Psychopath Angel
150
Nathan dan Rengganis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!