Lusi POV
"David, apa yang kamu lakukan? kenapa kamu kesini?"
" Dan darimana kamu tahu aku tinggal di unit ini?"
David: "Lusi,kenapa kamu selalu berusaha menghindar dariku sayang?"
"Aku hampir gila karena terus memikirkan kamu sayang."
"Aku merindukanmu sayang, sangat merindukanmu."
"Tapi, tidak denganku David. Aku tidak merindukanmu sama sekali."
"Lebih baik, kita sudahi saja semua kegilaan ini David. Aku lelah berurusan denganmu, dan kembalilah pada Dinda."
"David berhentilah untuk terus menemuiku, dan jalani hidup kita masing-masing."
"Dan satu lagi yang ingin ku tanyakan, darimana kamu tahu aku tinggal di unit ini?"
"Aku bertanya kepada staff pengelola apartement sayang. Aku menanyakan apakah kamu tinggal di apartement ini, dan juga aku menanyakan unit tempat kamu tinggal."
"Kamuuuuu...., kenapa kamu selalu seperti ini padaku?"
"Kumohon padamu David, hentikan semua ini. Jangan kamu sakiti hatiku lagi, dengan memberikan harapan palsu padaku."
"Pulanglah David dan jangan ganggu aku lagi."
"Tunggu...tunggu sepertinya aku mencium bau makanan, harum sekali baunya. Perutku jadi terasa lapar setelah mencium aroma masakan. Bolehkah aku makan malam bersama kamu sayang? aku sangat lapar karena belum makan dari siang. Ayolah sayang...Boleh ya, kali ini saja."
"Ok masuklah. Tapi hanya kali ini saja, tidak ada lain kali."
David pun masuk ke unit apartementku, dan malam ini kita makan bersama.
"Sayang, masakan kamu enak sekali. Kamu memang pandai memasak dari dulu. Aku masih ingat, dulu kamu sering membawakanku makanan sewaktu aku masih di asrama sekolah."
Aku hanya terdiam dan menikmati makanan tanpa menanggapi ucapan david.
David terus saja memandangiku membuatku merasa tidak nyaman.
"Lusi, apa kamu masih mencintaiku?"
David tiba-tiba menanyakan padaku hal yang sangat tidak ingin ku bahas. Karena, hanya akan mengingatkan ku kembali pada luka yang menyakitkan.
"David, maaf bisa tidak kalau kita tidak membahas masalah pribadi. Hubungan kita hanya sebatas teman saja seperti katamu. Dan teman memiliki batasan-batasan yang tidak boleh di lewati."
"Habiskan saja makananmu dan kemudian pergilah dari sini."
"Kasian Dinda, kalau mengetahui kamu ada di unitku."
"Jangan sakiti Dinda lagi, cukup aku saja yang pernah mengalami dan merasakan rasa sakit ini."
Belajarlah untuk menetapkan hatimu pada satu perempuan, jangan kamu permainkan perasaan perempuan lain. Karena rasanya akan sangat sakit."
" Aku mohon padamu, jadilah seorang laki-laki yang baik.
Kitapun selesai makan malam, aku kemudian membersihkan meja makan dan mencuci piring yang tadi kita pakai untuk makan.
Saat aku sedang mencuci piring, David tiba-tiba memelukku dari belakang.
Dia berkata padaku:"Aku benar-benar sangat merindukanmu sayang."
saat itu juga, aku langsung melepaskan pelukan David dan meminta david untuk meninggalkan unit apartmentku.
"David, aku mohon pergilah dan hentikan semua kegilaan ini."
Aku kemudian menarik tangan David dan mengarahkannya keluar pintu. Dan segera kututup pintu unitku. Aku kemudian merebahkan diri di samping pintu.
Air mataku kembali mengalir. "Permainan cinta macam apa ini? kenapa seperti tidak ada habis nya. Aku lelah dengan semua ini, aku hanya ingin kembali hidup normal dan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya....
Aku kembali ke kamarku untuk beristirahat. Hari ini sangat melelahkan, dan banyak menguras pikiranku.
Akupun terlelap karena kelelahan. Keesokan paginya, aku bersiap-siap untuk ke kantor. Seperti biasa, sebelum ke kantor akupun menyiapkan sarapan terlebih dahulu. Saat aku membuka pintu, aku terkejut melihat david tertidur di depan pintu unitku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Calvien Arby
wowww
2020-09-06
1
Calvien Arby
woww
2020-09-06
1