Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
Lieke kaget di nomor ponselnya ada pesan masuk tanpa tercantum nomor di pengirim. Juga ada notifikasi bahwa ada email masuk di email pribadinya.
Lieke membuka email lebih dulu, terlihat email tanpa alamat pengirim.
"Bisa ya kayak gini? Kirim pesan tanpa alamat pengirim?" Gumam Lieke. Dia baru akan tidur saat ponselnya berbunyi.
Lieke lihat ada tautan video terkirim. Ada tiga file di sana. Lieke pun membuka email itu di laptopnya agar lebih jelas. Lieke malas buka di ponsel karena terlalu kecil dia lebih suka buka video di laptop.
Lieke membuka video pertama. Disana Lieke baca pengantarnya adalah : *bagaimana bisa seorang perempuan mengaku jadi siswa di sekolah yang menggunakan asrama sekolah khusus laki-laki*?
Pada video itu Lieke melihat Rita yang mengatakan dia teman sekolah Axel pada seorang lelaki di sebuah cafe.
Dalam pengantar juga disebutkan : '*bagaimana bisa seorang penghuni asrama tidak tahu tentang kamar*?'
'*Sedang semua siswa punya kamar diasrama tersebut*.'
'*Ini jelas sudah kebohongan besar*.'
Lieke beralih pada video kedua, di tempat lain terlihat Rita mengaku selama 4 tahun bersekolah di SMA Pelangi. Dia bilang tak pernah pindah dari SMA Pelangi sejak kelas 1 sampai kelas 3.
Pengantar video ini adalah : '*apa perempuan seperti ini bisa kamu percaya bila dia bicara padamu soal lain*?'
'*Dia pasti akan berbohong terus dan terus jadi bila kamu dapat keterangan dari dia, jangan langsung percaya begitu saja. Yakinlah dia akan menjebakmu lebih dalam lagi*.'
Penasaran Lieke membuka video ketiga Lieke melihat proses Marvel yang membawa kertas dari dokter Martha ke rumahnya.
Rumah tinggal dia dan Axel.
Lieke membaca pesan dalam video : '*perhatikan ada orang yang menukar kertas saat Marvel terjatuh*. '
Lieke melihat kertas di saku Marvel memang ditukar, lalu Marvel masuk dan memasukkan kertas di balon yang hendak ditiup.
Jadi memang bukan Axel yang mengganti tulisan dokter Martha dan memasukkannya ke balon.
"Tapi mengapa Axel tidak membantahnya?" Lieke tentu bingung, dia bertanya sendiri melihat video itu.
"Mengapa Axel tidak membantah bahwa bukan dia pelakunya? Pasti ada suatu alasan yang membuat Axel seperti itu."
"Itu bukan Axel yang aku kenal. Axel akan mati-matian mempertahankan kebenaran kalau dia tidak bersalah."
"Pasti ada alasan besar yang membuat Axel diam saat itu. Ada apa dengan daddymu sayang?" Lieke terus berpikir seperti itu sambil mengusap perutnya. Perut yang setiap malam minta diusap Axel sebelum baby boy bisa tidur tenang.
Lieke lalu memperhatikan ponselnya.
Di ponsel juga masuk video itu satu persatu pengantarnya sama dengan yang di email.
Setelah video ketiga, ada pesan terpisah masuk.
'*Mengapa Axel tidak membuat bantahan saat kejadian itu*?'
'*Itu karena Axel ditekan seseorang kalau dia membantah maka akibatnya akan fatal*.'
'*Jangan berpikir buruk dulu karena kenyataan ini sedang kami usut*.'
"Ya ampuuuun, ternyata ada yang mengancam daddy sayang. Maafin daddymu kemarin, sehingga dia berlaku seperti itu ya," Lieke bicara pada calon bayinya.
Lieke jadi kasihan terhadap suaminya, dia dan Axel tahu bagaimana sifat mereka masing-masing. Tidak mungkin Axel tidak mau mengakui kebenaran bila tidak sedang ditekan seseorang.
Lieke malah kasihan terhadap Axel, dia tidak tega tapi dia tidak mau langsung menghubungi.
Lieke takut kalau dia dan Axel berdekatan kondisi akan makin buruk.
"Kita menjauh dulu dari daddy ya sayang. Mungkin orang itu tak ingin mommy dekat dengan daddymu. Kalau mommy mendekat, bisa jadi daddy atau kita dalam bahaya."
"Sekarang kita bobo dulu aja yok," ajak Lieke pada calon bayi di rahimnya. Dia matikan daya laptopnya dan juga ponselnya.
Lieke ingin proses penyelidikan yang dikatakan pengirim pesan berlanjut dulu. Dia yakin pasti ada seseorang yang sedang menyelidiki kasus itu, maka Lieke pun memilih diam dulu.
Yang penting saat ini dia sudah tahu bahwa pelakunya bukan Axel, dan Axel tidak bisa membantah karena sedang dibawah ancaman seseorang.
Itu poin yang Lieke pegang saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Rahma Inayah
lanjut
2023-05-11
1