Lusi POV
Aku berusaha untuk membangunkan David, tapi mata David masih saja terpejam. Badannya terasa panas, sepertinya dia demam. Aku kemudian memapah David dan membawanya ke dalam unit. Aku menidurkan David di sofa ruang tamu.
kemudian aku mengambil handphoneku untuk menghubungi pak Yanto. Aku mengatakan kepada pak Yanto bahwa aku izin tidak masuk kerja hari ini. Jadi pak Yanto tidak perlu menjemputku.
Setelah aku menghubungi pak Yanto, aku kemudian menghubungi atasanku di kantor untuk meminta izin tidak masuk kerja hari ini.
Setelah itu, aku mengganti pakaian kerjaku dengan pakaian untuk dirumah.
Aku mengambil kain dan mengompres dahi David dengan air hangat. Kemudian aku membuat bubur untuk David, supaya dia bisa minum obat setelah makan.
David terus saja mengigau, dan mengatakan bahwa dia tidak ingin aku pergi darinya.
Perlahan-lahan aku membangunkan David, dan berusaha membuatnya duduk. Supaya aku bisa menyuapi dia bubur. Sedikit demi sedikit ku suapi, sampai bubur habis dan tak tersisa.
Setelah itu aku memberikan David air minum dan obat penurun demam. Kemudian kubaringkan David di sofa lagi, sambil terus mengompres dahinya dengan air hangat.
Sekitar kurang lebih 1 jam aku mengompres dahi David, panas tubuhnya mulai berangsur turun. Dia masih tertidur dengan pulas.
Kupandangi wajah David, sambil berkata dalam hati: "Wajah yang tampan, berkulit putih benar-benar seorang laki-laki yang memiliki fisik sempurna menurut ku.
Ketika panas david sudah turun, aku kemudian meninggalkan David di sofa dan beristirahat di kamarku. Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur, sambil bermain handphone. Lama kelamaan aku mulai mengantuk dan terlelap.
Aku bermimpi ada suatu benda berat yang menimpaku. Akupun terbangun dari tidurku dan mendapati David tertidur disampingku sambil memelukku dengan erat.
Aku bisa merasakan aroma tubuh dan suara nafas David.
Pelan-pelan, ku coba untuk melepaskan pelukan David yang melingkar di pinggangku. Tapi sulit untuk kulepaskan karena David memelukku dengan sangat erat. Aku mendengar David berkata:
"Jangan pergi lagi Lusi, jangan menghindariku."
"Aku benar-benar tidak ingin kehilanganmu lagi sayang, kamu milikku. Hanya aku satu-satunya yang boleh memilikimu."
Aku berusaha melepaskan pelukan David lagi dan kemudian aku duduk. Ku lihat ke arah David yang sedang melihatku, matanya dipenuhi air mata.
Aku berkata pada David: " David, maafkan aku. Tapi aku benar-benar tidak bisa untuk melanjutkan semua permainan ini."
"Kamu memiliki Dinda disampingmu, bahkan kamu sangat mencintainya. Sedangkan yang kamu inginkan dariku hanyalah tubuhku bukan hatiku."
"Hentikan David, aku mohon kembalilah pada Dinda.Aku benar-benar lelah."
"Ku mohon, jangan kamu sakiti aku lagi."
"Setelah aku berusaha melepaskan kamu, kamu tiba-tiba muncul lagi dihadapanku. Tolong mengertilah posisiku."
Aku meninggalkan David yang masih berada di tempat tidurku, dan berjalan menuju ke arah dapur untuk menyiapkan makanan yang akan kita makan.
Setelah makanan siap, aku memanggil David untuk makan dimeja makan.
"David, makanlah dulu kamu baru saja pulih. Setelah selesai makan kembalilah ke unit kamu dan beristirahat disana. Kemudian panggil lah Dinda untuk membantu merawatmu."
"David kemudian bangun dari tempat tidur, kita kemudian makan bersama. Tampak mata David yang masih sembab karena terus menangis.
Setelah selesai makan, seperti biasa aku membersihkan meja makan dan mencuci piring.
David kemudian berpamitan kepadaku untuk kembali ke unitnya.
**Pengumuman,
Malam ini author sampai disini dulu ya,🙏🙏🙏 lanjut besok lagi.🤭🤭Terimakasih sebelumnya, untuk teman teman yang selalu setia membaca novel author. Bantu vote, like dan comment masukannya ya teman-teman. Terimakasih🙏🙏🙏🙏🙏🤭🙏🙏🙏🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Putri Rimbawan
👍👍👍👍
2020-10-30
0
🧭 Wong Deso
3 like mendarat
2020-09-03
1