Lusi POV
Saat Jam pulang kerja tiba, Aku menunggu pak yanto di lobby.
Aku berencana untuk mengunjungi salah satu mall yang ada di dekat kantorku.
Pak yanto kemudian mengantarku ke Mall tersebut. Karena aku berencana untuk lama berada di mall, aku kemudian meminta pak Yanto untuk pulang terlebih dahulu.
Kemudian, aku memasuki mall dan berjalan-jalan. Aku memutuskan untuk menonton film di bioskop XXI. Kebetulan, hari ini ada salah satu film favoriteku yang akan tayang. Setelah puas menonton film, aku melanjutkan untuk berbelanja.
Aku memasuki satu persatu toko baju, tas, dan sepatu. Dan tak lupa mengunjungi supermarket, untuk membeli kebutuhan di rumah.
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Aku memutuskan untuk pulang dengan menaiki taksi.
Hari ini, sangat melelahkan. Setelah sampai di unit apartement, aku memutuskan untuk membersihkan diri dan kemudian tidur.
keesokan harinya, seperti biasa aku membuat sarapan sederhana untukku sebelum berangkat ke kantor.
Setelah selesai sarapan, aku kemudian turun ke lobby untuk menunggu pak Yanto menjemputku.
Aku menunggu pak Yanto di ruang tunggu lobby sambil memainkan handphoneku.
Saat aku melihat sekitar lift, terlihat seorang laki-laki berparas tampan dan tinggi keluar dari lift. Laki-laki itu tak lain adalah David 😔.
Aku memalingkan wajahku, supaya David tidak melihat keberadaanku.
"Aduuhhhhh, kenapa aku bisa sial seperti ini terus-terusan bertemu dengan David." ucapku pelan.
"Apakah David juga tinggal di apartment ini? atau hanya mampir kesini? tapi kenapa dia mampir sepagi ini?"
"Tidak...tidakkk jangan-jangan dia benar-benar tinggal disini."
Saat aku memalingkan wajahku, aku sangat terkejut karena David ternyata sudah berada di kursi sebelah tempat dudukku dan melihat ke arahku.
"Daviddddddd." ucapku.
David tersenyum dan berkata:
"Apa????" Ucapnya sambil tertawa.
"Kamu lucu sekali, apa yang kamu katakan tadi? Coba ulangi."
Dia terus tertawa, seakan aku benar-benar lucu.
"Apa yang sedang kamu lakukan di apartmentku?"
"Apakah kamu sengaja kemari untuk menemuiku?"
"Tidakkkkkk.... kamu jangan salah paham. Aku tidak sedang mencarimu, tapi aku sedang menunggu supirku datang." jawabku singkat.
Tak lama handphoneku berdering, dan ternyata pak Yanto yang menghubungiku. Pak Yanto mengatakan bahwa dia sudah berada di depan lobby.
Aku kemudian bergegas meninggalkan David, dan menuju ke mobil.
Aku langsung masuk kedalam mobil. Sepanjang perjalanan ke kantor, aku hanya diam dan tak banyak bicara.
Aku berpikir kenapa dia selalu saja muncul dalam hidupku. Sekeras apapun aku menghindar, tapi tetap saja selalu bertemu dengan David.
Apakah ini yang dinamakan takdir?
Aku jadi sulit untuk berkonsentrasi di kantor, karena memikirkan tentang pertemuanku dengan David tadi pagi. Aku terus bekerja untuk mengalihkan pikiranku tentang David.
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku bersiap-siap untuk pulang. Seperti biasa pak Yanto yang mengantarkanku pulang ke apartmentku.
Sesampainya di apartment, aku kemudian membersihkan diri dan memasak makan malam untukku.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Ku coba mengintip dari lubang pintu, untuk mengetahui siapa yang datang. Orang yang datang ternyata adalah David.
"Kenapa dia bisa ada di depan unitku?" ucapku pelan.
"Bagaimana dia bisa tahu kalau aku tinggal di sini??"
tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu lagi. Dan juga suara David berkata:
"Lusi,aku tahu kamu ada didalam. "Aku mohon buka pintunya, ada hal yang ingin aku bicarakan dengan kamu sayang."
Setelah lama berpikir, akupun membukakan pintu untuk David. Terlihat David sudah berdiri di depanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Nina Karlina
bodohnya Lusi kenapa harus di buka pintunya coba..kesel jg sama lusi
2021-08-09
0
Meylantha Ranchaxbana
wah cewek kyk gini perlu dipecat jdi cewek nich bodoh nya g ketulungan ,,,, guwak ae kekno iwak piranha
2021-02-04
1
Putri Rimbawan
bodoh karena di perbudak oleh cinta,iiya tu lah lusi,
2020-10-30
0