Ratih👇
Seperginya Burhan....
Saras masih menatap tajam ke arah pintu utama rumah itu dengan dada naik turun. Tempat dimana pria yang bukan ayah kandungnya itu baru saja pergi meninggalkan kediaman mereka.
Ratih berjalan menuju meja makan. Menuangkan segelas air putih ke dalam gelas lalu memberikannya pada sang putri.
"nih, minum dulu..!" ucap Ratih.
Saras yang masih nampak kesal itupun meraih gelas itu lalu menenggak isinya hingga tandas.
"lain kali lu jangan ngelawan bapak lu..! gue nggak mau kalau dia ampe gelap mata dan ngelakuin hal yang enggak enggak ke elu..!" ucap Ratih sembari mendudukkan tubuhnya. Membuka buku berisi daftar catatan hutang para pelanggan toko kelontong nya.
"baru aja dapet bayaran utang..! udah di rampok ama tuh laki...!!" gerutu Ratih.
Saras tak menjawab. Ia lantas berjalan menuju sofa panjang disana. Mendudukkan tubuhnya dengan satu kaki terangkat ke atas sofa. Wanita itu kemudian meraih remote televisi, menyalakan kotak bergambar dan bersuara itu kemudian meraih sebungkus rokok. Mengambil sebatang lalu menyalakan nya dan menikmatinya.
"jangan kebanyakan ngerokok..! lu tuh perempuan...!!" ucap Ratih setengah membentak.
Saras tak menjawab.
"ibuk kenapa nggak cerai aja sih dari laki laki itu?!" tanya Saras kesal tanpa menoleh ke arah sang ibu.
Ratih diam. Ada gurat kesedihan yang coba ia sembunyikan.
"ibuk nggak mungkin kan masih suka sama dia setelah semua kekerasan yang ibuk terima dari dia?" tanya Saras lagi masih dengan suara yang sedikit tinggi.
Ratih menghela nafas panjang.
"rumah ini udah atas nama bapak lu..! kalau gue cerai, kita bisa jadi gembel..!" ucap Ratih.
Saras diam. Dihisapnya kembali rokok itu.
"kecintaan sih ibuk ama dia...!" ucap gadis itu kemudian sembari memencet tombol dalam remote tv di tangannya itu.
Ratih tak menjawab. Suasana nampak hening sejenak.
Saras kemudian mengedarkan pandangannya ke segala arah.
"Adit belum pulang, buk?" tanya Saras yang tak mendapati keberadaan adik laki lakinya itu.
"katanya nginep di rumah temennya..!" ucap Ratih sembari menutup buku hutang di tangannya.
Wanita itu kemudian bangkit.
"mandi lu..! makanan udah gue siapin di meja..! lo makan deh, tapi mandi dulu...!" ucap Ratih sembari berlalu menuju toko kelontong nya.
Saras tak menjawab lagi. Ia sibuk dengan rokok dan tv nya.
Ratih berjalan menuju meja kasir tokonya. Wanita paruh baya itu lantas membuka laci kasir tersebut. Diraihnya sebuah foto usang dengan gambar seorang bayi laki-laki dalam gendongan seorang wanita. Diusapnya lembut foto tersebut. Tanpa terasa setitik air mata menetes di pipi ibu tiga anak itu.
"lu di mana sekarang?" gumamnya lirih...
..........
Sementara itu di ruang tengah rumah itu. Saras masih asyik dengan tv nya.
Sebuah acara televisi kini nampak menayangkan sebuah berita tentang insiden perampokan di sebuah toko emas yang cukup besar di kota itu.
Semua perhiasan raib digondol tersangka. Tak ada yang tersisa. Semua habis. Kerugian pun ditafsir hingga triliunan rupiah.
Saras menggelengkan kepalanya.
"kasihan banget pemiliknya..! bisa bisa gila tuh pasti. Banda nya ilang semua..!" ucap Saras sambil kembali menghisap benda bernikotin nya.
Gadis cantik itu masih fokus dengan layar televisi nya. Tiba tiba ...
breeeemmm.... breeeeeemmmm....
Sebuah motor berhenti di depan rumah sederhana itu. Membuat Saras kini nampak melongok menatap ke pintu utama rumah itu guna melihat siapa yang datang.
Dilihatnya disana, seorang remaja dengan celana pendek hitam serta sebuah jaket hitam menutupi tubuh bagian atasnya, kini nampak turun dari motor itu. Di bonceng seorang remaja lain yang kemudian berlalu pergi tanpa permisi.
Dengan menenteng helm hijau kombinasi hitam, remaja putra yang ternyata adalah Adit, adik Saras itu, lantas berjalan memasuki rumah sederhana tersebut dengan langkah sedikit pincang.
Saras menyipitkan matanya. Dilihatnya disana, kaki sang adik nampak lecet lecet. Jalannya juga tak baik. Kenapa tuh anak? trus kenapa pulang di bonceng temannya? mana motornya? bukankah Adit selalu berangkat sekolah naik motor..? pikir Saras.
Dengan segera wanita berkacamata itupun bangkit dari duduknya lalu mendekati sang adik.
"Adit...!!" ucap Saras.
Adit menghentikan langkahnya.
"lu kenapa..?!!" tanya Saras dengan sorot mata menyelidik.
Remaja itu diam tak menjawab. Saras menggerak kan tangannya meraih pundak remaja putra itu.
"lu kenapa?!" tanya Saras.
"kenapa?!!!" tanya Saras lagi dengan suara lebih keras.
Adit mendongak menatap sang kakak.
"bagi duit dong, kak..!" ucap Adit sembari menengadahkan tangannya.
Saras melepaskan tubuh pemuda itu.
"apaan lo? pulang pulang minta duit? lu kenapa dulu ini? kenapa kaki lu beset semua..?!!" tanya Saras tak mengerti.
"gue jatuh dari motor pas balapan..!! motor gue ancur..! masih untung gue nggak mati..!" ucap Adit.
Saras terdiam. Lalu menggelengkan kepalanya samar.
"lu balapan lagi?!" tanya Saras.
"gue butuh duit buat bayar SPP..! duit yang dikasih ibuk kemarin di ambil ama bapak...!" ucap Adit.
Saras berdecak kesal.
"kak....! beliin motor dong...!!" ucap Adit lagi.
Saras menoleh. Matanya melotot.
"lu kira cari duit gampang?! seenak jidat lu minta dibeliin motor?!! gue nggak ada duit?! lagian gimana ceritanya lu bisa jatuh gini?!" tanya Saras.
"ck...! namanya juga musibah..!" ucap Adit membela diri.
"ck...! ada ada aja lo..!" ucap Saras sembari berdecak kesal.
"udah, sekarang lu masuk...! besok berangkat sekolah gue anterin..! SPP lo gue bayarin..!" ucap Saras.
"motornya?" tanya Adit.
"kapan kapan..!" jawab Saras seraya mengayunkan kakinya. Kembali ke sofa untuk melanjutkan nonton TV nya.
"ah, kakak...!! nggak asik...!!" ucap remaja itu kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju kamar pribadinya.
Saras meraih gelas air putih yang tadi di minumnya. Lalu menenggaknya.
"gue aja bokek, lu seenak jidat minta dibeliin motor...!" gumam Saras sembari mendudukan tubuh nya di atas sofa panjang itu.
...----------------...
Selamat pagi,
up 09:34
yuk, dukungan dulu 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Mawar Lestari
Thor alur cerita nya seperti yg ada di pilem2 indosiar ga terlalu suka visual ceweknya Thor ga terlalu cantik
2023-11-23
1
Retnomaulida
ndk adek ndk bapak bisanya mntak duit mulu
2023-08-23
2
Royani Arofat
salut.dg kondisi keluarga yv ancur kyk gitu kamu mashi bisa jg diri dan tetep "waras"
2023-06-24
2