Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
"Itu kenapa aku dari tadi bilang jangan pikir Marvel bersih sebelum kita tahu semuanya. Jadi sekarang hati-hati dengan siapa pun. Hati-hati dengan minuman kita di kantor." Maria mengingatkan semua yang hadir. Walau Marvel belum terlihat kerjasama atau kolaborasi dengan siapa pun tapi mereka wajib waspada karena ada indikasi kekasih Marvel pelaku penukaran kertas.
"Untuk keamanan dan keselamatan kita, kalian bawa minum di botol mineral yang kecil-kecil. Begitu habis buang, habis buang."
"Jangan pernah taruh sisanya di meja atau dimana pun lalu sisa itu nanti diminum lagi."
"Taruh botol minum di saku atau tas. Semua minuman di kantor baik buat Magdalena mau pun buat Pieter dan pasti buat Axel juga, upayakan bikin sendiri dan jangan minum bila telah ditinggal."
"Axel jangan menyuruh Marvel membuatkan minum atau mengambilkan minum."
"Perketat CCTV kantor terutama ruang kalian."
"Ini kelihatan sekali kan Axel di jebak. Aku akan cari video di ruangan itu. Apa yang terjadi di kamar yang itu."
"Tunggu sebentar karena aku belum dapat aksesnya," kata Maria.
"Begitu aku dapat aksesnya, kita bikin pertemuan lagi."
"Sekarang bagaimana Ecky?"
"Jangan ciduk sekarang. Rugi kalau kita gebrak sekarang belum banyak buktinya." Saran Ecky. Semua mendengarkan dengan saksama.
"Kita cari video-video keburukannya, baik dalam tingkah laku keseharian mau pun kecurangannya. Itu aja kita beberin terus-terusan sehingga masyarakat akan melihat pergerakannya dia," kata Ecky.
"Oke, enggak sampai 1 hari semua itu akan aku dapetin," kata Maria optimis.
"Oma gila nih, baru aku tahu loh Oma kayak gitu," Axel kagum pada sosok omanya.
"Ini demi cucu aja. Kalau nggak juga aku nggak mau," kata Maria. Padahal itu memang sudah pekerjaannya sejak dulu.
"Setiap apa pun kamu harus bilang ke kita. Ingat itu, kita satu tim. Kalau ada apa-apa kamu akan Papa dukung, Opa juga akan dukung kok," kata Pieter.
"Iya Pa, terima kasih. Tapi Oma please tolong kirimkan video tadi soal penukaran itu ke Lieke, biar dia bisa mengerti bukan aku pelakunya Ma. Tolongin aku," pinta Axel pada Maria.
"Oma tuh kamu selesai ngomong udah langsung Oma kirim." Balas Maria sambil tersenyum .
"Bener Oma?"
"Masa Oma bohongin kamu? Oma sudah kirim tadi. Begitu kamu minta tak pakai tunda langsung Oma kirim."
Maria memperlihatkan email yang dia kirim ke email Lieke.
"Darimana Oma tahu email pribadi Lieke? Aku aja enggak punya," Axel tak percaya kemampuan omanya
"Tinggal tunggu Lieke bereaksi dia tahu bukan kamu pelakunya."
"Mami tahu, aku empat kali menemuinya dan dia tidak mau bertemu dengan aku." Lapor Magdalena.
"Mami yakin setelah ini dia mau bertemu denganmu," balas Maria. Dia telah mengirimkan pada Lieke semua fakta dan meminta agar Lieke tidak gegabah menelan info yang dia terima.
"Puji Tuhan, mudah-mudahan dia segera mau berkomunikasi lagi dengan kita." Magdalena sangat berharap bisa bicara dengan menantunya lagi.
"Iya, semoga dia segera mau bicara. Kasihan baby W." ujar Maria.
"Iya, kasihan anak aku," Axel juga memikirkan Lieke yang sering minta usap perut bila hendak tidur.
"Biasanya baby belum bisa tidur bila belum aku usap. Dia akan tenang setelah daddynya usap dan ajak bicara. Dan bila telah puas dia akan tenang tak berontak, baru mommynya bisa tidur."
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments