08

Hari berganti,

Saat jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Hingar bingar dunia malam kembali menjadi tempat Saras mengais rejekinya. Dengan seragam mini press bodi nya, wanita itu kembali menjalankan rutinitas nya mengantarkan minuman minuman haram itu ke meja para pengunjung tempat hiburan khusus dewasa disana.

Beberapa botol miras sudah tertata rapi di atas nampan. Wanita berkulit putih itu kemudian berjalan menuju salah satu meja pelanggan, lalu meletakkan minuman minuman itu diatas meja sana.

"thanks, baby..." ucap seorang pria sembari menggerakkan tangannya mencoba menyentuh paha putih berbalut stoking jala itu.

Saras reflek menjauh. Menghindar dari tangan yang mencoba kurang aj*r padanya itu.

Si pria berdecih. Munafik, pikirnya. Saras pun kemudian berbalik badan, hendak pergi kembali ke meja bartender untuk mengambil pesanan selanjutnya. Namun tiba tiba....

buuuuuggghhhh.....

Saras mendongak. Sesosok pria berbadan kekar nampak berdiri di belakangnya entah sejak kapan. Membuat wanita berkacamata yang tengah berbalik badan itupun tidak sengaja menabrak nya.

"kamu?" ucap Saras.

Dilihatnya disana, seorang pria berjambang tipis nampak berdiri dihadapannya dengan sorot mata angkuh.

Ya, itu adalah Jason Smith, anak buah dari Malvino.

"Selamat malam, nona Saras" ucap pria itu.

Saras menatap datar laki-laki di hadapannya.

"ada apa?" tanya wanita cantik itu.

"Sesuai dengan yang kau tulis di pesanmu kemarin. Aku sudah mengatakan tentang kesediaanmu menikah dengan tuan muda Dionyz. Sekarang tuan Malvino sudah berada di ruang VIP. Dia sedang menunggu kedatangan calon menantu cantiknya ini" ucap Jason sembari menggerakkan tangannya membelai beberapa helai rambut Saras. Namun wanita itu dengan cepat mengelak.

Jason menyeringai. Ia kemudian mengangkat sebelah tangannya, mempersilahkan wanita itu untuk naik ke atas, menuju ruang VIP di mana Malvino sudah menunggunya disana.

Saras berjalan terlebih dahulu setelah meletakkan nampannya di atas meja bartender. Sedangkan Jason mengikuti dibelakang nya.

Netra tajam itu nampak bergerak nakal. Menikmati pergerakan dua bongkahan sintal tertutup rok mini yang nampak bergoyang goyang ke kanan dan ke kiri mengikuti pergerakan kaki si wanita muda.

Lidah itu bergerak menyapu area bibir merahnya. Sesuatu bergejolak disana. Hal yang lazim dirasakan seorang pria normal jika melihat pemandangan demikian di hadapannya. Wanita berparas manis dengan bentuk tubuh sempurna. Tinggi, ramping, putih mulus dengan kaki jenjang memikat siapapun pria yang melihatnya.

Saras sama sekali tak menyadari tatapan tersebut. Wanita itu terus melangkahkan kakinya menuju ruangan VIP yang Jason maksudkan.

ceklek...

pintu dibuka tanpa di ketuk. Malvino nampak duduk di atas sebuah sofa panjang disana seorang diri. Menyaksikan sebuah pertunjukan tarian fulgar yang dipertontonkan oleh sejumlah wanita. Satu diantaranya adalah Anisa, sahabat Saras.

Saras menatap nanar ke arah sang sahabat yang sudah nyaris tak berbusana di atas sana. Sungguh, sesuatu yang sebenarnya sangat Saras sayangkan. Namun lagi lagi, tak semua wanita yang bekerja di tempat semacam itu adalah murni karena kemauannya. Tapi terkadang takdir, nasib, dan keadaan lah, yang memaksa mereka melepaskan satu satunya yang berharga dari seorang wanita hanya demi sesuap nasi.

Bukan membenarkan perihal jalan salah yang mereka tempuh, namun memang inilah kenyataan yang ada di hadapan kita. Tak semua pendosa itu berbuat demikian atas keinginannya sendiri. Namun terkadang keadaan lah yang membuatnya terpaksa masuk ke lembah hitam yang sebenarnya sama sekali tidak pernah mereka inginkan.

Sungguh, sebagai seorang manusia, sudah sepatutnya kita memiliki iman yang kuat sebagai pedoman dan pegangan hidup agar kita tidak mudah terjerumus pada hal hal yang mengerikan di luar sana.

"eekkkhhmmm..!"

Suara deheman itu berhasil membuat Saras menoleh. Dilihatnya disana Malvino nampak menatapnya angkuh tanpa mengubah posisi duduknya.

Saras menarik nafas panjang. Mencoba bersikap setenang mungkin dihadapan pria berpenampilan gahar itu.

"selamat malam, sayang..." ucap Malvino.

Saras tak menjawab.

Malvino mengangkat satu sudut bibirnya.

"menurut penuturan Jason, kau sudah memberikan jawaban atas tawaranku kemarin. Benar?" tanya Malvino.

Saras diam sejenak. Ia kemudian menarik nafas panjang lagi lalu mengangguk.

Malvino tersenyum smirk.

"jadi, apa jawabanmu..?" tanya pria berjambang lebat itu.

Saras kembali menarik nafas panjang. Dalam hatinya ia marapalkan doa, semoga jalan yang ia ambil ini bukanlah jalan yang salah.

"ya, saya bersedia. Saya akan menikah dengan putra anda..!" ucap wanita itu.

Malvino mengangkat dagunya.

"tapi saya minta imbalan yang anda janjikan itu secepatnya. Sebelum acara ijab qobul, saya mau semua imbalan yang anda berikan itu sudah berada di tangan saya...! terutama rumah baru...!" ucap Saras tegas.

Malvino tersenyum smirk. Begitu juga Jason yang berada di belakang wanita itu.

"Jason..!" ucap pria itu tanpa mengubah posisi tubuhnya ataupun arah pandang nya.

Jason yang berada di belakang Saras pun mengangguk.

"baik, tuan..." jawab pria itu.

Jason lantas merogoh saku celananya. Mengeluarkan ponsel canggih miliknya lalu mulai menghubungi seseorang melalui sambungan telepon.

"bawa kemari..!" titah pria itu.

Sambungan telepon pun terputus.

Suasana hening sejenak. Hanya ada suara musik yang terus menggema mengiringi gerakan bringas para penari wanita di atas panggung sana.

Tak berselang lama,

Seorang pria berpakaian serba hitam nampak masuk ke dalam ruangan itu. Pria itu datang dengan membawa sebuah koper berwarna hitam. Lalu berjalan mendekati Malvino sang bos besar yang sama sekali tidak mengubah posisi tubuhnya.

"buka..!" titah pria itu.

Sang anak buah pun mengangguk. Laki laki itu lantas meletakkan koper tersebut diatas meja, lalu membuka.

Saras terbelalak.

Gepokan uang berwarna merah dalam jumlah banyak terpampang nyata dihadapan nya. Diatasnya, terdapat dua buah map berwarna kuning dan hijau, serta dua buah kontak mobil bertuliskan sebuah pabrikan kenamaan dunia.

Saras tak bisa berkata kata. Seumur hidup nya, baru kali ini ia melihat gepokan uang sebanyak itu dihadapan matanya.

Malvino mengangkat satu sudut bibirnya. Pria itu lantas meraih sebuah map berwarna hijau disana, lalu membukanya. Itu adalah sebuah surat perjanjian antara dirinya dengan Saras yang sudah ia buat beberapa hari lalu. Berisi peraturan, hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar, serta konsekuensi jika Saras melakukan kesalahan-kesalahan selama menjadi menantu dari seorang Malvino Andreas Miguel.

"ini adalah surat perjanjian kita. Setelah kau menandatangani surat ini, maka kau diwajibkan untuk tunduk dan patuh pada peraturan yang sudah ku buat...!" ucap Malvino sembari menyodorkan map diatas meja itu kearah Saras.

Saras menerima nya. Lalu membacanya. Beberapa poin perjanjian tertera disana. Antara lain, Saras diharuskan menikah dengan Dion dan berperan selayaknya seorang istri yang baik bagi Dion. Saras diwajibkan tunduk, patuh, dan taat pada semua perkataan Dion sebagai suaminya serta Malvino selaku ayah dari Dion. Tidak banyak menuntut pada Dion. Serta tidak mengizinkan adanya perceraian ataupun pemutusan hubungan perpisahan selama bukan Dion yang menginginkan nya.

Saras diam tak bergerak. Wanita itu seperti tengah memainkan sebuah lotre kematian. Memilih sesuatu dengan iming iming sejumlah hadiah yang menggiurkan namun penuh dengan sebuah resiko besar di dalamnya.

Pernikahan nya dengan Dion mungkin bisa dibilang hanya mengandalkan peruntungan. Seperti apa wujud dan sifat asli Dion, Saras sama sekali tidak mengetahuinya.

Tujuan utamanya menikah hanyalah karena uang dan hadiah yang Malvino tawarkan. Ia butuh semua itu untuk bisa bebas dari jerat Burhan, sang ayah tiri.

Saras membuang nafas kasar. Ia sudah selesai membaca isi dari surat perjanjian itu. Wanita itu kini menatap ke arah Malvino. Pria tersebut nampak melempar sebuah pulpen ke arah gadis berparas manis tersebut.

Saras menarik nafas panjang. Dengan perasaan yang tak menentu, wanita itupun meraih pulpen tersebut, lalu membubuhkan sebuah tanda tangan di atas materai yang sudah tersedia di sana.

Malvino mengangkat dagunya sambil tersenyum smirk.

Saras selesai. Kontrak sudah ditanda tangani. Wanita itu lantas menyodorkan kertas tersebut ke arah Malvino.

Pria itu kemudian meraih surat perjanjian itu. Ia nampak tersenyum puas.

"good..! kau sudah mengambil tindakan yang tepat, sayang.." ucap Malvino.

Saras tak menjawab.

"aku mau uangku...!" ucap Saras.

Malvino tersenyum smirk. Ia lantas menyodorkan koper berisi uang, sebuah sertifikat rumah, serta dua buah kontak mobil itu ke arah Saras.

"semua ini milikmu..!" ucap pria itu.

"besok pagi, Jason akan menjemputmu. Dia akan mengantarmu ke rumah barumu. Kita akan bertemu disana, dan aku akan membawamu menemui Dion, putraku.." ucap Malvino.

"persiapkan dirimu sebaik mungkin, dan jangan membuatku kecewa..!" ucap pria itu lagi.

Saras tak menjawab.

"aku sudah selesai denganmu. Kau boleh pergi...!" ucap Malvino mengusir.

Saras tak memberikan jawaban apapun. Ia lebih memilih mengambil koper berisi sejumlah uang itu kemudian berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

...----------------...

Selamat sore,

mumpung author baik hati...

yuk, dukungan dulu, di vote, like, komen, kasih hadiah yang banyak🤭😊😊😊

Terpopuler

Comments

Retnomaulida

Retnomaulida

novelnya bagus ku suka ceritanya

2023-08-23

1

Mr.VANO

Mr.VANO

tu kan,,,,isi surat perjanjianny cuma sutu pihak,,,,semua harus di patui saras,,,

2023-05-25

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

tenang aja Saras,anaknya tuan gengster ganteng banget kok...🤭

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147 (END)
148 MY Disable Husband
149 Butterfly and Psychopath Angel
150 Nathan dan Rengganis
Episodes

Updated 150 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147 (END)
148
MY Disable Husband
149
Butterfly and Psychopath Angel
150
Nathan dan Rengganis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!