Bab 18

🍁 Happy Reading 🍁

"Jadi begini Rico, Bu Laura ini ingin mengajak kamu settingan. Tapi bukan pacaran settingan, melainkan nikah siri settingan." ucap Pak Leo.

Sontak Rico menoleh ke arah Pak Leo sambil membelalakkan matanya.

"Maksud Pak Leo gimana? Nikah siri settingan? Nikah yah nikah Pak, mana bisa settingan." tanya Rico.

"Maksudnya itu, kamu dan Bu Laura pura-pura sudah nikah siri. Jadi nanti akan ada foto-foto kamu sama Bu Laura sedang nikah siri, nah terus kalian berdua buat konferensi pers seperti waktu pacaran settingan dan mengakui kalau kalian sudah nikah siri. Jadi gak ada yang namanya ijab kabul, hanya foto saja." jawab Pak Leo.

Rico diam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran Pak Leo kali ini. Bisa-bisanya membuat nikah siri settingan.

Laura yang sejak tadi memperhatikan wajah Rico melihat jelas penolakan dari raut wajah Rico, tapi karena dirinya masih ada di ruangan itu jadi Rico tidak berani blak-blakan menolak settingan ini.

"Sepertinya Pak Leo harus memberi penjelasan pada Rico. Jadi saya pamit undur diri dulu kalau begitu." pamit Laura sambil berdiri dari duduknya.

Melihat Laura berdiri dari duduknya, Pak Leo dan Runi pun ikut berdiri dari duduk mereka lalu bersalaman dengan Laura.

"Baik Bu, saaya akan menjelaskan pada Rico pembicaraan kita tadi." balas Pak Leo.

Runi menendang kaki Rico agar berdiri dari duduknya dan bersalaman dengan Laura. Dengan malas, Rico pun berdiri dari duduknya lalu bersalaman dengan Laura dan Isabel.

Runi pun mengantar Laura dan Isabel sampai di lift.

"Kenapa muka mu kayak gitu Co? Bu Laura pasti tersinggung gara-gara raut muka mu itu, makanya Bu Laura pulang!" omel Pak Leo setelah Laura dan Isabel keluar.

"Pak, ini udah gak bener! Masa saya harus nikah siri settingan sih! Saya bolak-balik pacaran settingan aja udah buat saya di cap jadi playboy, gimana kalau saya nikah siri settingan, di cap apa nanti saya sama publik." protes Rico.

"Udah berani nentang kamu, hah? Kamu gak inget kalau kamu udah tanda tangan kontrak dan kontrak kamu baru habis dua tahun lagi dan kenapa kamu baru menyadari dampaknya sekarang?" balas Pak Leo.

"Lagian kan semua settingan ini ada untungnya sama kamu, kamu bisa punya resto, punya distro, punya apartemen sendiri, mobil sendiri, bisa bangun kos-kosan, kontrakan, bisa beliin pacar kamu rumah." kata Pak Leo lagi.

"Saya bukan nentang Pak, saya hanya mengeluarkan pendapat saya. Menurut saya nikah siri settingan itu gak bener! Okelah pacaran settingan, gak jadi masalah kalau publik nge-cap saya playboy tapi ini nikah siri Pak, nikah siri. Dan saya lihat sepertinya Bu Laura umurnya lebih tua dari saya dan bukan dari kalangan artis. Terus nagapain saya nikah siri sama Bu Laura kalau dia bukan dari kalangan artis." jawab Rico.

"Bu Laura memang bukan dari kalangan artis tapi dia dari kalangan pebisnis. Dia janda kaya raya dan punya beberapa hotel bintang lima yang tersebar di setiap pulau di Indonesia. Tujuan Bu Laura mengajak kamu nikah siri settingan karena Bu Laura ingin menutupi hubungannya dengan seorang pengusaha dari Singapura yang sampai sekarang statusnya masih menjadi suami orang dan sedang dalam proses cerai." ucap Pak Leo.

"Jadi rencananya setelah si pengusaha bercerai dari istrinya, Bu Laura dan si pengusaha itu tidak akan langsung mempublish hubungan mereka melainkan menunggu beberapa bulan dulu, makanya sambil menunggu beberapa bulan itu, Bu Laura berencana untuk membuat berita nikah siri dengan kamu, jadi tidak akan ada yang curiga kalau Bu Laura dan si pengusaha itu memang sudah punya hubungan sebelumnya. Yah... kamu hanya jadi tameng lah." kata Pak Leo lagi.

"Tapi kenapa harus saya, Pak? Kalau Bu Laura seorang pengusaha kenapa gak settingan dengan pengusaha yang lainnya yang masih lajang?"

"Karena kamu sedang naik daun sekarang jadi berita nikah siri kalian pasti nanti akan meledak. Dan yang paling penting nikah siri dengan artis tidak akan mempengaruhi harga saham kalau nanti kalian berpisah." jawab Pak Leo.

Rico terdiam.

"Asal kamu tau, Bu Laura berani membayar lima miliar untuk kerjasama ini." kata Pak Leo lagi.

Mata Rico langsung membulat lebar begitu mendengar bayarannya lima miliar.

"Tergiur kan kamu?" tanya Pak Leo saat melihat ekspresi wajah Rico.

Rico menggelengkan kepalanya.

"Tetap aja saya gak bisa Pak, masalahnya ini nikah, kalau pacaran oke saya terima." tolak Rico.

"Atas dasar apa kamu berani menolak? Ingat Rico, kamu tidak bisa menolak apapun settingan yang saya rencanakan untuk kamu! Kalau kamu menolak, kamu harus membayar pinalti yang pastinya sangat banyak sampai-sampai properti yang kamu sudah miliki sekarang akan kamu jual untuk membayar denda ke Leo Entertainment." balas Pak Leo.

Rico pun terdiam seketika.

Uang darimana untuk membayar pinalti sebanyak itu. Rumah yang ia belikan untuk Abbey saja hasil uang meminjam dari bank dengan menggadaikan sertifikat resto dan distro. Apartemen yang ditinggali Rico juga masih mencicil, kos-kosan dan kontrakan juga masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan uang dalam rekeningnya saja tidak sampai satu miliar.

Rico benar-benar pusing sekarang.

"Tapi pacar saya pasti gak akan setuju Pak dengan nikah siri settingan ini." ucap Rico.

"Ya gampang aja, kalau gak setuju yah tinggal bayar pinalti, bereskan! Pacar kamu kan tau isi kontrak kerja kamu dengan Leo Entertainment dan dia juga kan yang dulu dukung kamu dan bilang gak mempermasalahkan tentang hubungan settingan." balas Pak Leo.

"Sudah, saya gak mau debat sama kamu. Kalau kamu mau, besok kamu datang lagi ke sini dan tanda tangan kontrak kerjasama dengan Bu Laura, kalau kamu nolak, ya udah bawa uang untuk bayar pinalti. Gampang toh." kata Pak Leo lagi.

"Saya masih banyak kerjaan, kamu bisa keluar dari ruangan saya." Pak Leo mengusir Rico secara halus.

Rico pun berdiri dari duduknya dan keluar begitu saja dari ruang kerja Pak Leo dengan wajah kesal.

🍁 🍁 🍁

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***