Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA
"Sudah dipasang bannernya?" tanya Clarissa ada putri-putri asuhnya.
"Sudah Mi. Aku juga sudah bikin beberapa iklan melalui spanduk kecil," kata Lieke.
Di panti ada empat anak setingkat SLTA, selebihnya balita dan baby.
Yang dua bisa menjahit, yang dua tidak, mereka lebih suka masak. Maka Lieke menyuruh mereka masak untuk semua.
"Kalian bekerja yang baik dan akan Kakak bayar sesuai dengan hasil kerja kalian. Jadi kita akan menghasilkan dana juga buat panti selain buat diri sendiri," demikian Lieke minta pada empat adiknya menjadi team kerjanya.
Tak bisa menjahit bisa dia karyakan dalam membersihkan lahan kerja. Mereka juga bagian belanja bahan atau bagian antar pesanan.
"Iya Kak aku setuju kalau bisa bantu Mami," kata empat orang gadis itu.
Lieke memang membuat jasa terima jahitan yang akan dibantu oleh adik-adiknya, dia juga sudah bikin iklan di beberapa media sosialnya dan media sosial adik-adiknya itu.
Lieke juga sudah pasang banner di depan panti asuhan bahwa dia menerima jasa menjahit dan mendesain. Lieke juga memasang beberapa spanduk kecil di sudut yang ramai orang lewat.
"Apa tak terlalu berlebihan?" Clarissa melihat Lieke membeli dua mesin jahit listrik dan satu mesin obras untuk melengkapi satu mesin jahit milik Clarissa.
"Enggak Mi. Mami tenang aja. Aku yakin sebentar lagi kita akan beli mesin baru karena ordernya akan semakin banyak." Lieke optimis akan usaha yang dia akan jalankan.
"Kak, bagaimana kalau kita bikin baju siap pakai Kak?"
"Maksudmu gimana?" kata Lieke.
"Kita bikin aja pakaian siap pakai. Misalnya kita buat jumpsuit Kak. Jumpsuit buat baby boy atau baby girl dalam jumlah banyak."
"Kak Lieke yang potong bahannya, aku yang jahit. Nanti itu kita tawar-tawarkan di medsos mau pun ke beberapa toko atau bisa juga ke para ibu di puskesmas atau tempat para ibu ngumpul."
"Kalau misalnya enggak laku, pahit-pahitnya kan bisa kepake sama dedek yang dalam perut kakak dan adik-adik di panti ini."
"Kita juga bisa buat baby dress one month until one years old Kak."
"Aku enggak bisa jahit, biar aku bagian promo," ucap Betty.
"Iya Kak Bett, kita bagian promo dan ngejual aja karena enggak bisa bantu ngejahit," ucap Helly. Gadis terkecil dari empat anak gadis Clarissa.
"Keuntungan dari situ kita beli bahan lain dulu agar modal kita makin banyak," kata Karenina.
"Idemu itu bagus Nina, oke besok kita belanja bahan yang nyaman buat bikin jumpsuit baby dan dress. Kalian cari referensi hiasannya seperti apa nanti kita modif agar product kita enggak pasaran."
"Setuju Kak," ucap si keriting Veronika.
Mereka toss atau high five berlima. Lieke semangat akan membuka bisnisnya.
\*\*\*
Dari jauh Magdalena dan Pieter tahu semua aktivitas Lieke. Mereka melihat banner di depan panti juga spanduk yang terpasang di beberapa tempat.
Pieter dan Magdalena bangga, Lieke keluar rumah tanpa bawa harta dari rumah Axel, tapi Lieke tidak terpuruk, malah bersiap berdiri di kakinya sendiri.
Pieter memberikan tiga bulan gaji untuk uang pesangon, sudah dia beritahukan pada Lieke lewat email.
Lieke tak membalas apa pun lagi. Beberapa kali Magdalena menghubungi juga tidak diangkat.
Lieke tidak mau ganti nomor, dia tidak memblokir nomor siapa pun, tapi tak mau mengangkat telepon dari Axel Pieter mau pun Magdalena dan siapa pun yang berhubungan dengan mantan suaminya itu.
Lieke hanya melihat ada panggilan tak diangkat lalu dia juga melihat banyak pesan tapi tidak dia buka.
Untuk usahanya Lieke menggunakan ponsel lain dan nomor baru agar tak rancu. Nanti di ponsel itu hanya akan ada foto design baju serta yang berhubungan dengan usaha barunya.
\*\*\*
"Ini bagus loh Kak, bahannya adem buat baby dan sepertinya nyerep keringat." Usul Veronika.
"Tapi warnanya terlalu ngejreng Dek," Lieke ragu dengan warna kain yang diusulkan Vero.
"Enggak apa-apa Kak. Ini warna kekinian. Baby sekarang waenanya enggak lembut-lembut lagi. Warna kuat juga banyak yang pakai," Karenina memberi pandangan terhadap pilihan Vero.
"Kakak lihat aja di toko online, pasti banyak pilihan warna tua."
"Baiklah kakak ikuti saran kalian. Kakak memang lama nggak ngerti mode."
Lieke membeli beberapa jenis bahan.
"Kak ini buat hiasannya," tunjuk Karenina.
Mereka banyak memborong. Lieke tak sadar sejak tadi ada yang memperhatikan.
"Ayo kita pulang," kata Lieke.
"Iya Kakak nggak boleh terlalu capek," ujar Karenina.
"Bagaimana kalau kita minum dulu kak?" Kata Vero.
"Kak Lieke enggak capek kok. Tapi enggak apa apa kalau kita minum dulu yuk," ajak Lieke pada kedua adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Ai Hodijah
semangaaaat
2023-05-13
2
Rahma Inayah
lanjut..q
2023-05-05
2