🍁 Happy Reading 🍁
Satu bulan berlalu.
Setelah satu bulan masuk ke agensi Pak Leo, Rico pun dibanjiri dengan job. Sangking banyaknya job, waktu untuk pacaran dengan Abbey pun tidak ada, jangankan pacaran, waktu tidur Rico saja hanya empat - lima jam sehari.
Tapi untungnya meski tidak punya waktu berduaan dengan Abbey, Rico dan Abbey masih bertemu setiap hari karena Abbey bertugas sebagai asisten Rico atas permintaan Rico. Untungnya permintaan Rico yang satu itu di setujui Pak Leo.
Pukul 21.00
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Rico baru saja menyelesaikan syuting untuk iklan produk minuman. Lokasi syuting kali ini ada di area pantai.
"Kamu tuh dari mana sih?! Udah tau syuting mau kelar malah kabur-kaburan! Lihat tuh semua barang belum di beresin! Masa Rico mau nungguin kamu beresin barang dulu!" Runi, manajer Rico membentak Abbey karena Abbey baru muncul dan belum membereskan barang-barang Rico.
"Maaf Mbak, tadi saya makan dulu." jawab Abbey sambil menundukkan kepala.
Sejak tadi Abbey belum makan dan saat melihat semua sudah lenggang Abbey pun mencuri-curi kesempatan untuk makan di dekat area lokasi syuting. Abbey pikir syuting masih satu atau dua jam lagi, tapi ternyata hanya setengah jam lagi.
Rico yang baru sampai di depan tenda yang khusus disediakan untuk Rico pun mendengar jelas Runi membentak kekasihnya. Mendengar itu jelas saja Rico tidak tinggal diam.
"Ada apa ini?" tanya Rico sambil berjalan menghampiri Runi dan Abbey.
"Ini asisten mu lelet banget, gak bisa sat set sat set! Udah tau syuting mau selesai, eh... dia malah kabur, bukannya beresin barang-barang dulu!" jawab Runi.
Abbey tidak menyahut omelan Runi, ia hanya menundukkan kepalanya.
"Ya udah lah gak usah marah-marah, ini kan jadwal terakhir juga, jadi santai aja lah." Balas Rico.
"Udah... udah... Ayo beresin." kata Rico lagi lalu membereskan barang-barangnya.
Abbey dan tim Rico pun bergerak membereskan barang-barang Rico kecuali Runi karena Runi tiba-tiba mendapat telepon dari Pak Leo.
"Ricko..." panggil Runi setelah selesai menjawab telepon Pak Leo.
Rico pun menoleh ke arah Runi.
"Ikut aku." ucap Runi.
Rico pun melirik Abbey yang sedang sibuk membereskan barang-barangnya sesaat lalu mengikuti Runi yang sudah lebih dulu berjalan menuju mobil.
Kini Rico dan Runi sudah berada di dalam mobil. Mobil agensi yang di khususkan untuk mengantar jemput Rico.
"Ada apa?" tanya Rico.
"Barusan Pak Leo nelpon, habis ini kamu di suruh ke Blues Night Club." jawab Runi.
"Mau ngapain?" tanya Rico.
"Kamu tau kan Alana, artis pendatang baru?" Runi malah bertanya balik.
Rico menggelengkan kepalanya.
"Masa kamu gak tau?" tanya Runi tak percaya.
"Jarang nonton berita entertainment jadi gak tau. Memang ada apa dengan dia?" jawab Rico.
"Agensinya Alana mau ngajakin settingan sama kamu." jawab Runi.
"Settingan gimana?" tanya Rico.
"Ya pacaran settingan." jawab Runi.
Rico menghela nafasnya kasar. Hal yang paling tidak ingin ia lakukan pun akhirnya datang juga.
"Pak Leo bilang katanya pihak Alana udah ngasih bayaran besar buat pacaran settingan sama kamu." kata Runi lagi.
"Berapa lama?" tanya Rico.
"Kalau itu tanya Pak Leo aja nanti. Jadi sekarang kamu pergi ke club karena Alana juga ada disana. Nanti kamu duduk berduaan sama dia terus nanti kita foto dan foto itu nanti kita sebar ke sosmed." jawab Runi.
"Oke lah." balas Rico pasrah.
Ya mau gimana lagi, Rico sudah tanda tangan kontrak.
Padahal daritadi Rico sudah merencanakan sesampainya dia di apartemen, dia akan langsung mendatangi Abbey di apartemennya yang hanya beda blok dengan Rico. Rico di blok A sedangkan Abbey di blok C. Blok C itu sendiri jenis apartemen studio yang kamarnya tidak memiliki sekat. Jadi ruang televisi, ruang tidur, ruang tamu menjadi satu hanya kamar mandi saja yang bersekat.
Rico sudah tidak sabar ingin berduaan dengan Abbey malam ini karena sudah sebulan ia tidak berduaan dengan kekasihnya. Rudalnya sudah lobet dan meronta-ronta minta di cas.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments